Rekap Novel Coroner's Diary Bab 94 - Bab 96



Walaupun sumur itu gelap gulita, tapi Qin Shuang yakin banget kalau yang dia pegang di sumur itu adalah tangan manusia. Namun saat Nyonya Qin menyuruh Kepala Pelayan Liu masuk ke dalam sumur, Kepala Pelayan Liu cuma menemukan sebatang ranting kering lalu melemparnya dari dalam sumur sebagai bukti. 

Dia lalu menyuruh pelayan lain untuk menariknya ke atas sambil berkata bahwa sumur ini sudah bisa digunakan kembali karena lumpurnya sudah dibersihkan.
Gara-gara kehebohan ini, para penghuni kediaman selir juga ikutan keluar, termasuk di antaranya adalah Selir Ke-8. 

Semua orang akhirnya bisa tenang dan lega sekarang, sikap Nyonya Qin pun jadi lebih baik pada Qin Shuang dan akhirnya menarik hukuman kurungan Qin Shuang.

Tak lama setelah Qin Wan balik ke kamarnya, Yue Ning datang berkunjung untuk memberinya update bahwa Wei Yan Zhi sudah dikirim bersama para tahanan lain ke ibu kota untuk diserahkan ke Kementerian Hukum dan Mahkamah Agung, kemungkinan dia akan mendapatkan hukuman mati. Sedangkan orang dari kediaman Song akan datang besok, dan yang akan datang adalah Ayahnya Nona Song.

Dia benar-benar kasihan pada Yue Jia. Sekarang Yue Jia akan bergabung ke pasukan di perbatasan Barat Laut, pernikahannya pun pasti akan tertunda entah sampai kapan. Namun dia percaya diri kalau kakaknya itu pasti akan pulang dengan membawa kemenangan, ketidakberuntungan hari ini pasti akan membawa keberuntungan di masa depan.

Malam harinya saat Fu Ling kembali dengan membawakan makan malamnya, dia juga membawa kabar bahwa sumur yang tadi, malam ini mendadak ditutup. 

Kata para pelayan dapur, rasa air dari sumur itu aneh dan lumpur terakhirnya tidak bisa dibersihkan, mungkin karena itu sumur tua, makanya bagian dasarnya sudah berbau busuk.

Aneh sekali, padahal baru siang tadi Kepala Pelayan Liu bilang bahwa sumurnya sudah bisa digunakan, malamnya malah mendadak berubah total.

Qin Wan penasaran dan curiga, makanya setelah makan malam, dia mengajak Fu Ling dan Wan Xing pergi ke sana.

Mereka tidak bertemu siapa pun sepanjang jalan, tidak tampak ada satu pelayan pun yang berseliweran. Namun saat mereka hampir mencapai kediaman selir dekat sumur itu berada, mereka mendadak dihadang oleh Cai He yang menyapanya dengan senyum ramah dan sopan.

Cai He memberitahu bahwa setelah Nyonya Tua mendengar tentang apa yang terjadi pada Qin Shuang tadi, beliau mengundang pendeta untuk melakukan ritual penolak bala dan memerintahkan penutupan sumur tersebut. Dia ada di sini atas perintah Nyonya Tua untuk mengecek situasi.

Qin Wan maklum, Nyonya Tua memang sangat mempercayai hal-hal semacam ini, dulu saja setelah dia bangkit dari kematian, dia dan Fu Ling dikurung selama tujuh hari tujuh malam sampai acara ritualnya para pendeta selesai. Berkat penjelasan Cai He tersebut, Qin Wan akhirnya berhenti curiga dan berbalik kembali ke kediamannya. 

Beberapa saat setelah dia kembali ke kediaman, Qin Li datang lagi untuk mengambil obatnya. Qin Li juga sudah mendengar tentang apa yang terjadi pada Qin Shuang, lalu sebelum pergi, dengan ekspresi serius dia memperingatkan Qin Wan untuk tidak masuk ke dalam hutan bambu dan jangan sampai jatuh ke sumur mana pun. Setelah itu Qin Li langsung pergi secepat angin. Hmm, aneh sekali dia.

Keesokan harinya, Qin Wan pergi ke kediaman Marquis untuk mengantarkan obat untuk dua pasiennya. Namun berhubung Tuan Putri sedang belum bisa diganggu karena kedatangan tamu yang tak lain adalah Ayahnya Nona Song, jadi Qin Wan memutuskan untuk mengecek pasien keduanya, Wei Qi Zhi, lebih dulu. 

Wei Qi Zhi tidak mau menemui Tuan Song karena masih kesal, tuh orang yang mematahkan kakinya. Dia tidak peduli biarpun orang itu pamannya, kalau tidak minta maaf padanya, dia tidak akan pernah mau menemuinya.

Namun tepat saat Qin Wan hampir selesai memasang gips kaki Wei Qi Zhi, Yan Chi mendadak muncul dan langsung menyeretnya pergi kembali ke kediaman Qin karena setengah jam yang lalu ada pelayan keluarga Qin yang melapor ke kantor Prefek bahwa ada orang mati di sana, seorang selir.

Makanya saat dia tahu kalau Qin Wan sedang berada di sini, dia langsung menjemput Qin Wan pergi ke sana bersamanya, Prefek Huo sudah pergi ke sana duluan.

Qin Wan bingung dengan segalanya, memikirkan siapa yang mati di kediaman dan juga bingung memikirkan kenapa Yan Chi ikutan juga padahal ini kan tidak ada hubungan dengannya. Apakah dia ada urusan dengan Prefek Huo?

Dia mendapatkan jawaban dari semua pertanyaannya begitu sampai kediaman Qin. Dua anak buahnya Prefek Huo sudah menunggu kedatangan Yan Chi, lalu mengantarkan mereka ke TKP yang ternyata di kediaman Selir Ke-8. Selir Ke-8 yang mati.

Di sana, sudah ada Prefek Huo, Nyonya Tua, 
Nyonya Qin, Qin Chen dan Cai He. Tuan Qin tidak hadir karena masih sakit parah. Lalu kemudian Prefek Huo langsung melaporkan kasus ini ke Yan Chi. Selir Ke-8 dibvnuh dengan cara dicek!k dan sekarang mayatnya sedang diperiksa oleh Xu He.

Begitu melihat Qin Wan, Qin Chen dan yang lain tampak jelas tak ingin para junior terlibat, makanya dia menyuruh Qin Wan balik ke kediamannya seperti Qin Shuang dan Qin Xiang. Namun Yan Chi langsung menolaknya. 

Karena keluarga Qin tidak ada yang tahu tentang kemampuan otopsi dan investigasinya Qin Wan, jadi Yan Chi beralasan bahwa mereka butuh Qin Wan di sini karena hanya dia satu-satunya di keluarga Qin yang akrab sama mereka. 

Mereka lebih leluasa dan nyaman untuk tanya-tanya padanya daripada bertanya ke yang lain. Selain itu, hanya Qin Wan yang paling bisa dipercaya di antara keluarga Qin. Dia tidak ingin mencurigai mereka, terutama karena mereka semua adalah para majikan di sini, jadi sebaiknya biarkan Qin Wan saja yang tetap di sini.

Qin Chen dan yang lain akhirnya setuju, lalu kemudian setelah mereka semua pergi, Prefek Huo membawa Yan Chi dan Qin Wan ke kamar korban.

Kenapa Yan Chi mendadak bersikap seolah dia pemimpin investigasi kasus ini?... Karena ternyata Yan Chi baru saja mendapatkan dekret Kaisar yang menunjuknya sebagai Komisaris Investigasi Kriminal. 

Makanya sekarang Yan Chi-lah yang memimpin investigasi kasus ini, Prefek Huo jadi bawahannya. Selama Yan Chi tinggal di Prefektur Jin ini, maka semua kasus kriminal di daerah ini berada di bawah yuridiksinya.

Sebenarnya penunjukkan jabatan Yan Chi ini karena Kaisar ingin dia memimpin penyelidikan kasus Nona Song, tapi ternyata kasus Nona Song sudah selesai duluan sebelum dekret Kaisar datang. 

Baru saja Prefek Huo berpikir kalau Yan Chi bakalan nganggur, ternyata malah mendadak muncul kasus ini. Kasus ini adalah kesempatan bagus bagi Yan Chi untuk membuktikan kemampuannya.

Hmm, Qin Wan jadi teringat percakapannya dengan Yue Ning waktu itu, bahwa Yan Chi kemungkinan tidak akan kembali ke militer. Apakah ini artinya dia akan masuk ke istana?

Prefek Huo melapor bahwa menurut kesaksian kedua pelayannya Selir Ke-8, kemarin mereka menutup pintu setelah Selir Ke-8 tidur lebih awal, tapi tidak dikunci. Lalu waktu mereka membuka pintu tadi pagi, mereka menemukan Selir Ke-8 sudah terbaring mati di kamarnya.

Namun begitu Qin Wan dan Yan Chi melihat mayat korban dan kondisi kamarnya, mereka seketika merasa ada yang aneh. 
Korban mati dalam keadaan memakai makeup yang sangat tebal padahal dia meninggal pada jam tidur, bajunya juga sangat rapi dan sepatunya juga tidak ada di dalam kamar.

Korban tidak mungkin dibius, dia dibvnuh dalam keadaan sadar dan berjuang keras saat dia dicekik, terbukti dari kuku-kukunya yang patah. 

Namun dilihat dari kondisi kamarnya ini sama sekali tidak tampak seperti lokasi pembvnuhan karena terlalu rapi. Jadi bisa disimpulkan bahwa kamar ini bukan TKP yang sebenarnya. Dia dibvnuh di tempat lain, lalu kemudian dibawa kembali ke sini. 

Akan tetapi, setelah Qin Wan memeriksa tubuh korban, dia meyakini bahwa orang yang membvnuh korban dengan orang yang memindahkan korban adalah dua orang yang berbeda. Orang yang memindahkan korban, bukan orang yang membvnuhnya.

Maka tak lama kemudian, Yan Chi memanggil kembali grupnya Nyonya Tua untuk ditanyai tentang perkara ini, termasuk kedua pelayannya Selir Ke-8. 

Awalnya mereka masih berusaha menutupinya, namun saat Prefek Huo mengancam akan memberi hukuman 30 pukulan pada salah satu pelayan bernama Xiu Qin yang tampak jelas sangat gugup dan terus melirik Nyonya Qin saat ditanyai, Nyonya Tua akhirnya angkat bicara memohon supaya Xiu Qin diampuni dan dengan tenang mengakui bahwa Xiu Qin berbohong atas perintahnya.

Namun Nyonya Tua beralasan bahwa dia melakukannya demi menjaga reputasi keluarga Qin karena Selir Ke-8 mati dengan cara yang yang tak terpuji.

Xiu Qin pun akhirnya mengaku jujur bahwa saat dia datang ke kamar ini pagi tadi, dia malah tidak melihat keberadaan Selir Ke-8 di mana-mana. Namun saat dia hendak keluar untuk mencarinya, tiba-tiba dia mendengar suara jeritan seorang pelayan yang bertugas menyapu rumah.

Saat Xiu Qin pergi ke asal jeritan itu, dia menemukan Selir Ke-8 mati di bawah terali bunga di halaman timur. Dia lalu pergi melaporkan perkara ini ke Nyonya Qin. 

Saat Nyonya Qin dan Nyonya Tua datang dan melihat kondisi Selir Ke-8 yang acak-acakan, Nyonya Tua khawatir itu akan menodai reputasi keluarga Qin, makanya dia kemudian memerintahkan Selir Ke-8 untuk dipindahkan kembali ke kamarnya dan mengganti pakaiannya sebelum melaporkan perkara ini ke Prefek Huo.

Fakta bahwa Selir Ke-8 mati dalam kondisi seperti itu dan keluar tengah malam sendirian, otomatis membuat mereka berpikir bahwa dia melakukan suatu perbuatan tercela dengan seseorang.

Padahal dia salah satu selir kesayangan Tuan Qin, makanya mereka takut ini akan memunculkan rumor buruk tentang keluarga mereka. Nyonya Tua meyakinkan bahwa ini saja yang mereka sembunyikan.

Setelah mereka pergi, Yan Chi cs kemudian mengecek lokasi terali bunga, tapi tempatnya sangat berantakan, Qin Wan pun menjelaskan bahwa tempat ini awalnya ada sumurnya.

Namun semalam Nyonya Tua memerintahkan supaya sumur itu ditutup setelah insiden yang menimpa Qin Shuang. Namun pekerjaannya belum selesai karena sudah terlalu larut, ditambah dengan insiden pagi tadi, makanya tempat ini masih berantakan.

Pertanyaannya, kalau memang Selir Ke-8 berselingkuh, ngapain dia mendatangi tempat ini. Walaupun tempat ini cukup terpencil, tapi tetap saja bakalan kelihatan kalau ada pelayan yang lewat.

Qin Wan setuju, kalau orang mau berselingkuh, seharusnya mereka melakukannya di tempat yang benar-benar terpencil seperti di dalam hutan bambu ungu. Tapi itu tempat terlarang di rumah ini karena insiden salah satu selir yang bvnuh diri di sana.

Saat kedua pelayan kembali dengan membawa bajunya Selir Ke-8 yang dipakainya saat mati, Yan Chi langsung menyuruh Xiu Qin untuk menjelaskan kronologi penemuan korban tadi pagi.

Dengan masih agak takut-takut, Xiu Qin pun menjelaskan bagaimana kondisi asli korban saat dia pertama kali ditemukan, dan penjelasannya sama persis dengan dugaan Qin Wan.

Namun saat Yan Chi tanya apakah Selir Ke-8 beneran berselingkuh dengan seseorang, Xiu Qin menyangkal, atau lebih tepatnya, dia tidak tahu karena Selir Ke-8 sering kali tidak suka dilayani oleh para pelayannya.

Setelah kedua pelayan dibawa pergi untuk diinterogasi lebih mendalam, Qin Wan membuka buntelan berisi bajunya korban dan di sanalah sepatu korban berada. Dari sol sepatunya, ada jejak tanah yang sama dengan jejak tanah di terali bunga ini. 

Jadi bisa dipastikan bahwa memang di tempat inilah TKP yang sebenarnya. Korban sempat berbincang dengan pelaku sebelum kemudian dia diserang dari belakang.

Mengingat korban memakai makeup tebal, bau parfum menyengat dan baju rapi, kemungkinan dia memang punya selingkuhan.

Dilihat dari jejak beberapa bunga dan dedaunan di terali, kemungkinan si pelaku sudah menunggu korban cukup lama di sini. Apakah orang itu sengaja menunggunya hanya untuk membunvhnya? 

Ada jejak tarikan di tanah, ini menunjukkan bahwa korban diseret dua langkah sebelum kemudian dijatuhkan ke tanah lalu dicek!k sampai mati.

Ini seketika mengingatkan Qin Wan bahwa Qin Wan yang asli juga mati dicek1k. Apakah kedua pembvnuhan ini ada hubungannya?

Tepat saat itu juga, tiba-tiba ada saputangan terjatuh dari bajunya Selir Ke-8. Namun anehnya, saputangan itu berbau keringat. Padahal bajunya bau parfum, korban juga sudah mandi dan rapi sebelum keluar, masa keringatan? 

Mengingat bau parfum menyengat dan tebalnya bedak yang dipakai Selir Ke-8 setiap hari, sepertinya dia bukan jenis orang yang akan membiarkan dirinya berbau keringat. Qin Wan langsung sadar kalau saputangan ini pasti bukan milik korban.

Xu He yang masih memeriksa tubuh korban, mendadak muncul karena dia menemukan sesuatu dari tubuh korban yang membutuhkan pendapat Qin Wan. 

Begitu Qin Wan masuk dan melihat tubuh korban yang sepenuhnya terbuka, dia langsung paham mengapa korban setiap hari memakai bedak sangat tebal. Ternyata bukan karena dia suka dandan, tapi untuk menutupi koreng dan borok yang ada di seluruh wajahnya dan tubuhnya. Dia sama seperti Qin Li, menderita sipilis.

Hmm, jadi apakah ini ada hubungannya dengan Qin Li? Tapi Qin Li bilang kalau dia mendapatkan penyakitnya dari orang luar kediaman? Ataukah dia berbohong?
Bersambung...

Post a Comment

0 Comments