Sinopsis My Sunshine Episode 18

Sinopsis My Sunshine Episode 18

 

Mo Sheng jalan-jalan di mal memikirkan hubungannya dengan Yi Chen yang saat ini sama sekali tidak tampak seperti suami istri, akan tetapi Mo Sheng juga merasa Yi Chen sekarang sudah tidak marah lagi.

Saat melewati toko baju dan melihat jaket cowok hitam terpajang di display, Mo Sheng langsung masuk toko itu untuk membelinya dengan menggunakan kartu kreditnya Yi Chen.


Mbak kasir menyuruh Mo Sheng menandatangi struknya. Saat hendak tanda tangan, Mo Sheng teringat bagaimana dulu Yi Chen memaksanya untuk belajar menulis nama 'He Yi Chen' sampai Mo Sheng bisa melakukannya dengan benar. 

Waktu itu Mo Sheng sempat protes kenapa dia harus belajar menulis nama Yi Chen tapi Yi Chen hanya menjawabnya dengan senyum manis.


Mo Sheng tersenyum mengingat kenangan itu lalu menandatangani struknya dengan nama He Yi Chen. Dalam perjalanan pulang, Mo Sheng tersenyum memikirkan hubungannya dengan Yi Chen saat ini.

"Kami lebih mirip seperti sedang pacaran. Tapi kami sudah menikah, rasanya kami sedang pacaran seperti waktu kuliah dulu" pikir Mo Sheng


Mo Sheng pulang bersama Yi Chen. Sesampainya di parkiran apartemen, Yi Chen memperhatikan Mo Sheng menyembunyikan sesuatu darinya. 

Dengan malu-malu, Mo Sheng menunjukkan belanjaannya dan memberitahu kalau dia membelikan jaket itu untuk Yi Chen dengan menggunakan kartu kreditnya Yi Chen dan meminta Yi Chen memakai jaket itu jika Yi Chen mengajaknya ke acara reuni kampus nanti.


Tanpa mereka sadari, Ying Hui sebenarnya berada disana memperhatikan kebahagiaan Yi Chen dan Mo Sheng dengan sedih. 

Ying Hui bercerita pada Linda, bagaimana dulu dia pernah menyesal karena gagal mengakusisi sebuah perusahaan hanya karena ragu-ragu mengeluarkan lebih banyak uang dari perkiraannya.

"Aku selalu berpikir bahwa aku tidak akan melakukan sesuatu yang akan kusesali lagi. Tapi pada akhirnya, aku salah (karena melepaskan Mo Sheng)"

Tapi Ying Hui adalah orang yang tidak malu untuk memperbaiki kesalahannya, karena itulah sekarang akhirnya dia berhasil mengakusisi perusahaan itu walaupun dia harus mengeluarkan biaya lebih banyak. 

Aigoo... jadi ceritanya dia mau ngerebut Mo Sheng nih. Bahkan sekarang pun dia sudah mulai menyusun rencana dengan cara menyuruh Linda mengatur wawancara dengan majalahnya Mo Sheng.


Pada hari ultah kampus, Yi Chen menyibukkan diri dengan pekerjaannya sementara Mo Sheng mengintipnya dengan takut-takut. 

Mo Sheng melihat jam dinding yang sudah menunjukkan jam satu siang tapi Yi Chen sama sekali tidak ada tanda-tanda mau pergi ke acara reuni itu.

"Ada apa?" tanya Yi Chen

"Apa kau benar-benar tidak akan pergi ke acara perayaan kampus?"


Yi Chen memutuskan tidak mau pergi, menurutnya cukup Lao Yuan saja yang pergi mengingat akan ada acara donasi nantinya. 

Tapi Mo Sheng sangat ingin pergi ke acara itu, karena itulah ia langsung memutuskan untuk pergi sendiri bersama Lao Yuan. Mendengar itu, Yi Chen langsung beranjak bangkit dan berubah pikiran. hehe... cemburu yah?


Beberapa saat kemudian, mereka tiba di kampus. Sayangnya, Yi Chen tidak memakai jaket yang dibeliin Mo Sheng. Mereka jalan-jalan santai keliling kampus. 

Mo Sheng mengenang bagaimana dulu di hari pertamanya tiba di kampus, dia bertemu Yi Chen.

"Itu adalah awal yang sangat buruk" ujar Yi Chen yang langsung dapat pelototan dari Mo Sheng. heee


Mo Sheng melihat penjual kaos almamater dan langsung menyeret Yi Chen untuk membeli kaos itu untuk mereka berdua. Yi Chen menyuruh Mo Sheng beli sendiri. Tapi karena Mo Sheng lupa bawa dompet, Yi Chen pun langsung memberikan dompetnya.


Setelah membeli dan memakai kaosnya, mereka kembali melanjutkan acara jalan-jalan mereka. Mo Sheng menyadari banyaknya orang-orang yang memperhatikan Yi Chen. 

Tapi saat Mo Sheng memberitahu Yi Chen tentang orang-orang yang memperhatikannya, Yi Chen malah menyuruh Mo Sheng untuk tidak jelalatan saat sedang berjalan. hahahaha.


Mereka tiba di depan sebuah gedung. Mo Sheng memperhatikan gedung itu masih belum berubah sampai sekarang. 

Dengan antusias, dia meminta Yi Chen untuk memotretnya. Tapi Yi Chen ternyata tidak berpengalaman dengan kamera, saat hendak memotret Mo Sheng dia malah tidak membuka penutup lensanya dulu. hahahaha... Yi Chen sang pengacara hebat ternyata ga tahu caranya pakai kamera.


Mo Sheng lalu melihat hasil jepretan foto Yi Chen. Tapi sekali melihatnya, Mo Sheng langsung protes karena hasil foto Yi Chen sangat jelek dan membuatnya jadi tampak gemuk. Yi Chen protes balik karena menurutnya Mo Sheng memang gemuk.


Sayangnya, momen kebersamaan mereka harus berakhir dengan cepat karena saat itu juga Yi Chen ditelepon Xiang Heng yang menyuruhnya untuk datang ke fakultas hukum sekarang juga. Mo Sheng tidak mau ikut karena pasti ada banyak orang disana, lagipula masih banyak yang ingin dia potret.

"Kau tidak membawa uang maupun ponsel. Bagaimana aku bisa menemukanmu nanti? Bagaimana caranya kau akan pulang nanti?"

Mo Sheng dengan santainya mengulurkan tangan. Yi Chen memberikan ponselnya dan menyuruh Mo Sheng untuk menelepon Xiang Heng jika Mo Sheng membutuhkan sesuatu nantinya. Sebelum pergi, Yi Chen memberitahu bahwa password ponselnya adalah tanggal ultahnya Mo Sheng.


Saat Yi Chen datang, teman-temannya langsung menggodanya karena pengacara He Yi Chen yang sangat terkenal dengan wajah seriusnya, sekarang ini malah memakai kaos almamater. 

Lao Yuan bahkan langsung mengeluarkan ponselnya untuk mengabadikan momen ini dan menyebarkannya di website universitas. Malu, Yi Chen langsung memakai jasnya untuk menutupi kaosnya.

"Apakah anggota keluarga barumu yang membuatmu membeli kaos ini? Ngomong-ngomong dimana dia? Kenapa aku tidak melihatnya?" bisik Xiang Heng

"Entah kemana dia pergi"


Salah seorang pria bertanya pada Lao Yuan apakah Yi Chen sudah punya pacar sekarang? Karena Lao Yuan tahunya Yi Chen punya istri dan bukannya punya pacar, Lao Yuan pun menjawab kalau Yi Chen tidak punya pacar.

Pria itu tidak menyangka kalau Yi Chen masih sama seperti dulu, menunggu wanita itu (Mo Sheng). Tapi bagaimanapun juga pria itu senang mendengar Yi Chen tidak punya pacar.

"Aku punya sepupu jauh yang baru saja dipindah tugaskan di kantor pusat. Dai berasal dari keluarga yang baik, berpendidikan tinggi dan sangat cantik pula. Aku ingin memperkenalkan sepupuku itu pada Yi Chen. Saat kita makan malam nanti, aku akan memanggil sepupuku itu" kata pria itu

Lao Yuan sama sekali tidak memberitahunya kalau Yi Chen sudah menikah dan menanggapi ucapan itu dengan senyum geli sambil berkata kalau dia tidak mau ikut campur dengan acara perjodohannya itu.


Xu Ying datang menyela mereka dan Lao Yuan langsung menyapanya dengan sebutan 'Setan Tulang Putih' (hahahaha). 

Xu Ying yang sedari tadi mencuri dengar percapakan mereka, memberitahu pria itu untuk tidak buang-buang tenaga menjodohkan Yi Chen dengan sepupunya karena Yi Chen punya selera yang sangat buruk terhadap wanita jadi Yi Chen tidak mungkin menyukai sepupu pria itu.

"Sepupuku itu punya kualitas yang sangat bagus. Kepribadiannya sangat manis. Sepupuku sangat berbeda darimu. Pengacara He pasti akan tertarik padanya" kata pria itu pada Xu Ying. Pfft!


Sementara itu, Mo Sheng keliling kampus sendirian sambil memotret sana-sini. Tiba-tiba dia mendengar beberapa mahasiswa sedang bergosip tentang orang yang akan pidato di aula dan orang itu adalah Ying Hui.

"Dia kembali" pikir Mo Sheng


Mo Sheng pergi ke aula untuk menonton pidatonya Ying Hui. (Errr... ini aula kok mirip banget kayak kantornya Ying Hui yang di Amerika yah... hahaha). 

Mo Sheng menonton di bagian paling belakang dan mendengar beberapa wanita bergosip (Hello there Ah Mei, sekretarisnya Feng Teng) tentang betapa pintar, keren dan menariknya Ying Hui dan betapa bahagianya mereka jika Ying Hui jadi suaminya.


"Kalian tahu ga, waktu Ying Hui masih kuliah disini, pacarnya adalah ratu kampus" kata salah satu wanita

Ada gosip kalau Ying Hui itu berasal dari keluarga miskin. Tapi saat dia kuliah, dia dinobatkan sebagai jenius matematika dan sejak itu posisinya semakin membaik seiring berjalannya waktu. 

Setelah itu dia pacaran dengan sang ratu kampus yang sangat cantik dan hubungan mereka berjalan dengan baik. 

Tapi setelah mereka lulus, wanita itu malah meninggalkan Ying Hui demi menikah dengan anak seorang dekan. Sejak saat itu Ying Hui memutuskan untuk pergi ke luar negeri dan mengabaikan semua kesempatan karir yang diterimanya di Cina. 

Tapi ada yang bilang kalau pernikahan mantannya Ying Hui dengan anak dekan tidak terlalu harmonis. Mereka menduga mantannya Ying Hui mungkin menyesal sekarang meninggalkan Ying Hui yang sekarang sukses besar.


Setelah selesai menyampaikan pidatonya, acara selanjutnya adalah sesi tanya-jawab. Beberapa pria bertanya tentang perusahaan INSO dan bisnisnya. Mo Sheng tidak sempat lagi mendengarkan acara pidatonya Ying Hui karena tepat saat itu juga seorang gadis yang hendak lewat didepannya, kakinya tiba-tiba terkilir. Mo Sheng pun langsung membantu memapah wanita itu keluar.

Saat ini Mo Sheng tidak mendengar pertanyaan salah seorang gadis yang bertanya tentang Ying Hui dan istrinya, apakah kisah cinta Ying Hui dan istrinya setara dengan impian epik karir Ying Hui? Ying Hui langsung terdiam ragu tapi sesaat kemudian dia akhirnya mau menjawab.

"Tiba-tiba aku jadi teringat istriku. Sudah cukup lama aku tidak bertemu dengannya. Karirku memang sebuah impian. Tapi cinta kami lebih daripada impian, hanya saja (kisah cinta kami) tidak begitu epik. Kisah cinta kami adalah sebuah puisi cinta milik kami berdua saja"

"Apa anda masih mencintai istri anda?"

"Iya. Aku berharap bisa segera bertemu dengannya lagi"

Pernyataan cintanya itu langsung mendapat sambutan haru dan tepuk tangan penonton. Errr... aku rada bingung, apakah orang-orang ini sudah tahu kalau Ying Hui dan istrinya sudah cerai atau belum. Kalau iya, kenapa mereka masih nyebut 'istri' dan bukannya 'mantan istri'.


Di fakultas hukum, Yi Chen juga baru selesai berpidato. Dekan fakultas hukum berterima kasih atas donasi dari firma hukum Yuan, Xiang, He. 

Prof Zhou memuji pidatonya Yi Chen bahkan memberitahu bahwa saat Yi Chen pidato tadi banyak mahasiswi yang pingsan (hahaha... sampai segitunya?).

"Pengacara He. Siapapun yang kau nikahi sekarang, pasti akan membuat banyak hati patah" goda Lao Yuan


Saat mereka hendak pergi makan malam bersama, seorang wanita tiba-tiba menghampiri Yi Chen dan terang-terangan meminta nomor teleponnya Yi Chen. 

Tapi Yi Chen menolaknya dengan alasan kalau ponselnya sedang dibawa istrinya. Lao Yuan menawarkan nomor teleponnya sendiri pada wanita itu tapi wanita itu langsung menjawabnya dengan berlalu pergi. hahaha...  poor Lao Yuan.


Mo Sheng tidak sempat memikirkan Ying Hui saat dia harus membantu wanita yang kakinya terkilir tadi. 

Tapi setelah mereka berpisah dan Mo Sheng sendirian lagi, dia mulai teringat masa lalunya dengan Ying Hui lagi, hubungan mereka yang berawal karena kawin kontrak hingga saat Ying Hui hampir memperkosanya. 

Kenangan buruk itu membuat Mo Sheng bersedih hingga membuatnya merindukan Yi Chen.


Mo Sheng langsung menelepon Yi Chen dan memberitahunya kalau dia sangat merindukan Yi Chen. Yi Chen sendiri cukup kaget dengan pernyataan rindu dadakan dari Mo Sheng.

"Yi Chen, tahukah kau. Saat berjalan-jalan menyusuri jalanan Amerika, aku bahkan tidak bisa menemukan sosok seseorang yang mirip dirimu. Sekarang, akhirnya aku bisa memberitahumu. Aku sangat merindukanmu" kata hati Mo Sheng

Mungkin Yi Chen merasakan keanehan dari cara bicara Mo Sheng dan karenanya dia langsung menyuruh Mo Sheng untuk segera menemuinya. Yi Chen lalu memberi Mo Sheng petunjuk arah ke hotel dekat kampus tempat dia dan rekan-rekannya makan malam bersama.


Di restoran hotel, Para pengacara tidak bisa langsung makan malam karena pihak hotel melakukan kesalahan dalam reservasi-nya Lao Yuan dan akhirnya terpaksalah mereka semua harus menunggu di lobi dulu.


Temannya Yi Chen memperkenalkan sepupu cantiknya pada Yi Chen. Pria itu mulai menyebutkan berbagai kelebihan sepupunya saat Xiang Heng tiba-tiba menyela untuk bertanya kenapa istrinya Yi Chen masih belum datang juga? 

Yi Chen menjawab kalau istrinya barusan menelepon, ia lalu pamit untuk menyusul istrinya.

Pria itu dan sepupunya bingung, apa maksudnya Yi Chen punya istri? Pria itu langsung menuntut penjelasan Lao Yuan. 

Lao Yuan dengan santainya berkata kalau dia tadi bertanya apakah Yi Chen punya pacar kan, dia tidak bertanya apakah Yi Chen punya istri. Istri kan bukan pacar.


Yi Chen menjemput Mo Sheng dengan sepeda sambil mengomeli Mo Sheng karena Mo Sheng kesasar padahal jarak antara kampus dan restorannya hanya perlu beberapa langkah. 

Mereka bersepeda sambil mengenang masa lalu, dulu mereka juga pernah bersepeda berdua keliling kampus.


Pada saat yang bersamaan, Ying Hui sedang rapat dengan beberapa orang termasuk dekan fakultas hukum. Ying Hui memberitahu mereka bahwa dia akan memasuki pasar Cina dan karenanya dia butuh bekerja sama dengan firma hukum. 

Dekan fakultas hukum menyarankan agar Ying Hui bekerja sama dengan firma hukum Yuan, Xiang, He saja. Menurut pak dekan, firma hukum Yuan, Xiang, He adalah firma hukum terbaik.


Sesampainya di restoran, Yi Chen masih saja mengomeli Mo Sheng karena Mo Sheng berkeliaran dan tidak meneleponnya. 

Xiang Heng yang melihat kedatangan mereka, berkomentar bahwa melihat Yi Chen bersama Mo Sheng membuatnya teringat masa lalu, sudah lama dia tidak melihat pemandangan itu.

Pria yang ingin menjodohkan Yi Chen dengan sepupunya tadi langsung mendesah, tidak menyangka kalau Yi Chen akan balikan dengan Mo Sheng. 

Dia benar-benar heran kenapa Yi Chen memilih gadis dari fakultas lain padahal ada banyak gadis lain yang jauh lebih baik yang menyukai Yi Chen. Dia tidak menyangka kalau Yi Chen yang hebat itu akan menyukai gadis biasa.

"Orang bilang hanya orang yang minum airlah yang bisa merasakan apakah air yang diminumnya itu dingin atau hangat" ujar Lao Yuan membela Yi Chen


Saat Mo Sheng menyapa para pengacara, seorang pria asing tiba-tiba menghampiri Mo Sheng dan menyapanya dengan sebutan 'nyonya Ying'. Aaack! 

Pria itu adalah seorang pengusaha yang pernah bertemu Ying Hui dan Mo Sheng dulu saat dia berkunjung ke Amerika. Pria itu dengan antusias bertanya apakah nyonya Ying kembali ke Cina bersama tuan Ying? 

Para pengacara yang lain tentu saja jadi bingung, sementara Mo Sheng dan Yi Chen terdiam gugup.


Yi Chen menggenggam tangan Mo Sheng dan hendak memberitahu kalau Mo Sheng sekarang bukan lagi nyonya Ying. 

Tapi Mo Sheng yang tidak ingin mempermalukan Yi Chen dihadapan rekan-rekannya (karena Yi Chen menikahi janda), langsung menyela dan menyatakan kalau pria itu salah mengenali orang. Pria itu tidak percaya tapi Mo Sheng terus ngotot kalau pria itu salah orang.


Tepat saat itu juga, Ying Hui yang ternyata berada di restoran yang sama, berjalan melewati Mo Sheng dan melihat Mo Sheng bergandengan tangan dengan Yi Chen. Pria tadi langsung memanggil Ying Hui dan memberitahu kalau istrinya Ying Hui ada disini.

Ying Hui menyapa pria itu dengan ramah. Saat pria itu memberitahunya tentang Mo Sheng yang ngotot mengaku bukan istrinya Ying Hui, Ying Hui langsung membenarkan ucapan Mo Sheng. 

Ying Hui berbohong mengatakan kalau wanita ini memang mirip istrinya tapi istrinya saat ini sedang liburan di Swiss. Walaupun agak bingung, tapi pria itu akhirnya mau juga mengakui kalau dia salah orang. (hahaha... padahal nggak)


Ying Hui lalu berjalan pergi dengan gaya sok cool tapi kemudian sekilas dia berpaling melihat Mo Sheng. Mo Sheng dengan gugup menatap Yi Chen sementara Yi Chen menatap Ying Hui dengan tajam.


Setelah Ying Hui pergi dan para pengacara yang lain masuk ke ruang makan mereka, Yi Chen langsung melepaskan genggaman tangannya.

"Renungkan kesalahanmu dan tulis surat penyesalan di rumah nanti" ujar Yi Chen dingin.


Mo Sheng langsung menunduk sedih, mungkin dia mengira Yi Chen marah karena Ying Hui. 

Tapi ternyata Yi Chen menyuruh Mo Sheng merenungkan kesalahannya karena tadi Mo Sheng berkeliaran ga jelas dan tidak meneleponnya. heeee.

"Aku ingin memberitahumu tentang apa yang terjadi di Amerika, Yi Chen"

"Tentang dia?" tanya Yi Chen. Saat Mo Sheng mengiyakannya, Yi Chen menyarankan sebaiknya mereka bicara di rumah saja nanti.


Para pengacara dan Mo Sheng makan malam sambil berbincang ribut. Salah seorang pria menyebutkan cerita tentang Mo Sheng yang pernah ikut kelasnya prof Zhou dan menjawab pertanyaan prof Zhou asal-asalan. 

Mo Sheng heran mendengarnya kenapa pria itu bisa tahu tentang kisahnya itu. Mo Sheng tidak mengenal pria itu, apa pria itu teman seangkatannya Yi Chen?

Yi Chen memberitahu kalau Mo Sheng itu sangat terkenal, Mo Sheng adalah studi kasusnya prof Zhou. 

Prof Zhou sering sekali membicarakan Mo Sheng di setiap kelas yang dia ajar. (Aigoo... kasihan banget Mo Sheng dijadiin studi kasus)

Xiang Heng bercerita dulu ada seseorang yang bertanya padanya apakah dia adalah pacar dari gadis yang diceritakan prof Zhou, tapi saat itu Mo Sheng sudah pergi ke Amerika.


Gara-gara pembicaraan itu, Mo Sheng dan Yi Chen langsung terdiam canggung. Suasana makan malam mereka yang tadinya ramai pun jadi ikut sunyi. 

Tapi Lao Yuan dengan cepat mencairkan suasana dengan mengajak semua orang bersulang.


Yi Chen pamit ke kamar kecil. Tapi disana, dia malah bertemu dengan Ying Hui. Kedua pria langsung saling menatap tajam. Tanpa saling berkenalan, Ying Hui langsung menyapa nama Yi Chen dan berkata kalau Yi Chen sangat terkenal.

"Saya tidak berani berpikir kalau dunia mengenal saya" ujar Yi Chen

"Apa kau tidak penasaran dari mana aku tahu namamu?"


Saat Yi Chen kembali, Lao Yuan memberitahunya kalau barusan dia ditelepon dekan yang merekomendasikan klien besar yang akan bekerja sama dengan mereka. Yi Chen menduga dengan benar kalau klien besar itu pasti presdir Ying dari perusahaan INSO.

"Dari mana kau tahu?" tanya Lao Yuan

Yi Chen mengaku kalau barusan dia bertemu Ying Hui di kamar kecil, mereka bahkan sempat berbincang dan Ying Hui memberitahu kalau dia ingin bekerja sama dengan firma hukum mereka.


Para pengacara lalu bersulang untuk kerja sama baru mereka ini dan juga untuk Yi Chen dan Mo Sheng. 

Makan malam mereka berlanjut dengan lebih ceria dan Mo Sheng terus menerus bersulang sana-sini.


Mo Sheng tertidur karena mabuk saat mereka pulang. Yi Chen menggendongnya lalu meletakkannya dengan lembut di kasur. Yi Chen memandangi Mo Sheng selama beberapa saat lalu mencium kening Mo Sheng.


"Apa dia juga menciummu seperti ini? Kenapa kau kembali?"


Keesokan harinya, Mo Sheng dan Yi Chen sarapan bersama sambil saling terdiam canggung. Mo Sheng ingin membicarakan tentang kemarin, tapi Yi Chen langsung menyela dan menyatakan kalau dia tidak peduli dengan masa lalu. 

Yi Chen berharap agar mereka tidak usah membicarakan masa lalu agar sekarang mereka bisa hidup bahagia. (Sigh! I think it's better if they talk it all out biar Yi Chen tahu alasan Mo Sheng menikah dengan Ying Hui yang sebenarnya)


Setelah itu, Yi Chen mengantarkan Mo Sheng ke kantor majalah. Saat rapat, Mo Sheng kaget waktu kepala editor memberitahu bahwa mereka akan mewawancarai Ying Hui untuk edisi bulan depan.



Bersambung ke episode 19

Post a Comment

0 Comments