Sinopsis Mysterious Lotus Casebook Episode 8 - Part 3

Sementara itu, A Fei sedang melihat-lihat buku catatan di perpustakaan Kuil Pudu, tapi yang dia temukan hanya satu baris informasi tentang Shi Hun yang dikeluarkan dari kuil karena serakah dan akhirnya bergabung ke Aliansi Jinyuan.

Setelah membantu memulihkan tenaganya Lian Hua, Biksu Wuliao masih terus berusaha membujuknya. Dia memberitahu bahwa menurut informasi yang dia, pengkhianat yang memberi racun pada Lian Hua dulu ternyata adalah Yun Bi Qiu. 

Saat tahu Xiang Yi berada dalam bahaya, Yun Bi Qiu menyesal dan berusaha mengejar dari mencari Xiang Yi selama beberapa bulan, tapi tidak berhasil.

Saat ketua Balai Baichuan menemukannya dan menvsvk d4danya, Bi Qiu sama sekali tidak melawan dan mengaku jujur bahwa dia melakukannya karena dihasut oleh pengkhianat dan tidak benar-benar bermaksud menyakiti Xiang Yi.

Karena itulah, dia akhirnya dibiarkan tinggal di Balai Baichuan dan selama 10 tahun ini selalu mengurung diri di sana, menolak memaafkan dirinya sendiri. Karena itulah, Biksu Wuliao sekali lagi berusaha membujuk Xiang Yi untuk kembali.

Tapi Xiang Yi sama sekali tak goyah oleh bujukannya dan fokus menanyakan hal yang lebih mengkhawatirkannya. Apakah ada masalah yang terjadi di Balai Baichuan?

Biksu Wuliao menyangkal, bukan Balai Baichuannya yang ada masalah. Hanya saja baru-baru ini, Balai Baichuan mendapatkan pedang baru. Makanya mereka mengirim undangan ke para rekan mereka untuk melihat-lihat dan mengagumi pedang itu. Pedang itu adalah pedang milik Xiang Yi dulu, Pedang Shaoshi, yang hilang pasca pertarungan 10 tahun yang lalu di Laut Timur.

Beberapa tahun yang lalu, pedang itu ditemukan seorang pemancing. Dan sejak saat itu, pedang itu sudah dijual berulang kali, 43 kali berganting pemilik, hingga akhirnya kembali ke Balai Baichuan.

Karena itulah Biksu Wuliao ngebet membujuk Lian Hua untuk kembali ke Balai Baichun. Bukankah seharusnya pedang ini kembali ke tangan pemiliknya?

Sayangnya, Lian Hua terlalu keras kepala dan ikhlas untuk melepaskan pedang itu. Dia percaya suatu hari nanti, pedang itu pasti akan menemukan pemilik lain yang baik.

"Di mana orangnya? Kesampingkan dulu tentang orang lain, ada satu orang yang harus kau temui. Pendekar Wanita Qiao (Wan Mian) juga sedang ada di Balai Baichuan. Setiap tahun, dia akan datang ke kuil dan berdoa untukmu. Tetapi, dia tidak pernah mau menyalakan lilin kematian. Karena bagaimanapun, dia tidak percaya kalau kau sudah meninggal. Beberapa tahun ini, Pendekar Xiao (Zhi Jin) berusaha keras menjaganya. Dia bersikeras menunggumu, kau berhasil hidup, tapi malah tidak mau pulang. Apakah kau tidak ingin menyelesaikan situasi yang menyedihkan ini?"

"Aku tidak ikut campur, merupakan penyelesaian yang paling bagus," ujar Lian Hua keras kepala.

"Tapi akhir dari semuanya adalah penyesalan."

"Hidup ini memang penuh dengan penyesalan. Sudah 10 tahun, tidak ada yang tidak bisa diikhlaskan."

Biksu Wuliao menyerah, dia sudah gagal membujuk Xiang Yi yang hatinya sudah mati. Biksu Wuliao akhirnya beralih topik untuk menjawab pertanyaan Lian Hua tentang Shi Hun dan membenarkan bahwa orang itu dulunya bernama Hui Yuan yang dikeluarkan dari Kuil Pudu.

Mengenai keberadaannya pasca keluar dari Aliansi Jinyuan, dulu waktu Balai Baichuan baru berdiri, mereka menangkap banyak sekali sisa anggota Aliansi Jinyuan. 

Namun atas usulan Qiao Wan Mian, beberapa orang dilepaskan karena beberapa orang ini tidak pernah melakukan kejahatan. Nama-nama orang yang dilepaskan ini, hanya Qiao Wan Mian yang tahu karena dia sendiri yang mengurusnya.

Jadi... kalau Lian Hua mau mengetahui keberadaan orang itu, sebaiknya Lian Hua tetap pergi ke Balai Baichuan dan menemui Qiao Wan Mian.

Tepat saat itu juga, seorang biksu kecil datang membawakan makanan untuk mereka. Biksu Wuliao dengan riang mengajak Lian Hua makan bersama sambil bercerita bahwa kuil mereka kedatangan koki baru bernama Jing Ren, masakannya sangat enak.

Tapi saat Lian Hua memperhatikan anjingnya yang sedang sibuk sendiri mengoyak potongan-potongan kertas, Lian Hua memperhatikan beberapa keanehan kertas itu dan menyimpulkan bahwa si koki baru ini mencuri makanan.

Lian Hua lalu pamit duluan dan bertemu A Fei di luar, dan keduanya sepakat untuk pergi ke Balai Baichuan. Setibanya di sana, tempat itu sudah sangat ramai oleh berbagai tamu yang datang untuk melihat pedang.

Mereka tidak bisa masuk begitu saja karena hanya orang-orang yang punya undangan yang boleh masuk atau punya orang dalam yang bisa menjamin mereka. 

Untungnya ada Duo Bing yang dengan senang hati menjadi ordal yang menjamin mereka. Dia menyambut Lian Hua dengan riang tapi A Fei dia abaikan.

Berhubung acara belum mulai, Duo Bing mengajak Lian Hua ke aula tempat lukisannya Li Xiang Yi. Dia dengan bangga memperkenalkan pria dalam lukisan itu adalah gurunya, Li Xiang Yi.

Lian Hua galau menatap lukisan masa lalunya, sosoknya yang dulu tampak penuh dengan kebanggaan, sungguh sangat berbeda dari dirinya yang sekarang.

Makanya dia sengaja mengejek bahwa penampilan pria itu terlihat biasa saja. Duo Bing tidak terima gurunya dihina seperti itu. Bahkan setelah 10 tahun lamanya, tidak ada orang di sini yang melupakannya.

Duo Bing tiba-tiba kepingin permen dan langsung menuntut Lian Hua untuk memberinya permen, soalnya kan Lian Hua juga biasanya suka permen. Namun ternyata permen itu bukan untuk dia makan, melainkan untuk dia persembahkan ke altar Xiang Yi karena dia tahu kalau gurunya itu juga menyukai permen.

"Setiap aku datang aku pasti membawa sedikit (permen) untuknya. Di mata semua orang, dia adalah Ketua Sekte Sigu, Li Xiang Yi. Andalan banyak orang, tapi ada banyak orang juga yang ingin menantangnya. Tapi tidak banyak yang benar-benar memperhatikan kesukaannya."

Dari mana Duo Bing bisa tahu kalau Li Xiang Yi menyukai permen? Karena dulu waktu Xiang Yi berjalan pergi usai memberinya bel4ti mini, Duo Bing melihatnya makan permen. Siapa sangka kalau ahli bela diri nomor satu ternyata suka memakan permen kayak anak kecil.

Tepat saat itu juga, Duo Bing tiba-tiba melihat fitur sisi wajah Lian Hua yang sontak membuatnya kebingungan menyadari fitur sisi wajah Lian Hua mirip dengan fitur sisi wajah Xiang Yi yang ada di lukisan. 

Namun bahkan sebelum dia sempat mengomentari kesamaan fitur sisi wajah mereka, A Fei mendadak muncul dan to the point menyatakan bahwa Xiang Yi bukan ahli bela diri nomor satu, tapi nomor dua, soalnya dia kalah dalam pertarungan di Laut Timur 10 tahun yang lalu.

Duo Bing sontak kesal tidak terima gurunya dituduh kalah dari Di Fei Sheng, "apa kau melihatnya? Mereka bertarung di laut, kau waktu itu ada di mana? Apa kau siluman ikan atau siluman kura-kura? Hah?!"

Lian Hua tersenyum geli mendengarnya, tapi buru-buru menengahi mereka dan mengingatkan mereka bahwa acaranya sudah dimulai.

Pedang itu ternyata ditemukan oleh Xiao Zhi Jin dan Qiao Wan Mian. Namun melihat Qiao Wan Mian justru membuat Lian Hua jadi melo teringat masa lalu, saat mereka masih bersama dulu, melewati masa-masa indah berpacaran sambil latihan pedang bersama.

"Sudah bertahun-tahun. Bisa berhasil menemukan pedang Shaoshi yang selalu dibawa Xiang Yi selama hidupnya, kami juga sangat terhibu," ujar Wan Mian, "hari ini aku berharap para pendekar, jangan melupakan untuk menghukum yang jahat dan menyebar kebaikan, mimpi untuk membuat dunia ini damai, agar tidak mengecewakan keinginan Xiang Yi."

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments