Sinopsis Catch The Ghost Episode 1 - 2

Sinopsis Catch The Ghost Episode 1 - 2

Pada saat yang bersamaan, Ma Ri dan rekannya - Kim Woo Hyuk, tengah menyelidiki sekitar peron tempat para korban menghilang. Ada kamera CCTV di dekat sana, maka Ma Ri pun menyuruh Woo Hyuk untuk menyuruh Ji Seok menyerahkan rekaman CCTV-nya.


Sementara itu, Ji Seok tengah berusaha keras untuk mengambil kunci borgol yang tergantung di tasnya Yoo Ryung yang ketinggalan di bangku seberang. Dia mencoba berbagai cara untuk meraihnya, tapi gagal.

Dia bahkan nekat mencoba pakai jurus melayang, tapi yang ada malah membuat dirinya seniri terbanting cukup keras ke lantai dan tulang rusuknya jadi kesakitan... tepat saat pintu kereta tiba-tiba terbuka tepat di hadapan Ma Ri dan Woo Hyuk. Pfft!

Jelas saja mereka kaget melihat pemandangan itu. Tapi mereka terlambat untuk menolongnya karena kereta kembali berjalan. Akhirnya Ji Seok cuma bisa duduk merana, membiarkan kereta itu membawanya berputar-putar.


Keesokan harinya, Ji Seok antusias banget menantikan satu-satunya pelamar mereka. Si pelamar mereka akhirnya datang, dan orang itu ternyata Roo Ryung yang datang dengan membawa si pencuri kemarin. Kaget, Ji Seok sontak melorot menyembunyikan dirinya sendiri di bawah meja.

Dengan penuh semangat Yoo Ryung memberitahu mereka bahwa si pencuri ini adalah Belalang. Walaupun dia tidak punya banyak pengalaman, makanya dia memutuskan untuk menunjukkan kemampuannya. Bisa dianggap ini adalah suap biar dia bisa mendapat pekerjaan ini.

Dia bahkan menunjukkan tasnya yang tersayat untuk membuktikan kalau si pencuri ini benar-benar Belalang. Dengan antusias dia menghampiri mejanya Ji Seok tapi malah kaget mengenali Ji Seok sebagai pria yang dia borgol kemarin.


Tapi tentu saja Ji Seok yang masih kesal, bahkan tidak mau repot-repot melakukan wawancara, malah mengetik beberapa pelanggaran yang dilakukan Yoo Ryung untuk men-diskualifikasi Yoo Ryung dari pekerjaan ini.

Beberapa pelanggaran itu adalah: Melakukan penangkapan di wilayah lain tanpa izin atasan, memborgol orang yang tidak bersalah, penyalahgunaan peralatan polisi, dan penyuapan untuk urusan pribadi.

Yoo Ryung tidak terima dan berusaha membela diri. Masalah borgol itu, itu karena dia tidak tahu. Dan bagaimana bisa menangkap pencuri disebut sebagai suap?

"Kau sendiri yang bilang kalau itu adalah suap guna membantumu mendapatkan pekerjaan."

Yoo Ryung rasa Ji Seok hanya malu atas apa yang terjadi pada dirinya semalam. Ji Seok akui itu, dia memang malu diborgol oleh seorang petugas baru. Tapi itu bukan satu-satunya alasannya.


Dia merasa Yoo Ryung terlalu berlebihan. Hanya demi mendapatkan pekerjaan ini, dia sampai menyamar jadi orang teler dan berusaha keraas menangkap si pencuri. Dia jadi curiga, apa punya alasan lain menginginkan pekerjaan ini?

Yoo Ryung sontak menghindari kontak mata dengan canggung yang jelas saja membuat Ji Seok semakin curiga padanya. Jujur saja. Jika tidak, Ji Seok akan menyelidikinya.

Yoo Ryung bingung sesaat., tapi kemudian dia beralasan kalau dia adalah presiden dari APS (Asosiasi Pencinta Subway) cabang Seoul. Setiap manusia kan pasti punya satu hal yang mereka cintai.

Bagi dia, rasanya sangat menegangkan saat kereta bawah tanah melewati terowongan gelap dengan kecepatan tinggi. Dia bahkan hapal setiap sudut sistem subway Seoul. Karena itulah, dia harap bisa menggunakan kemampuannya untuk menangkap orang jahat.


"Aku bisa menggunakan peta besar yang ada di sana," santai Ji Seok sambil menunjuk gambar peta subway di dekat mereka.

Biarpun pelanggaran yang dilakukan Yoo Ryung kelihatannya sepele, tapi itu tak ubahnya sebagai sebuah lubang kecil yang bisa menenggelamkan seluruh kapal. Karena itulah, dia menolak Yoo Ryung.

Yoo Ryung kecewa. Parahnya lagi, mereka kemudian diberitahu kalau si pencuri itu bukan Belalang, dia cuma peniru. Si pencuri sengaja meniru soalnya dia pikir Belalang tuh keren, mereka bahkan berhasil mencuri dari para polisi dan komisaris polisi.

"Tidak sembarang orang bisa menangkap Belalang," nyinyir Ji Seok.


Ji Seok lalu patroli di depan eskalator, mata tajamnya mencari-cari orang-orang yang mencurigakan... saat tiba-tiba saja seorang wanita menghalangi pandangan matanya dengan sebuah selebaran promosi sebuah restoran sambil mewek menuduh polisi merebut wilayah kekuasaannya.

Tak ingin membuat keributan, Ji Seok akhirnya memberinya tempat biar wanita itu bisa membagi-bagikan selebarannya pada para pengunjung.


Tiba-tiba dia melihat Yoo Ryung naik eskalator itu. Awalnya dia berniat menghindarinya, tapi kemudian mata tajamnya melihat seorang pria mencurigakan yang berdiri di dekat Yoo Ryung sambil meletakkan satu kakinya yang bersepatu tepat di bawah roknya Yoo Ryung.

Ji Seok sontak turun ke eskalator. Pria sepatu itu punya komplotan yang berdiri tepat di hadapan Yoo Ryung dengan membawa pulpen yang sepertinya ada kameranya, tapi sepertinya Ji Seok tidak menyadarinya.

Ji Seok langsung pindah ke eskalator sebelah, tapi si pria pulpen menyadari siapa dia dan langsung memberi kode ke rekannya. Si pria sepatu itu pun bergegas jalan lebih cepat.


Ji Seok berhasil menghadangnya di luar stasiun dan langsung menuntutnya untuk melepaskan sepatunya. Dia menemukan sebuah kamera di dalamnya. Tapi saat dia mengecek isi memory-nya, ternyata tidak ada apa-apa di dalamnya. Tidak punya bukti, terpaksalah Ji Seok tidak bisa menangkapnya.


Si sepatu dan si pulpen lalu bertemu di sebuah cafe dan mengunggah video wajah Yoo Ryung ke website ilegal mereka. Para pengunjung website itu langsung antusias melihat wajah si polwan cantik itu.

Tapi calon korban mereka ternyata bukan hanya Yoo Ryung, melainkan ada seorang wanita lain yang mereka sebut Gadis Rok Merah. Kedua penjahat itu lalu mengadakan polling, menyuruh para pengunjung mereka untuk memilih antara si polwan atau si gadis rok merah. Para pengunjung lebih memilih si gadis rok merah, maka Yoo Ryung pun disingkirkan.


Gara-gara Yoo Ryung tidak fokus dengan pekerjaannya, dia malah membuat lalu lintas jadi amburadul. Pfft! Dia tengah kebingungan menghadapi situasi itu saat tiba-tiba Ji Seok meneleponnya dan menyuruhnya untuk datang ke kantor pusat kepolisian subway dan mengajukan laporan sebagai korban.


Ji Seok memintanya untuk mencari foto-fotonya sendiri lalu membuat laporan agar mereka punya bukti untuk menangkap si penjahat itu. Yoo Ryung menemukan foto itu dengan cepat dan sontak heboh menutupi layar monitornya biar Ji Seok tidak bisa melihatnya.

Ji Seok meyakinkan kalau dia tidak akan melihatnya. Yoo Ryung simpan saja foto-fotonya di folder yang sudah dia sediakan, dia janji tidak akan melihatnya. Dia janji akan menghapus semuanya setelah kasus ini ditutup.


Tapi kemudian Yoo Ryung melihat hal lain yang lebih mencemaskannya. Para penjahat itu membuat pengumuman bahwa mereka mengadakan pesta di mana mereka akan membawa si gadis rok merah itu agar bisa dinikmati para tamu undangan setelah mereka membiusnya.

Yoo Ryung langsung semangat 45 ingin menghancurkan pesta menjijikkan itu. Tapi Ji Seok santai mengingatkan Yoo Ryung bahwa tugas kepolisian subway adalah menangkap Belalang, bukan menangani kasus-kasus kekerasan macam ini.


Dia memutuskan untuk menyerahkan kasus ini pada Divisi Kejahatan Siber. Tapi saat dia menelepon mereka, mereka malah menganggap laporannya itu cuma lelucon. Ji Seok akhirnya ganti menelepon Divisi Kejahatan Besar, tapi mereka juga menolak laporannya kecuali jika kejahatan itu sudah terjadi.

Kesal dan bertekad tidak akan membiarkan kejahatan itu terjadi, Yoo Ryung langsung saja mengambil pistolnya Ji Seok lalu bergegas keluar. Ji Seok jelas panik mengejarnya.


Di luar stasiun, dia mendapati Yoo Ryung sudah siap pergi dengan memakai moped pink. Ji Seok berusaha menyuruhnya untuk mengembalikan pistolnya, tapi Yoo Ryung terus melaju mengabaikannya.

Terpaksalah Ji Seok langsung melompat ke moped pink itu dan mengambil pistolnya. Karena mereka tidak tahu ke mana mereka harus pergi, Yoo Ryung menyuruhnya untuk mencari tahu ke Divisi Kejahatan Siber.

Canggung dan bingung harus berpegangan di mana, Ji Seok akhirnya cuma berpengangan dengan mencubit sedikit kemejanya Yoo Ryung dan terus mencerewetinya saat Yoo Ryung terlalu ngebut dan berhenti melampaui garis lampu merah.


Tapi Yoo Ryung terus ngebut makin cepat, berkelok-kelok dengan lihainya melewati berbagai mobil-mobil di sekitar mereka... hingga membuat Ji Seok menarik kemejanya terlalu kencang dan pada akhirnya membuat kancing-kancing kemejanya Yoo Ryung copot.

Yoo Ryung refleks melepaskan pegangannya dari setang untuk menutupi dirinya sendiri dan Ji Seok sigap mengambil alih setir sehingga mereka terlihat seperti sedang backhug. Hehe.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments