Begitu menangkapnya, Feng Ming langsung memeluknya erat sampai Feng Yue susah napas. Namun berhubung sekarang Feng Yue tidak memiliki kekuatan untuk mendorongnya, jadi Feng Yue cuma bisa mendesah sebal sembari mengingatkan Feng Ming bahwa perjodohan mereka sudah otomatis hancur setelah masalah yang menimpa keluarganya. Jadi tidak seharusnya Feng Ming bersikap seperti ini.
Baiklah, Feng Ming tidak akan gegabah untuk membicarakan masalah hati. Tapi... dia tetap mau membantu Feng Yue balas dendam.
"Tidak perlu merepotkan dirimu sendiri. Jika kau tidak datang, Henlan Chang De pasti sudah mati sekarang."
Ah! Baru ingat HeLan Chang De, Feng Ming langsung menggandeng Feng Yue balik ke sana. Dia menyarankan sebaiknya orang ini jangan dibunuh dulu supaya bisa memberikan kesaksiannya, tapi Feng Yue menolak. Dia cuma mau membunuh orang ini, masa bodo dengan hal lain.
"Kau dulu cukup pintar, kenapa sekarang sangat gegabah?" Heran Feng Ming.
Dia lalu menyuruh Luo Hao untuk mengikat He Lan Changde dan membawanya ke kediaman Pangeran Xiao. Hah? Feng Yue bingung, kediaman Pangeran Xiao? Tempat apa itu?
Lah? Feng Ming kira kalau Feng Yue sudah tahu karena dia kan sudah bertemu Yin Ge Zhi. Dia sekarang diturunkan gelarnya jadi Pangeran Berbakti karena Kaisar sudah mengangkat Pangeran Ke-2 jadi Putra Mahkota dan dipindahkan ke kediaman Pangeran.
Feng Yue tercengang mendengarnya. Sekarang dia akhirnya mengerti kenapa Yin Ge Zhi tadi tampak sedih. Kaisar sudah gila apa? Bisa-bisanya melewatkan Yin Ge Zhi yang begitu berbakat dan malah menunjuk Pangeran Ke-2 yang biasa-biasa saja untuk jadi Putra Mahkota.
Feng Ming juga heran. Walaupun pada dasarnya dia tidak suka sama Yin Ge Zhi, tapi dia akui kalau Yin Ge Zhi itu bijaksana dan berani. Kalau dia yang jadi penguasa, maka dia akan bisa melindungi negara ini pada masa kekacauan (perang antar negara). Tapi kalau Pangeran Ke-2... dia tidak yakin.
Memikirkan sifat Yin Ge Zhi yang menjunjung tinggi kebenaran, Feng Yue menduga kalau Yin Ge Zhi mungkin tidak akan lagi melindungi Kaisar sekarang. Tapi, apakah dia benar-benar bisa melawan Kaisar?
Begitu tiba di kediaman baru Yin Ge Zhi, Feng Ming penasaran apakah Feng Yue masih menyukai Yin Ge Zhi. Feng Yue menyangkal, mengklaim kalau dia sudah lama berhenti suka sama tuh orang. Wah! Jawabannya langsung membuat Feng Ming sumringah bahagia banget.
Melihat ketulusannya, baru sekarang Feng Yue menyesal karena dulu tidak pernah menghargai orang yang menyukainya ini. Tapi nasi sudah jadi bubur, segalanya sudah tidak bisa kembali.
Masih sama seperti tadi, Feng Ming tidak mau repot-repot bersopan santun dan langsung menendang pintu lagi sambil teriak-teriak memanggil Yin Ge Zhi.
Yin Ge Zhi yang saat itu hendak tidur, awalnya berniat mengabaikannya. Namun begitu mendengar suara Feng Yue yang mengumumkan bahwa mereka sudah menangkap Helan Chang De, dia langsung keluar dan menatap mereka berdua dengan muka tak senang.
Feng Yue mengira kalau dia tak senang cuma karena merasa terganggu doang, tapi Feng Ming seketika memahami alasan ketidaksenangan Yin Ge Zhi, makanya dia langsung saja merangkul Feng Yue dengan gaya angkuhnya. Yin Ge Zhi tidak ingin dia menemukan Guan Qing Yue kan? Sekarang dia sudah menemukannya, apa Yin Ge Zhi tambah marah sekarang?
Yin Ge Zhi sontak menyerang Feng Ming, tapi Feng Ming malah tambah senang dan semakin memprovokasinya. Untungnya Feng Yue segera menengahi mereka sebelum Yin Ge Zhi benar-benar mengamuk.
Saat itulah Yin Ge Zhi mulai melihat keberadaan Helan Chang De yang sudah semakin lemah. Helan Chang De langsung berusaha membela diri dan mengingatkan Yin Ge Zhi tentang kesetiaannya dulu yang pernah beberapa kali melindungi Yin Ge Zhi dengan tubuhnya semasa mereka berperang bersama.
Namun Yin Ge Zhi sama sekali tak gentar. Karena walaupun dia akui bahwa Helan Changde pernah melindunginya pada tahun-tahun awal dulu, tapi dia juga tahu segala kejahatan Helan Chang De yang dulu pernah menerima suap untuk mempromosikan seorang anak bangsawan untuk menduduki posisi kapten.
Namun dulu dia masih berbaik hati pada Helan Chang De karena memikirkan ibunya Helan Chang De yang katanya sakit parah, makanya waktu itu dia menghukum Chang De karena alasan lain. Namun pasca Perang Pingchang, Chang De mengundurkan diri dari militer dan menjadi inspektur di ibu kota. Pertanyaannya, dari mana dia mendapatkan uang untuk mendapatkan posisi ini?
Puluhan ribu prajurit mati pada Perang Pingchang dan Jenderal Guan difitnah melakukan pengkhianatan negara, semuanya gara-gara Chang De. Apakah dia tidak merasa bersalah?
Chang De akui kalau dia merasa bersalah, tapi di atas segalanya, dia lebih memikirkan nasib dirinya sendiri. Kaisar tidak pernah menghargai prajurit, para prajurit yang pensiun, kebanyakan cuma jadi petani, dia tidak mau.
Dia mau tetap jadi pejabat, tapi jadi pejabat itu ada harganya. Lalu kemudian Jenderal Yi mengancamnya dengan menggunakan nyawa ibunya sekaligus menawarinya uang demi mendapatkan satu informasi itu. Jadi mana mungkin dia menolaknya.
Pengakuannya sontak membuat Yin Ge Zhi mencekiknya kuat-kuat. Feng Ming berusaha mencegahnya supaya Chang De bisa mengakui ucapannya ini di hadapan Kaisar.
Namun baik Feng Yue maupun Yin Ge Zhi sepakat bahwa memberitahukan pengakuannya ke Kaisar itu percuma. Saat Kaisar tidak mau dengar, bahkan sekalipun Jenderal Guan hidup kembali juga Kaisar tetap tidak akan peduli.
Namun Yin Ge Zhi kemudian mundur untuk memberi kesempatan pada Feng Yue untuk membunuh orang ini sendiri, dan Feng Yue dengan senang hati mengiris pergelangan tangan Chang De dan membiarkannya mati pelan-pelan kehabisan darah, dan saat dia mulai sekarat ini, Feng Yue mulai membuka penyamarannya, membiarkan Chang De tahu di tangan siapa dia mati.
Setelah Chang De mati, Yin Ge Zhi berusaha mengusir Feng Ming pulang dengan alasan sudah larut malam, tapi Feng Ming malah menyatakan bahwa dia mau ngobrol sama Feng Yue dulu.
Feng Yue menolak ngobrol sama dia, tapi Feng Ming terus bersikeras mau ngobrol sama dia, bodo amat mau tengah malam kek, etiket apalah nggak penting bagi dia, pokoknya dia mau ngobrol sama Feng Yue, dan mereka juga butuh tempat untuk ngobrol. Kebetulan sekali, kediamannya Pangeran Berbakti ini kan luas, jadi bagaimana kalau dia ngasih mereka sebuah halaman untuk ngobrol?
Oh boleh, Yin Ge Zhi mengizinkan tapi... dengan alasan bahwa semua kediaman belum dibersihkan, jadi mereka ngobrol di aula utama saja. Dia langsung menuntun mereka ke aula utama sambil membawa darahnya Chang De yang mereka tadahi di sebuah mangkok.
Ngapain dia ikut ke sini? Ya, karena dia tidur di sini. Pfft! Dia langsung duduk di meja kerjanya, membiarkan Feng Yue dan Feng Ming ngobrol di dekatnya.
Feng Ming agak tak nyaman dengan keberadaannya, dia kan jadi tidak bisa ngobrol romantis dengan Feng Yue. Namun dengan ada atau tidaknya Yin Ge Zhi di sini, Feng Yue sendiri tidak ada niatan untuk ngobrol romantis dengan Feng Ming dan cuma beramah tamah menanyakan kabar Feng Ming dan memberitahu bahwa setengah balas dendamnya sudah selesai setelah dia membunuh beberapa orang Wu yang terlibat.
Feng Ming menawarkan bantuannya, tapi Feng Yue menolaknya dengan sopan. Sikapnya yang jauh beda dibandingkan dulu ini, membuat Feng Ming jadi agak sedih. Dulu Guan Qing Yue sangat liar, tapi sekarang, walaupun dia jauh lebih sopan, tapi terasa seperti mati. Rasanya menyesakkan melihat Guan Qing Yue berubah jadi seperti ini.
Interaksi mereka tersela oleh Yin Ge Zhi yang mendadak memanggil Feng Yue untuk membantunya. Ternyata dia sedang memalsukan surat penyataan kejahatan Helan Chang De yang dia tulis pakai darah orang itu.
Feng Ming kaget dengan perbuatannya, tapi Yin Ge Zhi sama sekali tak merasa bersalah, malah dengan entengnya menyatakan bahwa dia hanya membantu yang sudah mati untuk mengakui kejahatannya. Jika kebenaran tidak bisa mengalahkan kejahatan, maka yang terbaik adalah mengalahkan kejahatan dengan kejahatan juga.
Yang lebih tidak Feng Ming sangka, Feng Yue sangat setuju dengan Yin Ge Zhi, bahkan dengan senang hati membantunya mengaduk semangkok darah itu supaya tidak kering. Orang lain duluan yang tidak berperikemanusiaan, jadi wajar kalau mereka juga tidak jujur.
Feng Ming awalnya bingung, tapi setelah memikirkan ucapan mereka baik-baik, dia akhirnya merasa mereka ada benarnya.
Setelah Yin Ge Zhi selesai menulisnya, dia kemudian menyerahkannya ke Feng Yue dan menyuruh Feng Yue untuk mencopy-nya ribuan lembar, dia sendiri yang akan membayar biayanya. Lalu nanti setelah selesai dicopy, Yin Ge Zhi menyuruhnya untuk menempelkan surat pernyataan yang asli di gerbang istana, yang notabene, area penjagaannya Feng Ming.
Dengan adanya Feng Ming di sana, maka tidak akan ada yang berani merobek surat ini. Saat masyarakat melihat copy-annya dan aslinya di gerbang istana, maka pasti akan menimbulkan kehebohan.
Jika Kaisar tidak mau dengar, maka biarkan masyarakat mengetahui kebenarannya. Jika sejarah resmi bersikeras mencap Jenderal Guan sebagai pengkhianat, maka biarkan sejarah tak resmi yang membersihkan namanya. Menyadari maksudnya, Feng Yue langsung melesat keluar sebelum Feng Ming sempat menghentikannya.
Feng Ming akhirnya berbalik untuk mengonfrontasi Yin Ge Zhi karena dia tahu kalau Yin Ge Zhi menyukai Feng Yue. Tapi asal Yin Ge Zhi tahu saja, Feng Yue bilang kalau dia sudah tidak lagi menyukai Yin Ge Zhi. Dan lagi, tidak ingatkah Yin Ge Zhi tentang siapa yang menulis dekret eksekusi seluruh Guan?
"Yang Mulia dan aku mungkin sama-sama tidak akan mendapatkan hasil baik (tentang Feng Yue), tapi situasi Yang Mulia jauh lebih buruk daripada aku. Memikirkan ini, aku merasa jauh lebih tenang," sinis Feng Ming lalu kemudian berjalan pergi dengan anggun, membuat Yin Ge Zhi jadi tambah kesal sama dia.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam