Sinopsis Love is Deep Episode 1 - 1

Sinopsis Love is Deep Episode 1 - 1

Seorang pria tiba-tiba menyuruh seorang wanita melepaskan pakaiannya dan dalemannya. Eiitss! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu. Pria itu seorang dokter dan wanita itu adalah pasiennya, Zheng Ding Ding, yang datang untuk memeriksakan pay~~~ranya yang sakit.


Si dokter mulai menyentuh dan mencari bagian mana yang sakit. Dokternya bekerja dengan profesional, malah Ding Ding yang tegang sendiri. Yah maklum sih, diperiksa dokter cowok pastinya nggak nyaman.

Si dokter itu adalah Ning Wei Jin, seorang dokter kepala departemen bedah. Setelah memeriksa bagian yang sakit, Wei Jin mendiagnosis Ding Ding menderita tumor jinak dan menyarankannya untuk segera melakukan operasi.


Wei Jin menyuruhnya untuk melakukan ultrasonografi dulu agar mereka bisa menentukan operasinya. Dia menjadwalkan operasinya Ding Ding hari jumat. Tapi Ding Ding ragu untuk operasi. Apa tidak bisa dengan cara lain saja?

"Operasi adalah pengobatan standar terbaik. Atau... kau bisa menunggu 3 minggu dan tumormu akan membesar."

Ding Ding jadi tambah takut mendengarnya. "Kalau begitu, akan kulakukan minggu ini saja. Tapi apa harus hari jumat? Aku mungkin tidak punya waktu."

"Aku cuma punya waktu hari jumat. Kembalilah dengan membawa hasil USG." Tegas Wei Jin sambil memberikan surat rujukannya dan sebuah kartu nama.

Tapi Ding Ding sepertinya agak kurang nyaman jika harus dioperasi seorang dokter cowok, apa tidak ada dokter lain yang bisa mengoperasinya?

"Memangnya ada masalah kalau aku yang melakukan operasinya?"

Ding Ding jadi tak enak dan akhirnya memutuskan untuk tak mempermasalahkannya lagi lalu pergi. Di tasnya terlihat sebuah gantungan boneka kucing dan sepertinya itu sangat menarik perhatian Wei Jin.


Saat Ding Ding periksa USG, dia mendengar dua dokter wanita di sana sedang menggosipkan Wei Jin. Ternyata dia profesor termuda di rumah sakit mereka ini dan mendapat promosi di usia 28 tahun. Walaupun dia selalu menyendiri, tapi dia sangat memesona di mata para wanita.


Bukan cuma para wanita yang bekerja di rumah sakit itu, bahkan para pasien pun kesengsem padanya. Setelah Ding Ding, pasien kedua Dr. Ning hari itu adalah seorang anak SMA yang terang-terangan mencoba merayu Dr. Ning dengan meminta kontak chat pribadi Dr. Ning.

Tapi Wei Jin menolaknya dengan tegas dan dingin, di bahkan menyuruh dokter magang untuk mentransfer para pasien dibawah umur ke dokter lain saja, mereka itu pasien yang merepotkan saja.

Tapi sepertinya dia tertarik pada Ding Ding. Dia bahkan berencana memakai ruang operasi selama satu hari penuh untuk operasinya Ding Ding hari jumat nanti padahal biasanya operasi kecil seperti itu hanya butuh waktu 30 menit.

Dia bahkan menyatakan kalau dia sendiri yang akan menghubungi Ding Ding untuk mengabarkan tentang jadwal operasinya ini. Kedua dokter magangnya sampai terheran-heran melihat sikap Wei Jin yang sangat tidak biasa.

 

Selain dokter yang pintar dan memesona di mata kaum hawa, Wei Jin juga kaya raya dilihat dari rumahnya yang luas dan mewah, dia juga pintar masak, dan pintar merawat kucing peliharaan di rumah, yah... walaupun dia merawat kucing itu dengan setengah hati karena kucing itu sebenarnya milik adiknya.

"Kau itu kerjaannya cuma makan, tidur, beol, dan merepotkanku saja. Sama kayak tuanmu!" Omel Wei Jin kesal.

 

Hari itu ada masalah di kantornya Ding Ding, server mereka bermasalah dan para pelanggan banyak yang mengeluh, bahkan ada yang menuduh perayaan ultah perusahaan mereka itu palsu.

Semua orang jadi super sibuk menerima berbagai telepon keluhan, apalagi bos mereka lagi ada di luar kota dan tidak bisa dihubungi sama sekali. Ding Ding dengan cepat mengatasi situasi dengan nekat menyuruh rekan kerjanya untuk menyewa dua server tak peduli biarpun biayanya pasti sangat mahal.

Dan syukurlah berkat aksi nekat Ding Ding itu, masalah mereka hari itu akhirnya terselesaikan dengan baik. Semua orang akhirnya bisa bernapas lega. Ding Ding bahkan mentraktir semua orang sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras mereka.


Chen Xun, Bos mereka yang sekaligus pacarnya Ding Ding, baru menelepon Ding Ding taka lama kemudian. Ding Ding mengangkat teleponnya dengan antusias, tapi errr... entah kenapa Chen Xun terdengar terlalu formal.

Chen Xun meminta maaf karena seharian dia sibuk meeting. Tapi dia sudah membaca pesan mereka dan berterima kasih Ding Ding. Tapi dia mengaku mungkin dia tidak bisa pulang besok karena ada urusan lain, jadi dia harus tinggal satu hari lagi.

"Lalu bagaimana dengan perayaan anniversary perusahaan kita?"

"Jangan khawatir. Aku sudah pesan tiket penerbangan pagi besok lusa. Oh yah, aku ingin bunga mawar putih untuk pestanya."

"Bukannya kita sudah sepakat pakai bunga lavender dan bunga matahari yang lebih sesuai dengan tema hidup natural?"

"Ubah saja. Aku akan mengumumkan suatu hal penting pada hari itu. Kurasa bunga mawar putih lebih cocok."

Baiklah, Ding Ding ingin mengatakan hal lain, mungkin mau memberitahu Chen Xun tentang operasinya. Tapi pada akhirnya dia ragu dan mengurungkan niatnya lalu mengakhiri teleponnya.


Saat Ding Ding memberitahukan perintah Chen Xun itu pada Xiao Feng - teman masa kecil sekaligus rekan kerjanya, Xiao Feng langsung heboh menduga kalau Chen Xun pasti mau melamar Ding Ding. Awalnya Ding Ding tak percaya, tapi keyakinan Xiao Feng lama-lama menular padanya dan membuat jadi malu-malu memikirkan kemungkinan itu.


Hmm... tapi kayaknya nggak deh, karena dari bayangan di kaca, tampak ada seorang wanita yang tidur di kamar hotelnya Chen Xun. Sepertinya mereka memang tidak tidur bersama, tapi jelas wanita itu punya hubungan yang tidak biasa dengan Chen Xun.

 

Sayangnya Ding Ding dan Xiao Feng tidak mengetahui hal itu. Bahkan saat dia tengah menemani Ding Ding belanja gaun untuk pesta ultah perusahaan mereka, Xiao Feng juga memaksa Ding Ding untuk mencoba gaun pengantin sekalian untuk persiapan pernikahannya. Ding Ding masih ragu, bagaimana kalau dugaan Xiao Feng salah dan Chen Xun tidak akan melamarnya?

"Bagaimana kalau dia benar-benar mau melamar? Kau tidak boleh pakai baju terlalu biasa, saat dia melamarmu nanti adalah hari besar. Kau punya banyak alasan untuk terlihat cantik luar biasa. Bilang pada siapapun yang naksir Chen Xun kalau dia sudah ada yang punya dan akan segera menikah." Ujar Xiao Feng.

Ding Ding akhirnya mencoba gaun pengantinnya. Dia benar-benar menawan dalam balutan gaun penganti itu sampai Xiao Feng terpesona.

"Sekarang aku enggan melihatmu menikah dengan Chen Xun," canda Xiao Feng.


Dari percakapan mereka, ternyata Chen Xun itu terlalu sibuk bekerja sampai pernah lupa dengan ultahnya Ding Ding lalu mengompensasinya hanya dengan sandwich dan bukannya kue ultah. Tapi Ding Ding sepertinya sangat mencintai Chen Xun dan langsung membelanya, Chen Xun cuma sangat sibuk waktu itu.

"Apa yang dia katakan tentang operasimu?"

"Aku belum kasih tahu dia. Dia kan lagi dinas di luar kota, aku tidak ingin mengganggunya."

Xiao Feng tak percaya mendengarnya, Ding Ding kenapa sih? Dia tersihir sama Chen Xun yah? Tapi yah sudahlah, yang penting Chen Xun punya niat baik mau melamar Ding Ding. Jadi dia bisa dimaafkan. Xiao Feng bahkan berbaik hati membelikan gaun pengantin itu untuk Ding Ding, itu hadiah pernikahannya untuk Ding Ding.


Terpengaruh akan keyakinan Xiao Feng, Ding Ding dengan antusiasnya membayangkan pernikahannya dengan Chen Xun. Dia bahkan hampir saja menci~m bayangan dirinya sendiri di cermin saat tiba-tiba saja terdengar suara Dr. Ning menyapanya dari belakang.


Ding Ding shock banget sampai terjatuh sendiri dan sepatunya melayang ke Wei Jin, untung saja Wei Jin sigap menangkapnya. Dia bahkan dengan manisnya memegangi Ding Ding saat Ding Ding mengenakan sepatunya kembali.

Dia bahkan setulus hati mengucap selamat untuk Ding Ding dan memberitahu jadwal operasinya adalah hari jumat jam 3 sore. Tapi yang paling menarik perhatiannya adalah gantungan tas berbentuk boneka kucing di tasnya Ding Ding.

Ding Ding mengaku kalau dia membuatnya sendiri berdasarkan gambar kucing kesayangannya. Dia basanya membuat boneka kucing di waktu senggangnya. Melihat Dr. Ning sepertinya sangat tertarik dengan benda itu, Ding Ding tanpa ragu memberikan boneka itu untuk Dr. Ning.


Entah kenapa Wei Jin sangat tertarik dengan gantungan boneka kucing itu, tapi di kamarnya juga tampak ada gantungan boneka kucing mini yang dia tempatkan di dekat foto keluarganya (tapi tidak tampak ada ayahnya di foto itu). Begitu sampai rumah, dia langsung menaruh boneka kucing pemberian Ding Ding itu di samping foto keluarganya juga.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

7 Comments

  1. Makasih mbak sinopsis y 🌹🌹🌹
    Emang lagi suka drama ini 😍😍

    ReplyDelete
  2. Lanjut.... Semangat!!!suka sama dramanya,makasih dah bikin sinopsisnya.semangat!!!!

    ReplyDelete
  3. Lanjutttt mbak ima, sukaaaaa....

    ReplyDelete
  4. Kyaaa mbak ima.. Mkin cinta deh
    Baru kemaren sy req udah dibuatin aja😂😍😘😘

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam