Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 17 - 2

 Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 17 - 2

Malam harinya, Yi Zhou malah minum-minum di bar dengan frustasi teringat omongan An Ran tadi.


Ternyata An Ran berusha memprovokasinya dengan mengklaim kalau Xia Lin mungkin sengaja melarikan diri dari Yi Zhou. Kalau seperti itu, bahkan sekalipun Xia Lin kembali, apa mungkin hubungan mereka bisa kembali seperti sebelumnya? (Hah? Terus Yi Zhou percaya omongannya gitu?)

Si bartender sampai cemas melihatnya. Dia mengenali Yi Zhou dan langsung melaporkannya ke managernya. Tapi kemudian di manager malah memanfaatkan kesempatan untuk menggoda Yi Zhou. Yi Zhou juga diam saja sehingga membuat si manager semakin berani menyentuhnya. OMG!


Keesokan harinya, Chu Yan sudah menunggu di depan kantornya Yi Zhou. Yi Zhou tampak masih kusut dan sempoyongan saat dia datang dan Chu Yan langsung menghajarnya tanpa ampun.

"Apa-apaan ini?"

"Kau tanya aku? Akulah yang seharusnya tanya, ini apa?!"

Ternyata berita tentang Yi Zhou mesra dengan manager bar sudah viral di internet. Apa Yi Zhou sudah gila? Wanita yang paling dia cintai masih menghilang sekarang ini, dan dia malah pergi ke hotel bersama wanita lain?

"Kita bicara di dalam saja."

Chu Yan menolak. Dia bahkan tidak peduli dengan image idolanya, dan Yi Zhou malah peduli dengan image-nya sendiri.

"Aku ini manusia. Aku juga bisa lelah. Kumohon padamu untuk memberiku waktu dan tempat untuk bernapas. Tinggalkan aku sendiri!"


"Apa kau tidak memikirkan bagaimana keadaan Xia Lin sekarang? Bagaimana kalau dia berada dalam bahaya?"

"Memangnya kenapa dengannya?"

Chu Yan tak percaya mendengarnya? Bagaimana kalau Xia Lin dimanfaatkan oleh seseorang? Yi Zhou sinis, jika memang begitu, maka mereka tidak akan pernah bisa kembali seperti sebelumnya.

Chu Yan kontan murka dan menghajarnya lagi, dia bahkan tidak sudi lagi menganggap Yi Zhou sebagai saudaranya. Yi Zhou juga tidak perlu repot-repot memikirkan masalah Xia Lin lagi, Chu Yan sendiri yang akan mencarinya.


Fei Fei mendatangi Wen Li untuk tanya apakah sudah ada kabar tentang Xia Lin. Katanya kemarin sudah ada petunjuk?

Wen Li memberitahu kalau polisi sudah mengecek CCTV dan mendapati sebuah mobil hitam yang lewat di area perumahan. Sayangnya, mobil itu pakai pelat nomor palsu dan sekarang sudah dibuang di pinggiran kota.

Tapi jangan khawatir, polisi sudah melakukan pencarian di seluruh kota, kita pasti akan segera mendapatkan sesuatu. Fei Fei tidak bisa tenang begitu saja, situasi ini terlalu pasif. Bagaimana dengan Yi Zhou?

"Aku yakin Bos punya rencana sendiri."

"Berhentilah membelanya! Aku sudah melihat beritanya. Aku mengerti kalau dia minum-minum untuk melampiaskan kesedihannya. Tapi apa-apaan dengan wanita itu?"

"Bar itu punyanya Bos dan wanita itu manager di bar itu."

"Manager macam apa yang pergi ke hotel bersama bosnya? Mereka bahkan menginap semalaman!"

"Aku yakin Bos tidak akan mengecewakan Nyonya."

"Sebaiknya begitu. Jika tidak, dia bukan hanya akan mengecewakan Xia Lin tapi juga..." Fei Fei hampir saja keceplosan, tapi dia menghentikan dirinya dengan cepat. Pokoknya Wen Li harus mengawasi bosnya itu sampai Xia Lin kembali.


Ibu sudah melihat berita tentang perselingkuhan Yi Zhou itu dan langsung mencoba menelepon Xia Lin, tapi nomornya tidak aktif. Cemas, dia akhirnya menelepon Wen Li untuk menanyakan Xia Lin dan Yi Zhou.

Wen Li berbohong kalau mereka baik-baik saja dan meyakinkan Ibu kalau media hanya memberitakan kabar burung, mereka sudah menanganinya kok.

 

Malam harinya, Yi Zhou lagi-lagi mabuk di bar. Kali ini ada wanita lain lagi yang mendekatinya dan mencoba menggodanya. Tapi tiba-tiba Shuang Shuang muncul dan langsung mengusir wanita itu.

Tapi sama seperti wanita itu, Shuang Shuang juga langsung memanfaatkan kesempatan untuk menggoda Yi Zhou dengan mentraktirnya minum-minum lagi. Yi Zhou sama sekali tidak menolak, malah saat Shuang Shuang tanya dia mau minum-minum di mana, Yi Zhou malah berkata...

"Di tempatmu."


Keesokan harinya, Wen Li melapor bahwa berita tentang Yi Zhou bermalam di rumahnya Shuang Shuang, sekarang sudah viral. Apa perlu dia menanganinya? Tapi Yi Zhou malah melarang seolah sengaja biar berita itu makin viral.


Xia Lin terbangun, tapi malah shock mendapati Ah Nan tidur di sisinya. Mau apa dia?! Ah Nan mengklaim kalau dia cuma tidak betah tinggal di lingkungan baru. Tapi Xia Lin cepat sekali beradaptasi.

Xian Lin sinis, memangnya kalau dia tida betah, Ah Nan akan mengantarkannya pulang? Apa sebenarnya yang ingin An Nan lakukan pada Yi Zhou dengan menculiknya?

"Aku hanya ingin melihatnya perlahan-lahan, kehilangan seseorang yang dia cintai dan tidak akan pernah menemukan kebahagiaan."

"Kau tidak akan menang, dia akan menemukanku."

Ah Nan terkekeh geli mendengarnya. "Sebelum dia menemukanmu, mungkin posisi Nyonya Ling akan tergantikan."


Ah Nan langsung menunjukkan berita perselingkuhan Yi Zhou dan Shuang Shuang itu. Dia kira kalau Yi Zhou akan bisa bertahan selama beberapa ronde, tak disangka ternyata dia akan memiliki kekasih baru secepat ini Sekarang Ah Nan jadi meragukan arti pentingnya Xia Lin bagi Yi Zhou.

Xia Lin tak percaya. Dia tahu betul orang seperti apa suaminya itu. Sebaiknya Ah Nan jangan repot-repot mencoba meretakkan hubungan mereka.

"Aku hanya berbaik hati untuk membuatmu melihat sifat aslinya."

"Kau hanya ingin aku curiga dan cemburu padanya agar kami tidak akan pernah bisa mengatasi kesalahpahaman di antara kami bahkan setelah dia menemukanku."


Emosi, Ah Nan kontan mencekknya sekuat tenaga. "Dia bermalam di rumahnya Yin Shuang Shuang. Pria dan wanita berduaan, apa yang mereka berdua lakukan bersama, perlukah kuejakan padamu?!"

"Aku percaya padanya!"

Ah Nan kontan mencekiknya makin kuat. Dia benci banget sama orang seperti Xia Lin, orang-orang yang kehilangan akal sehatnya karena cinta.

Dia terus mencekik Xia Lin sampai Xia Lin ketakutan akan keselamatan jabang bayinya. Untung saja Ah Nan akhirnya sadar diri saat melihat itu dan seketika itu pula dia punya ide untuk menjadikan bayi mereka sebagai kejutan untuk Yi Zhou.


Yi Zhou sulit berkonsentrasi dengan pekerjaannya. Wen Li datang saat itu untuk memberikan sebuah amplop, ini dititipkan pada resepsionis, katanya ini hadiah untuk Yi Zhou.

Belum sempat Yi Zhou membukanya, Fei Fei mendadak menerobos masuk dan langsung melabraknya. Xia Lin sedang terkena musibah, tapi Yi Zhou malah main serong dengan wanita lain.

Yi Zhou dingin mengusirnya dengan alasan kalau dia menganggu orang pada jam kerja. Fei Fei jelas makin kesal padanya dan ngotot mau mendiskusikan tentang Xia Lin sekarang. Tapi Yi Zhou tak peduli bahkan mengancamnya secara halus untuk pergi dari sini dengan cara baik-baik.

Wah, Fei Fei sungguh tak menyangka kalau CEO Ling ternyata pandai mengubah wajah. "Entah apakah Lin Lin punya kesempatan untuk menghargainya. Oh... dan anakmu yang belum lahir."


Yi Zhou shock. "Anak apa? Ulangi!"

"Istrimu, Xia Lin, dia hamil 4 minggu. Dia berniat memberimu kejutan di hari ultahmu, tapi sekarang malah kau yang memberinya kejutan hebat."

Fei Fei langsung pergi dengan kesal. Yi Zhou akhirnya membuka isi amplop itu dan mendapati isinya ternyata foto USG-nya Xia Lin. Jelas itu kiriman dari si penculik.

 

Wen Li buru-buru mengejar Fei Fei dan menawarkan tumpangan pulang. Tapi Fei Fei juga sedang marah padanya. Fei Fei menyesal sudah mempercayai omong kosongnya Wen Li. Apa Bos Ling menyuruh Wen Li untuk menenangkannya? Mereka berdua ternyata komplotan!

"Fei Fei, kau masih emosi jadi aku tidak akan berdebat denganmu."

Berdebat? Memangnya Fei Fei salah ngomong? Yi Zhou kan memang berselingkuh. Wen Li masih berani bilang kalau dia tidak mengetahui kelakuan bosnya?


Mulai sekarang, sebaiknya Wen Li jauh-jauh darinya. Fei Fei tidak mau berurusan dengannya dengannya lagi! Tapi Wen Li tiba-tiba menariknya lalu menc**mnya. Fei Fei bingung, kenapa Wen Li melakukan ini padanya?

"Karena aku tidak mau lagi mendengar apapun yang mau kau katakan."

"Jadi ini caramu untuk menutup mulutku? Apa kau melakukan hal ini pada orang lain juga?"

"Tidak. Aku melakukan ini hanya padamu seorang. Aku tahu ini bukan saat yang tepat. Tapi ada hal-hal yang harus kukatakan sekarang atau aku tidak akan punya kesempatan di masa depan nanti."

"Katakan."


"Aku dulu tidak tahu seperti apa rasanya menyukai seseorang... sampai saat aku bertemu denganmu. Aku selalu mencarimu dalam keramaian. Saat aku tidak melihatmu, aku selalu memikirkanmu. Aku ingin menjadi lebih dekat denganmu dan menjagamu. Aku ingin melihatmu abahagia dan tidak sedih."

"Dasar bodoh. Kenapa kau baru memberitahuku sekarang?"

"Kurasa krisis ini menyadarkan pikiranku yang mati rasa. Fei Fei, aku menyukaimu. Bisakah kau memberiku kesempatan?"

"Kau harus membantuku menemukan Lin Lin dan membawanya kembali dulu."

Jangan khawatir. Wen Li meyakinkan kalau Bos punya rencana. Dia langsung membawa Fei Fei pergi untuk menjelaskannya lebih jauh.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam