Sinopsis Accidentally in Love Episode 23 - 1

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 23 - 1

Ge Yang melihat Fang Fang sedang sibuk belajar di perpus. Maka Ge Yang langsung saja duduk di kursi sebelahnya, tapi Fang Fang malah bilang kalau dia sudah membooking kursi yang itu untuk Qing Qing.


Terpaksa Ge Yang pindah. Tapi seperti biasanya, dia dengan seenaknya mengusir seorang pria biar dia bisa mengambil alih tempat duduknya.

Fang Fang tak suka dan berniat pergi, tapi Ge Yang dengan cepat menghentikannya dan memerintahkannya untuk duduk dan Fang Fang langsung menurut sambil berusaha menahan tangisnya.

Melihat itu, Ge Yang mencoba menawarkannya tisu, tapi Fang Fang tidak mau menerimanya. Maka Ge Yang sendiri yang akhirnya mendekat dan menyeka air matanya.


"Kenapa kau menangis?"

"Tidak apa-apa. Apa yang kau inginkan?"

Ge Yang berkata kalau dia hanya ingin Fang Fang mengajarinya memecahkan soal pelajaran lalu menyodorkan buku paketnya yang sudah dicorat-coreti gambar-gambar gaje.

Tapi kemudian dengan malu-malu dia meminta maaf atas kejadian sebelumnya. Fang Fang jadi bisa sedikit tersenyum mendengarnya.


Xin Ya mendapat kabar dari temannya yang mengklaim kalau semalam dia melihat Nan Xi membawa Qing Qing ke dalam mobilnya. Dia bahkan sudah memberitahu Feng tentang masalah ini. Mereka punya bukti kalau Qing Qing itu pel***r. Waduh!

Xin Ya senang mendengarnya. Mu Nian lewat saat itu, mengira Xin Ya mau ke perpus juga. Tapi Xin Ya sudah ada tidak ada minat belajar dan dengan senang hati memberitahu Mu Nian kalau Qing Qing dan Nan Xi sekarang dalam pertempuran yang dalam.

"Aku waku tidak punya waktu belajar. Aku ingin Kak Feng melihat wajah tidak tahu malunya Chen Qing Qing." Ujar Xin Ya lalu pergi. Mu Nian jadi penasaran dan langsung pergi menyusulnya.


Qing Qing sendiri sedang jalan santai bersama Nan Xi. Qing Qing berterima kasih padanya, kalau tidak, dia pasti jadi berita utama hari ini dengan judul wanita muda mabuk-mabukan di jalanan.

Oh yah, katanya Nan Xi mau membicarakan sesuatu kemarin, tapi dia malah belum bilang apa-apa sampai sekarang. Katakan saja apa masalahnya, kemarin kan Nan Xi sudah berbaik hati mendengarkan keluh kesahnya, jadi sekarang giliran Qing Qing untuk membantu Nan Xi memecahkan kekhwatirannya.

"Aku khawatir kekhawatirkanku tidak mudah dipecahkan."

"Kalau kau tidak bilang, bagaimana aku bisa tahu apakah itu tidak bisa dipecahkan atau tidak?"

"Jika aku mengatakan bahwa kekhawatiranku adalah... aku menyukaimu... bisakah kau memecahkan kekhawatiran semacam itu?"

Qing Qing jelas jadi canggung mendengarnya dan cepat-cepat memutuskan kalau Nan Xi pasti lagi bercanda atau masih mabuk.


Tapi Nan Xi serius. Dia tahu kalau orang yang Qing Qing sukai adalah Feng. Tapi dia mengakui kalau sebenarnya dia sudah menyerah beberapa saat yang lalu terutama mengingat berapa banyak yang telah mereka lalui.

"Tak peduli kau Qing Shen atau Chen Qing Qing, di hatiku, kau akan selalu sama."

Qing Qing terharu mendengarnya, mereka pun berpelukan demi persahabatan mereka. Sayangnya, mereka tidak sadar kalau Feng ada di sana dan mendengarkan segalanya.


"Apa semua yang kau katakan tadi benar? Bahwa kau sebenarnya adalah Qing Shen?" Tanya Feng shock.

Kaget, Qing Qing berusaha meminta Feng untuk mendengarkan penjelasannya dulu. Tapi Feng terlalu marah untuk mendengarkan apapun dan berniat pergi.

"Si Tu Feng, tenanglah. Ini tidak seperti yang kau lihat."

"Tidak seperti yang kulihat? Lalu ini apa? Yang kulihat adalah saudaraku yang terbaik dan orang yang kucintai, mempermainkanku seperti orang bodoh. Jadi katakan padaku, apa yang kulihat ini tidak nyata?"

Qing Qing berusaha membela diri, tapi Feng tidak mempercayainya sedikitpun. Dia bahkan menuduh semua hal yang pernah Qing Qing katakan padanya adalah bohong.

"Aku tidak bermaksud membohongimu. Kemarin aku mengajak Gu Nan Xi keluar karena aku ingin bertanya padanya tentang bagaimana cara untuk memberitahumu tentang identitas asliku biar kau tidak marah begini."


"Jadi kalian memutuskan untuk saling berpelukan?" Sinis Feng.

"Bukan begitu!"

Feng tak percaya dan langsung menunjukkan foto Nan Xi yang tampak memeluk Qing Qing yang sedang mabuk itu. Qing Qing terus berusaha untuk menjelaskan, tapi Feng terlalu sulit mempercayainya. Dia mau menjelaskan apa lagi? Menjelaskan bagaimana dia dan Nan Xi ingin sekali berpelukan?

Xin Ya dan Mu Nian tiba di sana saat itu. Mu Nian bingung, apa yang terjadi? Identitas apa yang mereka bicarakan? Xin Ya sinis, mereka bertengkar karena Qing Qing itu pe****r yang suka menggoda pria.

"Aku dan Nan Xi cuma teman. Plukan itu cuma sesama teman. Aku tidak bohong padamu. Maaf. Tapi Si Tu Feng, aku harus memberitahumu. Orang yang kusukai adalah kau. Sejak awal aku hanya menyukaimu."


Kesal, Xin Ya langsung maju melabrak Qing Qing dan mengatainya tidak tahu malu. Semua bukti ada di depan mata, tapi dia malah memutar balikkan fakta.

Sejak pertama kali dia datang ke sekolah ini, dia selalu berkeliaran di sekitar Feng, Nan Xi, Mu Nian, bahkan Ge Yang. Apa dia sedang berusaha membangun harem?

Mu Nian tidak terima, dia dan Qing Qing memiliki persahabatan yang murni. Tidak tahan lagi, Feng langsung pergi dan Xin Ya sigap menghalangi Qing Qing mengejar Feng.

"Chen Qing Qing, Kak Feng akhirnya mengetahui wajah aslimu. Kalau kau masih memiliki sedikit saja rasa tahu diri, kusarankan sebaiknya kau berhenti mengganggunya." Ujar Xin Ya lalu pergi.


Berusaha menghiburnya, Nan Xi menyarankannya untuk membiarkan Feng menenangkan diri dulu. Dia akan mencoba menjelaskannya pada Feng. Sebaiknya Qing Qing kembali saja ke asrama.


Di asrama, Fang Fang mendapati Qing Qing tampak murung menatap tanaman pemberian Feng sampai membuatnya cemas, apa ada dengannya.

Qing Qing akhirnya memutuskan untuk jujur tentang jati dirinya yang sebenarnya, bahwa dia sebenarnya adalah Qing Shen.

Dia bahkan langsung menunjukkannya pada Fang Fang hingga membuat Fang Fang sangat shock melihat perubahan penampilannya.

Tapi sebenarnya nama aslinya benar-benar Chen Qing Qing dan dia terpaksa melakukan penyamaran ini hanya karena dia ingin bersembunyi dari kakeknya.

"Fang Fang, aku berbohong padamu. Apa kau marah padaku?" Qing Qing benar-benar ketakutan melihat wajah Fang Fang.


"Bodoh. Tentu saja tidak."

"Fang Fang, kau hampir membuatku takut setengah mati?"

Fang Fang justru merasa bersimpati untuknya. Dia mengerti bahwa setiap orang pasti memiliki alasannya sendiri-sendiri.

"Terima kasih kau mau mengerti. Tapi ada beberapa orang yang akan terluka karena ini."

"Maksudmu Si Tu Feng?"

Jangan khawatir. Feng kan menyukai Qing Qing. Fang Fang yakin kalau Feng tidak akan marah pada Qing Qing.

"Fang Fang, omong kosong apa yang kau katakan ini? Apa kau pikir aku tidak tahu tentang kau dan Lin Ge Yang? Kalian kan selalu bertukar pakaian, aku bahkan sudah menangkapmu dua kali."


Qing Qing sedang ketiduran di kelas saat Xin Ya cs mendatanginya sambil nyinyir. Ada apa dengannya? Apa mulutnya hilang? Apa dia tidak tahu cara menyapa orang?

"Kalau aku bertemu manusia yang sesungguhnya, tentu saja aku akan menyapanya." Balas Qing Qing.

"Tak kusangka selain mulutmu pintar merayu orang, juga pintar menghina orang."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam