Sinopsis Leh Nangfah Episode 28 - 2 [END]

Sinopsis Leh Nangfah Episode 28 - 2 [END]


Beberapa waktu berlalu. Beauty sudah sembuh, tapi dia masih ngambek sama Tee dan memaksa Tee melakukan perintahnya jadi karyawan pabrik dan memindahkan kardus-kardus berat seorang diri.

Tee sampai gregetan. "Jangan kelewatan, Beauty."

"Apa maksudmu kelawatan? Aturan ketiga sebagai presiden perusahaan adalah harus bisa melakukan segala sesuatu yang bisa dilakukan pegawainya."

Kesal, Tee langsung menyeret Beauty dan menyuruhnya untuk membantunya menata barang-barang itu. Beauty santai menunjuk seragam pabrik yang dipakai Tee. Hari ini dialah Bosnya Tee, jadi Tee harus menuruti semua perintahnya seperti dia dulu.  Jika Tee tidak mau, Beauty akan terus ngambek.

 

Tee gemas menarik Beauty ke dalam pelukannya. "Karena kau sudah membuatku melakukan banyak hal, jadi kau harus menghadiahiku." Ujar Tee lalu mengec~p pipi Beauty dan menyodorkan pipinya sendiri.

Tapi Beauty langsung mendorongnya. "Aku tidak pernah melihatmu memberiku hadiah selama aku jadi karyawan pabrik."


"Kata siapa? Aku memberimu banyak hadiah."

"Kapan? Jangan bohong. Kau tidak pernah memberiku satupun."

"Hei, aku bahkan membiarkanmu tidur di atas d~~aku setiap malam, apa itu namanya bukan 'menghadiahi'? Aku bahkan memberimu bonus spesial kadang-kadang, aku membiarkanmu melihatku setengah tel~~~~ng dengan six pack. Hmm... atau mungkin kau pernah melihat lebih dari itu?"

Wkwkwk! Bingo! Beauty langsung malu teringat saat dia melihat Tee tel~~~~ng bulat. "Dasar gila! Nyebelin!"


"Hei, burung Beauty selalu melotot setiap kali aku berjalan keluar dari kamar mandi."

"Cukup! Jangan bicara lagi!"

Tee tidak mau dan tambah getol menggodainya. "Apa kau tahu betapa rindunya aku pada burung Beauty? Aku bahkan tidak bisa tidur tiap malam. Kau juga, kan? Kau harus tanggung jawab. Kau sudah membuatku terbiasa tidur sambil memelukmu di d~~aku."

Tee langsung mendekap Beauty erat-erat dan Beauty langsung balas menggigit leher Tee. "Dasar gombal! Aku tidak mau bicara denganmu lagi."

"Kau sama galaknya seperti si burung. Hei, kau mau ke mana? Kalau kau pergi, aku akan berhenti kerja loh!"


Nee penasaran, apakah Thana sudah bicara dengan Papanya Orn? Thana mengiyakannya, tapi Papanya Orn sudah tidak marah lagi pada dan tampaknya ia sangat senang dengan calon menantunya, Jadecharn.

"Mereka memang cocok," komentar Nee.

"Lalu bagaimana dengan orang-orang kita? Apa dia memberitahumu tentang rencananya?"

"Lebih dari sekedar bicara malah. Tee membisikiku bahwa akan ada kabar baik setelah mereka kembali dari Hua Hin nanti."

"Hah? Maksudnya kita akan segera menggendong cucu?"

 

"Kau harus menunggu kejutan besarnya. Tapi kau tidak perlu menunggu untuk kejutan kecilnya." Ujar Nee sambil nunjuk Seua. Ternyata sekarang Seua sudah punya gandengan baru, seekor kucing cantik bernama Whip Cream.

"Kami bertemu di pasar dan hanya dengan sekali tatapan mata, dia langsung mengikutiku pulang. Aku mempesona, kan?" Kata Seua dengan soknya.

"Dasar gila. Kau ngomong apa sih?" Whip Cream malu.


Beauty membawa Tee ke pohon besar tempat mereka mengubur hadiah-hadiah mereka dulu. Tee juga masih ingat tempat itu, di tempat inilah mereka dulu berjanji jari kelingking.

Tee lalu menggali kembali tempat itu dan mendapati ada pesan ancaman tertempel di atas kotak itu. 'Milik Beauty. Siapapun yang membukanya, jarinya akan putus'.

Hadiah-hadiah mereka dan pesan yang ditulis Tee masih utuh di dalamnya. Beauty penasaran, apa yang ditulis Tee di kartu ini?

"Baca saja sendiri." Ujar Tee malu-malu


Beauty jadi penasaran dan saat dia membukanya, ternyata Tee menulis 'Cinta Beauty'. Wah, jadi Tee diam-diam menyukainya sejak mereka masih kecil? Lalu kenapa Tee membencinya saat mereka dewasa?

"Aku tidak membencimu. Hanya saja, waktu kau dewasa kepribadianmu jadi buruk, jadi aku berhenti menyukaimu."

"Lalu bagaimana sekarang?"

"Sekarang ini, kepribadianmu baik, jadi aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu."


Beauty tersipu malu mendengarnya lalu cepat-cepat mengalihkan perhatian ke hadiah-hadiah mereka. Tee membuka hadiahnya duluan dan isinya adalah boneka babi gendut pakai kacamata.

"Gendut mata empat?"

"Iya, gendut mata empat."

"Tapi aku sudah tidak gendut lagi. Lihatlah semua otot ini! Cobalah sentuh!"

"Gendut mata empat!"

"Aku nggak gendut!"

"Gendut mata empat."

"Kalau kau tidak mau berhenti mengatakan itu, akan kuci~m kau."


Beauty tak peduli dan terus saja menggodanya gendut mata empat. Tee sontak mengejarnya dan hampir saja berhasil menci~mnya. Beauty cepat menghindar dan akhirnya berhenti juga menggodainya.

Sekarang giliran Beauty yang membuka hadiahnya dan menemukan sebuah telur mainan di dalamnya. Dan di dalam telur mainan itu ada cincin mainan. Beauty langsung antusias ingin memakainya.

Tapi Tee cepat menghentikannya dan berkata bahwa ada cara khusus untuk memakai cincin itu. Pertama-tama, Beauty harus tutup mata dulu dan tidak boleh ngintip.

"Ini berapa?" Tanya Tee, ngecek Beauty lagi ngintip atau tidak.

"Dua jari."

"Kau ngintip!"

"Biasanya kan kau selalu menunjukkan dua jari saat bertanya."

"Tutup matamu. Jangan mengintip, oke?"


Saat Tee akhirnya mengizinkannya membuka mata, dia malah mendapati ada cincin berlian asli di hadapannya. "Beauty, bersediakah kau menjadi pengantinnya P'Tee."

Beauty terharu mendengarnya. Tapi dia punya dua aturan. Aturan pertama: Tee harus mencintainya, sangat amat mencintainya, mencintainya seorang, mencintainya seumur hidup dan dia tidak boleh berubah pikiran.

"Itu tidak akan sulit. Karena sudah sangat mencintaimu dan mencintaimu seorang. Aku tidak akan berubah pikiran sepanjang sisa hidupku *Muach*"

Aturan kedua: Tee harus janji kalau dia tidak akan pernah membohonginya dan menipunya dalam hal apapun.

Oke, Tee janji tidak akan pernah lagi membohongi ataupun menipu Beauty.

"Kalau kau berbohong satu kali lagi saja, kita putus!"

"Itu tidak akan pernah terjadi. Aku janji padamu." Ucap Tee serius.


Beauty akhirnya memberinya jawaban atas lamarannya dengan mengec~p bibir Tee. "Kalau begitu, aku akan menikah denganmu."

"Sungguh?"

Tee langsung lompat-lompat sambil jejeritan heboh saking bahagianya. "Teepob... mau punya istri!"

 

Tee lalu memakaikan cincin itu di jari manis Beauty dan mengec~p tangannya. "Aku mencintaimu. Mulai sekarang, akulah yang akan menjagamu."

"Aku juga mencintaimu."Ucap Beauty. Dan Tee pun menci~mnya.

3 tahun kemudian...

 

Beauty sekarang sudah menjadi seorang designer kenamaan dan sering muncul di berbagai majalah fashion, termasuk majalah Dazz bersama Grace. Dan hari itu, dia tampak sedang sibuk mengerjakan maha karyanya seorang diri. sebuah dress dengan brand 'Lallalita'.


Suatu hari, dia dan Tee membawa bayi imut mereka ke kantor untuk memperlihatkan perusahaan yang dibangun oleh kedua kakeknya itu.

Tiba-tiba ada seekor lovebird yang hinggap di bahunya Beauty. "Hei, burung kecil. Apa kau dikutuk juga? Kalau begitu, lakukannya banyak kebaikan dan manfaat bagi orang lain. Lalu cepatlah mendapat ci~man dari pria yang kau cintai lebih daripada hidupmu sendiri."


Beauty pun melepas burung itu ke udara, lalu mengambil alih anaknya dari tangan Tee dan bersama-sama mereka mengec~pnya dengan sayang lalu masuk ke kantor.


Lalita dan Dewi pun bahagia melihat kebahagiaan mereka. Lalita benar-benar berterima kasih pada Dewi. Beauty mungkin takkan pernah berhasil dalam karir dan keluar jika Dewi tidak pernah memberinya pelajaran.

"Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya memancing inner beauty-nya agar bersinar. Aku percaya pada setiap manusia memiliki kecantikan ini. Hanya saja, hal itu tersembunyi dalam dinding yang dibangun orang-orang karena berbagai alasan."

"Dewi benar. Kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari penampilannya."

"Aku berharap kebaikan dalam hati setiapa orang, bisa mekar dengan indah dan takkan pernah melemah." Itulah doa terakhir Dewi yang diberikannya pada semua manusia.

~TAMAT~

Akhirnya selesai juga, terima kasih semuanya yang telah mengikuti sinopsis drama ini mulai awal sampai akhir. Sampai jumpa di lakorn-lakorn lainnya ^^

Post a Comment

3 Comments

  1. Makasih min sudah sampai tamat sinopsisnya..😂😂
    Tolong lanjutin sinopsisnya drama Thailand Pope rak dong min..😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu bukan tugasku, bukan aku yg nulis sinopsisnya, nonton aja nggak

      Delete
  2. Thanks...Lanjut yg lainnya semangat!!!

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam