Sinopsis Suddenly Seventeen - Part 4 [END]
Di rumah, Liang menonton kembali semua rekaman antara dirinya dan Liang Kecil. Berterima kasih atas segala yang Liang Kecil lakukan untuknya, Liang akhirnya memutuskan untuk memakan coklat itu lagi, berniat untuk membiarkan Liang Kecil bahagia.
Liang Kecil lalu pergi mencari Yan Yan dan menemukannya sedang bersama geng motornya. Tapi saat dia hendak mendekat, dia malah melihat Yan Yan berboncengan mesra bersama gadis lain. Shock dan patah hati, Liang Kecil buru-buru bersembunyi di gang sebelum mereka melihatnya.
Saat Liang dewasa kembali, dia mendapati ruang kerjanya sudah berantakan dan Liang Kecil melukis sosok seorang wanita yang menangis.
Berniat mencari tahu apa yang terjadi, Liang dewasa pergi mencari Yan Yan di bar dan melihatnya sedang bersama wanita lain. Kesal, dia langsung menarik kabel sound system untuk menarik perhatian semua orang dan melabrak Yan Yan.
"Kau hanya tidak mengerti. Aku menggambar untuk orang lain demi bisa bersamamu, dan kau malah bersama wanita lain."
"Kau tidak bisa memberiku apa yang kuinginkan, kenapa juga aku tidak boleh bersama wanita lain?" Balas Yan Yan kesal. Liang sontak menyiram air ke wajah Yan Yan, lalu pergi.
Saat Yan Yan hendak berpisah dengan geng motornya, seseorang tiba-tiba menonjoknya, dan orang itu ternyata Mao yang entah bagaimana bisa tahu tentang Yan Yan dan Liang.
Jadilah kedua pria itu saling tonjok-tonjokan. Tapi Mao berhasil menyudutkan Yan Yan dan kesla menuntut sudah berapa lama Yan Yan mengencani Liang. Yan Yan balas menuntut hal yang sama padanya dan kembali menghajar Mao sementara geng motornya Yan Yan jejeritan heboh menyemangati Yan Yan.
Liang lalu pergi menemui Xiao Ning dan meminta coklatnya. Dia meminta Xiao Ning menasehati Liang Kecil untuk tidak lagi menyia-nyiakan waktunya dengan Yan Yan dan memberikan video untuk ditunjukkan pada Liang Kecil nanti.
Begitu Liang Kecil kembali, Xiao Ning memperlihatkan video saat Yan Yan mengatakan hal itu tadi dan menasehati Liang untuk tidak lagi menyia-nyiakan waktunya dengan Yan Yan. Liang Kecil menangis, tapi dia tetap bersikeras kalau dia mencintai Yan Yan.
"Kami hanya ingin melindungimu."
"Aku tidak butuh perlindungan! Jika bukan karena dia maka aku dan Yan Yan pasti bisa bersama!"
Dia langsung pergi mencari Yan Yan ke bengkelnya, bersikeras mau membuktikan kalau Yan Yan salah. Dia bisa memberikan apa yang Yan Yan minta, dia bisa memberikan segalanya. Dia bahkan langsung membuka bajunya dan berusaha membuka bajunya Yan Yan.
Tapi Yan Yan langsung menghentikannya dan berkata kalau dia akan pergi besok pagi. Liang Kecil jadi semakin panik dan berusaha menghentikan Yan Yan dengan menciumnya secara paksa. Tiba-tiba pacarnya Yan Yan muncul dan langsung menampar Liang Kecil.
"Aku bisa mengikuti Yan Yan ke manapun dia pergi. Apa kau bisa?" Sindir wanita itu.
Patah hati, Liang Kecil langsung mengobrak-abrik tempatnya Xiao Ning demi mencari sisa coklat ajaib itu karena dia bertekad mau pergi mengikuti Yan Yan. Saat Xiao Ning tetap ngotot tidak mau memberi tahu, Liang ngamuk dan membanting setumpuk buku di hadapannya.
Saat itulah buku tempat penyimpanan coklat itu terbuka. Xiao Ning sontak panik dan berusaha menghentikan Liang dengan mengingatkannya untuk tidak memakan semuanya karena semua itu coklat terakhir. Tapi Liang tidak peduli dan langsung menjejalkan semuanya kedalam mulutnya.
Liang Kecil langsung pergi ke stasiun untuk mencari Yan Yan sembari mengingat semua kenangannya bersama Yan Yan selama ini. Dalam hatinya dia memohon agar Yan Yan memberinya lebih banyak waktu, satu hari saja.
Dia akhirnya melihat Yan Yan di peron, dia langsung memanggil Yan Yan. Tapi suaranya teredam karena bertepatan dengan bunyi kereta dan tiba-tiba saja pandangan Liang memburam, kepalanya pusing dan dia langsung oleng.
Dia berusaha bertahan dan terus melangkah mengejar Yan Yan. Tapi pada akhirnya, kakinya benar-benar tak kuat lagi melangkah. Dia berusaha berteriak memanggil Yan Yan, tapi lagi-lagi suara teredam suara kereta.
Sekilas Yan Yan mendengarnya. Dia menoleh tapi pandangannya terhalang oleh para pejalan kaki. Saat Liang melihat sosok Yan Yan masuk ke kereta, Liang langsung ambruk seketika.
Di alam mimpinya, Liang Kecil tampak meringkuk dan menangis di tengah kabut yang sangat tebal. Tapi kemudian, dia mendengar suara Liang dewasa memanggil-manggilnya. Liang dewasa berusaha membujuknya untuk kembali bersamanya.
Di dunia nyata, tim dokter tengah berusaha menyelamatkan Liang. Tapi Liang Kecil terlalu sedih dan menolak kembali bersama Liang dewasa. "Tidak ada yang peduli padaku di duniamu."
"Kau bisa menjaga dirimu sendiri. Apa kau lupa bagaimana kita perlahan kehilangan jati diri kita ditengha emosi dan kebingungan kita? Kaulah yang mengubahku. Kumohon, berikan tanganmu."
Perlahan, mereka pun mendekat pada satu sama lain dengan tangan terulur. Tapi saat hendak meraih satu sama lain, tiba-tiba Liang dewasa terhalang oleh sebuah penghalang mistis, Liang Kecil mulai panik menyadari dirinya tidak bisa kembali.
Detak jantung Liang semakin melemah, dokter pun memerintahkan suster untuk menyuntik adrenaline. Seketika itu pula Liang tenggelam makin jauh dari Liang dewasa. Panik, Liang dewasa memukulkan tinjunya ke penghalang gaib dan seketika itu pula penghalang itu mulai retak.
Liang pun terus berusaha memukul-mukul penghalang itu hingga penghalang itu akhirnya pecah. Dia langsung berenang untuk menyelamatkan Liang Kecil dan memeluk erat Liang Kecil saat dia berhasil meraihnya.
"Jangan takut, aku tidak akan melepaskanmu."
Tiba-tiba tubuh Liang Kecil seolah menguap jadi gelembung air. Dengan senyum dia meyakinkan Liang dewasa untuk kembali, dia berjanji tidak akan meninggalkan Liang. Dia lalu mengangkat tubuh Liang dewasa ke permukaan, sementara dia sendiri perlahan semakin menghilang.
"Liang Kecil, aku mengagumi keberanian dan kepolosanmu. Kaulah yang mengembalikan kecantikan dalam diriku yang sempat hilang."
"Tempatku bukan di duniamu. Tapi ini sepadan. Liang, aku bangga pada kita berdua. Selamat tinggal."
Dokter terus berusaha memompa dada Liang. Tapi saat mereka hendak menggunakan defibrillator, tiba-tiba detak jantung Liang kembali dan Liang pun mulai membuka mata.
Waktu berlalu dan Liang pun jadi semakin terkenal dan sering muncul di berbagai majalah. Yan Yan melihat iklannya Liang dengan sedih sebelum kemudian pergi.
Xiao Ning sekarang punya anak kembar. Liang sedang bermain bersama keluarganya Xiao Ning saat tiba-tiba saja Xiao Ning melihat ada berita heboh.
Seorang pria bernama Mao tengah berusaha memenangkan kembali hati kekasihnya dan memperbaiki kesalahannya dengan lari-lari bug*l di jalan dan membawa papan bertuliskan nama kekasihnya.
Apa yang dilakukannya itu jelas menghebohkan masyarakat, mereka bahkan mendoakan usaha Mao akan berhasil. Tepat saat itu juga, mereka mendengar suara Mao memanggil-manggil Liang. Mao ternyata sudah ada di bawah, benar-benar dalam keadan bug*l sambil teriak-teriak.
"Liang! Aku merindukanmu! Liang! Aku mencintaimu!"
"Kau yakin kau tidak mau mempertimbangkannya kembali?" goda Xiao Ning. Liang tak emnjawabnya dan hanya tersenyum.
"Liang, hidup ini adalah milikmu. Aku tidak akan jauh-jauh. Cukup dengarkan suara kecil di dalam hatimu."
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam