Sinopsis Accidentally in Love Episode 14 - 1

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 14 - 1

Di kelas, Qing Qing begitu fokus menggambar anime Feng sampai-sampai dia tidak menyadari Feng mengendap-endap di belakangnya.

"Chen Qing Qing! Kau sedang menggambar apa?!"


Qing Qing kontan panik menutupi buku gambarnya. Tapi tentu saja perbuatannya itu membuat Feng jadi semakin penasaran dan langsung merebut paksa buku gambar itu dan mendapati Qing Qing ternyata sedang menggambar dirinya main basket.

"Kenapa kau menggambar komik tentangku?"

Qing Qing mengklaim kalau dia cuma menyalin komik yang dibuat penggemarnya Feng di internet. Feng melihat halaman lain dan kali ini malah mendapat gambar dirinya dan Nan Xi cuma pakai cd. Pfft! Nan Xi jadi penasaran dan langsung ikutan melihat.

Feng terus membuka halaman demi halaman yang kontan membuatnya semakin melongo karena Qing Qing menggambarkannya kena sial dengan berbagai macam cara.

Tak tahan lagi, Qing Qing langsung merebut buku gambarnya kembali dan melarang mereka melihatnya lebih lanjut. Sekarang kan Feng sudah bisa fokus sepenuhnya di kelas dan nilai ujian matematikanya juga meningkat.


Percakapan mereka tersela saat Guru Chen datang untuk memanggil Qing Qing ke kantornya. Tapi setibanya di sana, Qing Qing malah mendapati ada kakeknya yang sudah menunggunya.

Qing Qing kontan panik ingin kabur, tapi Guru Chen dengan cepat mencegahnya dan mendorongnya ke Kakek.

Kakek shock melihat penampilan baru cucunya. Apa-apaan penampilannya ini?! Kenapa dia jadi begini?! Cepat pulang bersama kakek!

"Aku tidak mau."

"Bahkan sekalipun kau bersikap impulsif, kau tetap harus sadar diri. Lihatlah penampilanmu sekarang. Kenapa kau tidak terlihat seperti nona muda yang baik, malah menjadi tidak bermoral seperti ini?!"

Qing Qing tidak terima. Selama di sini dia memang tidak cantik dan tidak memiliki perlindungan dari Kakek. Tapi asal Kakek tahu saja, ini pertama kalinya dalam hidupnya, dia bisa memilih kehidupan seperti apa yang dia inginkan.

"Aku sangat bahagia."


Kakek tak percaya. Sejak kecil, Qing Qing selalu berada di bawah lindungan Kakek. Semua yang Qing Qing miliki sekarang ini adalah karena Kakek yang mengaturnya untuk Qing Qing. Tanpa Kakek, Qing Qing pasti akan terluka.

"Kakek! Apa yang Kakek katakan sekarang benar-benar menyakitiku. Kenapa aku tidak boleh menjalani hidup dengan mengandalkan diriku sendiri?

"Lihatlah penampilanmu. Kau telah diracuni oleh novel roman dan drama idola. Penampilanmu sekarang cuma seorang siswa biasa. Kau hanya akan menjadi orang yang terlupakan oleh semua orang!"

"Kalau begitu, aku pasti akan membuktikan diriku pada Kakek?"

"Bagaimana kau akan membuktikannya?"


Qing Qing mendadak bingung harus berkata apa. Tapi tiba-tiba matanya melihat poster kontes kecantikan kampus. Ide bagus. Maka Qing Qing dengan penuh percaya diri menyatakan bahwa dia akan memenangkan kontes kecantikan di kampus pakai penampilannya ini.

"Jika aku menang, maka Kakek harus membiarkanku tetap tinggal di Ming De."

"Baiklah. Lalu bagaimana kalau kau tidak menang?"

"Maka aku akan jadi gadis yang baik dan kembali ke Yuncheng bersamamu."

kakek setuju. Ingat, berani main harus berani kalah. Qing Qing tak gentar, siapa yang menang atau kalah belum ditentukan. Mereka pun menyepakatinya dengan salaman.


Qing Qing pun langsung mendatangi tempat pendaftaran kontes kecantikan itu untuk mendaftar. Mu Nian kontan geli mendengarnya, dia mau ikut kontes kecantikan? Yang benar saja, ini tuh kontes kecantikan, bukan stand up comedy.

Qing Qing memang memiliki komedi, tapi yang mereka cari adalah kecantikan fisik. Jelas saja Qing Qing jadi kesal. Memangnya mereka pikir kalau kecantikan itu cuma berasal dari luar saja? Dangkal sekali mereka. Kecantikan adalah sikap yang datang luar dan dalam.

Tapi Mu Nian tetap ngotot kalau dia harus cantik, mending Qing Qing balik ke asrama aja deh. Dia tidak pantas ada di sini.

"Hua Mu Nian!!!"


"Bahkan anak itik yang buruk rupa bisa menjadi angsa." Xin Ya mendadak muncul dan menyarankan Mu Nian untuk tidak usah menghentikan Qing Qing karena jelas Qing Qing pasti akan kalah.

"Kuharap semua orang tidak lupa bahwa seekor itik buruk rupa bisa berubah menjadi angka karena... aku sudah menjadi angsa."

"Kalau kau tertarik dengan angsa itu, berarti kau benar-benar ingin memakannya." Sindir Qing Qing.

Lucunya, temannya Xin Ya nggak nyambung dengan sindiran halusnya dan malah ketawa. Jelas saja Xin Ya langsung kesal sama temannya itu.


Di kelas, Feng keheranan melihat teman-teman sekelasnya ramai-ramai berkumpul menggosipkan sesuatu. Lalu tiba-tiba saja mereka mendengar beberapa cowok berseru-seru tentang Qing Qing yang mau mengikuti kontes kecantikan jadi mereka harus mendukung Qing Qing.

Bahkan saat Qing Qing datang tak lama kemudian, para pria itu langsung bersorak untuknya dan meneriakkan dukungan mereka. Qing Qing jelas bahagia mendengarnya.


Melihat Feng, tiba-tiba dia tersenyum manis lalu meminta Feng untuk menuliskan sebuah lagu untuk dia nyanyikan di acara itu nanti.

Tapi Feng malah nyinyir, acara semacam itu tidak cocok untuknya. Dia tidak akan membiarkan Qing Qing mengikuti kompetisi itu.

"Apa hakmu mencegahku berpartisipasi? Kompetisi ini sangat penting bagiku."

"Aoa kau sangat suka menjadi sorotan orang? Mereka hanya akan membuatmu terlihat bodoh. Tahu, tidak?"


Kesal, Qing Qing sontak melampiaskannya dengan errr, apa sih namanya? Menusuk sela-sela jari pakai pulpen dengan kecepatan tinggi? Feng sampai shock dibuatnya, untung saja tangannya baik-baik saja.

Qing Qing lalu berpaling ke Nan Xi dan mengajaknya keluar agar mereka bisa bicara berdua. Feng cemburu.


Saat Nan Xi kembali tak lama kemudian, dia mendapati Feng sedang sibuk latihan kayak yang dilakukan Qing Qing pada jarinya tadi. Feng langsung penasaran, dia dan Qing Qing tadi ngomongin apa saja?

"Dia memberitahuku kalau dia ingin berpartisipasi dalam kontes kecantikan kampus dan membutuhkan bantuanku."

"Apa?! Membutuhkan bantuanmu?!" Pekik Feng heboh. Pfft! Cemburu yah?

Nan Xi heran melihat reaksi hebohnya, sepertinya Feng sangat tertarik pada Qing Qing. Feng menyangkal, dia tidak tertarik sedikitpun.


Nan Xi lalu memainkan sebuah musik instrumen kecapi lalu mencoba memainkannya dengan piano. Feng kurang suka dengan irama pianonya dan langsung mengambil alih untuk membenarkannya.

Feng berkomentar kalau gabungan kedua instrumen ini menarik juga. Lain kali dia juga ingin membuat aransemen seperti ini

Tapi kemudian Nan Xi berkata. "Aku takut Qing Qing akan menuntut kompensasi hak cipta. Karena dia yang memikirkan ide ini. Dan dia melakukan ini untuk kontes kecantikan kampus."

Feng kaget, Qing Qing bisa memainkan kecapi? Nan Xi membenarkan. Dia benar-benar kagum pada Qing Qing, dari seorang pebisnis layanan pesan-antar, siswa yang unggul dalam semua mata pelajaran, dan sekarang ini.

"Dia tidak pernah berhenti membawa kejutan bagi kita."


Keesokan harinya, Qing Qing dan Nan Xi mau latihan duet mereka dan Feng malah ikut-ikutan. Setelah menaruh kecapinya, Qing Qing lalu pergi sebentar untuk ganti baju. Dia harus latihan dengan memakai pakaian indah dan menarik biar juri memberinya skor yang tinggi.

Qing Qing kembali tak lama kemudian dengan mengenakan gaun putih yang kontan membuat kedua pria itu terpesona... sampai saat Qing Qing ketus membentak mereka. "Kalian lihat apa?"

Tapi sebelum memulai latihan, Qing Qing terlebih dulu memperingatkan Feng untuk tidak menganggu sesi latihan mereka karena kontes kecantikan ini sangat-sangat-sangat penting baginya.

Qing Qing dan Nan Xi pun mulai latihan sementara Feng di belakang cuma bisa merengut cemburu.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam