Sinopsis Before We Get Married Episode 9 - 3
Maka malam harinya, Ke Fei pun mulai menjalankan rencananya mengejar Da Wei. Dengan sengaja dia membuntuti Da Wei dengan penampilan dan gaya sok cute sambil beralasan kalau dia membuntuti Da Wei hanya karena dia cemas melihat Da Wei belum makan malam tadi. Makanya dia membawakan makanan untuk Da Wei.
Setelah memberikan makanannya, dia langsung pamit dengan gaya sok imut. Da Wei benar-benar heran dibuatnya. "Dia berubah."
Di depan sebuah toko, Wei Wei tiba-tiba berhenti gara-gara keheranan melihat mobilnya Ke Huan di sana. Tepat saat itu juga, Ke Huan tiba-tiba meneleponnya.
"Kau pintar yah, kau mengenali mobilku."
"Di mana kau?"
Seketika itu pula Ke Huan menampakkan diri dan keluar dari toko sambil menenteng beberapa belanjaan yang langsung dia serahkan ke Wei Wei, ini untuk Wei Wei. Tapi Wei Wei ragu untuk menerimanya. Biarpun mereka teman, tapi dia tidak bisa beitu saja menerima hadiah.
"Aku tahu kau akan berkata seperti itu. Ini bukan hadiah dariku. Ini untuk perusahaanmu... yang kusiapkan khusus untukmu."
Mereka akhirnya duduk di gazebo terdekat untuk membuka hadiah-hadiah itu, sebuah cocktail dress dan sepasang sepatu cantik. Ke Huan meyakinkaan baju itu modelnya tidak terlalu mencolok dan tidak akan membuat orang menyalahpahami Wei Wei.
"Bagaimana kau tahu kalau ini akan cocok untukku?"
"Karena aku memilihnya berdasarkan kesan pertamamu. Tidak terlalu dramatis, tapi sangat menarik."
Tiba-tiba dia beranjak mendekat dan ngotot membantu Wei Wei mencoba sepatunya. Wei Wei berusaha menolak, tapi Ke Huan tak peduli. Dia langsung saja mencopot sepatu kerjanya Wei Wei dan memakaikan sepatu high heels itu ke kakinya bak sang pangeran yang memakaikan sepatu sang Cinderella.
Dia bahkan memegangi Wei Wei saat Wei Wei mencoba berjalan dengan sepatu high heel itu... lalu tiba-tiba saja dia memutar Wei Wei seolah mereka lagi berdansa dan menarik Wei Wei ke dalam pelukannya.
Dia langsung mendekat dan berusaha menci~mnya, tapi Wei Wei dengan cepat mengingatkan hubungan mereka yang cuma teman. Cepat-cepat menutupi kekecewaannya, Ke Huan kembali memutar Wei Wei.
Hari sabtu akhirnya tiba, Wei Wei berdandan natural sebelum kemudian memakai gaun pemberian Ke Huan itu. Ke Huan sendiri sudah menunggu di depan... dan langsung terpesona begitu melihat Wei Wei. Saking terpesonanya, dia langsung memuji dirinya sendiri.
"Aku sungguh-sungguh yakin kalau aku punya selera yang bagus... aku memilih baju yang cantik... dan memiliki seorang teman yang cantik."
"Terima kasih. Tapi sejujurnya, aku merasa tidak percaya diri tentang pesta hari ini."
"Jangan takut. Tetaplah bersamaku dan kau akan baik-baik saja."
Di pesta, Ke Huan membawa Wei Wei keliling dan memperkenalkannya pada para kenalannya. Tapi tiba-tiba Zi Yuan juga datang bersama istri atasannya Ke Huan. Si istri atasan langsung mengajak Ke Huan menjauh dari kedua wanita itu dengan alasan ada hal yang mau dia bicarakan dengan Ke Huan.
Ke Huan agak cemas meninggalkan Wei Wei sendirian dengan Zi Yuan, tapi dia tidak punya pilihan. Begitu Ke Huan pergi, Zi Yuan langsung membahas masalah persiapan pernikahannya Wei Wei.
Sekarang karena pernikahan mereka ditunda, Wei Wei jadi bisa santai. Dia juga ditelepon Hao Yi yang bilang bahwa skala pernikahan mereka nantinya akan lebih besar. Zi Yuan sungguh iri padanya.
Dia juga mengaku kalau dia sudah putus dengan Ke Huan. Wei Wei cuma menatapnya dengan tak enak hati. Zi Yuan bisa menduga kalau Wei Wei pasti sudah mengetahuinya.
"Sebenarnya, aku tak pernah menyangka kalau aku bisa membicarakan masalah itu. Kami bersama selama 10 tahun, semua orang cemas kalau aku tidak bisa menerimanya. Tapi jangan khawatir, aku baik-baik saja kok."
Sebelumnya dia tidak ingin membicarakannya karena takut itu akan benar-benar terjadi. Tapi pada akhirnya dia menyadari bahwa biarpun dia tidak mengatakannya, Ke Huan sudah menyerah.
Selama 10 tahun ini, dia selalu bergantung pada Ke Huan, menjadikan ke Huan sebagai pusat hidupnya sehingga dia bahkan tidak memiliki hidupnya sendiri. Dia kehilangan dirinya sendiri, karena itulah dia kehilangan Ke Huan.
"Selamat," ucap Wei Wei.
"Selamat? Untuk apa?" Zi Yuan tersinggung.
"Karena kau sangat berani menghadapi dirimu sendiri. Tidak semua orang memiliki keberanian itu."
"Kalau kau mengucap selamat untukku, maka aku akan mendukungmu. Mendukungmu semoga kau segera menemukan... apa yah... tempat? Bukan. Seharusnya... hubunganmu."
Dan tentu saja, Zi Yuan harus berterima kasih pada Wei Wei karena menjadi klien pertamanya sehingga Zi Yuan bisa memulai hidup barunya. Dia sungguh mengharapkan pernikahannya Wei Wei dan Hao Yi segera terlaksana.
Gelisah karena percakapan ini, Wei Wei menjauh ke tempat sepi. Ke Huan datang tak lama kemudian dan langsung penasaran apa yang dikatakan Zi Yuan padanya tadi.
Wei Wei menolak mengatakan apapun, ini pembicaraan khusus wanita, pria tidak perlu mengetahuinya. Ke Huan jadi semakin penasaran, jelas-jelas Zi Yuan mengatakan sesuatu pada Wei Wei.
Tepat saat itu juga, tiba-tiba si istri atasan teriak-teriak memanggil Ke Huan. Entah apa yang terjadi, Zi Yuan tiba-tiba kesakitan. Cemas, Ke Huan langsung membopong Zi Yuan keluar ke rumah sakit dan meninggalkan Wei Wei sendirian di sana. Sementara Wei Wei hanya bisa menyaksikan hal itu terjadi di depan matanya dengan sedih.
Selama menunggu Zi Yuan dioperasi, Ke Huan menelepon Wei Wei dan memberitahu kalau Zi Yuan kena usus buntu. Wei Wei di mana sekarang? Dia akan jemput Wei Wei.
Wei Wei menolak, Ke Huan jaga saja Zi Yuan. Ke Huan ngotot mau menjemput Wei Wei pulang, maka Wei Wei mengaku kalau dia sudah tiba di rumah sekarang, Ke Huan jaga saja Zi Yuan, bagaimanapun, mereka pernah bersama selama sepuluh tahun. Dia janji akan menjenguk Zi Yuan kapan-kapan.
Saat Zi Yuan sadar tak lama kemudian, dia mendapati Ke Huan ada di sisinya. Zi Yuan terharu dan jadi semakin yakin bahwa hubungan mereka selama 10 tahun ini takkan berubah.
Mendengar itu, Ke Huan seketika berubah dingin dan menyuruh Zi Yuan istirahat saja. Sedih, Zi Yuan berusaha meminta maaf karena menggugurkan bayi mereka dulu, tapi dia punya alasannya sendiri.
"Zi Yuan, apa yang kau lepaskan adalah apa yang kuharapkan. Itu adalah impian dalam hatiku. Kau pikir untuk apa seorang pria bekerja keras? Demi keluarganya. Maaf aku tidak memberitahumu. Tapi ini anak kita. Apa kau pernah bertanya padaku. Biarpun dia sudah tidak ada, apa kau tahu apa yang telah kau hancurkan? Kau merusak masa depan kita, hubungan kita"
Zi Yuan ingin mengatakan sesuatu tentang masalah aborsi itu, tapi tiba-tiba saja Zi Ting datang dengan cemas dan langsung mengusir Ke Huan secara halus. Dia benar-benar bersikap dingin dan tegas pada Ke Huan, bahkan melarang Ke Huan datang lagi, dia akan mengurusi kakaknya sendiri dan mencari suster untuk merawatnya.
Di luar, Zi Ting tegas menyuruh Ke Huan untuk tidak menemui Zi Yuan lagi. Masa Ke Huan tidak bisa melihat kalau Zi Yuan sengaja menggunakan sakitnya untuk mengikat Ke Huan?
"Aku tahu... aku akan mengurus biaya rumah sakitnya."
"Tidak perlu. Aku mampu membiayainya. Aku tidak ingin berhutang padamu."
"Zi Ting, bisakah kau jangan bersikap seolah kita orang asing?"
"Kau dan kakakku seharusnya bersikap seperti ini. Bukankah kau bilang kalau kau tidak ingin menjadi keluarganya? Jangan tidak boleh menarik kata-katamu. Sebelum dia mati, kalian bahkan tidak boleh berteman."
Sejak awal Zi Yuan lah yang bermasalah dan bukannya ke Huan, jadi jika Ke Huan ingin membantu Zi Yuan, maka sebaiknya dia jangan berkomunikasi lagi dengannya.
Setibanya di lobi, Resepsionis memberitahu bahwa Hao Yi dapat surat. Entah itu surat apa, Wei Wei langsung saja mengambil surat itu tanpa mengeceknya.
Hao Yi menelepon lagi tak lama kemudian, lagi-lagi mengabarkan kalau dia tidak bisa pulang. Sudah terbiasa menerima kabar itu, Wei Wei santai saja menanggapinya.
Tapi kemudian dia pergi menemui Ke Fei dengan membawa koper karena dia memutuskan untuk pergi sendiri ke Shanghai untuk menemui Hao Yi. Ke Fei heran, kenapa Wei Wei terburu-buru ingin menemui Hao Yi.
Karena Wei Wei sudah memikirkan segalanya dengan baik dan menyadari kalau dia dan Hao Yi sebenarnya punya masalah yang harus mereka hadapi dan selesaikan. Tapi, Ke Fei bantu dia ngomong sama Jessica yah.
"Jangan khawatir, akan kuurus Jessica."
"Ke Fei, kau yang terbaik. Makasih! Muah!"
Bisa diduga, Jessica kesal banget saat diberitahu kalau Wei Wei sekarang lagi ambil cuti panjang. Sesuai janjinya, Ke Fei mencoba membuat Jessica mengerti bahwa berpisah jauh dengan tunangan tuh rasanya nyesek.
Wei Wei sekarang sedang mencari suaminya yang berada nun jauh di sana, bukankah itu romantis sekali. Pepatah lama berkata bahwa orang harus mengatur keluarga baru memerintah negara untuk menenangkan negeri. Makanya Wei Wei sekarang mementingkan keluarganya dulu.
"Bagaimana CEO Chu, anda setuju denganku, kan?"
"Jangan membuat CEO Chu memihakmu! CEO Chu, maf karena masalah internal kamia jadi memengaruhi proyek ini."
"Tidak masalah. Tidak memengaruhi kok."
"Benar sekali. CEO Chu sangat hebat. Mei Ling dan aku kan masih di sini. Jangan khawatir."
Ke Fei mendadak berpaling ke Mei Ling dan menyuruh Mei Ling untuk menunjukkan kemampuannya dengan menggantian Wei Wei untuk presentasi. Hah? Mei Ling langsung panik ingin protes, tapi Ke Fei dengan cepat menendangnya. Terpaksalah dia harus menyetujuinya.
Bersambung ke episode 10
2 Comments
Makin seruu😀😀
ReplyDeleteSemangat!!! Dilanjutkan lagi dong
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam