Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 4 - 1

 Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 4 - 1

Lian Cheng modern mendadak muncul, mengomeli Xiao Tan karena etiketnya tidak benar, lalu mendadak memeluknya dari belakang yang jelas saja membuat Xiao Tan kaget.


Dia beralasan melakukan itu hanya untuk mengajari Xiao Tan tentang cara memberi hormat dengan benar. Tapi bahkan setelah selesai mengajari Xiao Tan, dia terus saja memeluk Xiao Tan. Bingung dan tak nyaman, Xiao Tan dengan cepat melepaskan diri darinya.

"Apa kau sudah terbiasa tinggal di sini? Apa kau makan dan tidur dengan baik? Apa ada orang yang menindasmu?" Tanya Lian Cheng modern cemas.

"Tidak. Aku baik-baik saja."

"Ingat baik-baik. Kau sekarang berbeda, kau sekarang pelayan. Orang-orang di sini licik dan saling bersaing. Kau tidak boleh sembrono. Kau harus ingat apa yang kukatakan padamu ini. Mengerti?"


Xiao Tan mengiyakannya dengan kebingungan. Lian Cheng langsung pergi setelah itu dan membuat Xiao Tan jadi semakin kebingungan. Ada apa sebenarnya? Tadi Lian Cheng jahat banget sama dia, sekarang dia sangat perhatian.

Tiba-tiba dia teringat saat Lian Cheng memeluknya dari belakang saat mereka di dunia modern, sama persis dengan cara Lian Cheng memeluknya barusan. Xiao Tan jadi semakin yakin kalau Pangeran ke-8 itu memang Lian Cheng yang dia kenal.

Jangan-jangan Lian Cheng bersikap jahat padanya karena Lian Cheng balas dendam gara-gara cintanya dia tolak. Kalau begitu, dia harus mengubah strateginya.


Ibu Suri mengaku bahwa ia memanggil Lian Cheng untuk memberinya peringatan. Hukuman yang diberikan pada Tuan Qu sepertinya adalah ulah Selir Dugu.

Bagaimanapun, Tuan Qu adalah pejabat senior. Jadi Lian Cheng harus baik pada keluarganya. Jangan membuat putri kedua Tuan Qu yang dikirim ke rumah Lian Cheng, melakukan pekerjaan berat. Malah lebih baik jika Lian Cheng mempromosikannya menjadi pejabat wanita.

Lian Cheng bingung mendengarnya. Dia tidak mempermasalahkan Tan Er untuk dibebaskan dari pekerjaan berat, tapi kenapa dia harus mempromosikannya jadi pejabat wanita?

"Aku punya alasanku sendiri," ujar Ibu Suri ambigu.

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi."


Yakin dengan dugaannya kalau Pangeran ke-8 adalah Lian Cheng yang dia kenal, maka saat Lian Cheng pulang tak lama kemudian, dia langsung berteriak memanggil Lian Cheng.

Dia mengklaim kalau dia menyesal, dia bodoh karena tidak menghargai cinta tulus yang Lian Cheng tawarkan padanya. Tapi jika Tuhan memberinya kesempatan sekali lagi... dia mau kok menjalin kasih dengan Lian Cheng.

Tapi tentu saja Lian Cheng kuno tidak mengerti maksudnya dan langsung membentak kelancangannya. "Kalau kau tidak jaga sikap, jangan salahkan aku jika aku bertindak kejam!"

Tapi kemudian dia memberitahu Yu Huo bahwa sekarang Xiao Tan tidak perlu jadi pelayan lagi, dia diangkat menjadi pengawas wanita.


Jing Xuan yang ikut pulang dengannya, penasaran dengan wanita bernama Qu Tan Er itu. Ternyata dia cukup menarik, kalau Lian Cheng menikah dengannya maka Lian Cheng pasti akan sangat bahagia.

"Jing Xuan, kau jadi lancang juga." Sentak Lian Cheng.


Xiao Tan jadi tambah bingung sekarang. Kenapa Lian Cheng mendadak berubah dan menolak mengakuinya, tapi malah mempromosikannya jadi pengawas wanita? Ada apa sebenarnya?

Ah! Dia tahu. Lian Cheng itu pasti scorpio, dia pendendam dan masih marah padanya. Dan alasan Lian Cheng mempromosikan jabatannya, pasti karena sikap ramahnya pada Lian Cheng tadi sukses.

"Kalau aku terus bersikap ramah padanya, suatu hari dia pasti akan mengakuiku." Yakin Xiao Tan.


Yi Huai mabuk-mabuk dan ingin keluar istana, tapi kedua pengawal kontan menghalanginya karena dia masih dihukum.

"Minggir. Sudah setengah bulan aku tidak keluar rumah. Hari ini aku harus keluar dan menemui Tan Er."

Tapi kedua pengawal tetap keukeuh menghalanginya. Kesal, Yi Huai kontan menarik salah satu pedang mereka dan mengancam mereka untuk enyah darinya.

Tapi kemudian dia diberitahu kalau Tan Er sudah mati bunuh diri dengan terjun ke danau. Patah hati, Yi Huai kontan berniat mau mengikuti Tan Er. Dia melempar pedang itu ke atas dan membiarkan pedang itu jatuh tepat mengarah ke kepalanya.


Tapi belum sempat pedang itu mencapainya, seseorang mendadak menyentilkan sesuatu ke pedang itu. Pedang itu pun sontak berbelok arah dan menancap di tangga. Orang yang menyelamatkannya itu tak lain adalah Lian Cheng modern yang menyamar.

Masih bertekad membunuh dirinya sendiri, Yi Huai mengambil pedang itu untuk menggorok lehernya sendiri. Tapi Lian Cheng modern dengan cepat menghalanginya. Anehnya, tepat saat Lian Cheng bersentuhan dengan Yi Huai, tiba-tiba tubuhnya seperti tersengat entah karena apa padahal Yi Huai juga tidak melakukan apapun padanya.

"Siapa kau?" Tanya Yi Huai.

"Pangeran Pertama, kau harus mengendalikan dirimu. Walaupun kau kehilangan Tan Er, tapi kau masih memiliki cinta ayahandamu."

Yi Huai sinis mendengarnya. Kaisar hanya peduli dengan Selir Dugu. Beliau tidak peduli padanya.

"Tan Er belum mati. Dia masih hidup." Uja Lian Cheng modern lalu cepat-cepat merampas pedang itu dari tangan Yi Huai.


Tapi kemudian pengawalnya Yi Huai muncul sehingga terpaksa Lian Cheng modern harus pergi dari sana. Yi Huai lalu menyuruh pengawalnya untuk keluar dan mencri tau tentang Tan Er.

Begitu pengawal pergi, Yi Huai menemukan sebuah benda aneh yang terjatuh, sebuah jam saku yang sepertinya tak sengaja dijatuhkan Lian Cheng.


Selir Dugu mengunjungi Kaisar dengan sok cemas setelah mendengar sakit kepala Kaisar kumat. Saat Kaisar mengeluhkan kondisi kesehatannya yang semakin menurun, Selir Duga dengan sok manisnya meyakinkan Kaisar bahwa ia pasti akan panjang umur.

Kebetulan Kaisar tidak memanggil tabib istana, Selir Dugu membawakan tonik obat buatannya sendiri yang dia klaim bagus untuk kesehatan Kaisar.

Tanpa mereka sadari, Lian Cheng sebenarnya sedang mengintip mereka dari balik rak buku. Dia berpikir bagaimana dulu Selir Dugu hanyalah selir yang statusnya rendah, tapi sekarang dia malah jadi selir istana kesayangan Kaisar.

Sepertinya perubahan ini juga terjadi karena perubahan ruang dan waktu. Dia jadi curiga kalau sakit kepalanya Kaisar ada hubungannya dengan tonik obat pemberian Selir Dugu itu.

"Kalau aku tidak menyingkirkan wanita itu, dia akan sangat berbahaya bagi Dong Yue." Batin Lian Cheng.


Dia berniat mau pergi, tapi tak sengaja kepalanya menyenggol gulungan dokumen yang kontan saja membuat Selir Dugu waspada. "Siapa di sana?! Pengawal!"

Para pengawal kontan datang mengeroyok Lian Cheng, tapi seperti biasanya, Lian Cheng berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan lolos dengan mudah. Kaisar merasa si penyusup itu familier walaupun ia tidak bisa mengenalinya, Selir Dugu sepertinya punya dugaan walaupun dia cuma diam.


Tapi kemudian dia memanggil Jenderal Wei ke kediamannya dan memberitahunya bahwa dia curiga Lian Cheng-lah yang tadi menyusup ke kediaman Kaisar itu. Lian Cheng pasti tahu tentang obat yang dia berikan pada Kaisar.

"Sudah saatnya menyingkirkan Pangeran ke-8," ujar Selir Dugu.

Tapi Jenderal Wei rasa itu tidak akan mudah. Pangeran ke-8 selalu berhati-hatai dalam setiap tindakannya. Sampai saat ini, Jenderal Wei belum bisa menemukan kelemahannya.

Dia rasa, sekarang ini bukan saat yang tepat untuk menyingkirkan Lian Cheng. Lagipula keberadaan Mutiara Penekan Jiwa itu masih belum diketahui

"Jangan lupa, Pangeran lian Cheng-lah yang membuat seluruh keluargamu terbunuh!" Selir Dugu mulai kesal.

"Saya tidak akan pernah melupakan apa yang dia lakukan terhadap keluarga saya."
Selir Dugu mendadak punya ide bagus lalu membisiki sesuatu pada Jenderal Wei. Entah apapun rencananya, Jenderal Wei langsung pergi untuk melaksanakannya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

  1. Sinopsis yg selanjutnya dong,, ko' blm muncul sih, ,drama nya aja udh smp eps 13

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam