Sinopsis Accidentally in Love Episode 22

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 22


Semua orang menonton berita di TV menyiarkan bahwa Feng akan menggelar konferensi press sore nanti untuk menampilkan single terbarunya sekaligus membahas masalah lagu plagiat itu.


Tapi akankah dia sungguh-sungguh akan memenuhi janjinya untuk memberikan lagu baru karya ciptaannya sendiri? Ini bisa berdampak besar pada kemajuan karir musiknya di masa mendatang.

Awak media sudah menunggu di tempat acara, tapi Daniel gelisah setengah mati karena Feng masih belum datang juga, dia bahkan tidak bisa dihubungi.

Presdir Wang jadi kesal karenanya. Kalau sampai ada kesalahan dalam konferensi press ini, lebih baik Daniel keluar saja dari industri ini.


Parahnya lagi, MC mengumumkan bahwa acara akan segera dimulai dan pihak Feng diminta untuk naik panggung. Terpaksa hanya Daniel yang harus maju dan berusaha mengulur waktu.

Tapi para wartawan itu langsung blak-blakan menuntut kemunculan Feng. Kenapa dia belum datang? Apa dia bersembunyi karena belum menyelesaikan lagu barunya? Apa ini berarti dia mengakui single utamanya adalah hasil plagiat?

Ge Yang cs senang bukan main, yakin Feng tidak akan datang dan mereka menang. Qing Qing mondar-mandir gelisah menanti kehadiran Feng. Dia yakin Feng pasti akan muncul dan membuktikan dirinya.

 

Daniel sudah kewalahan menghadapi cecaran para wartawan... saat tiba-tiba saja Feng muncul. Fiuh! Akhirnya. Dia berpose sebentar untuk kamera-kamera mereka sebelum kemudian naik ke atas panggung.

Qing Qing, Tuan Si Tu, semua teman-teman mereka, dan para penggemar Feng pun senang. Hanya Ge Yang cs yang kaget sampai si Gondrong tidak sadar kalau dia menumpahkan birnya ke Ge Yang.


Feng menegaskan bahwa lagunya bukan hasil plagiat. Dia berani memberikan dirinya sebagai jaminan, melakukan penjiplakan adalah perbuatan tercela dan dia tidak akan main-main dengan karirnya.

Kasus ini masih dalam investigasi. Karenanya, single utama albumnya akan diganti dengan lagu baru yang dia tulis. Lagu yang benar-benar baru.

Seorang wartawan tanya, single utama biasalah harus menarik dan itu juga menentukan kualitas album secara keseluruhan. Pertanyaannya, bagaimana bisa Feng menulis lagu yang akan menarik penggemar dalam waktu sesingkat itu? Atau Feng cuma asal tulis?

Feng santai meminta si wartawan untuk mendengarkan lagunya dulu. Feng mengaku bahwa sebenarnya, dia sempat berpikir untuk menyerah. Tapi kemudian dia mengerti. 

"Demi orang-orang yang kusayangi, aku harus berusaha sekuat tenaga untuk berpegangan pada mereka tak peduli apapun hasilnya. Makanya aku datang, aku harus membuktikan kecintaanku pada musik. Lagu ini (berjudul) To Be Your Love. Ditulis untuk seseorang yang selalu diam-diam mendukungku tanpa alasan. Bagiku, mereka sangatlah penting dan sangat istimewa."


Feng pun mulai memainkan lagunya, lagu yang pernah dinyanyikannya pada pada Qing Qing saat dia di Korea. Kali ini pun dia menyanyikan lagu untuk Qing Qing.

Sebuah lagu yang menceritakan kisah sejak pertama kalinya mereka bertemu di gang hingga harapan hati Feng agar cintanya terbalas.

Lagunya kontan mendapat sambutan heboh sampai Daniel harus bergerak cepat untuk menghalangi para wartawan yang hendak menyerbu Feng. Feng pun bergegas pergi sambil diam-diam memberikan isyarat pada Qing Qing untuk mengikutinya.


Pada saat yang bersamaan, Xiao Mei mendapat kabar baik, pencuri lagu itu sudah ditemukan dan orang itu tak lain adalah Ge Yang. Daniel pun langsung mengumumkan kabar itu ke awak media.

 

Ge Yang cs sedang jalan saat tiba-tiba saja mereka dihadang sekumpulan penggemarnya Feng yang marah padanya. Sadar apa yang akan dihadapinya, Ge Yang berbaik hati mengusir dumb and dumber dan seorang diri menerima pukulan ganas para penggemar Feng itu.


Feng dan Qing Qing jalan bersama sambil saling berdiam diri dengan canggung, hingga Feng yang akhirnya bicara duluan dan mengucap terima kasih atas hadiahnya Qing Qing kemarin.

"Kupikir kalau kau tidak peduli padaku."

"Apa kau menyukainya (hadiahnya)?"

"Tentu saja."

"Lalu, bagaimana kau ingin membalasnya?"

"Aku... sudah menulis lagu untukmu."

"Sangat bagus. Aku sangat menyukainya. Terima kasih."

"Akulah yang harus berterima kasih. Jika bukan karenamu, aku tidak akan mampu melewati masalah ini."


Bingung harus ngomong apa lagi, jadilah mereka berdua sama-sama canggung lagi. Keduanya mulai saling mendekat hingga akhirnya Feng berhasil meraih tangan Qing Qing.


Tapi tiba-tiba saja dumb and dumber tak sengaja menabrak mereka saking paniknya untuk kabur. Ngapain sih mereka berdua? Kesal Feng.

"Si Tu Feng, penggemarmu benar-benar menakutkan."

"Di mana Lin Ge Yang?" Cemas Feng.

"Bos besar masih ada di sana."


Cemas, Feng bergegas mencari Ge Yang dan mendapatinya masih dihajar dengan ganas oleh para penggemarnya. Feng langsung mendekati mereka sambil menutupi kepalanya dengan hoodie lalu menggunakan dirinya untuk menamengi Ge Yang dari serangan ganas para penggemar itu. Mereka benar-benar tidak sadar kalau yang mereka keroyok itu adalah idola mereka sendiri.


Puas menghajarnya, para penggemar itu pun pergi. Ge Yang tidak mengerti, kenapa Feng malah membantunya?

"Karena aku tidak tahan melihat sesuatu terjadi padamu."

"Bukankah kau sudah tahu kalau akulah yang membuat masalah ini?"

Justru Feng harus berterima kasih pada Ge Yang karena masalah kali ini telah mengajarinya banyak hal.

"Aku melakukan itu padamu, kenapa kau masih bersikap begini padaku?"

"Karena kita adalah saudara."


Feng langsung mengulurkan tangannya dan mereka pun bahu membahu saling memapah satu sama lain. Qing Qing menemukan mereka saat itu dan senang melihat hubungan mereka kembali membaik.


Qing Qing bangun pagi-pagi untuk melakukan bisnis barunya, membangunkan para pelanggannya lewat telepon dalam berbagai macam bahasa. Tapi dia bingung, kenapa semua orang ingin bangun subuh-subuh?

Qing Qing mau balik tidur lagi, tapi Fang Fang malah sudah bersiap mau pergi. Dia mau ke mana? Ke perpus, bisa terlambar kalau dia tidak pergi sekarang.


Bingung, Qing Qing akhirnya pergi mengikutinya. Tapi sesampainya di depan perpus, dia malah dikagetkan dengan pemandangan seram di depannya. Teman-teman mereka berubah jadi zombie? Ada apa dengan mereka? Kenapa mereka jadi begitu?

Fang Fang santai mengingatkan Qing Qing bahwa sekarang ini hanya tersisa dua minggu menjelang ujian akhir. Jadi wajar saja anak-anak pada ngantri masuk perpus pagi-pagi dalam keadaan masih ngantuk dan lesu begitu.


Perpus benar-benar penuh hari itu dan semua orang belajar dengan serius. Fang Fang bahkan mengeluarkan banyak sekali buku untuk dipelajari.

Level ujian di sekolah mereka ini adalah level neraka. Bahkan sekalipun murid-murid sekolah ini kebanyakan anak orang kaya, tapi mereka tetap peduli dengan nilai ujian mereka.

Siapapun yang mendapat skor rata-rata di bawah 3.0, maka namanya akan diumumkan oleh pihak sekolah. Jika dia sampai berada di peringkat itu, jangan harap dia bakalan dapat kesempatan untuk mendapat beasiswa.


Tepat saat itu juga, Qing Qing melihat Nan Xi belajar kelompok bersama beberapa temannya. Qing Qing langsung mendatanginya untuk ngobrol. Nan Xi lalu mengajaknya makan malam bersama. Qing Qing setuju, kebetulan ada yang mau dia tanyakan pada Nan Xi.

"Kalau begitu, mari bertemu malam ini."

"Oke, malam ini."


Feng lagi-lagi mendapat setumpuk hadiah dari para penggemarnya. Tapi satu-satunya yang dia ambil cuma coklat kesukaannya lalu pergi ke perpus.


Ge Yang memberitahu kedua anak buahnya bahwa dia ingin bertobat jadi orang normal dan berhenti jadi musuh publik. Dia bahkan mengumumkan kalau dia mau ke perpus lalu pergi.


Feng heran karena Qing Qing masih belum datang ke perpus, ponselnya juga tidak bisa dihubungi. Tapi tiba-tiba Ge Yang muncul dan langsung duduk di depannya.

Kontan kedua pria itu jadi canggung pada satu sama lain. Tapi saat melihat Ge Yang kesulitan menjawab, Feng berbaik hati membantunya. Ngomong-ngomong, berapa skor yang Ge Yang dapatkan di ujian bulanan?

"Tidak banyak. 60 poin untuk setiap mata pelajaran."

Feng dengan bangga memberitahu bahwa skor bahasa Inggrisnya adalah 142. Wow! Ge Yang penasaran, bagaimana dengan skor matematikannya Feng?

Feng mendadak canggung. "15 poin."

Pfft! Ge Yang sontak ngakak. Begini saja, dia akan mengajari Feng matematika dan Feng ajari dia bahasa Inggris, setuju?


Qing Qing jalan bersama Nan Xi sambil mendiskusikan makan malam mereka. Qing Qing pengen makan jalanan di kota ini. Hah? Nan Xi ragu, seumur-umur, dia belum pernah makan makanan begituan.

Kalau begitu, Nan Xi harus mencobanya. Nggak asyik ah makan di restoran kelas atas setiap hari. Sesekali dia harus merasakan kehidupan rakyat biasa. Ayo, ayo!


Mereka tiba di sebuah restoran tak lama kemudian dan memesan puluhan menu yang Qing Qing habiskan dengan sangat lahap.

Sudah kenyang, mereka tiba-tiba saja bicara secara berbarengan. Nan Xi mengalah, maka Qing Qing pun mulai membahas tentang Feng. Nan Xi kan pernah bilang bahwa Feng banyak berkorban demi dia, makanya sekarang Qing Qing memutuskan untuk menghadapi perasaannya ini.

"Aku ingin bilang padanya bahwa aku juga menyukainya. Tapi... tapi dia masih belum tahu kalau aku adalah Qing Shen."

"Kalian sudah seperti ini dan kau masih belum memberitahunya?"

Masalahnya, Qing Qing sampai saat ini masih belum menemukan kesempatan yang baik untuk memberitahunya. Dia bingung sekarang. Haruskah dia tetap menyembunyikannya saja?


Nan Xi tidak setuju. Feng itu orang yang jujur dan lugas, dia pasti akan marah kalau dia dibohongi, apalagi jika dibodohi oleh orang terdekatnya. Yah, walaupun pada akhirnya Feng pasti akan mengerti.

"Karena itulah, jika kau benar-benar ingin bersamanya, maka kau harus memmberitahu dia segalanya. Aku tahu tentang identitasmu, tapi aku tidak memberitahunya. Jika terjadi sesuatu, maka kita berdua yang harus menanggungnya."

"Terima kasih, yah."

"Buat apa? Bersemangatlah, kau tidak terlihat seperti Chen Qing Qing yang dulu."

"Benar! Aku adalah Chen Qing Qing yang tidak takut pada apapun atau siapapun."

Maka kemudian Qing Qing memutuskan untuk membeli 6 botol bir, tak peduli biarpun mereka lagi ujian. Nyantai aja, kapan Qing Qing tidak pernah lulus ujian?

"Aku sangat senang sekarang ini karena aku punya 'kakak' yang baik sepertimu."


Qing Qing dengan pedenya mengklaim kalau dia bisa menghabiskan semuanya dan baik-baik saja. Tapi nyatanya, saat mereka pulang tak lama kemudian, Nan Xi malah harus kerepotan mengurus Qing Qing yang sudah mabuk berat.

Sayangnya, mereka tidak sadar ada seseorang mesterius yang diam-diam memotret mereka dalam posisi yang tampak mesra itu.

Bersambung ke episode 23

Post a Comment

0 Comments