Sinopsis Leh Nangfah Episode 19 - 2

Sinopsis Leh Nangfah Episode 19 - 2


Selesai foto keluarga, Grace sengaja menyuruh Tee dan Orn foto berdua. Grace senang melihat mereka berdua. Yang satu tampan dan yang satu cantik, cocok sekali. 

Beauty di sebelahnya langsung nyinyir. Kayak gitu cantik? Cantik apanya? Itu namanya sok imut.

Grace tidak terima keponakannya dihina. "Seleraku akan kecantikan berbeda darimu. Orang caper sepertimu, aku bahkan tidak tahu apanya yang cantik darimu."

"Apa anda merendahkan seseorang yang mengagumi anda sebagai orang caper? Terima kasih Khun Grace Miller karena anda sudah membuka mata saya lebar-lebar." Sinis Beauty "Dan tentang penilaian anda tentang saya yang tidak cantik, saya tidak akan membantahnya. Karena selera anda terhadap kecantikan sangat aneh."


Beauty mau pergi, tapi tiba-tiba saja sebuah cahaya ajaib muncul menjerat kakinya. Beauty berusaha melepaskan diri, tapi malah membuat dirinya terjatuh bersamaan dengan mic yang dalam prosesnya membuat kabel-kabel saling tertarik dan pada akhirnya membuat papan hias di depan Grace terjatuh tepat menimpa Grace.

Grace langsung marah besar dan semua mata langsung berpaling menuduh Beauty sebagai biang keladinya. Beauty berusaha membela dri, tapi tak ada satupun yang mempercayainya.


Dewi kaget melihat semua itu. Lalita baru kembali dan langsung kaget melihat kekacauan yang diakibatkannya itu.

"Segalanya jadi kacau. Aku kan sudah bilang agar kau memberinya percikan kecil saja. Sekarang malah jadi kobaran api besar."

"Saya... cuma ingin membuatnya jadi korban agar dia merasa menyesal. Saya tidak tahu akan jadi masalah besar seperti ini."

"Karma. Ini benar-benar karmanya."


Tee menyeret Beauty keluar sambil marah-marah. Gara-gara Beauty, perusahaan mereka jadi kehilangan kesempatan untuk menjadi cover majalah Dazz. Seharusnya Beauty memikirkan apa akibat perbuatannya.

Hari ini dia datang sebagai perwakilan perusahaan, tapi dia malah merusak image perusahaan. Apa Beauty tidak tahu seberapa besar pengaruh Grace. Dia bisa saja melarang brand mereka. Dan akibatnya, takkan ada lagi yang mau mendatangi toko mereka di luar negeri.

Beauty berusaha meyakinkan kalau dia tidak sengaja, itu cuma kecelakaan. Tapi Tee tak percaya dan terus menuduh Beauty. Kalau sampai Grace lebih menerima brand-nya Jadecharn, maka itu semua salahnya Beauty. Minta maaf pada Grace sekarang!

"Tidak mau! Aku tidak salah! Aku tidak mau minta maaf!"

Beauty mau melarikan diri, tapi Tee dengan cepat menariknya kembali. Dia tidak peduli mau Beauty salah atau tidak, pokoknya Beauty tetap salah dan harus minta maaf. Beauty harus bertanggung jawab karena sudah merusak hubungan baik perusahaan mereka dengan Grace.

Dia langsung menyeret Beauty masuk kembali menemui Grace tanpa mempedulikan protesnya Beauty.


Kratua heboh mengabarkan berita heboh ini pada Pat. Videonya bahkan sudah viral di internet. Pat jelas senang. Grace pasti marah besar pada Beauty. Dia itu malu-maluin perusahaan saja. Piwara juga senang. Tapi anehnya, tampak ada kebencian yang tergambar jelas di wajahnya.


Beauty ngotot tidak mau minta maaf dan menyuruh Tee minta maaf saja sendiri pada Grace. Kelihatannya Grace sangat menyukai Tee sampai dia menyuruh Tee foto bareng Orn kayak foto pra wedding.

Tee mengingatkan kalau Grace takkan mau lagi bekerja sama dengan perusahaan kita biarpun Grace menyukainya. Beauty sinis. Kalau begitu, Tee minta bantuan Orn saja. Dia pasti mau membantu Tee.

"Nong Orn tidak ada hubungannya dengan masalah ini. Kau yang melakukannya, jadi kau harus bertanggung jawab."

Sesuai aturan perusahaan. Beauty harus mengesampingkan masalah pribadinya, perusahaan harus diutamakan. Dia presiden perusahaan, jadi dia wajib mengikuti aturan perusahaan.

"Kalau kau tidak mau, maka sebaiknya kau diam saja di kamarmu dan lihat dirimu sendiri di cermin."


Dia langsung menyeret Beauty lagi. Pokoknya Beauty harus minta maaf sampai Grace mau bicara dengan mereka lagi. Dia harus melakukannya sebelum Jade berhasil mengungguli mereka.

"Nggak Mau!"

"Kalau kau tidak mau melakukannya, maka aku tidak akan men-trainingmu lagi dan tidak akan mendukungmu di hadapan para eksekutif lagi. Dengarkan aku baik-baik, perusahaan ayahmu hancur karena kesombonganmu. Pikirkan itu baik-baik."

Tapi alih-alih mengkhawatirkan Grace, Beauty mendadak teringat jam dan langsung panik menyadari sudah hampir jam 6. Dia akan datang lagi besok, tunggu Grace tenang dulu.


Tapi tentu saja Tee tidak membiarkannya kabur dan menyeretnya. Tapi para pengawalnya Grace menghalangi mereka di depan pintu dan menyuruh mereka pergi. Orn berusaha membujuk papanya untuk bicara dengan Grace demi Tee, tapi Papa tidak bisa. Grace lagi marah besar sekarang dan tidak mau bertemu siapapun.

Beauty melepaskan diri dari Tee dan langsung kabur. Dia baru sampai di depan hotel saat matahari mulai terbenam dan langsung kesakitan.


Jade mencemaskannya tepat saat Tee muncul dan langsung cemburu melihat Beauty dalam pelukan Jade. Orn terburu-buru datang dan memberitahu Tee kalau Grace mau pergi makan malam. Sebaiknya Tee menunggunya sebelum dia pergi. Tee setuju dan mereka pun masuk.


Jade cemas dan berusaha menawarkan tumpangan. Tapi tentu saja Beauty menolak dan langsung bergegas naik taksi. Waktunya sudah semakin dekat dan Beauty semakin kesakitan. Menyadari dirinya akan berubah, Beauty membuka jendela mobil dan berubah sedetik kemudian lalu terbang.


Supir taksi jelas shock berat melihat penumpangnya mendadak mengeluarkan cahaya teramat terang, lalu tiba-tiba saja menghilang. Dia sama sekali tidak melihat si burung yang terbang dari mobilnya. Si supir langsung ketakutan mengira penumpangnya barusan adalah hantu dan langsung kabur dari sana.


Papanya Orn marah-marah pada Tee karena kejadian tadi. Padahal demi menghadiri event ini, Grace sampai harus menolak berbagai event lainnya. Papa tidak terima teman lamanya mengalami hal memalukan seperti tadi.

Beauty hinggap di jendela saat itu dan melihat Tee meminta maaf atas Beauty pada Papa. Beauty tidak terima. Dia kan tidak salah, kenapa juga Tee meminta maaf.

Papa tak percaya kalau Beauty tidak sengaja. Ini sudah kedua kalinya Beauty mempermalukan keluarganya. Papa bahkan masih belum melupakan apa yang sudah Beauty lakukan pada Orn dulu.


Tapi orn juga yakin kalau Beauty tidak sengaja. Beauty kan takut pada burung. Papa heran kenapa Beauty tidak datang untuk minta maaf? Tee beralasan kalau Beauty takut Papa marah dan tidak mau bertemu dengannya.

"Kalau dia memang tidak sengaja melakukannya, seharusnya dia punya keberanian untuk meminta maaf. Bagaimana bisa dia membiarkan orang lain mewakilinya meminta maaf seperti ini."

Tee berjanji akan menyuruh Beauty meminta maaf pada Papa dan Grace besok. Tapi Beauty bersikeras tidak mau minta maaf.

Papa kesal mengingatkan Tee bahwa kalau bukan karena hubungan baik kedua perusahaan mereka, ia pasti akan berhenti berhubungan dengan mereka.

Orn jelas tidak rela itu terjadi. Kalau seperti itu kan dia tidak akan bisa bersama Tee nantinya. Tapi tentu saja dia tidak mengatakannya secara langsung dan hanya beralasan kalau ayah dan ibunya Tee bisa sedih nanti.


Grace turun tak lama kemudian. Orn berusaha membujuk tantenya itu untuk mendengarkan Tee. Dia datang untuk meminta maaf mewakili Beauty. Tapi bahkan sebelum Tee selesai bicara, Grace menolak duluan.

"Aku tidak sembarangan menerima perwakilan maaf. Dan katakan pada wanita jahat itu bahwa kalau dia sungguh-sungguh menyesal, maka dia harus datang dan meminta maaf sendiri."

"NGGAK MAU!"


Lalita cemas dan berusaha memohon pada Dewi untuk bersikap adil pada Beauty karena dia benar-benar tidak sengaja tadi. Dewi santai menyuruh Lalita untuk tenang.

Walaupun Lalita terhubung dengan Beauty di kehidupannya yang lalu, tapi dalam hal ini, Lalita tidak boleh membiarkan pikirannya terlibat dengan Beauty.

"Tapi Lallalit disalahkan secara tak adil karena saya. Tidak akan ada seorangpun yang merasa bersimpati padanya."

"Itu adalah pilihan yang harus kau putuskan sendiri antara menjadi dirimu sendiri atau tugasmu. Selalu ada hikmah dibalik sebuah masalah."


Saat Tee pulang, dia melihat orang tuanya sudah bersiap pergi liburan. Orn meneleponnya saat itu untuk mengabarkan kalau besok Grace mau pergi berlayar, tapi dia tidak tahu jam berapa Grace akan pergi. 

Besok Tee suruh saja Beauty menunggu di lobi. Dia sudah berusaha yang terbaik, tapi Grace masih marah pada Beauty. Tee senang dan berterima kasih pada Orn karena sudah membantunya bicara pada Grace.

Thana penasaran. Apa ada masalah? Tee menyangkal. Orn cuma membantunya untuk buat janji bertemu dengan Grace Miller. Thana senang mendengarnya. Karena inilah dia ingin Tee pacaran dengan Orn.


Beauty tiba di kamarnya sambil menggerutu sebal. Sungguh tak menyangka kalau idolanya ternyata narsis, jahat dan tidak masuk akal. Gara-gara kebenciannya, warna hitamnya jadi naik lagi.

Beauty bingung. Dia kan tidak melakukan apapun. Dia terjatuh gara-gara cahaya emas yang mengekangnya tadi, dan sekarang poin kebaikannya malah semakin berkurang.

"Ini keterlaluan, penyihir jahat! Kalau kau mau menyiksaku seperti ini, kenapa tidak sekalian saja kau jadikan aku burung selama-lamanya biar aku tidak perlu lagi menjalani kutukan ini!"

"Kau yakin?" Sapa Dewi

Ia muncul di hadapan Beauty dan langsung membekukannya. Beauty kesal. Dia sudah melakukan kebaikan, tapi masih saja dibuli. Kalau begitu, kutuk saja dia selamanya.


"Ini bukan pembulian. Ini cuma pelajaran bagimu agar kau tahu bagaimana rasanya saat seseorang yang punya sifat sama sepertimu yang narsis, terobsesi dengan kekuasaan dan tidak masuk akal, melakukan hal yang sama terhadapmu."

"Tidak benar. Aku tidak seperti Grace!"

Begitu? Kalau begitu, lihatlah ini. Dewi lalu menunjukkan berbagai adegan saat Beauty bersikap jahat pada para anak buahnya. Marah-marah dan memecat mereka tanpa ampun hanya karena alasan sepele.

Beauty langsung canggung melihat semua itu. Tapi... itu kan karena orang-orang itu tidak tulus padanya.

"Bahkan sekalipun kau mendengarnya dengan telingamu sendiri dan melihatnya dengan matamu sendiri, bukan berarti semua itu benar. Hari ini kau sudah membuktikannya sendiri, renungkan (kesalahanmu) dan gunakan pikiranmu."

"Apa aku... seburuk Grace?"

"Kalau kau tahu itu, maka cepatlah berbuat kebaikan dan temukan pria yang kau cintai lebih daripada hidupmu sendiri untuk mematahkan kutukanmu. Setelah hari ini berakhir, sisa waktumu kurang dari sebulan."


Beauty tanya apa yang harus dia lakukan untuk pria yang dia cintai itu, Tapi Dewi langsung menghilang begitu saja. Beauty galau, apa yang harus dia lakukan agar orang yang dia cintai mengetahui tentang perasaannya.


Beauty memutuskan terbang ke rumah Tee dan mendapati Tee masih sibuk bekerja dengan laptopnya. "Sudah selarut ini dan kau masih bekerja. Kau sangat berdedikasi pada perusahaan, tapi aku malah merusak segalanya. Pantas saja kalau kau marah padaku."


Tapi momen sendunya mendadak hancur berkat kedatangan Seua. Beauty langsung kesal. Lihat apa? Dasar kucing gendut! Pergi sana! Dia lagi nggak mood main sama Seua.

"Kalau kau tidak mood main denganku, apa kau mau aku menyanyi untukmu? Anggap aku kucing, meong~~~ anggap aku kucing, meong~~~"

"Pergi sana!"


Tee akhirnya melihat Beauty dan langsung membawa Beauty masuk dan memperingatkan Seua untuk tetap di luar saja. Dia menaruh Beauty di atas kasurnya lalu balik ke laptopnya.

Tapi Beauty melihat Tee ternyata sedang menonton video insiden di pesta tadi. Kenapa Tee menonton video ini. Dia kan sudah bilang kalau dia tidak sengaja. Itu cuma kecelakaan. Apa Tee masih marah padanya?

"Apa kau tahu, orang yang punya nama sepertimu membuat banyak sekali masalah."

"Maaf, karena aku sudah merusak reputasi perusahaan. Sekalipun aku mengatakan ini, kau pasti tidak akan percaya kalau aku dibuli oleh si monster serangga itu sampai aku oleng dan terjatuh. Kau tidak akan mempercayaiku sedikitpun."

Tee heran melihat si burung. "Kau tampak murung? Apa kau lapar?"

"Saat aku jadi manusia, kau tidak pernah bicara semanis ini padaku."


"Ada apa, Beauty? Burung juga bisa menangis? Kenapa kau menangis? Sudah, sudah. Jangan menangis. Sini." Tee pun memeluk Beauty dan berusaha menenangkannya.

"Kau tidak akan mempercayaiku kalau aku tidak sengaja pada Grace. Itu sungguh cuma kecelakaan."

"Beauty-ku. Kau menangis banyak sekali. Sudah, sudah. Jangan menangis."

"Aku sungguh tidak sengaja. Kenapa kau tidak mempercayaiku?"

"Sudah, tenanglah. Berhentilah menangis, yah, Beauty?"

Bersambung ke episode 20

Post a Comment

0 Comments