Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 11 - 1

 Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 11 - 1

Dokter memberitahu Yi Zhou bahwa Xia Lin pingsan karena emosi dan anemia. Anemianya kambuh mungkin karena terlalu lelah, karena itulah dia harus banyak istirahat.


Yi Zhou benar-benar galau sekarang, "Mumu, apa yang harus kulakukan?"


Yi Zhou sudah berangkat kerja saat Xia lin bangun keesokan harinya. Bibi Huang penasaran, apakah mereka berdua sedang bertengkar?

Xia Lin menyangkal dan berniat mau keluar. Tapi bahkan sebelum dia sempat melangkah, dia malah melihat dua orang pengawal sedang berjaga di pintu depan err... atau lebih tepatnya, menghalanginya keluar rumah.


Yi Zhou jadi tidak konsen rapat gara-gara masalah ini. Apalagi kemudian ponselnya berbunyi dan Xia Lin berteriak keras-kerasnya dari seberang, "Ling Yi Zhou! Kau mengurungku secara ilegal!"

Para pegawai jelas bisa mendengar suara teriakannya itu, maka Yi Zhou langsung menjauh dari mereka. Dia berusaha meminta Xia Lin untuk istirahat saja dan mereka bicara nanti setelah dia pulang, tapi Xia Lin tidak mau dengar. Yi Zhou tidak punya hak untuk mengurungnya! Dia mau keluar, sekarang juga!

"Tidak boleh!"

 

Chat grup pegawai langsung heboh bergosip. Apa yang terjadi? Jangan-jangan itu Nyonya Bos? Gawat! Kayaknya mereka lagi tengkar. Bos kelihatannya lagi bad mood hari ini. Mereka harus waspada.


Xia Lin tidak peduli dengan larangan Yi Zhou dan langsung saja mengepak semua barang-barangnya. Dia bahkan langsung mencari-cari akta nikahnya, tapi tak menemukannya di mana-mana. Pasti diambil Yi Zhou!

"Kau pikir kau bisa mengurungku selamanya? Kita lihat saja nanti!"

Maka kemudian Xia Lin menggunakan cara licik dengan mengukur suhu t**uh Pi Dan lalu pura-pura demam sambil menunjukkan termometernya ke Bibi Huang.

"38,7 derajat celcius? Nyonya, kenapa anda mendadak demam tinggi?"

"Bibi Huang, aku sakit. Tolong antar aku ke rumah sakit."

"Tapi Tuan bilang..."

"Dia tidak mungkin membiarkanku mati karena demam di rumah, kan?"


Tapi tepat saat itu juga, Yi Zhou mendadak pulang dan menyuruh Bibi Huang untuk memanggil dokter ke rumah. Pft! Gagal deh rencana Xia Lin.

"Mumu, kenapa kau mencari akta nikah kita?"

"Menurutmu apa lagi yang bisa kulakukan dengan akta nikah selain membeli rumah dan punya anak?"

"Aku yang salah. Bisakah kau memaafkanku?"

"Ini bukan masalah kau salah atau tidak. Ling Yi Zhou, kau itu suka menipu orang! Bahkan dalam cinta, kau membuat aturanmu sendiri."

"Aku hanya berusaha melindungimu."

"Kau melindungi dengan sangat hebat! Begitu hebatnya sampai aku sulit bernapas!"

"Lalu apa yang kau inginkan?"


Singkirkan kedua bodyguard di depan itu atau dia akan memanggil polisi. Yi Zhou menolak dan langsung menggenggam tangan Xia Lin erat-erat. Dia tidak akan membiarkan Xia Lin meninggalkannya.

Xia Lin berusaha melepaskan diri, dia bahkan langsung ganas menggigit tangan Yi Zhou. Tapi Yi Zhou terus bertahan sampai akhirnya Xia Lin sendiri yang menyerah dan langsung menyembunyikan dirinya sendiri di dalam selimut.


Chu Yan terbangun tengah malam gara-gara telepon dari Xia Lin yang memintanya datang untuk menjemputnya.

"Sekarang? Apa kau sedang bertengkar dengan si tua Ling?"

"Kau mau datang atau tidak?"

"Kau beneran bertengkar dengan si tua Ling? Wah, menarik sekali. Tapi sekarang tengah malam. Tolong jangan siksa aku. Besok aku harus naik pesawat."

Xia Lin kesal. "Yah sudah, tidur aja sana!"


Bibi Huang cemas memberitahu Yi Zhou kalau Xia Lin tidak mau makan apapun sedari tadi pagi. Pfft! Padahal diam-diam Xia Lin sedang melahap sekantong kripik untuk mengganjal pe*utnya.

"Mogok makan sehari saja, aku sudah lapar. Bagaimana aku akan bertahan besok?"

Tapi begitu Yi Zhou masuk, dia langsung menyembunyikan jajannya itu dan menunjukkan muka kesalnya lagi, bahkan dengan ketus menyatakan kalau dia akan terus melaparkan diri selama Yi Zhou mengurungnya.

Yi Zhou tidak setuju. Tidak masalah dia marah, tapi jangan main-main dengan kesehatannya. Ayo, makan!

"Ling Yi Zhou! Aku bukan peliharaanmu. Aku tidak harus bergantung padamu hanya untuk bertahan hidup."

"Aku bisa menjanjikan apapun selain membiarkanmu keluar."

"Selain keluar rumah, tidak ada lagi yang kuinginkan. Kalau tidak ada urusan lain, kau keluar saja!"


Tapi Yi Zhou tidak peduli dan langsung menyeret paksa Xia Lin turun. Pokoknya Xia Lin harus makan sesuatu hari inia, jangan merusak kesehatannya hanya karena Xia Lin marah padanya.

Baiklah, Xia Lin mau makan, tapi ada syaratnya. Dia tidak mau melihat muka Yi Zhou. Baiklah, Yi Zhou janji akan tinggal di hotel besok dan akan kembali setelah Xia Lina merasa lebih baik. Tapi Xia Lin menuntut sekarang juga.

Baiklah, Yi Zhou terpaksa naik kembali ke kamarnya. Bibi Huang khawatir melihat pertengkaran hebat mereka dan langsung menelepon Nenek, sementara Xia Lin langsung mencari-cari sesuatu di laci.


Mumpung Yi Zhou di kamar, Xia Lin langsung memanfaatkan kesempatan untuk diam-diam mengunci kamar Yi Zhou, bahkan memalanginya dengan tongkat pel.

Dia lalu heboh teriak-teriak tentang Yi Zhou yang terkunci di dalam kamar, dan ausahanya sukses mengecoh para bodyguard yang bergegas naik dengan panik untuk menyelamatkan tuan mereka. Xia Lin sontak memanfaatkan saat itu untuk kabur dari rumah. Tapi baru saja dia keluar ke jalan, sebuah mobil tiba-tiba muncul menyorotkan lampunya ke Xia Lin.


Saat akhirnya Yi Zhou berhasil keluar, dia malah mendapati Xia Lin sedang bersama neneknya yang langsung mengomelinya. Memangnya mereka tidak bisa duduk dan bicara baik-baik?

Nenek penasaran apakah Yi Zhou menindas Xia Lin? Katakan saja, Nenek janji akan menegakkan keadilan untuk Xia Lin.


Tak lama kemudian, Xia Lin mengepak barang-barangnya dengan emosi, sementara Yi Zhou hanya bisa mengawasinya tak berdaya.

Nenek tadi bilang kalau Yi Zhou ingin bercerai hanya karena dia lagi marah dan dia mau pergi hanya untuk merenungkan segalanya. Apa itu benar?

"Apa itu penting sekarang ini?"

"Aku salah. Bisakah kau jangan pergi?"

"Kau tahu kalau kau salah? Kalau kau tahu, maka tidak seharusnya kau mengurungku dan aku tidak akan pernah berpikir untuk bercerai. Aku hanya ingin sedikit waktu untuk memikirkan hubungan kita, tapi tidak kusangka kau malah mengurungku."

Yi Zhou tidak memperlakukannya sebagai manusia merdeka, dia hanya ingin memuaskan keinginannya yang suka mengontrol dan memiliki.

"Mumu, apa kau tidak ingin tahu kapan kita pertama kali bertemu? Dua tahun yang lalu, pada hari ulang tahun kita."

Hah? Jadi bukan waktu Xia Lin salah masuk mobilnya waktu itu?

Flashback 2 tahun yang lalu.


Hari itu, Yi Zhou mendatangi sebuah toko kue untuk membeli kue ultah untuk dirinya sendiri. Tapi saat dia hendak membayar dengan kartu kredit, si pegawai toko tidak bisa menerimanya karena mesin mereka sedang rusak.

Yi Zhou berniat batal saja, tapi Xia Lin tiba-tiba muncul memberitahu Yi Zhou bahwa hari ini juga ulang tahunnya dan dengan senang hati menawarkan diri untuk membelikannya buat Yi Zhou soalnya ada promo beli satu gratis satu khusus member.

Yi Zhou tak enak dan berniat menolaknya, tapi Xia Lin bersikeras. Lagian juga dia tidak mungkin bisa menghabiskan kue sebanyak itu. Anggap saja ini hadiah darinya.

"Selamat ulang tahun."


Yi Zhou terpesona seketika dan jadi penasaran tentang Xia Lin hingga dia mencari tahu tentang Xia Lin. Dari situlah dia akhirnya mengetahui identitas Xia Lin dan segala hal tentang Xia Lin.

Flashback end.

 

Xia Lin terkejut mendengarnya. Jadi toko kue waktu mereka membuat kue ultah bersama waktu itu adalah...

"Tempat pertama kali kita bertemu."

"Aku tidak ingat sama sekali."

"Karena waktu itu kau melakukannya tanpa banyak berpikir. Mungkin bagimu tidak terlalu berarti. Tapi apa yang kau lakukan waktu itu benar-benar menghangatkan hatiku."

"Hanya karena sebuah kue, kau mulai menaruh perhatian padaku?"

Benar. Lalu setengah tahun kemudian, mereka bertemu lagi. Hari itu Yi Zhou sedang sedih karena hari itu adalah hari kematian ayahnya. Karena itulah Yi Zhou melampiaskannya dengan minum-minum sampai mabuk.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

6 Comments

  1. Heemmm trnyata yi zhou udah lmaa naksir xia lin...lanjuutt min

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Siap nantikan part selanjutnya min, cemunguuttt 😁

    ReplyDelete
  4. Lanjut mba, makasi loh mba sinopsisnya, semangat

    ReplyDelete
  5. Smngt mbak buat sinopsisnya😊😊

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam