Sinopsis Scent of Time Episode 4 - Part 2

Suatu hari, Hua Qian sedang bersantai di taman, sementara Qian Zhi sibuk mengupas kacang kenari. Sedangkan pelayan keduanya - pelayan baru, sedang sibuk menyiram area sekitarnya dengan parfum.

Qian Zhi mengendusi baunya dan merasa baunya agak beda dari parfum yang biasanya. Si pelayan mengaku bahwa ini memang parfum yang agak beda dari yang biasanya.

Sudah satu bulan Hua Qian menikah, tapi satu-satunya yang dia pikirkan hampir setiap hari adalah upacara sembahyang leluhur. Padahal masih 49 hari lagi, tapi dia benar-benar sudah tidak sabaran.

Qian Zhi tidak mengerti kenapa kali ini Hua Qian ngebet banget ingin menghadiri acara itu, biasanya dia selalu pura-pura sakit untuk menghindarinya.

"Ini beda. Upacara tahun ini adalah hal besar, itu kesempatan mereka untuk menyatakan cinta. Namun sekarang, ini menjadi satu-satunya kesempatanku untuk memperbaiki kesalahan."

"Menyatakan cinta? Siapa?" tanya Qian Zhi.

"Rahasia tidak boleh diungkap."

Tepat saat itu juga, Nan Feng - pengawalnya Ye Lan, datang membawakan alat musik Guqin yang dikirim Ye Lan untuk Hua Qian. Hmm, kenapa dia mengirim itu?

Jadi ceritanya, setelah Hua Qian mengusirnya waktu itu, Nan Feng berpikir kalau Hua Qian pasti marah pada Ye Lan gara-gara Ye Lan meninggalkannya sejak malam pernikahan mereka.

Ye Lan jadi galau, makanya dia meminta pendapat Nan Feng tentang apa yang harus dia lakukan untuk menebus kesalahannya pada Hua Qian. Nan Feng pun menyarankan agar Ye Lan mencari tahu apa hobinya Hua Qian.

Hobinya Hua Qian adalah bermain Guqin. Begitulah bagaimana kemudian, Nan Feng mewakili tuannya, mengirimkan Guqin itu pada Hua Qian. 

Itu adalah Guqin kualitas tinggi yang dibuat oleh seorang pengrajin terbaik. Ye Lan susah payah mendapatkan ini khusus untuk Hua Qian. Namun Hua Qian sama sekali tak tertarik dan hanya menitip pesan ucapan terima kasih untuk Ye Lan lalu menyuruh pelayan keduanya untuk menaruh Guqin itu di gudang tanpa mau repot-repot untuk mencoba memainkannya. Pfft!

Nan Feng pun pamit, tapi sekilas melirik Qian Zhi dan Qian Zhi membalasnya dengan pelototan kesal. Qian Zhi memang sudah sebal pada Nan Feng karena Nan Feng-lah yang selalu menyampaikan kabar tidak baik.

Nan Feng yang menyampaikan kabar bahwa Ye Lan tidak akan datang pada malam pernikahan. Nan Feng juga yang membuat Ye Lan meninggalkan Hua Qian di tengah jalan pada waktu mereka mau pergi ke rumah Keluarga Hua waktu itu. (Pfft! Kayaknya duo pelayan dan pengawal ini bakalan jadi pasangan nantinya) Hua Qian memperhatikan interaksi kedua orang itu dan merasa geli karenanya.

Sejak saat itu, setiap hari Nan Feng selalu rutin bolak-balik mengantarkan segala macam benda-benda berharga hadiah dari Ye Lan untuk Hua Qian, tapi Hua Qian menerima semuanya dengan dingin dan selalu menyuruh pelayannya untuk menyimpan semuanya di gudang. Pfft!

Ye Lan jelas bingung dengan sikap istrinya itu dan jadi kesal pada Nan Feng, soalnya ini kan idenya Nan Feng. Menurut Nan Feng, mungkin karena Ye Lan terlambat dalam bertindak, apalagi sekarang sudah satu bulan sejak mereka menikah. Mungkin Hua Qian sebenarnya hanya ingin bertemu langsung dengan Ye Lan.

"Aku bahkan tidak tahu kenapa aku meminta nasihatmu!" 

Kesal, Ye Lan akhirnya beranjak pergi untuk menemui Hua Qian, kali ini dia cuma membawa makanan manis karena dia tahu kalau Hua Qian suka makan makanan manis.

Tapi Qian Zhi malah memberitahunya bahwa Hua Qian sekarang sudah tidak boleh makan makanan manis karena sebelum menikah, dia menderita sakit gigi. Pfft! Ye Lan jadi canggung karenanya.

Dia berniat ingin mengajak Hua Qian kencan ke mana saja yang Hua Qian mau, tapi Hua Qian dengan sopan menolak dengan alasan tidak ada tempat yang ingin dia kunjungi dan menyuruh Ye Lan untuk mengurusi pekerjaannya yang lebih penting saja.

Ngomongnya tidak ada tempat yang ingin dia kunjungi, tapi tak lama kemudian, dia pergi sendirian ke Taman Zhong untuk menemui Tuan Putri dengan alasan bahwa dia sangat merindukan Tuan Putri. Pfft! Padahal jelas-jelas dia sedang berusaha menghindari suaminya sendiri.

Tepat saat itu juga, Zhong Xi Wu juga datang. Tuan Putri langsung mengkhawatirkan kesehatannya karena kemarin Xi Wu memanggil tabib, tapi Xi Wu meyakinkan Tuan Putri kalau dia hanya sakit perut biasa. 

Lalu tak lama kemudian, muncul seorang pelayan yang tampaknya naksir sama Xi Wu. Dia beralasan kalau dia datang untuk melaporkan inventaris rempah, tapi semua yang hadir di sana tampak jelas tahu betul tujuan utamanya adalah untuk menarik perhatian Xi Wu, tapi Xi Wu sendiri cuek dan tidak tertarik sedikit pun. Tuan Putri pun tak senang dan langsung mengusirnya.

Tak lama setelah si pelayan pergi, muncullah Hua Man. Semua orang juga bisa melihat kalau hubungan kedua sepupu ini jauh dan tegang, tapi Hua Qian dengan lancarnya menyangkal  tuduhan tentang ketegangan hubungan mereka biar tidak ada yang curiga.

Dia mengklaim kalau mereka jarang bertemu hanya karena sekarang dia tidak enak mengganggu Hua Man setelah Hua Man menjadi pelayannya Xi Wu, mereka tetaplah keluarga biarpun terasa jauh.

Bahkan sembari menampilkan senyum manisnya, dia memberitahu Hua Man untuk tidak sungkan padanya kalau Hua Man butuh bantuan apa pun. Hua Man cuma bisa diam menahan kesal mendengar omongannya.

Qian Zhi tidak mengerti kenapa Hua Qian malah lebih memilih mengunjungi Tuan Putri alih-alih menghabiskan waktu dengan suaminya.

"Yang Mulia berasal dari istana, dia orang yang rasional. Tidak ada salahnya, jika aku bisa mendapatkan dukungannya. Aku sudah memikirkannya, Halaman Putri Kerajaan adalah satu-satunya tempat yang tidak bisa didatangi Tuan bersamaku."

Padahal jelas-jelas maksudnya adalah menghindari Ye Lan sekaligus mendekatkan diri pada Tuan Putri agar Tuan Putri bisa membantunya di masa depan.

Tapi Qian Zhi malah salah paham mengira kalau Ye Lan sedang memainkan trik tarik-ulur untuk semakin menjerat Ye Lan dengan kuat. Dia yakin banget dengan dugaannya, soalnya tadi Nan Feng bilang sama dia kalau Ye Lan mau cuti selama setengah bulan biar bisa lebih sering bersama Hua Qian. Pfft!

Jelas bukan itu yang Hua Qian mau. Makanya sejak saat itu, Hua Qian rutin mendatangi Tuan Putri setiap hari dan melakukan berbagai cara untuk mengakrabkan diri dengannya. Setiap hari pula, Xi Wu rutin mendapatkan kabar tentang kedatangannya yang semakin lama membuatnya semakin keheranan.

Hua Qian bahkan memberi hadiah sebuah tasbih yang terbuat dari dupa yang sudah disucikan oleh biksu. Putri semakin lama jadi semakin menyukainya.

Saat dia ditanya tentang alasan kedatangannya setiap hari ke sini, Hua Qian beralasan bahwa dia mewakili suaminya untuk berbakti pada Tuan Putri yang telah menganggap Ye Lan seperti putranya sendiri sejak Ye Lan masih kecil.

Tuan Putri mengira kalau Hua Qian ingin dia bicara pada Ye Lan agar Ye Lan lebih memperhatikan keluarganya. Namun yang tak disangkanya, Hua Qian malah menolak dan justru berkata bahwa suaminya itu harus lebih memperhatikan karirnya. Tuan Putri dan yang lain jelas bingung dengan keanehannya.

Tepat saat itu juga, si pelayan yang naksir Xi Wu, datang lagi membawakan sekotak leci kiriman Ibu Suri untuk Xi Wu. Dia sudah antusias saja menawarkan diri untuk mengirimkan leci ini ke Xi Wu.

Tapi Tuan Putri jelas tidak mau, jadi Tuan Putri dengan cerdiknya memerintahkan Hua Qian untuk mengirimkan leci itu ke Xi Wu. Hua Qian awalnya kaget dan ragu, tapi berhubung ini perintah Tuan Putri, jadi tidak mungkin dia menolaknya.

Jadilah Hua Qian yang mengantarkan sekotak leci itu ke Xi Wu. Tapi alih-alih menyuruh pelayannya untuk mengambil kotak itu dari Hua Qian, Xi Wu malah sengaja diam sehingga Hua Qian harus mendekat dan meletakkan kotak itu di dekatnya.

Hua Qian mau langsung pergi setelahnya, tapi Xi Wu malah menyuruhnya untuk membaca Buku Besar yang berisi catatan-catatan penarikan uang yang dilakukan gege-nya Hua Qian di toko atas nama ayah mereka.

"Menurutmu, apakah ayahmu mengetahuinya?" pancing Xi Wu, "aku juga mendengar kepala pelayan lain mengatakan kalau kakakmu sering menghabiskan banyak uang di rumah bord1l. Apa ayahmu tidak mendidiknya dengan benar? Atau ayahmu juga melakukan hal yang sama?"

Cemas, Hua Qian sontak berlutut dan berusaha menjelaskan situasi keluarga mereka, dan mengakui bahwa ayahnya memang sudah gagal mendidik gege-nya dan kurang memperhatikannya karena kesibukannya bekerja sejak gege-nya masih kecil.

"Kalau begitu, menurutmu, bagaimana aku harus menghukumnya atas perbuatannya?"

Hua Qian mendadak nge-drama dan mengklaim kalau dia tidak tahu bagaimana harus menghukum gege-nya itu, jadi dia menyerahkannya masalah itu sepenuhnya pada Xi Wu saja. Xi Wu lebih bijak dan lebih tahu apa yang harus dia lakukan untuk menangani gege-nya itu.

"Kepala Pelayan Hua selalu membual dan mengatakan bahwa putrinya sempurna. Kenapa kau sangat menahan diri di depanku?"

"Orang tua pasti akan menganggap anak mereka yang terbaik. Tidak bisa dihindari bahwa mereka melebih-lebihkan."

Mendengar itu, Xi Wu tiba-tiba mendekat dan mengulurkan tangan yang jelas saja membuat Hua Qian jadi semakin gugup dan cemas.

Adegan Bonus:

Setelah Hua Qian mengantarkannya pulang waktu itu, Xi Wu tak sengaja bertemu dengan Ye Lan yang kebetulan baru mau pulang. Xi Wu mengaku bahwa tadi dia bertemu dengan Hua Qian dan berkomentar bahwa istrinya Ye Lan itu sekarang sudah banyak berubah. Hua Qian yang sekarang, membuat Xi Wu merasa kalau Hua Qian mirip dengan ayahnya.

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments