Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 12 - 1

 Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 12 - 1

Kaget melihat Liu Shang mendadak berubah jadi Lian Cheng modern, Xiao Tan sontak kesal memukulinya dan merutukinya. Dasar pembohong besar! Psikopat!

"Tan Er, aku tidak punya pilihan lain."


Xiao Tan tak percaya. Apa rasanya menyenangkan membuatnya berada dalam kegelapan?! Kenapa Lian Cheng tidak memberitahunya tentang siapa dia yang sebenarnya?

"Apa kau tahu betapa takut dan tidak berdayanya aku?!"

Lian Cheng dengan cepat menarik Xiao Tan dalam plukannya dan berusaha menenangkannya. Tapi bahkan saat mereka tengah mengeringkan diri tak lama kemudian, Xiao Tan masih saja ngambek.


Dengan menggunakan jemuran bajunya Lian Cheng sebagai penghalang di antara mereka, Lian Cheng mencoba menyuruh Xiao Tan untuk melepas bajunya biar dia tidak demam. Tapi Xiao Tan diam saja.

Lian Cheng jadi cemas dan langsung mengambil tangannya dan mendapati tangan Xiao Tan sangat dingin. Biar dia bantu melepaskan bajunya, yah?

"Lepasin, brengs*k! Aku bisa melepasnya sendiri."

Sekarang katakan, kenapa Lian Cheng bisa mirip banget dengan Pangeran ke-8? Siapa sebenarnya dia? Dan dari mana dia berasal? Kenapa Lian Cheng merahasiakan hal ini darinya? Dan yang paling penting, bagaimana caranya mereka bisa kembali?


Lian Cheng mengaku kalau dia ikut melompat dari tebing saat melihat Xiao Tan terjatuh. Yang tak disangkanya, ternyata ada celah ruang dan waktu di dalam laut. Dan celah itulah yang membawa mereka datang ke Dong Yue di ruang-waktu paralel.

Tentang kenapa dia menyamar jadi Liu Shang dan merahasiakannya dari Xiao Tan, itu dia lakukan untuk melindungi Xiao Tan. Jika Xiao Tan mengetahui identitasnya, Pangeran ke-8 mungkin akan menemukan petunjuk melalui Xiao Tan.

"Lagipula, di dunia ini tak ada yang mengenalnya lebih baik daripada aku."

"Kenapa takut dia tahu? Apa hubungan kalian berdua? Dilihat-lihat, kalian berdua sangat mirip."

"Kan aku sudah bilang, aku ini Pangeran ke-8."

"Dia cucumu?" (Pfft!)

"Dia adalah AKU!"

Xiao Tan ingat tidak saat dia bercerita tentang Pangeran ke-8 dan istrinya? Pangeran ke-8 yang dia maksud itu adalah dirinya, dan Xiao Tan adalah istri Pangeran ke-8!

Dia kehilangan Xiao Tan dalam sebuah krisis. Makanya dia datang ke dunia modern untuk mencari Xiao Tan. Tapi ternyata dia pergi ke masa di mana Xiao Tan masih belum bertemu dengannya.

Dia hanya ingin melindungi Xiao Tan, tapi yang tak disangkanya, mereka malah kembali ke Dong Yue lagi. Intinya, mereka berdua ditakdirkan bersama. Lihatlah, Xiao Tan berakhir di tempat ini sekarang. Jadi sekarang dia harus percaya.


"Kalau aku mempercayaimu lagi, berarti aku sudah gila!" Sentak Xiao Tan lalu menutup tirai pembatas mereka dengan kesal.

Lian Cheng langsung memanfaatkan kesempatan untuk menyelinap ke belakangnya Xiao Tan lalu menyergap Xiao Tan ke dalam plukannya dan meyakinkan Tan Er untuk tidak khawatir lagi.

"Aku tidak akan meninggalkanmu."

"Aku tidak bilang begitu kok."


Oh, yah. Sepertinya Mo Yi Huai juga berasal dari dunia yang sama dengan mereka. Saat pertama kali dia bertemu Yi Huai, dia melihat Yi Huai punya jam saku antik.

Lian Cheng cemburu, jadi karena itu Xiao Tan menemui Yi Huai? Bukan karena dia tampan?

"Mengungkit masalah itu, dia memang kelihatan lumayan tampan. Lain kali akan kulihat dia dengan lebih jelas."

"Tidak boleh. Kau tidak boleh pergi menemuinya."

"Kenapa?"

"Karena jam saku itu, aku tak sengaja meninggalkannya di sana."

Ah! Xiao Tan mengerti sekarang. Pantas saja komunikasi mereka rada nggak nyambung. Buang buang waktu saja.


"Kenapa? Menyesal karena sekarang tidak punya alasan untuk melihatnya lagi?"

"Bicara apa sih? Bahkan sekalipun aku menyesal, itu bukan urusanmu!"

"Baiklah. Kalau begitu, aku pergi saja. Aku pergi."

Xiao Tan tak percaya, Lian Cheng pasti cuma menggertak saja. Pergi saja sekarang! Cepetan! Tidak usah kembali sekalian! Tapi tentu saja Lian Cheng tidak pergi dan akhirnya duduk kembali di sampingnya.

"Lihatlah kau. Jelas-jelas kau tidak ingin aku pergi, tapi masih menggertak."

"Kau!"


"Jangan khawatir. Aku kan sudah bilang, aku tidak akan meninggalkanmu lagi." Lian Cheng langsung menarik Xiao Tan ke dalam dkapannya dan mengingatkan Xiao Tan untuk merahasiakan identitasnya dari orang lain, termasuk Jing Xin. Dia janji akan menjelaskan segalanya nanti.

"Kalau begitu kau harus ingat, nasibmu ada di tanganku sekarang. Jadi jangan main-main denganku." Ancam Xiao Tan. Gregetan, Lian Cheng kontan menggelitiki Xiao Tan.

 

Malam harinya di rumah, Xiao Tan melihat Lian Cheng melepaskan topeng Liu Shang-nya. Menurut Xiao Tan, Liu Shang ini lumayan ganteng. Sayang, dia cuma topeng.

"Lihatlah kau. Kau menginginkan identitas palsu, tapi mendapatkan wajah yang tampan. Berhati-hatilah, kurasa Pangeran ke-8 mungkin menyukaimu."

Mendengar itu, Lian Cheng sontak mendorong Xiao Tan hingga dia terbaring di tempat tidur dan menguncinya. "Aku mau tanya. Apa kau menyukai topeng ini, makanya kau menggunakan Pangeran ke-8 untuk bertanya padaku?"

"Kau sakit, yah?"

"Iya, aku sakit. Sakit karena cinta... hanya kau yang bisa menyembuhkanku."

"Lepasin! Ini namanya pel*c*han di tempat kerja."

"Tapi aku tidak pernah mengeluh saat kau mencoba beberapa kali mengintipku saat mandi."

"Itu pekerjaanku! Lagian, kau memang sengaja melepas bajumu."


Tiba-tiba terdengar suara Kepala Pelayan memanggil dari luar, memberitahu Liu Shang bahwa Pangeran sudah kembali dan Liu Shang diminta datang ke ruang belajar.

"Cepetan, pergi. Pangeran merindukanmu." Sinis Xiao Tan dan kontan membuat Lian Cheng memelototinya.

"Kepala Pelayan Zhou, tolong bilang pada Pangeran, beri aku sedikit waktu... soalnya ada tikus kecil nakal di tempat tidurku."

Wah, Kepala Pelayan langsung heboh. Ada tikus? Akan dia suruh orang untuk menangkapnya nanti. Lian Cheng menolak, dia bisa menanganinya sendiri kok.

"Aku dan tikus kecil itu sudah dekat sekarang. Aku harus mengurusnya sendiri."

Kepala Pelayan mempercayainya begitu saja lalu pamit. Lian Cheng pun akhirnya menjauh dari Xiao Tan, tapi wajah Xiao Tan malah tampak kecewa. Kenapa? Apa Xiao Tan mengharapkan sesuatu? Goda Lian Cheng.


Xiao Tan sontak beranjak bangkit dengan kesal. Tapi Lian Cheng terlebih dulu mengingatkannya untuk merahasiakan identitasnya dari semua orang, termasuk Jing Xin.

"Aku tahu."

"Tunggu. Satu hal lagi. Ingatlah baik-baik, aku tidak akan meninggalkanmu lagi." Ucap Lian Cheng menenangkan hati Xiao Tan dan sukses membuat Xiao Tan kembali tersenyum.


Liu Shang datang tak lama kemudian. Lian Cheng memberitahunya bahwa tadi dia dan Yu Hao pergi tergesa-gesa untuk menangkap si peniru dirinya. Sayangnya, orang itu berhasil lolos.

Tapi biarpun orang itu mirip dengannya, Lian Cheng yakin orang itu bukanlah si peniru dirinya yang menyusup di kediamannya ini. Liu Shang pura-pura tak mengerti apa maksudnya, mohon dijelaskan secara terperinci.

Lian Cheng menjelaskan. Pertama, si peniru yang menyusup di kediamannya ini memiliki figur yang sama persis seperti dirinya. Tindakannya dan cara bicaranya sama persis seperti dirinya hingga Yu Hao dan Jing Xuan yang tumbuh besar bersamanya terkecoh. Sedangkan pria peniru yang tadi, bahkan tidak bisa menipu penjaganya.

"Jadi, maksud Pangeran. Ada dua peniru?"

"Mennurutmu bagaimana?"


Berdasarkan ucapan Lian Cheng tadi, Liu Shang menyimpulkan kalau si peniru hari ini kemungkinan adalah selingan untuk membingungkan Lian Cheng.

Jika Yu Hao dan Jing Xuan tidak bisa mengenali si peniru yang asli, itu berarti, topeng yang dikenakan si peniru bukan sebuah topeng biasa. Walaupun entah apa motif si peniru, tapi dilihat dari situasi di rumah ini, sepertinya si peniru itu bukan musuhnya Lian Cheng.

"Mungkin dia punya alasan sendiri, atau mungkin... pria itu dan Pangeran adalah orang yang sama. Tergantung apakah Pangeran percaya pada fantasi atau tidak." Ujar Liu Shang penuh arti.

"Orang itu aku? Konyol! Bagaimana bisa aku mempercayainya? Tapi setelah mendengar apa yang kau katakan. Kurasa kau mengetahui perasaan pria itu dengan cukup baik. Tapi apapun yang dia rencanakan, percayalah, dia tidak akan bisa lolos dariku." Balas Lian Cheng dengan tatapan mengintimidasi.

 

Liu Shang cuma terkekeh lalu mengembalikan cincin jempolnya Lian Cheng yang tadi jatuh ke sungai. Karena Lian Cheng terburu-buru tadi, jadi dia terjun ke sungai untuk mendapatkan cincin ini kembali.

"Terima kasih, Tuan. Ini pemberian Ayahanda Kaisar. Akan sangata memalukan jika aku kehilangannya."

"Pangeran jangan khawatir. Jika Ayahanda Pangeran meminta Pangeran untuk menjaganya, maka ini bisa membuat Pangeran dalam masalah."

Benar sekali. Sekarang ini, Kaisar hanya menyayangi Selir Dugu sampai-sampai Lian Cheng sulit bertemu Kaisar secara pribadi.


Liu Shang meyakinkannya untuk tidak khawatir. Biarpun sekarang Kaisar tergila-gila pada Selir Dugu, tapi hubungan ayah dan anak di antara mereka tidak akan bisa terpisahkan.

"Jika Pangeran ingin bertemu Kaisar, saya mungkin memiliki sebuah ide bagus."

"Aku mendengarkan."

Kaisar kan anak berbakti. Di festival yang akan datang, Kaisar pasti akan mengunjungi Ibu Suri. Jika Ibu Suri mau membantu, maka Lian Cheng akan bisa bertemu Kaisar di istana kediaman Ibu Suri.

Lian Cheng suka dengan idenya. Kalau begitu, dia akan segera menulis surat, suruh Yu Hao untuk mengirimkannya pada Ibu Suri.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments