Mo Sheng sedang mencuci piring saat tetangganya mendengar suaminya pulang, ia pun langsung cepat-cepat kembali ke rumahnya. Tapi tak lama kemudian, Mo Sheng mendengar suara jeritan tetangganya. Cemas, Mo Sheng langsung berlari ke rumah tetangganya dan mendapati Tom terduduk lemah di lantai dengan perut berdarah sementara si tetangga memegang pisau berlumuran darah.
Beberapa waktu kemudian, si tetangga (Jane) divonis penjara selama 3 tahun. Saat Mo Sheng datang mengunjunginya, Jane memohon agar Mo Sheng merawat Xiao Jia selama dia dipenjara. Mo Sheng setuju untuk merawat Xiao Jia.
Suatu hari, Mo Sheng sedang menyuapi Xiao Jia makan saat Tom tiba-tiba datang dan berteriak-teriak menuntut Mo Sheng untuk mengembalikan Xiao Jia padanya (lah kukira dia juga dipenjara, kenapa cuma Jane doang yang dipenjara?).
Mo Sheng berusaha mempertahankan Xiao Jia, dia tidak mau Tom membawa Xiao Jia karena Tom tidak membiarkan Xiao Jia sekolah dan tidak pula memberinya makan jadi Tom tidak punya hak merawat Xiao Jia.
Mereka saling rebutan Xiao Jia dan dorong-dorongan sampai Tom lama-lama menyerah dan akhirnya dia malah menuntut Mo Sheng untuk memberinya uang 10 dollar setiap hari jika Mo Sheng memang ingin merawat Xiao Jia. Mo Sheng setuju dan langsung memberinya uang 10 dollar.
Mo Sheng ingin merawat Xiao Jia, tapi temannya yang memberitahu bahwa sepertinya akan sulit bagi Mo Sheng untuk mendapatkan hak perwalian Xiao Jia karena Mo Sheng tidak punya hubungan apapun dengan keluarga Xiao Jia dan terlebih lagi Mo Sheng tidak punya pekerjaan tetap dan tidak punya uang untuk membayar pengacara yang bisa membantunya di pengadilan.
Tidak punya jalan lain, Mo Sheng pun memutuskan untuk menulis surat pada orang yang dulu pernah dibantunya dengan sumbangan uangnya, Ying Hui. Dalam suratnya, Mo Sheng meminta Ying Hui untuk mengembalikan uang 500 dollar yang dulu ia sumbangkan padanya.
Setelah Ying Hui menerima surat itu, mereka kemudian bertemu di sebuah cafe. Mereka memulai percakapan dengan saling berkenalan dan berbasa-basi terlebih dulu. Ying Hui memberitahu Mo Sheng tentang identitasnya dan bahwa dia adalah pendiri INSO, sebuah perusahaan software internet yang sangat terkenal.
Ying Hui lalu bertanya kenapa 3 tahun yang lalu Mo Sheng menyumbangkan uang padanya? Apa Mo Sheng tidak takut kalau dia mungkin seorang penipu? Mo Sheng berkata bahwa waktu itu dia kebetulan punya uang banyak dan melihat artikel koran yang menyebutkan Ying Hui meminta sumbangan uang.
Ying Hui memberitahu Mo Sheng bahwa berkat sumbangan uang dari Mo Sheng lah sekarang dia menjadi seperti ini. Jika bukan karena uang sumbangan Mo Sheng, dia akan sangat terpaksa untuk menjual softwarenya. Karena itulah dia sangat berterima kasih pada Mo Sheng. Ying Hui lalu meminta Mo Sheng untuk menceritakan apa masalahnya?
Setelah Mo Sheng menceritakan apa masalahnya, Ying Hui terheran-heran apakah Mo Sheng biasanya memang suka membantu orang lain? Mo Sheng dengan rendah hati menyangkalnya. Mo Sheng berkata kalau dia dan Jane telah bertetangga dengan baik selama beberapa tahun dan Jane banyak sekali membantunya selama dia baru pertama kali datang ke Amerika dulu, bahkan Jane yang menyelamatkannya saat dia sakit parah dan hampir mati dulu. Mo Sheng merasa apa yang dia lakukan demi Jane saat ini adalah untuk membayar hutang budinya. Setelah mendengarkan semua cerita Mo Sheng, Ying Hui berjanji dia pasti akan membantu Mo Sheng.
Ying Hui lalu menceritakan masalah Mo Sheng ini pada pengacaranya (Smith). Menurut Smith kasus ini akan sulit karena Mo Sheng tidak punya bukti yang bisa membuktikan kalau suaminya Jane melakukan penyiksaan. (err... perasaan episode sebelumnya nama suaminya Jane itu Tom deh, tapi kenapa sekarang namanya berubah jadi Cruz? masa' namanya Tom Cruz? Tom Cruise? o.0)
Menurut Smith jika Tom Cruz (hahaha... saya bingung namanya yg bener yg mana, jadi pakai kedua2 aja lah) menuntut hak perwaliannya maka Mo Sheng pasti tidak akan bisa mengadopsi Xiao Jia, apalagi Mo Sheng tidak memenuhi syarat pengadopsian anak. Smith menyarankan agar masalah ini sebaiknya tidak usah diselesaikan lewat jalur hukum yang rumit tapi dengan cara memberikan uang untuk Tom Cruz.
Menurut Ying Hui, Smith memang benar tapi cara seperti itu bukan gayanya banget karena kalau dia memberi Tom Cruz uang maka Tom Cruz pasti akan minta tambah terus. Smith memberikan saran lain, jika Mo Sheng menikah dengan pria mapan dan memenuhi syarat pengadopsian anak, maka Mo Sheng pasti akan bisa memenangkan hak perwalian Xiao Jia di pengadilan.
"Oh aku lupa. Kau orang yang sangat memenuhi syarat" ujar Smith dengan nada bercanda
Tapi anehnya Ying Hui ternyata menanggapi candaan Smith itu dengan serius. Dia bahkan menyukai ide Smith itu, lagipula Ying Hui berpikir sudah saatnya dia punya istri. Hmm... sepertinya dia suka Mo Sheng.
Ying Hui lalu kembali menemui Mo Sheng. Bersama-sama mereka melihat Xiao Jia sedang bermain bersama teman-temannya. Mo Sheng memberitahu bahwa Xiao Jia sedikit autis karena sejak kecil dia sering mendapat siksaan.
Ying Hui berkata bahwa walaupun Mo Sheng melaporkan Tom Cruz ke polisi tapi Mo Sheng tetap tidak akan bisa mengadopsi Xiao Jia karena umur dan status Mo Sheng tidak memenuhi syarat pengadopsian anak. Xiao Jia pasti akan dikirim ke panti asuhan tapi tempat itu bukan tempat yang baik bagi anak berdarah campuran. (Harry potter kali. Eh tapi aku bingung, apanya yang darah campuran? Xiao Jia itu kelihatan bule banget). Mo Sheng jadi frustasi mendengarnya, dia hanya ingin membantu teman tapi kenapa rasanya sulit sekali?
Saat itu langsung Ying Hui manfaatkan dengan memberitahukan sebuah jalan keluar terbaik, ia menyarankan agar Mo Sheng pura-pura menikah dengan seseorang yang bisa dipercaya. Lalu dengan santainya, ia menawarkan dirinya sendiri untuk menjadi suaminya. Mo Sheng tentu saja sangat terkejut tapi dia menolak ide itu.
Beberapa waktu kemudian, Mo Sheng bernarasi bahwa pemilik apartemen mereka berhasil memotret Tom Cruz yang menyiksa Xiao Jia. Tom Cruz akhirnya dipenjara tapi sayangnya Xiao Jia dikirim ke panti asuhan. Perlahan-lahan Xiao Jia bisa beradaptasi dengan panti asuhannya dan Mo Sheng selalu mengunjunginya tiap 2 bulan sekali.
Mo Sheng menjalani hari-harinya seperti biasa. Melanjutkan kuliah, memotret dan bekerja jadi pelayan di restoran (bahasa inggrisnya Mo Sheng sepertinya sudah semakin membaik, dia sudah bisa berkomunikasi dengan para pelanggannya). Saat ini dia sebenarnya sudah bisa kembali ke Cina tapi dia memutuskan untuk tetap di Amerika demi Jane dan Xiao Jia.
Saat Mo Sheng mengira segalanya telah berjalan dengan baik. Dia malah mendapat sebuah kabar buruk. Xiao Jia dirawat di rumah sakit setelah dibully dan didorong ke toilet oleh anak-anak panti yang lain. Dokter memberitahunya bahwa anak-anak panti itu suka membully anak berdarah campuran, bahkan tahun lalu ada anak gadis berdarah campuran yang didorong dari tangga dan sekarang gadis kecil itu tidak bisa berjalan lagi. (Wah, serem amat tuh panti)
Mo Sheng bertanya apakah tidak ada yang melapor ke polisi. Dokter bilang tentu saja tidak karena anak-anak di panti itu hanya tinggal sementara (hah? alasan macam apa itu dok? biarpun gitu tapi masa' iya dibiarin gitu aja? -_-). Menurut dokter, jalan keluar terbaik untuk Xiao Jia adalah dengan adopsi.
Ying Hui sedang rapat dan marah-marah pada para pegawainya saat dia mendapat telepon dari Mo Sheng yang memberitahunya kalau dia ingin mengadopsi Xiao Jia. Ying Hui langsung setuju dan berjanji akan segera membuat persiapannya. Ying Hui lalu membubarkan rapatnya tapi dia minta pengacaranya untuk tetap tinggal.
Ying Hui menyuruh Smith untuk membuat surat perjanjian pra-nikah dimana dalam perjanjian pra-nikah itu disebutkan bahwa Mo Sheng tidak akan mendapatkan apa-apa dari pernikahan mereka. Smith tidak yakin kalau Mo Sheng akan setuju dengan perjanjian macam ini tapi Ying Hui berpikir sebaliknya.
Ying Hui lalu pergi menemui Mo Sheng untuk menunjukkan perjanjian pra-nikah itu, Ying Hui menjelaskan kalau Mo Sheng tidak akan mendapatkan apapun dari pernikahan mereka tapi dia juga tidak perlu melakukan kewajiban apapun dalam pernikahan mereka. Daaaan... dugaan Ying Hui benar, Mo Sheng setuju dengan perjanjian pra-nikah itu.
Ying Hui berkata bahwa pernikahan mereka ini sebenarnya cukup menguntungkan baginya karena perusahaannya sebentar lagi akan menjadi public listed company (kalo di sini namanya 'perusahaan Tbk'... perusahaan yang sahamnya dijual ke publik), jadi image pria yang sudah menikah akan sangat menguntungkan baginya dan perusahaannya.
Ying Hui lalu memberi Mo Sheng pulpen dan Mo Sheng pun langsung tanda tangan. (Eh Mo Sheng sembrono banget yah, perasaan dia ga baca dokumennya dulu, cuma dengerin Ying Hui ngomong trus langsung main tanda tangan aja. Eumm... tapi berarti mereka nikah bukan karena cinta yah ^^)
Setelah menikah, Mo Sheng dan Ying Hui pun pergi ke panti asuhan untuk mengurus proses adopsi Xiao Jia. Petugas panti bertanya heran kenapa mereka hidup terpisah? Ying Hui menjelaskan kalau dia bekerja di California tapi tiap bulan dia selalu terbang ke New York untuk mengunjungi istrinya dan Xiao Jia.
Petugas panti bilang rumah tangga seperti itu bukan cara yang baik untuk mengadopsi anak karena jika anak hidup dalam rumah tangga seperti itu maka Xiao Jia akan kekurangan cinta orang tua. Ying Hui berkata kalau Xiao Jia tidak akan seperti itu karena istrinya akan membawa Xiao Jia ke California tiap minggu sekali. Selain itu setelah istrinya lulus kuliah nanti, mereka semua akan pindah dan hidup bersama di California. Petugas panti akhirnya puas dengan jawabannya dan mereka akhirnya berhasil mengadopsi Xiao Jia.
Mo Sheng memanggil Ying Hui dengan sebutan 'kakak Ying' dan berterima kasih padanya. Ying Hui mengaku bahwa dia sebenarnya sangat gugup saat bicara dengan petugas panti tadi, dia cemas kalau Mo Sheng akan memanggilnya 'tuan Ying' dan mengekspos rahasia mereka.
Setelah beberapa tahun berlalu, Jane akhirnya dikeluarkan dari penjara dan Xiao Jia sekarang sudah tumbuh remaja. Jane dan Xiao Jia memutuskan untuk kembali ke Cina dan tidak akan pernah kembali lagi ke Amerika. Jane sangat berterima kasih pada Mo Sheng dan Ying Hui atas bantuan mereka merawat Xiao Jia. Sebelum pergi, Jane menasehati Mo Sheng untuk menghargai orang yang berada disisinya (Ying Hui).
Setelah Jane dan Xiao Jia pergi, Ying Hui bertanya apakah Mo Sheng tidak ingin pulang (ke Cina)? Mo Sheng berkata tidak, Mo Sheng merasa hidup sendirian di negeri asing ini memang sudah menjadi takdirnya. Jika dia kembali ke Cina dan hidup seorang diri juga maka rasanya akan jauh lebih menyedihkan. Dalam perjalanan pulang, Ying Hui meminta Mo Sheng hidup bersamanya di California untuk sementara waktu, dia beralasan kalau kedua orang tuanya datang ke Amerika setelah mengetahui kalau dia sudah menikah.
Mo Sheng akhirnya pindah ke rumah Ying Hui di California. Suatu hari, Ying Hui baru pulang kerja saat dia melihat Mo Sheng sedang makan ramen. Ying Hui ingin mencicipi ramennya tapi Mo Sheng refleks menjauhkan sumpitnya dan berkata kalau dia akan memasakkan ramen lain untuknya nanti. hahaha... di tolak.
Ying Hui cepat-cepat mengalihkan topik dan bertanya bagaimana wawancara kerja Mo Sheng tadi? Mo Sheng berkata sangat sulit mencari pekerjaan disini apalagi orang Cina sepertinya. Ying Hui bertanya apakah Mo Sheng butuh bantuannya? Mo Sheng langsung menolaknya, Ying Hui sudah banyak membantunya dan dia tidak bisa terus menerus bergantung pada Ying Hui.
Kata-kata itu tiba-tiba mengingatkan Ying Hui pada kata-kata kejam seorang wanita padanya (sepertinya mantan pacarnya Ying Hui). Sama seperti Mo Sheng, wanita dalam ingatannya itu juga menolak Ying Hui dan membanding-bandingkan Ying Hui dengan pria lain... pria lain yang bisa membuatnya menjadi orang terhormat di mata orang lain.
Suatu hari, Ying Hui mendapati Mo Sheng tengah meng-goggling nama He Yi Chen (eh browser-nya bukan Google tapi INSO). (Eumm... dipikir2 lucu juga, Mo Sheng googling nama mantannya di browser yang dibuat suaminya XD).
Saat Mo Sheng bertanya apakah Ying Hui pernah menyukai seseorang, Ying Hui memberitahu Mo Sheng bahwa dia pernah punya pacar semasa kuliah, mantan pacarnya itu sangat pintar dan cantik.
Mo Sheng langsung nyeletuk "Mantan pacarku juga sangat hebat"
"Kalau begitu dia jauh lebih tidak beruntung dariku" ujar Ying Hui.
Maksudnya Ying Hui, Yi Chen tidak beruntung karena putus dengan Mo Sheng dan pada akhirnya dialah yang mendapatkan Mo Sheng. Tapi Mo Sheng salah paham dan mengira yang Ying Hui maksud, Yi Chen tidak beruntung mendapatkan pacar sepertinya, wanita yang punya banyak kekurangan. Ying Hui tersenyum dan membiarkan Mo Sheng salah paham dengan pemikirannya itu.
Sejak saat itu, Mo Sheng sering kali termenung mengingat masa lalunya bersama Yi Chen, bagaimana dulu Yi Chen sering kali menyuruhnya untuk menulis nama He Yi Chen dengan benar. Setiap kali teringat akan kenangan itu, Mo Sheng selalu menulis nama Yi Chen dimana-mana. Ying Hui diam-diam selalu perhatian pada Mo Sheng tapi sering kali dia harus kecewa tiap kali menemukan tulisan nama He Yi Chen.
Perusahaan Ying Hui akhirnya menjadi public listed company. Dia tengah merayakannya bersama rekan-rekan kerjanya, tapi mereka heran kenapa istrinya Ying Hui tidak bersamanya di hari besar ini? Ying Hui berbohong mengatakan istrinya sedang sakit.
Ying Hui pulang dari pesta dalam keadaan mabuk dan sempoyongan. Mo Sheng membantunya ke kamar tapi Ying Hui malah menarik Mo Sheng dan berusaha memeluknya dengan paksa. Tapi untunglah, Mo Sheng berhasil menghindar.
Ying Hui menyesal dan meminta maaf tapi Mo Sheng bertanya apakah Ying Hui pikir dia adalah 'wanita itu'? Ying Hui langsung terdiam bingung tidak tahu harus menjawab apa, jika dia menjawab iya maka hal itu akan membuat Mo Sheng semakin tidak nyaman dan hubungan mereka pun tidak akan berkembang tapi kalau dia jawab tidak maka itu artinya sama saja dia mengakui kalau dia melakukan pelecehan.
Gara-gara kejadian itu, Mo Sheng ingin pindah. Tapi Ying Hui menyuruh Mo Sheng untuk pulang ke Cina saja. Mo Sheng akhirnya bercerai dengan Ying Hui dan kembali ke Cina. Di bandara dia pamit pada Ying Hui yang berkata sebaiknya mereka tidak usah saling menghubungi jika Mo Sheng tidak berencana kembali ke Amerika.
Ying Hui membiarkan Mo Sheng kembali ke Cina ternyata bertujuan supaya Mo Sheng bertemu dengan Yi Chen dan pada akhirnya melupakan Yi Chen, karena dia sangat yakin Yi Chen tidak mungkin menunggu Mo Sheng setelah mereka berpisah 7 tahun lamanya.
Kembali ke masa kini,
Tapi ternyata... perkiraan Ying Hui melesat. Ying Hui menyewa mata-mata untuk mengawasi Mo Sheng selama di Cina dan sekarang ia cemas setelah mendapat kiriman foto mata-mata yang memperlihatkan Mo Sheng dan Yi Chen kencan bahkan berciuman. Saat itu juga Ying Hui memutuskan untuk kembali ke Cina dan menyuruh asistennya membooking tiket pesawat ke Cina.
Yi Chen termenung sedih dan kecewa setelah mengetahui pernikahan Mo Sheng dengan pria lain di Amerika. (Mo Sheng tidak memberitahu kalau dia sebenarnya sudah cerai)
Tapi Yi Chen tetap berusaha menjalani hari-harinya dengan tabah dan melanjutkan pekerjaannya dengan baik. Dia bahkan berhasil memenangkan sebuah kasus.
Ironisnya, disaat dia sedang patah hati, rekannya malah mengucapkan selamat karena dia dengar Yi Chen sudah punya pacar.
Di kantor majalah, kepala editor memperkenalkan pegawai baru penggantinya Wen Ming, namanya Tang Yi Qing.
Mereka kemudian rapat, kepala editor berkata kalau dia ingin membuat sebuah kolom baru yang unik dan tidak pasaran. Dia meminta pendapat semua staf, apa kira-kira hal yang akan menarik perhatian wanita selain masalah cinta, fashion, kecantikan dan makanan?
Xiao Hong langsung menjawab tanpa ragu "Pria"
Yi Qing setuju dengannya karena wajah pria yang menghiasi majalah mereka, pasti akan menarik perhatian banyak wanita. Lagipula saat cover majalah mereka memakai wajah David Morgan, penjualan mereka langsung naik drastis.
Dan memang itulah proyek baru yang dimaksud kepala editor, kolom yang berjudul 'Elite Man'. Dia bahkan sudah menyiapkan beberapa profile pria elite yang akan mereka wawancarai... dan salah satunya ternyata Yi Chen.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam