Sinopsis Unwilling Bride Episode 1 - 5

 Sinopsis Unwilling Bride Episode 1 - 5

May berusaha mengusir Kade, tapi Kade bergeming. Yah sudah, May sendiri saja yang mau pergi. Tapi Kade dengan cepat memerangkap May di antara dirinya dan tembok.


Urusannya di sini belum selesai, justru baru dimulai. Perlahan dia mendekat ingin menci*m May lagi, tapi May dengan cepat menghindar. Jangan coba-coba cari kesempatan, apa sebenarnya maunya Kade?

"Hotelmu," aku Kade terus terang. "Aku ingin membelinya."

"Siapa bilang aku mau menjualnya?"

"Di dalam industri real estate, semua orang juga tahu seberapa buruk bisnis hotelmu ini dan kerugian yang harus kau tanggung. Thunsarunpat Real Estate bisa membantumu."

"Jangan buat-buat alasan membantu, kau cuma seorang pebisnis serakah."

"Tenang dulu. Kita ini sedang bicara bisnis, jangan melibatkan perasaan pribadi."


Kade sudah banyak membeli bisnis yang bermasalah seperti bisnisnya May ini, dan semua perusahaan itu selalu senang dengan tawarannya. May juga boleh menentukan sendiri harga jualnya. Dia mau berapa?

"100 milyar! Mau beli?"

"Bisakah aku menegosiasikan harganya?"

Tidak! Jika Kade tidak mau membelinya hari ini dengan harga 100 milyar, maka besok dia akan menaikkannya menjadi 400 milyar dan lusa jadi 800 milyar. Dia membangun hotel ini bukan cuma dengan tanah, tapi juga dengan hidupnya. Kade tercenung mendengarnya.


Nackarin masih menunggu saat May akhirnya keluar. "Anda ingin menemuiku... bukan untuk membeli hotelku... seperti orang itu, bukan?" Sinis May sambil melirik Kade.

Sayangnya Nackarin juga punya tujuan yang sama dengan Kade. Tapi dengan senyum sok ramahnya, dia meyakinkan May kalau dia tidak akan menekan Kade. Dia akan menunggu sampai May mau memberinya kesempatan untuk berbincang berdua. Mereka bisa berbincang dengan santai dan makan bersama. Bagaimana?

Demi menghindari Kade, May langsung menyetujuinya dengan mudah, bahkan mengajak Nackarin untuk makan malam bersamanya nanti malam. Kade melongo tak percaya mendengarnya.


Tak lama setelah itu, Sekretarisnya Kade yang bernama Acha (Wkwkwk! Yah, biarpun cowok tapi namanya Acha sodara-sodara) datang untuk melaporkan tentang informasi yang dia dapatkan tentang Nackarin.

Dia konglomerat dari luar negeri dan baru saja kembali ke Thailand. Dia juga pemegang saham terbesar di Paradizo Mall yang baru saja buka. Kade tahu mall itu, mall baru saingannya The Heaven Mall milik May.


Speaking of the devil, baru diomongin, eh mendadak dia muncul di sana. Dia menyapa Kade dengan sok ramah, Kade pun menanggapinya dengan ramah.

"Kita seperti saling mengenal padahal tidak pernah saling berkenalan." Komentar Nackarin karena mereka berdua saa-sama saling mengenali nama masing-masing.

"Jika aku tidak tahu kalau kau adalah pemilik Paradizo Mall, aku tidak mungkin menjalankan bisnis real estate."

"Sama. Jika aku tidak tahu kalau kau adalah presdir Thunsarunpat Real Estate, maka tak mungkin aku bisa mencari nafkah di Thailand."

"Pasti ada sesuatu yang baru di industri Thailand sampai anda kembali kemari."

"Lihat saja nanti."

Kade berbasa-basi mengundangnya ngopi bareng. Nackarin menolak dengan sopan, lain kali saja, toh dia akan menginap beberapa hari di sini. Dia lalu pamit dan pergi.


Menurut Acha, sepertinya Nackarin itu berniat mau membeli hotel ini dengan cara apapun. Tapi menurut Kade, sepertinya bukan cuma hotel yang diinginkan oleh Nackarin. (Pengen ngerayu May juga, kah?)


May kembali ke kantornya dengan kesal teringat ucapan Kade tadi, apa dia sungguh bisa melupakan kejadian waktu itu. Tapi saat dia teringat ucapan Kade bahwa dia akan menganggap May sebagai boneka, May langsung berusaha lebih keras untuk mencopot cincin kekecilan itu sambil ngedumel kesal.

"Menggunakan hotel sebagai alasan, kau pikir aku tidak tahu pria macam apa kau? Kalau kau menyentuhku lagi, akan kutampar mukamu! Aduh!"

Sekretarisnya masuk saat itu dan baru sadar kalau bosnya pakai cincin nikah di jari manis. Itu cincin pernikahan? Siapa yang menyelipkan cincin pernikahan itu di jari May?

Tak bisa menghindar, May akhirnya meminta bantuan sekretarisnya untuk membantunya mencopot cincin ini. Nanti dia kasih tahu ceritanya deh.


Tak berapa lama kemudian, Sekretaris membantu May melepaskan cincin itu pakai benang sambil mendengarkan cerita May tentang dirinya dan Kade. Sekretaris kaget mendengar Kade menerima lamaran Kade padahal mereka baru pertama kali ketemu malam itu.

Yah, soalnya, waktu itu kan dia sedang mabuk dan dia pikir kalau itu cuma pura-pura saja. Makanya dia melakukannya saja.

Lalu, bagaimana dengan akhir malam itu? Tanya Sekretaris dengan penasaran. May agak ragu menjawabnya. Sekretaris sontak protes tidak terima, May sendiri yang janji akan menceritakan seluruh kisahnya.

"Aku terbangun di tempat tidurnya." Aku May... tepat saat Sekretaris sukses melepaskan cincin itu dari jari May hingga menggelinding di bawah meja. Sekretaris kaget, May bilang apa? Lalu apa Kade tidak mau tanggung jawab?


Justru itu. Kade datang kemari dan berkata kalau dia mau bertanggung jawab dengan cara menikahinya secara sah. Wah, Sekretaris kagum mendengarnya. Ngomong-ngomong, Kade itu cakep loh, kaya lagi. Dia cocok dengan May.

"Di dunia ini, sudah tak ada seorangpun yang cocok untukku lagi." Tukas May. "Karena aku tidak akan mencintai siapapun lagi."

"Jangan bilang kalau kau masih menunggu Khun Saruth?" Curiga Sekretaris.


Ruth membawa Pin ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Mereka ngobrol tentang bayi mereka dengan penuh kebahagiaan. Tapi saat Ruth hendak membayar administrasi, petugas malah berkata kalau kartu kreditnya tidak bisa dipakai.

Ruth menolak mempercayainya dan bersikeras menyuruh petugas untuk mengeceknya sekali lagi. Tapi Pin dengan cepat menyudahi masalah itu dengan membayar pakai uangnya sendiri dan membuat Ruth merasa tak enak padanya.


Tapi saat mereka turun ke lantai bawah, mereka malah melihat Ibunya Ruth yang baru datang. Ruth sontak panik membawa Pin melarikan diri lewat jalan lain.

Tapi Ibu Ruth sempat melihat mereka dan langsung bergegas mengejarnya. Tapi sayang, ia kehilangan jejak sesampainya di parkiran.


Gara-gara itu, Ibu Ruth langsung menelepon May karena ia yakin kalau May tahu tentang keberadaan putranya. May jujur mengaku kalau dia terakhir kali bertemu Ruth sekitar 3-4 hari yang lalu, tapi Ibu Ruth tak percaya dan ngotot menyuruh May untuk menyuruh Ruth pulang sekarang juga.

May ingin ngomong, tapi Ibu Ruth terus saja nyerocos sendiri. Ia menyayangi Ibunya May, dan ia tidak membenci May. Tapi ia tidak bisa menerima hubungan May dengan putranya.

"Kalau kau mengasihaniku, maka suruh Saruth untuk tidak cari perkara dan pulang." Titah Ibu Ruth lalu menutup teleponnya begitu saja tanpa memberi May kesempatan bicara.


Malam harinya, Sekretaris malah menemukan May masih merenung menatap cincin kekecilan itu. Kok May masih di sini dan bukannya pergi menemui Nackarin, mereka kan sudah janjinya.

May lebih penasaran dengan Kade, apa dia sudah check out? Belum, tapi Sekretaris santai saja. Ada untungnya malah kalau Kade tinggal lebih lama, pemasukan hotel bisa bertambah.

"Tapi aku tidak menginginkan uangnya. Di mana dia sekarang?"


Alih-alih pergi ke Nackarin, May malah pergi ke kolam renang, tempat Kade lagi renang. Senyum Kade sontak mengembang melihatnya datang dan langsung melirik Acha. Acha mengerti dan langsung pergi meninggalkan mereka berduaan.


Pada saat yang bersamaan, Sekretarisnya May mendatangi Nackarin. Dia mencoba bermulut manis pada Nackarin dan menyajikan makanan-makanan eksklusif. Tapi pada akhirnya dia tidak bisa menghindar dari tuntutan Nackarin yang menanyakan di mana May.

Terpaksa dia harus mengaku kalau May tidak bisa datang dengan alasan sibuk dengan urusan penting lainnya, tapi silahkan Nackarin memakan semua makanan ini. Semua ini May yang traktir. Tapi alasan itu malah membuat Nackarin makin penasaran.


"Jadi pada akhirnya, kaulah yang mendatangiku duluan." Goda Kade.

"Kau pikir kenapa aku datang kemari? Jatuh cinta padamu atau ingin menandatangani akta nikah denganmu?"

Tidak, Kade sudah tidak tertarik dengan itu. Toh May juga sudah menolaknya. Satu-satunya ketertarikannya sekarang ini adalah kapan May mau menjual hotel ini kepadanya?

"Kau ini presdir macam apa? Kau tidak mengerti kalau aku tidak mau menjualnya? Aku datang cuma untuk mengembalikan cincinmu. Nih, ambil cincinmu kembali." Ujar May menyodorkan cincinnya.

Tapi Kade tidak mau rugi. Apa yang akan dia dapatkan jika dia mengambil cincin itu? May tak percaya mendengarnya, memangnya dia mau apa lagi? Kalau Kade tidak mau mengambilnya, mending dia buang saja cincin ini.

Dia hampir saja melempar cincin itu beneran hingga membuat Kade terpaksa mengalah. Dia akan mengambil cincin itu dengan cara baik-baik deh.


May menunduk agar Kade bisa meraih cincin itu dari tangannya. Tapi alih-alih meraih cincinnya, Kade malah sengaja menangkap tangan May lalu menarik May hingga dia tercebur ke kolam.

Kesal, May sontak menampar Kade dan mengusir Kade keluar dari hotelnya. Berusaha menahan kesal, Kade berkomentar kalau sikap May inilah yang membuat hotel ini nyaris bangkrut.

May menyangkal, dia tidak pernah mengusir tamu sebelumnya. Kade tamu pertama yang pernah diusirnya.

"Senangnya, aku jadi orang pertamamu lagi." Nyinyir Kade.

May sontak melayangkan tangan mau menampar Kade lagi, tapi kali ini Kade sigap menangkap tangannya... lalu menarik May dan menci*mnya. Dan tepat saat itu juga, Nackarin muncul di sana dan menyaksikan semua itu.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

9 Comments

  1. Ohmaigaaaaaatttt 555 poppoan mulu ehhh dasar Kadesurang *ehh bukan bukan hehee.. Terus lanjut P' bagus bngt ceritanya..udah nyari jg di Youtube lngkp Engsub n brharap sinopnya smpe tamat yaaa

    ReplyDelete
  2. Seru deh.ganteng n cantik.ceritanya menarik.sampe tamat yah.fighting go go go.

    ReplyDelete
  3. Semangat mba....ceritanya seru...pemerannya pun ganteng and cantik☺☺

    ReplyDelete
  4. Wkwkwkkw, salfok sma bajunya may...
    Itu baju model apa'an ye... 😋😋😋

    ReplyDelete
  5. Suka bgt sm pemain nya kade&may...lanjutin lg ya smp tamat...

    ReplyDelete
  6. Acha...Acha..Acha..kok kayak India gitu ya, tapi bagus kayaknya, ayoo Mbak lanjuttt..

    ReplyDelete
  7. Lnjut.... Baguss.... Ampe tamat ya mimin

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam