Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 4 - 1

 Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 4 - 1


Tahun 2006...

Hari ini hasil ujian bulanan keluar, Da Chuan langsung menyeret paksa Wu Yi dan Qiao Yi ke papan pengumuman, tapi tak ada seorangpun dari mereka yang berani melihat hasilnya.

 

Tapi kemudian mereka mendengar seorang siswa mengeluh kesal karena dirinya dapat ranking terakhir. What? Mereka bertiga langsung semangat mencari nama-nama mereka dan syukurlah, mereka akhirnya ranking mereka naik walaupun tidak sampai 100 besar. Qiao Yi bahkan masuk 500 besar.


Sontak kedua sahabat itu langsung berpelukan heboh saking senangnya. Qiao Yi melihat Yan Mo melihatnya dari kejauhan. Seperti biasanya, Yan Mo pura-pura cuek lalu berjalan pergi.

"Terima kasih!" Teriak Qiao Yi, tapi Yan Mo terus jalan dan pura-pura acuh.


Guan Chao pun diam-diam senang dan bangga melihat betapa hebohnya Wu Yi menyembah-nyembah papan pengumuman itu saking senangnya.


Pengaturan bangku mereka diubah lagi sekarang. Karena dia tidak lagi ranking terakhir, Qiao Yi sebenarnya punya kesempatan untuk pindah tempat duduk karena banyak bangku yang masih kosong.

Tapi saat dia terdiam ragu di depan pintu, dia melihat Yan Mo membuat garis pembatas di tengah meja seolah mengundang Qiao Yi untuk duduk bersamanya lagi. Maka Qiao Yi pun tak ragu untuk duduk di sebelahnya lagi.


Hari itu, Yan Mo belanja ke supermarket. Dia mengambil air mineral kesukaannya lalu refleks mengambil sekaleng cola... yang kontan membuatnya teringat kejadian pasca ujian kemarin.

Flashback.


Setelah membantu membukakan kaleng colanya Qiao Yi, Yan Mo langsung berjalan pergi. Tapi Qiao Yi tiba-tiba mengejarnya lalu bertanya-tanya bagaimana kalau dia menuang cola dari lantai atas ini? Apakah akan sampai ke lantai satu?

Yan Mo awalnya menolak. Tapi Qiao Yi ngotot pengen mencobanya, soalnya dia belum pernah melakukannya. Yan Mo akhirnya menurutinya dan menuang sedikit cola ke lantai bawah.

Tapi saat giliran Qiao Yi yang menuang colanya, dia malah mengenai seorang guru yang kebetulan berada di lantai bawah dan jelas saja Pak Guru langsung marah-marah dan langsuang naik mengejar mereka.


Qiao Yi refleks lari, tapi Yan Mo malah diam saja. Qiao Yi sampai harus menyeretnya lari bersamanya dan bersembunyi di sebuah kelas kosong.

Tiba-tiba Yan Mo melihat Pak Guru ada di luar tempat persembunyian mereka. Yan Mo langsung refleks menarik Qiao Yi untuk merunduk bersamanya.

 

Dan baru setelah Pak Guru pergi dan keadaan aman, mereka menyadari kalau mereka saling bergenggaman tangan. Mereka berdua sama-sama jadi gugup gara-gara itu, Yan Mo yang lebih dulu menguasa diri dan buru-buru melepaskan tangannya lalu pergi meninggalkan Qiao Yi yang sekarang jadi linglung karena kedekatan mereka tadi.

Flashback end.


Karena sekarang ujian bulanan sudah selesai, Guru Gao mengumumkan adanya aturan yang mendenda para siswa yang datang terlambat sebanyak 5 yuan.

Dan siswa yang paling sering datang terlambat adalah Da Chuan. Bahkan berkat seringnya dia terlambat, dia sekarang sudah menyumbang sebanyak 580 yuan dari keseluruhan total 625 yuan. (Pfft! Dia telat tiap hari?)

Alih-alih malu, Da Chuan malah bangga banget. Karena itulah, sekarang Guru Gao ingin minta pendapat mereka. Uang denda itu enaknya dibuat apa?


Guru Gao usul agar mereka menggunakannya untuk membeli buku-buku baru atau mengunjungi museum, tapi tak ada satupun yang setuju. Wu Yi malah usul agar mereka menggunakannya untuk karaokean.

Miao Miao nggak setuju dan jadilah kedua gadis itu ribut sendiri sampai Guru Gao harus menggebrak meja untuk mendiamkan kedua gadis itu.

Ketua Kelas tiba-tiba punya usulan yang bagus, bagaimana kalau mereka pergi piknik? Semua orang langsung setuju, Guru Gao pun setuju.


Pulang sekolah, Qiao Yi mengajak Wu Yi nongkrong dan beli milk tea dulu. Tapi Wu Yi menolak dengan alasan mau mengunjungi neneknya.

Padahal di luar, Guan Chao malah melihat Wu Yi dijemput sama Da Xiong. (Hah? Dia pacaran sama Da Xiong?)


Keesokan harinya, mereka piknik ke gunung. Qiao Yi curhat tentang ibunya, tapi Wu Yi bahkan tidak mendengarkannya, malah sibuk sms-an (kayaknya sms-an sama Da Xiong).

Da Chuan tiba-tiba muncul dan berbisik mengajak mereka mabok, dia bahkan sudah membawa sebotol vodka yang dia selundupkan di dalam botol air mineral.

Qiao Yi melihat Da Shi pakai dasi dan langsung berkomentar kalau Da Shi terlihat tampan pakai dasi itu. Yan Mo yang jalan di belakang Qiao Yi, mendengarkan segalanya dalam diam.


Setibanya di tempat piknik, mereka semua langsung pesta BBQ. Ketua Kelas mencoba menawari Yan Mo setusuk sate, tapi Yan Mo dengan dinginnya menolak tawarannya dengan berbagai alasan.

Setelah Ketua Kelas pergi dengan kecewa, Yan Mo berniat mengeluarkan cola dari tasnya buat Qiao Yi. Tapi belum sempat melakukannya, tiba-tiba Miao Miao muncul sambil menawarkan sekaleng cola buat Qiao Yi. Yan Mo terpaksa membatalkan niatnya.

Tapi Miao Miao ngasih cola itu ternyata ada maunya. Dia sebenarnya piket hari ini, tapi dia membuat-buat alasan biar dia tidak usah kerja dan meminta Qiao Yi untuk menggantikannya. Qiao Yi tak enak untuk menolaknya dan akhirnya terpaksa menyetujuinya.


Wu Yi menjauh dari semua orang untuk menemui Da Xiong. Dia mengklaim kalau dia berkemah dengan teman-temannya di sini dan mengundang Wu Yi untuk menginap bersamanya. (Jangan!)

Tawaran itu cukup menarik bagi Wu Yi, tapi dia terpaksa harus menolak. Soalnya ibunya tidak mengizinkannya bermalam di luar rumah. Da Xiong malah tambah agresif gara-gara penolakannya.

Tapi untunglah tiba-tiba terdengar suara teriakan seseorang yang mengumumkan kalau Guru Gao datang. Da Xiong jadi ketakutan dan langsung pergi.
 

Dan ternyata Guan Chao lah yang teriak-teriak untuk menyelamatkan Wu Yi barusan. Heran dia, Wu Yi jatuh cinta sama Da Xiong?

Dan Wu Yi tidak ragu untuk mengakuinya. Tapi jangan bilang-bilang ke Qiao Yi yah, Wu Yi takut kalau Qiao Yi tidak suka sama Da Xiong.

"Baiklah." Guan Chao setuju.

"Berapa?"

"Ngomongin duit itu merusak hubungan kita. Tapi kau harus membantuku."

"Apa?"

Bukannya jawab, Guan Chao malah sengaja berbalik pergi ke tempat kemah biar Wu Yi penasaran dan mengikutinya.


Yan Mo juga menjauh dari semua orang untuk merenung menatap kota dari atas gunung. Da Chuan mendadak muncul dan langsung menuang mirasnya. Tapi baru juga nyicip seteguk, Guru Gao mendadak muncul dan langsung memanggil Da Chuan untuk diomeli.

Da Chuan terpaksa meninggalkan botol air mineral berisi miras itu bersebelahan dengan botol air mineralnya Yan Mo.

Tepat saat itu juga, Yan Mo haus dan asal saja mengambil salah satu botol air mineral lalu langsung meminumnya... dan sontak terbatuk-batuk karena rasanya yang keras. Wkwkwk! Salah minum.


Di tempat pinik, Guan Chao akhirnya membisiki Wu Yi tentang rencananya. Dia ingin Wu Yi membantunya untuk mendapatkan Miao Miao dengan cara membuat Miao Miao cemburu pada mereka.

Dia menyuruh Wu Yi untuk senyum-senyum, bayangkan seandainya Daniel Wu atau Louis Koo melamar Wu Yi. Ucapannya itu kontan membuat Wu Yi terkikik saking senangnya membayangkan dirinya dilamar kedua aktor top Hong Kong itu.


Dan pemandangan yang terkesan seolah mereka lagi flirting itu kontan menarik perhatian Miao Miao yang cemburu mengira mereka berdua lagi flirting. Dia bahkan langsung menghampiri mereka dan tanya jam berapa Guan Chao akan mengajaknya nonton besok?

"Kurasa besok aku tidak bisa. Aku mengajak Wu Yi ke KTV soalnya, iya kan?" Ujar Guan Chao sok jual mahal.

Miao Miao masa bodo. "Kau mengencaniku lebih dulu!"

Yes! Rencananya sukses. Guan Chao langsung pura-pura mengalah, dia akan menjemput Miao Miao jam 11 besok. Miao Miao pun langsung pergi dengan senyum puas seolah dia baru saja mengalahkan Wu Yi.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments