Sinopsis My Little Princess Episode 8

Sinopsis My Little Princess Episode 8


Yang Yang membawa Nian Yu keluar untuk menunjukkan undangan untuk tampil di festival musik di Taipei.

Kabarnya hanya musisi profesional yang biasanya tampil di acara ini, dan ini adalah undangan pertama bagi orkestra kampus mereka.

Nian Yu memuji kerja bagusnya dan Yang Yang dengan antusias menyatakan kalau semua ini berkat Nian Yu yang menjadi konduktor mereka. Dia berjanji akan melakukan yang terbaik demi penampilan mereka di acara itu nanti.


Mereka tak sadar kalau Xing Chen sedang melihat mereka dari atap dengan cemburu dan kesal karena Nian Yu banyak bicara pada Yang Yang tapi tidak mengatakan padanya.

Meng Xi lewat saat itu dan Xing Chen bisa melihat ekspresinya yang lebih murung daripada biasanya. Apa Meng Xi sedang depresi?

"Aku orang dewasa, wajar kalau aku mengalami depresi"

"Kurasa aku juga sudah dewasa sekarang. Karena setiap aku juga mereka depresi"

"Tergantung kenapa kau depresi"

Xing Chen mengaku tak tahu alasannya, hanya saja belakangan ini dia merasa tidak bahagia. Melihat Nian Yu yang sedang berjalan di bawah, Xing Chen mengaku bahwa sepertinya sekarang dia mulai mengerti tentang perasaan cinta yang pernah Meng Xi sebutkan waktu itu.

"Ada beberapa pertanyaan yang tidak perlu buru-buru dijawab. Butuh waktu agak lama untuk menemukan jawabannya. Kau harus lebih fokus pada prosesnya" nasehat Meng Xi.


Nian Yu mengumumkan kabar itu saat mereka berkumpul untuk latihan orkestra, semua orang menyambut kabar itu dengan gembira.

Xing Chen datang terlambat dan tidak sedikitpun senang mendengar kabar itu, dia malah berkomentar sinis, mereka kan cuma akan tampil di Taipei dan bukannya di Wina.

"Orang yang terlambat, tolong diam!" sindir Nian Yu

Melanjutkan pengumumannya, Nian Yu memberitahu mereka bahwa budget mereka tidak cukup untuk membawa mereka semua.

Karena itulah dia mengusulkan untuk mengurangi jumlah orang yang akan ikut tampil di Taipei nanti. Yang Yang menyatakan ketidaksetujuannya. Lebih baik dia saja yang tidak ikut pergi.

Nian Yu yang tidak setuju, Yang Yang manager mereka dan dia pula yang mendapatkan kesempatan ini untuk mereka.

0Kesal mendengar Nian Yu membela Yang Yang, Xing Chen langsung menyindir Yang Yang "Tentu saja kau harus ikut. Kalau 'domba kecil' sepertimu tertinggal sendirian maka kau akan dimakan serigala"

Chu Yao langsung maju dan dengan gaya congkaknya di hadapan Nian Yu, dia menyatakan kalau dia mampu membiayai mereka semua ke Taipei.


Tapi malam harinya saat dia memberitahukan niatnya ini pada ayahnya, Tuan Zheng langsung menolak. Tuan Zheng tidak mempermasalahkan masalah uangnya, ia hanya tidak setuju karena di grup orkestra itu ada Yang Yang. Lebih baik Chu Yao memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati tunangannya saja.

Chu Yao bersikeras tidak mau, dia tidak menyukai Xing Chen. Tuan Zheng heran apa yang tidak Chu Yao sukai dari Xing Chen. Dia cantik dan baik hati, dia bahkan tidak mempermasalahkan kekacauan yang disebabkan Chu Yao dan Yang Yang. Kalau orang lain, sudah pasti orang itu akan marah.

Chu Yao tetap tidak mau peduli, pokoknya dia tidak menyukai Xing Chen. Kesal, Tuan Zheng menegaskan sekali lagi kalau Yang Yang tidak boleh ikut. Itu adalah keputusannya yang tidak bisa diganggu gugat.


Nyonya Chen mendatangi restoran orang tua Yang Yang untuk melabrak perbuatan putri mereka yang menurutnya terus menempel pada Chu Yao dan mengatai Yang Yang sebagai orang miskin yang cuma ingin mengejar pria kaya. Ibu Yang Yang berusaha membela putrinya, tapi Nyonya Chen tak peduli dan terus menghina Yang Yang.

Ibu Yang Yang akhirnya mengerti maksud Nyonya Chen dan berjanji akan menyuruh Yang Yang untuk keluar dari orkestra. Nyonya Chen menekannya untuk melaksanakan janjinya itu, jika tidak maka dia akan menggunakan cara yang lebih kasar. Dia hendak perg, tapi Ibu Yang Yang mencegahnya entah untuk apa.


Yang Yang pulang tak lama kemudian dan dengan ceria memberitahu ibunya kalau dia sudah menemukan cara menangani kekurangan budget orkestra-nya. Dia lalu meminta ibunya untuk mengeluarkan passport yang dititipkannya waktu itu.

Tapi Ibu tiba-tiba memeluknya dan memberitahu Xing Chen kalau dia sudah menyerahkan semua passport orkestra itu pada Ibunya Xing Chen dan meminta Yang Yang untuk berhenti saja dari orkestra.

Mereka dan orang-orang itu hidup di dunia yang berbeda, jadi lebih Yang Yang berhenti saja dari orkestra. Yang Yang shock dan sedih mendengarkan penuturan ibunya.


Keesokan harinya setelah mereka selesai latihan, Yang Yang mengumumkan pada semua orang kalau dia akan berhenti dari orkestra. Semua orang kaget mendengarnya.

Sambil menatap Xing Chen, Yang Yang berkata bahwa dia sudha memutuskan untuk menyerah "Apa kau puas sekarang?"

Jelas saja Chu Yao langsung salah paham mengira ini ulahnya Xing Chen lagi padahal Xing Chen sendiri benar-benar tidak tahu menahu.

Nian Yu pergi mengejar Yang Yang dan Xing Chen juga langsung ikut mengejar Yang Yang untuk minta penjelasan.


Nian Yu akhirnya berhasil mengejar Yang Yang dan bertanya apakah Yang Yang benar-benar akan meninggalkan orkestra.

Tentu saja tidak, tapi dia tidak punya pilihan. Jika dia punya pilihan maka sudah pasti dia tidak akan keluar, kenapa juga dia harus meninggalkan orkestra yang dibuatnya sendiri, dia bahkan berusaha keras untuk membuat Nian Yu bergabung dengan orkestra.

"Kalau begitu jangan pergi, Yang Yang. Pasti akan ada solusi. Kau tidak boleh menyerah hanya karena ini"

Yang Yang akhirnya mengaku kalau dia dipaksa berhenti dari orkestra oleh Ibunya Xing Chen. Nian Yu meyakinkannya untuk tidak cemas, dia akan bicara pada Xing Chen untuk mencari solusi agar Yang Yang bisa ikut pergi bersama mereka.

Tapi Yang Yang terus terisak sedih, dia tidak yakin kalau Nian Yu akan berhasil mengingat mereka harus pergi minggu depan padahal dia ingin sekali melihat penampilan pertama Nian Yu di depan publik sebagai konduktor. Mereka sama-sama tak menyadari kalau Xing Chen sedang memperhatikan mereka dari kejauhan dengan kesal.


Tak lama kemudian, Nian Yu mendiskusikan masalah ini bertiga dengan Xing Chen dan Chu Yao. Sementara dia sibuk berpikir, Xing Chen dan Chu Yao malah sibuk sendiri saling berdebat dan menyalahkan satu sama lain.

"Hei! Apa ini cara kalian mencari solusi? Sekarang ini bukan saatnya mencari siapa yang salah!" bentak Nian Yu "Sekarang ini yang paling penting adalah bagaimana cara membantu Yu Yang Yang"

Bukannya diam, Xing Chen malah menyindir cemburu tentang kedekatan Nian Yu dan Yang Yang, sementara Chu Yao menyalahkan Nian Yu sebagai pihak yang juga ikut salah.

Kesal, Nian Yu menekankan pada mereka untuk fokus dan berhenti mengutarakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan inti masalah ini.

Xing Chen akhirnya memutuskan untuk mengakhiri perdebatan ini dengan menyatakan kalau dia akan berusaha untuk mendapatkan dokumen itu dari ibunya.

Dia menyuruh mereka untuk percaya saja padanya, jika tidak maka dia akan marah. Jika begitu maka ibunya akan melakukan sesuatu yang lebih mengerikan dan dia tidak akan bisa mencegahnya. Chu Yao tak percaya, dia malah curiga kalau Xing Chen malah akan memperkeruh keadaan.

"Zheng Chu Yao. Yang bisa kau lakukan sekarang ini hanya MEMPERCAYAIKU"


Malam harinya, Xing Chen pura-pura protes ke ibunya dan menuduh ibunya sudah merusak rencananya padahal dia sudah berencana untuk balas dendam sendiri pada Yang Yang dengan membuat Yang Yang untuk bekerja paruh waktu jadi pelayannya lalu menendangnya keluar dari orkestra dan pada akhirnya dia akan menendang Yang Yang keluar dari hidupnya untuk selama-lamanya.

Dia berusaha meminta passport Yang Yang diserahkan saja padanya agar dia sendiri yang mengurusnya dan balas dendam pada Yang Yang. Tapi Nyonya Chen malah mengomeli Xing Chen karena dia tidak becus menangani Yang Yang dan menolak memberikan dokumen itu.

Xing Chen jadi galau harus bagaimana. Kedua pria itu pasti akan marah padanya. Tidak bisa! Dia tidak boleh menyerah dan harus berusaha lebih keras lagi.


Maka cara licik pun terpaksa harus dia jalannya... dengan berdandan ala pencuri s**si dan menyelinap masuk kedalam ruang kerja ibunya dan menemukan passport Yang Yang di dalam kotak.


Satu per satu anggota orkestra mulai berkumpul di bandara. Saat Chu Yao datang, dia memuji hasil usaha Xing Chen tapi pujiannya kasar dan terkesan seperti sebuah sindiran sampai membuat Xing Chen jadi kesal.

Zhou Wei geli melihat Chu Yao, dia selalu saja kasar pada Xing Chen padahal menurutnya Xing Chen tidak seburuk yang Chu Yao kira.

Yang Yang menghentikan Xing Chen untuk berterima kasih padanya. Sekarang dia senang karena Xing Chen telah membantunya ikut serta jadi dia bisa melihat penampilan Nian Yu.

Xing Chen jadi tambah kesal mendengarnya dan menolak bicara lebih lanjut dengannya. Canggung, Yang Yang akhirnya pergi untuk mengecek absen semua anggota.


Setelah dia pergi, Xing Chen meminta pendapat Nian Yu. Apa Nian Yu pikir kalau dia melakukan ini dengan niat buruk?

Nian Yu menjawabnya dengan mengacak-acak rambut Xing Chen dan berkata kalau apa yang Xing Chen lakukan ini bukan atas niat buruk.

Xing Chen tersentuh mendengarnya. Chu Yao melihat mereka saat dia naik eskalator dan langsung tak senang.


Bahkan sesampainya di bandara Taipei, Chu Yao melihat Xing Chen terus berada di dekat Nian Yu. Sementara Yang Yang sedang menelepon, Chu Yao memerintahkan semua orang untuk menurut pada Yang Yang karena dialah manager mereka.

Jika mereka tidak menurut pada Yang Yang maka itu artinya mereka melawannya. Mereka pun diam menunggu instruksi Yang Yang.

Tapi setelah Yang Yang selesai menelepon, dia malah mengumumkan pada semua orang bahwa orang yang menjemput mereka terluka jadi dia tidak bisa datang menjemput mereka.

Parahnya lagi, bis yang dia pesan untuk menjemput mereka juga mendadak rusak dan bis yang lain juga sedang sibuk.


Semua orang langsung protes dan mengkritik cara kerja Yang Yang. Saat Yang Yang dan yang lain bingung harus bagaimana, Xing Chen dengan cepat menangani masalah itu dengan menelepon pegawai perusahaannya cabang Taipei dan menyuruhnya untuk mengirim bis besar menjemput mereka di bandara. Semua orang sontak bersorak memuji-muji Xing Chen.

 

Tak lama kemudian, mereka semua akhirnya tiba di penginapan mereka, sebuah villa yang cukup mewah dan indah. Tapi Yang Yang baru sadar kalau Nian Yu tidak bersama mereka, dimana Nian Yu?

Xing Chen langsung protes, bagaimana bisa sebagai manager Yang Yang malah tidak mengabsen anggotanya terlebih dulu.

Ja Na jadi curiga jangan-jangan Yang Yang juga lupa membawa instrumen mereka. Yang Yang baru ingat kalau dia juga melupakan itu.

Ja Na langsung mengkritiknya dengan kesal. Tapi Chu Yao langsung membela Yang Yang dan akhirnya ribut sendiri dengan Ja Na.

Xing Chen cepat menghentikan mereka dan menyarankan agar mereka kembali saja ke bandara untuk mencari instrumen mereka yang ketinggalan.

Tepat saat itu juga, Nian Yu akhirnya datang... dengan membawa beberapa orang yang membawakan semua instrumen mereka yang ketinggalan. Setelah itu dia langsung menyuruh Chu Yao untuk membayari orang-orang itu.


Masalah instrumen selesai, sekarang saatnya pembagian kamar. Yang Yang menyarankan agar mereka saling berbagi kamar, masing-masing kamar untuk 2/3 orang.

Tapi saat dia menyarankan agar Nian Yu mendapat kamar sendiri, Chu Yao langsung protes tak setuju dan menuntut untuk mendapat kamar sendiri juga.

Dia bahkan berusaha memprovokasi Xing Chen dengan menuntut kamar yang dekat kamar Yang Yang, tapi Xing Chen bahkan tidak peduli sedikitpun.

Kesal karena Xing Chen mengacuhkannya, Chu Yao langsung menyeret Yang Yang untuk jalan-jalan keliling kota.


Mereka berdua akhirnya jalan-jalan berempat bersama Nian Yu dan Xing Chen. Lomba belanja dan foto-foto bersama.


Di tengah jalan, Xing Chen tertarik pada sebuah anting-anting yang terpajang di sebuah toko.

Tapi Yang Yang ternyata juga ikut tertarik pada anting-anting itu, bahkan dengan lantang mengutarakan ketertarikannya pada anting-anting itu.

Xing Chen jadi kesal dan menyatakan kalau dia tidak tertarik pada benda yang disukai oleh orang lain lalu pergi.

Chu Yao terprovokasi mendengar ucapannya itu dan langsung menarik Yang Yang menjauh dari sana sambil berjanji akan membelikan sesuatu yang lebih bagus dan lebih mahal daripada itu.

Hanya Nian Yu yang tetap diam di sana, menatap anting-anting yang disukai kedua wanita itu.


Kembali ke villa, Xing Chen menggerutu sendiri di kamarnya karena sudah kangen dengan rumahnya.

Dia lalu masuk toilet... tanpa menyadari Nian Yu didalam shower. Kedua orang itu selesai melakukan urusan masing-masing secara bersamaan dan langsung menjerit heboh melihat satu sama lain.

 

Xing Chen langsung lari keluar sambil menjerit-jerit heboh. Baru beberapa detik Nian Yu merasa tenang, Xing Chen tiba-tiba muncul... dengan dandanan lain.

Nian Yu sampai heran sendiri melihat cepatnya Xing Chen berubah penampilan, apa dia baru saja bertransformasi? Mengabaikan pertanyaannya, Xing Chen menuntut kenapa Nian Yu berada didalam kamar mandi ini?

"Aku mandi" jawabnya. Xing Chen refleks memandangi tubuh setengah tel****ngnya Nian Yu dan langsung memalingkan wajah dengan malu.

"Kalau begitu kenapa kau tidak menutup pintunya?"

"Karena rusak. Dan kenapa kau tidak mengetuk pintu dulu. Jangan-jangan... kau mau melihatku tel****ng, yah?"

Xing Chen menyangkalnya. Nian Yu tak percaya, kalau iya lalu kenapa Xing Chen tidak menatap matanya.

Tiba-tiba dia mencengkeram kedua bahu Xing Chen, mencondongkan dirinya sangaaaat dekat pada Xing Chen... lalu melepaskan ikatan rambut Xing Chen "Model rambut ini lebih cocok untukmu"


Xing Chen gugup dan jadi panik sendiri dengan kedekatan mereka hingga dia cepat-cepat melepaskan diri lalu melarikan diri. Begitu aman di kamarnya lagi, dia langsung mondar-mandir menggerutui reaksinya sendiri.

Saking kesalnya pada dirinya sendiri, dia sampai menendang kaki kasurnya tapi malah jadi kesakitan.

Nian Yu tiba-tiba muncul dan mencemaskannya. Xing Chen langsung curiga, jangan-jangan Nian Yu mendengar omongannya tadi. Nian Yu membenarkannya dengan canggung.

Kesal, Xing Chen langsung bangkit untuk melabrak Nian Yu. Tapi malah jadi oleng dan membuat Nian Yu ikut terjatuh bersamanya ke kasur.


Tepat saat mereka dalam posisi itu, orang-orang masuk kedalam kamarnya. Panik, Xing Chen dan Nian Yu buru-buru bangun dan mengklaim kalau ini tidak seperti yang mereka pikirkan.

"Lalu kami harus mikir apa?" tuntut mereka serempak. Nian Yu dan Xing Chen tak bisa menjawab.


Ja Na masuk kedalam kamarnya sambil menggerutu kesal, apalagi dia harus berbagi kamar dengan Yang Yang dan langsung menggerutui Yang Yang sebagai idiot.


Yang Yang mengacuhkannya. Tapi malam harinya, Xing Chen mendapati Yang Yang sedang menangis.

Yang Yang curhat bagaimana dia merasa tidak berguna dan iri pada Xing Chen yang cantik, berasal dari keluarga berada, dan pintar dalam banyak hal.

Xing Chen kesal mendengarkan keluhan Yang Yang, kalau dia memang merasa tidak berguna maka belajar lah untuk melakukan segala hal dengan baik. Apa Yang Yang lupa bagaimana semua orang selalu memperlakukan Yang Yang dengan baik selama ini.


Chu Yao muncul saat itu dan langsung melabrak Xing Chen, mengira Xing Chen mengganggu Yang Yang lagi. Dia semakin yakin saat Yang Yang keluar dengan sedih.

Kesal, Chu Yao langsung mengatai Xing Chen wanita angkuh dan mengingatkan Xing Chen kalau Yang Yang itu manusia dan bukannya pembantu.

Pertengkaran mereka menarik perhatian semua orang. Xing Chen lama-lama tidak tahan lagi dengan perlakuan kasar Chu Yao padanya dan bersumpah akan membuat Chu Yao membayar mahal atas tuduhan kasarnya barusan. Dia langsung pergi untuk menyusul Yang Yang.

Cemas, Nian Yu langsung pergi mengejarnya. Zhou Wei mencemaskan mereka semua dan mendorong Chu Yao untuk pergi mengejar mereka, mereka tidak kenal tempat ini dengan baik.


Di luar, Xing Chen melihat sosok Yang Yang di depannya. Tapi saat dia mengejarnya, wanita itu ternyata bukan Yang Yang.


Chu Yao lah yang menemukan Yang Yang di jalan. Dia langsung mengajak Yang Yang kembali, tapi Yang Yang mencegahnya, melepaskan genggaman tangan Chu Yao darinya dan berkata ada sesuatu yang ingin dia bicarakan dengan Chu Yao.


Xing Chen terus berjalan sampai tiba di sebuah area kumuh. Sialnya lagi, dia malah dihadang oleh beberapa pria mabuk yang langsung berusaha menggodanya.

Tapi tiba-tiba Beruang muncul dan langsung menghajar pria pemabuk itu (Nian Yu kah? Kapan dia bawa kostum beruang ke Taipei?)

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments