Sinopsis The Sand Princess Episode 11 - 1
Kot kaget melihat Ji datang, bagaimana Ji bisa tahu kalau dia ada di sini? Ji mengaku diberitahu seseorang, tapi dia tidak tahu siapa. Bodo amat siapa, yang penting dia menemukan Kot. Kenapa Kot tidak bilang apa-apa padanya?
"Memberitahumu dan membuat masalah jadi tambah rumit?"
"Maaf sudah membuat hidupmu sengsara. Tapi kenapa kau tidak memberitahu Ki yang sebenarnya saja?"
"Bagaimana bisa? Dia bahkan tidak mau mendengarkan apapun yang kuucapkan."
Dia meyakinkan kalau dia sendiri baik-baik saja, tapi dia sangat mencemaskan Moji. Dia selalu bersama Moji selama 2 setengah tahun. Selama ini mereka tak pernah terpisah. Dan sekarang dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya setelah tidak memiliki Moji lagi.
"Tidak usah terlalu dipikirkan, anggap saja ini sebagai liburanmu. Mumpung ada di pantai, ayo basah-basahan!" Ji langsung saja menyeret Kot ke air dan mereka pun bermain bersama dengan gembira sampai puas.
Seandainya ada Moji juga di sini, pasti lebih menyenangkan. "Lain kali ayo ajak dia kemari."
Kot jadi sedih lagi mendengarnya. Itu memang ide yang bagus. Kot penasaran bagaimana Ki dan Moji sekarang. Apa Ki bisa mengurus Moji dengan baik. Membesarkan anak kan tidak mudah.
"Dia akan tahu rasa karena mengusirmu seperti ini," santai Ji.
"Aku kangen Moji, bagaimana dia bisa makan dan tidur sekarang?"
Di rumah, Ki sedang bermain-main dengan Moji sampai akhirnya dia ketiduran duluan. Moji berusaha membangunkannya dan minta siput, tapi Ki terlalu ngantuk dan akhirnya mengabaikannya.
Saat dia terbangun keesokan harinya, dia malah tidak mendapati Moji di kasur. Ki sontak cemas mencarinya ke seluruh penjuru rumah... hingga akhirnya dia mendapati Moji sedang berada di dalam bak mandi karena dia haus. Pfft! Poor Moji.
Dia benar-benar kerepotan harus mengurus Moji seorang diri. Membuat Moji makan saja susahnya minta ampun. Dia bahkan dengan terpaksa harus membawa Moji ke kantor karena tidak mungkin dia menitipkan Moji ke Bibi, Bibi sudah pasti akan membombardirnya dengan segudang pertanyaan.
Pada sekretarisnya, Ki cuma beralasan kalau Kot sedang keluar kota, makanya dia harus membawa Moji ke kantor.
Di pantai, Kot mengaku kalau dia akan mulai cari pekerjaan di Chiang Mai minggu depan. Ji mencoba menawarkan apartemennya kembali, tapi Kot tidak mau karena tempat itu akan mengingatkannya pada Moji.
"Terus kau mau tinggal di mana?"
"Sama Wanchot mungkin."
Ji jelas tidak setuju. Semua orang tahu kalau Kot adalah istrinya Ki, bagaimana bisa dia tinggal bersama pria lain. Yah sudah, kalau begitu Kot akan balik ke Chiang Mai sesegera mungkin.
Ji menyuruhnya untuk tinggal saja di sini selama beberapa hari dan memberinya sejumlah uang. Uang itu adalah bonus atas kerja keras Kot untuknya selama ini. Dia akan bicara dengan Ki. Bagaimanapun, dia ingin Moji tetap diurus oleh Kot.
"Apa Khun Ki akan setuju?" Kot ragu.
Ki tidak bisa konsen dengan pekerjaannya. Parahnya lagi, Moji mendadak melesat keluar yang jelas saja membuatnya makin kebingungan. Ji mendadak muncul saat itu dan to the point menuntut Ki untuk membawa Kot kembali. Jelas-jelas Ki tidak bisa mengurus Moji seorang diri.
Ki sinis mendengarnya. Kalau Ji mau Kot jadi ibu anaknya, dia bayar saja Kot. Kot kan sangat menyukai uang. Ji tidak terima Kot dihina seperti itu, hidup Kot penuh dengan kesengsaraan sehingga dia harus bekerja serabutan demi membiayai sekolahnya. Ki tidak akan mengerti karena dia selalu hidup enak.
"Dan kau sangat egois! Kau menghamburkan uang demi mendapatkan apa yang kau inginkan tanpa mempedulikan orang lain. Kau dapat apa? Temanmu malah menipumu demi mendapat uang."
"Dia bahkan tidak pernah meminta satu baht pun. Aku membantunya karena aku ingin.. Aku hanya ingin membantunya. Dan yang paling penting, dia setuju untuk membesarkan Moji karena aku bilang pada dia kalau aku akan mengirim Moji ke panti asuhan. Itu alasannya. Kalau kau mau marah, marah saja padaku. Jangan melampiaskannya padanya."
Ki terkejut mendengarnya, seketika itu pula dia merasa bersalah dan menyesal. Pokoknya sekarang Ji akan mengambil alih Moji untuk sementara waktu.
Dia langsung pergi dengan membawa Moji bersamanya. Ji beralasan pada Bibi bahwa Ki sibuk kerja, sementara Kot sedang keluar kota, makanya mereka harus mengurus Moji untuk sementara waktu ini.
Bibi tak percaya, biasanya Kot tidak akan meninggalkan putrinya begitu saja. Aneh sekali, apa terjadi sesuatu? Katakan! Jujur saja. Ji akhirnya mengaku kalau Ki dan Kot sedang bertengkar.
Ki galau sekarang. Dulu dia tak suka mendengar keributan mereka. Tapi sekarang, melihat rumahnya yang gelap dan kosong membuatnya merindukan canda tawa mereka. Dia ingin menelepon Kot tapi galau. Telepon-nggak, telepon-nggak. Aiss!
Kot sendiri sedang sedih melihat-lihat foto-fotonya Moji. Dia juga ingin menelepon Ki tapi ragu. Akhirnya dia urung... tapi, waktu dia meletakkan ponselnya, tak sengaja dia menekan tombol call.
Jelas saja Ki yang sedang gundah, langsung antusias mengira Kot menelepon duluan. Tapi Kot baru sadar kalau dia tak sengaja menelepon Ki dan langsung panik mematikan ponselnya sebelum Ki sempat mengangkat teleponnya.
Ki tambah galau sekarang. Tapi akhirnya dia mau juga menelepon Kot, tapi pura-pura seolah dia menelepon Kot cuma karena Kot misscall tadi. Ada apa Kot menelepon. Kot juga awalnya sok jaim, tapi akhirnya dia menyerah dan menanyakan bagaimana kabar Moji, dia khawatir.
"Menangis memanggilmu seperti biasanya. Kau... kau di mana sekarang? Ada yang ingin kubicarakan denganmu."
Tapi Kot menolak memberitahu dan langsung menutup teleponnya. Gregetan, Ki akhirnya menelepon Ji dan menanyakan keberadaan Kot. Katakan di mana Kot berada sekarang kalau Ji ingin dia menyelesaikan masalah ini dengan Kot.
Keesokan harinya, Kot termenung di pantai saat Ki mendadak muncul. Tapi dia tetap jaim seperti biasanya. Dengan alasan Moji tidak bisa hidup tanpa Kot, Ki menuntut Kot untuk kembali dan memutuskan bahwa mereka perlu waktu lebih banyak untuk mencari alasan yang lebih baik untuk bercerai.
Kot jelas tidak bisa menerimanya begitu saja. "Kau meneriakiku seolah aku bukan manusia dan sekarang kau ingin aku kembali segampang ini?"
"Aku sudah membayarmu. Kurasa kau tidak berhak menolak."
"Kau membenciku sebesar itu dan masih memintaku untuk kembali, apa kau sanggup menanggungnya?"
"Bisa. Setidaknya aku tahu orang macam kau itu. Tinggal bersamu lebih lama sedikit tidak akan membunuhku. Tapi tolong jangan ajari Moji hal-hal buruk."
"Kalau kau pikir aku seburuk itu hanya karena aku menerima uangmu, aku bisa mengembalikan semuanya padamu."
"Aku tidak pernah mengambil kembali apa yang telah kuberikan pada orang lain. Jadi kau mau kembali atau tidak?"
"Kau pulang saja sekarang."
Ki tidak terima, maksudnya apa? Kot tidak mau pulang bersamanya? Kot menyangkal, tapi dia akan balik sendiri. Dia datang kemari sendiri, jadi dia akan pergi sendiri juga. Dia tinggal di sini hanya untuk menikmati liburannya. Dia juga sudah bayar sewa kamar. Jadi Ki tunggu saja dia di rumah. Ki senang.
"Tapi aku balik bukan karena duit loh, aku cuma tidak ingin Moji tumbuh dengan penuh penderitaan sepertiku."
"Aku tahu. Aku minta maaf. Aku minta maaf karena meneriakimu sepertimu." Ucap Ki setulus hati. Kot senang.
Malam harinya, Kot memberitahu Ji bahwa dia akan balik besok. Tapi dia kembali hanya untuk menunaikan tugas sebagai seorang ibu, Moji membutuhkannya
"Terima kasih. Aku sudah menyiapkan hadiah spesial untukmu. Kali ini aku tidak akan mundur. Bersiaplah untuk dicintai."
"Eh, Ji, hentikan!" Kot panik, tapi Ji tak peduli dan langsung mematikan teleponnya.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam