Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 13 - 1

 Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 13 - 1


Dalam perjalanan keluar, Lian Cheng dan Xiao Tan berpapasan dengan beberapa pelayan istana yang membawakan berbagai macam hidangan.


Lian Cheng jadi penasaran dan langsung menghentikan seorang pelayan yang sedang membawa senampan besar kepiting. Si pelayan berkata bahwa ini untuk Selir Dugu. Ada ginseng, kura-kura, dan juga kepiting.

"Apa Selir kurang sehat? Kenapa dia membutuhkan semua suplemen ini?" Tanya Lian Cheng.

"Yang Mulia Selir sedang hamil. Tabib Istana bilang bahwa beliau membutuhkan beberapa suplemen. Beliau harus mengonsumsi ini setiap hari." Ujar si pelayan.

"Dia butuh suplemen setiap hari? Apakah kehamilannya bermasalah?"

Si pelayan mengklaim bahwa setiap kali dia mengirimkan sesuatu untuk Selir Dugu, dia selalu melihat Selir Dugu muntah-muntah. Mungkin itu pertanda bayinya sehat dan aktif.

"Apa Ayahanda sering mengunjunginya?"


Si pelayan membenarkan, mereka saling mencintai, Kaisar selalu datang setiap malam. Tapi setelah si pelayan pergi, Xiao Tan merasa informasi yang didengarnya barusan agak aneh.

"Tan Er, apa maksudmu?"

Xiao Tan dulu pernah memiliki seorang rekan wanita bernama Yang Shuo di tempat kerjanya. Selama dia hamil, Yang Shuo tidak berani makan kepiting karena kepiting mengandung energi dingin.

Dan setiap kali Yang Shuo muntah-muntah, biasanya dia akan menyembunyikan diri. Soalnya wanita kan tidak ingin orang lain melihat sisi buruknya. Tapi si pelayan tadi malah bilang kalau dia selalu melihat Selir Dugu muntah-muntah. Aneh sekali.

"Dan lagi, berdasarkan drama TV yang biasanya kutonton, wanita istana biasanya sangat memperhatikan kehamilannya. Tapi Selir Dugu sepertinya tidak peduli sama sekali dan setiap malam membiarkan Kaisar... tidur dengannya."


Lian Cheng terperangah mendengar semua ucapan Xiao Tan. Dia tahu banyak hal rupanya. Tapi, apa maksudnya rekan kerja wanita dan drama TV itu?

"Itu... adalah seseorang yang kukenal dan acara yang sering kutonton."

"Tan Er sangat nakal. Bahkan pertunjukkan yang kau tonton sangat m***m." Goda Lian Cheng. "Tapi sepertinya ada masalah besar dengan kehamilan Selir Dugu. Kita harus segera memberitahu Tuan Liu Shang."


Mereka pun pergi. Tapi mereka tidak tahu kalau Pelayannya Selir Dugu sebenarnya menguping percakapan mereka dan langsung cemas.


Di kamarnya, Selir Dugu malah sedang selingkuh dengan seorang pria muda, mungkin biar dia bisa cepat hamil. Dia pamit begitu mendengar bel malam berbunyi karena sebentar lagi Kaisar pasti akan datang.

"Jika kali ini tidak berhasil, maka kau akan membayarnya dengan nyawamu!" Geram Selir Dugu.


Tepat saat itu juga, pelayannya kembali untuk melaporkan hal penting yang didengarnya tadi. Selir Dugu jadi semakin kesal pada Lian Cheng, dia tidak akan bisa tenang sebelum menyingkirkan Lian Cheng!

Tapi Pelayan yakin kalau Lian Cheng cuma menebak, dia belum punya bukti. Selir Dugu tidak perlu cemas selama Tabib Gao menyimpan rahasia itu.


Xiao Tan agak canggung berada di antara Lian Cheng dan Liu Shang. Dia berniat meninggalkan mereka sebentar untuk membuat teh, tapi keduanya kompak menolak.

Terpaksalah Xiao Tan tetap di sana dan mulai memasukkan beberapa ramuan untuk membakar dupa, sementara kedua pria itu mulai berdiskusi.

Lian Cheng memberitahu Liu Shang tentang kehamilan Selir Dugu dan bagaimana Selir Dugu menggunakan kehamilannya untuk mencegahnya bertemu Kaisar.

Dia sudah melaksanakan sarannya Liu Shang. Kaisar sangat tersentuh saat beliau melihat lukisan pemberiannya itu dan langsung memanggilnya. Tapi Selir Dugu ternyata punya banyak mata-mata di istana. Belum lama Lian Cheng bertemu Kaisar, Selir Dugu lagi-lagi menyela pertemuan mereka dengan alasan sakit.

 

Lian Cheng yang sedih, berniat minum arak. Tapi Liu Shang dengan cepat menghentikannya dan Lian Cheng langsung menurut.

Xiao Tan geleng-geleng kepala melihat pemandangan di hadapannya itu. "Ini namanya pamer kasih sayang di hadapan publik," batin Xiao Tan.


Liu Shang menyemangatinya untuk tidak berkecil hati. Apa yang dilakukan Selir Dugu ini jelas menunjukkan kalau dia sebenarnya sangat takut pada Lian Cheng.

Tapi seberapa banyak pun akal licik wanita itu, dia tidak akan bisa mengendalikan semuanya. Dia pasti punya kelemahan juga. Jika mereka bisa menemukan kelemahan terbesarnya, maka mereka bisa membalikkan keadaan dan mengalahkannya dengan satu serangan.

"Kelemahan Selir Dugu? Tan Er, beritahu Tuan Liu Shang tentang semua yang kau lihat dan kau dengar di istana hari ini." Perintah Lian Cheng.

Jadi begini, sebagai Sherlock Holmes dari dunia kuliner, Xiao Tan merasa kalau kehamilan Selir Dugu sangat aneh. Saat wanita sedang hamil, biarpun dia sangat ngidam, biasanya dia akan menghindari makanan tertentu yang beresiko demi kesehatan sang jabang bayi.

Bahkan rakyat biasa pun melakukan hal seperti ini, apalagi seorang selir istana. Dalam drama-drama kerajaan yang biasanya dia tonton, biasanya diperlihatkan bahwa wanita-wanita di istana menginginkan kekuasaan lebih tinggi dengan cara melahirkan pangeran.

Jadi jika drama-drama itu sungguh-sungguh mencermin kenyataan, maka seharusnya Selir Dugu berusaha keras untuk menjaga keselamatan bayinya. Lalu kenapa dia malah makan kepiting?

Dan satu lagi... tapi mereka jangan salah paham, yah. Dia cuma mendengar hal ini dari orang lain. Biasanya saat wanita sedang hamil, dia tidak bisa melakukan hubungan i***m secara teratur, tapi Selir Dugu malah tidak bisa menahan diri untuk melakukan itu setiap malam dengan Kaisar.

Pfft! Liu Shang kontan mendengus tawa mendengarnya. Lian Cheng memperhatikan kedua orang itu dengan aneh. Heran dia, kenapa Liu Shang bisa memahami ucapan aneh Xiao Tan, padahal dia sendiri tidak paham sedikitpun.

"Aku yakin bahwa semua orang tua memperlakukan anak-anak mereka sebagai harta," ucap Xiao Tan.


Mendengar itu, wajah Liu Shang berubah sedih teringat anaknya dan Xiao Tan yang mereka tinggalkan Dong Yue yang dulu. Anak memang harta yang sangat berharga di dunia ini.

Lian Cheng heran melihat reaksinya, Liu Shang bicara seperti sudah berpengalaman. Apa dia pernah kehilangan seorang anak?

Liu Shang membenarkannya. "Saya kehilangan istri dan anak yang sangat saya cintai. Nona Tan Er benar. Semua orang menghargai anak-anak mereka sendiri."

Suatu kehormatan baginya untuk menjadi penasihat Pangeran ke-8. Akan tetapi, setiap malam dia tidak bisa berhenti memikirkan kenangannya bersama istrinya.

"Istri saya adalah wanita yang ceria dan tidak terganggu oleh hal-hal rumit. Tapi dia sangat berhati-hati selama kehamilannya. Dia sangat menyukai makanan pedas. Tapi selama kehamilannya, dia hanya makan makanan tawar. Sampai akhir hidupnya, yang ia khawatirkan hanyalah anak kami."

"Kalian pasti sangat saling mencintai. Lalu di mana keluargamu sekarang?" Tanya Lian Cheng.


"Anak saya ada di dunia lain. Sedangkan istriku tercinta... dia sudah tidak mengingatku lagi." Ujar Liu Shang sembari menatap lekat Xiao Tan.

Xiao Tan menatapnya dengan prihatin dan heran. Dia mengira istri yang dimaksud Liu Shang itu adalah orang lain, tapi kenapa kisah Liu Shang itu membuatnya merasa sangat sedih?

Lian Cheng tak suka saat memperhatikan tatapan Liu Shang pada Xiao Tan dan langsung mengusir Xiao Tan. Cepat-cepat menguasai diri dari kesedihannya, Liu Shang setuju dengan dugaan Xiao Tan, kehamilan Selir Dugu itu perlu dipertanyakan.


"Karena kau setuju dengan pendapat Tan Er, berarti kelemahan Selir Dugu pasti mengenai kehamilannya. Tapi ini masalah istana dalam. Sebagai pangeran, aku tidak boleh terlalu banyak ikut campur. Kecuali aku punya bukti, ini hanya dugaan."

Dalam batinnya, Liu Shang yakin bahwa biarpun kedatangannya kemari yang melanggar aturan ruang dan waktu, menyebabkan banyak perubahan, tapi dia yakin kalau takdir tidak akan berubah dengan mudah. Yang dia tahu, Selir Dugu tidak pernah melahirkan seorang anak sampai akhir hayatnya.

"Kehamilan Selir Dugu pasti palsu," yakin Liu Shang.

"Tuan terdengar sangat yakin, apakah anda memiliki sebuah solusi?"

"Ketika waktunya tepat, saya akan memberitahu Pangeran. Sudah malam, saya mohon undur diri."

"Tunggu! Hari itu saat aku tak sengaja menjatuhkan cincinku ke sungai, aku harus kembali ke kota untuk menangkap penjahat. Bagaimana kau bisa mengenali cincinku?" Curiga Lian Cheng.

"Kenapa Pangeran tidak menanyakannya saja pada Nona Tan Er. Nona Tan Er sangat pintar. Dia mengawasiku atas perintah Pangeran, jadi seharusnya dia melapor pada Pangeran." Sindir Liu Shang lalu pamit.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments