Sinopsis My Girlfriend is an Alien Season 2 Episode 4 - Part 1

Xiao Qi kepedean monyongin bibir untuk mencium Leng, Leng pun menutup mata... lalu tertidur. Pfft! Yah... nggak jadi nempel deh tuh bibir. Xiao Qi agak kecewa. Tapi berhubung dia sendiri sudah kecapekan dan terlalu malas bergerak pulang ke rumahnya sendiri, Xiao Qi akhirnya tidur sambil memeluk Leng.


Keesokan harinya, Leng bangun duluan dan mendapati Xiao Qi tidur dalam pelukannya, dan pastinya, sambil meraba dadanya. Leng ingat hampir semua kegilaannya saat mabuk, tapi tidak ingat bagian dia terbang ke langit.


Sontak saja Leng langsung mendorong Xiao Qi, seolah Xiao Qi yang salah. Jelas saja Xiao Qi tidak terima, Leng sendiri yang memohon-mohon padanya sambil mewek dan menggenggam tangannya agar dia tetap tinggal.

Malu, Leng sontak menutup mulut Xiao Qi dengan membuatkannya sarapan. Wah! Xiao Qi tidak menyangka kalau Leng ternyata bisa masak juga. Hebat! Apa biasanya Leng makan sebanyak ini sendirian?

Leng mengaku tidak, biasanya dia hanya minum kopi. Xiao Qi mengerti, kalau makan sendirian memang takut mubazir. Tapi jika makan berdua, bisa makan lebih banyak dan beragam. Kelak, Leng boleh memanggilnya untuk menemaninya sarapan, atau kalau Leng merasa kurang ramai, mereka bisa sarapan bersama Xiao Bu dan Kakak Chai.

Tapi semua cerocosannya malah membuat Leng mendadak jadi narsis puuuuoooollllll, mengira kalau Xiao Qi melakukan semua ini karena Xiao Qi sangat tergila-gila padanya. Maklum sih, dia memang sangat tampan, hebat dan sempurna. Tapi sebaiknya Xiao Qi menyerah saja sejak awal karena mereka tidak akan berhasil.

Beuh! Xiao Qi sinis banget mendengar kesombongannya yang tiada tara itu. Harap Leng tahu saja, dia sama sekali tidak tertarik pada Leng, dia cuma suka aromanya Leng. Ooops! Keceplosan. Maksudnya, Xiao Qi kagum sama Leng soalnya Leng tuh cowok yang menawan.

Begitu Xiao Qi pulang tak lama kemudian, dia langsung disambut heboh sama Kakak Chai dan Xiao Bu. Kakak Chai sudah senang saja mengira hubungan Xiao Qi dan Leng akhirnya berhasil dan dengan antusias menyuruh Xiao Qi menceritakan kebersamaan mereka semalam.

Tapi setelah Xiao Qi bercerita, dia jelas kecewa karena ternyata tidak terjadi apa-apa antara Xiao Qi dan Leng sesuai perkiraannya. Awalnya dia pikir masalah di antara mereka tuh karena Leng, tapi ternyata Xiao Qi juga sama saja. Mengecewakan, mending buka toko sekarang saja lah, kerja, kerja.


Xiao Qi dan Xiao Bu pikir kalau mereka akhirnya berhasil mengumpulkan lebih banyak hormon semalam. Tapi setelah mengecek cincinnya, ternyata malah tidak ada penambahan hormon sama sekali. Kok aneh?

Xiao Qi jadi kesal, padahal dia sudah susah payah menjaga Leng semalaman, bisa-bisanya Leng sama sekali tidak tertarik padanya. Kalau begini, kapan mereka bisa pulang?

"Tidak apa-apa, Xiao Qi. Aku akan berjuang untuk memperbaiki pemancar sinyalku. Kita masih bisa pulang."

"Kupikir mengumpulkan hormon bisa lebih cepat daripada memperbaiki pemancar sinyal dalam otakmu. Aduh, gawat! Aku sepertinya melakukan kesalahan lagi. Aku sepertinya tidak sengaja memberitahu soal hormon pada Fang Leng."

"Tidak apa-apa. Lagipula, biasanya juga Fang Leng mengira otakmu bermasalah. Apa pun yang kau katakan, dia tidak akan memikirkannya," santai Xiao Bu. (Pfft!)


Di kantor, Asisten Han kepedean banget mengira bosnya pasti akan sangat berterima kasih padanya atas jasanya mendekatkannya dengan Xiao Qi semalam. Tapi saat Leng datang, Leng malah kesal karena semalam Asisten Han tidak mengantarkannya pulang.

Ucapan Xiao Chi tentang aromanya tadi, membuat Leng jadi punya inspirasi untuk membuat parfum baru. Dia langsung mengumpulkan timnya untuk rapat dan mempresentasikan ide barunya, parfum aroma kekasih yang dia namai 'Dreamy'. Konsep dari parfum terbaru ini adalah memunculkan halusinasi cinta pada para pemakainya.

Hmm, usul yang bagus. Para peserta rapat banyak yang menyetujuinya. Asisten Han mengingatkan pegawai yang lain untuk menjaga rahasia proyek terbaru ini. 

Namun... tepat setelah rapat usai, Adiknya Ibu Tiri mendadak muncul dan langsung sinis menghina proyek terbaru mereka. Bodohnya Asisten Han, dia malah terpancing emosi hingga dia tanpa sadar membeberkan masalah proyek baru parfum 'Dreamy' tersebut. (Hadeh! Asisten Han tahun 2018 kok gini yah? Seingatku Asisten Han di Season 1 nggak kayak gini).

Adiknya Ibu Tiri langsung melaporkan itu ke kakaknya, dan jelas saja Ibu Tiri langsung menginstruksikannya untuk melakukan segala cara untuk menghalangi terwujudnya proyek itu.


Kebetulan saat itu, Ibu Tiri sedang berada di cafe teh susunya Kakak Chai. Kebetulan cuma ada Xiao Bu dan Xiao Qi yang menjaga toko. Dari obrolan kedua sahabat itu, ternyata biarpun Xiao Bu dan Lie sudah pacaran, namun selama ini mereka bahkan tidak pernah teleponan ataupun chatting.

Xiao Bu dengan polosnya berpikir bahwa mereka sudah pacaran, jadi untuk apa repot-repot melakukan semua itu. Xiao Qi sebenarnya tidak mengerti juga sih, tapi Kakak Chai kan pernah bilang bahwa pacaran itu seperti sedang belajar, belajar saling memahami satu sama lain.

Oh baiklah, Xiao Bu langsung semangat mau pergi mencari Lie, tapi malah tak sengaja menabrak mejanya Ibu Tiri. Pfft!


Lucunya lagi, tepat saat itu juga, Xiao Qi juga baru mendapat orderan dari perusahaannya Leng dan langsung lari penuh semangat sampai tak sengaja menabrak mejanya Ibu Tiri lagi. Ibu Tiri jadi kesal dan berniat pergi, tapi loh, kok tidak ada orangnya? Cafe macam apa ini?!

Karena Xiao Qi sering datang ke kantor untuk mengejar bos mereka, para pegawai di sana sampai hafal sama dia. Mereka bahkan memberitahunya bahwa Xu Xian-nya Xiao Qi sedang rapat sekarang, jadi Xiao Qi harus menunggu. (Xu Xian adalah suaminya Siluman Ular Putih, jadi yang mereka maksud adalah 'Suaminya' Xiao Qi)

Mereka bahkan menggosip bahwa motivasi mereka bekerja dengan rajin setiap hari sebenarnya hanya untuk menyaksikan perkembangan kisah cinta presdir yang arogan dan pengantar makanan aneh, dan berharap mereka bakalan jadian.

Dalam rapat hari itu, Leng memberitahu para pemegang saham bahwa mereka akan menambahkan dana dan dukungan terknologi terbaru untuk Departemen Parfum untuk mengembangkan penelitian produk baru.

Namun Adiknya Ibu Tiri langsung menyela dan menghasut para pemegang saham bahwa Departemen Parfum bukanlah sumber keuntungan terbesar perusahaan, jadi menambahkan modal lebih banyak hanya akan membuat perusahaan merugi. Jadi menurutnya, dana untuk Departemen Parfum justru harus dikurangi setengah dan bukannya ditambah.

Leng sontak mendebatnya dan berkata bahwa dia sama sekali tidak tahu tentang rencana penelitian Departemen Parfum dan hanya memedulikan masalah modal. Namun yang tak disangkanya, Adiknya Ibu Tiri tiba-tiba sinis menyinggung rencana proyek parfum Dreamy yang sekarang ini jelas-jelas hanya sebuah konsep tanpa metode pengembangan, jadi lebih baik tidak usah diteliti.

Sontak saja seorang pemegang saham langsung terprovokasi tidak menyetujui usulan Leng tentang penambahan dana tersebut, menuntut Leng untuk membuat perkiraan dulu sebelum mengembangkan proyek baru karena mereka tidak mau menyia-nyiakan dana untuk sebuah proyek yang tidak berarti. Adiknya Ibu Tiri sontak tersenyum puas penuh kemenangan.

Di studionya, Lie sedang menata koleksi lukisan-lukisan. Tepat saat itu juga, Lie mendapat telepon dari kurir yang memintanya keluar untuk mengambil barang. Namun saat dia tengah menunggu si kurir di jalan, Ibu Tiri kebetulan lewat dan melihat Lie dari seberang jalan.

Ibu Tiri sontak menghubunginya dan langsung blak-blakan bahwa dia melihat orang yang mirip Lie di seberang jalan. Saat itulah Lie baru melihat ibunya di seberang jalan yang sontak saja membuatnya panik melarikan diri.

Untungnya saat dia hampir tertangkap basah, Xiao Bu mendadak muncul menariknya ke balik tembok dan menempel sangat dekat ke Lie, sama persis seperti waktu di bandara. Lie seketika terpesona saat Xiao Bu tiba-tiba tersenyum manis sekali sampai dia jadi tersipu malu dan kepanasan. Pfft!

Sepertinya sudah aman sekarang, Ibu Tiri sudah tidak ada. Lie lalu mengajak Xiao Bu ke studio barunya. Xiao Bu kagum, dia baru tahu kalau Lie ternyata suka melukis.

"Benar. Sebelumnya kau terburu-buru memaksaku untuk berpacaran denganmu, padahal kau tidak memahamiku sama sekali."

Lie jadi penasaran, apakah mungkin Xiao Bu belum pernah pacaran sebelumnya? Sebenarnya Lie sendiri belum pernah pacaran juga sih, tapi dia memiliki kepekaan unik sebagai seniman, jadi bisa dibilang, dia ini sangat berbakat dalam masalah pacaran.


Menurutnya, tidak saling berkirim pesan dan tidak saling bertemu seperti hubungan mereka sekarang ini, seharusnya bisa dibilang kalau mereka sudah putus. Xiao Bu bingung, mereka kan sudah pacaran, kenapa pula harus bertemu? (Pfft!)

Astaga! Ternyata Xiao Bu tidak tahu apa-apa, Lie pun langsung mengajari Xiao Bu tentang yang namanya pacaran. Apa Xiao Bu tahu apa alasan orang berpacaran? Xiao Bu menjawab dengan praktis dan realistis bahwa itu karena manusia menyukai fisiologi dan butuh untuk reproduksi. Pfft!

Lie sampai bingung bagaimana harus menanggapi pernyataan itu. Dia menjelaskan bahwa jika manusia sendirian, biasanya mereka akan kesepian. Namun saat berdua, akan menjadi romantis. Jadi makna pacaran itu untuk membuat hidup manusia dari kesepian menjadi romantis.

Xiao Bu tidak setuju, "aku sangat senang saat sedang sendirian."

"Lalu kenapa kau ingin pacaran denganku?"

"Itu karena aku tidak mau kau bersama orang lain."

Lie sontak narsis mendengarnya, mengira kalau itu karena dirinya sangat amat memesona sampai tumpah-tumpah, makanya Xiao Bu ingin memilikinya. Tapi asal Xiao Bu tahu saja, pacaran itu artinya mereka harus saling membantu satu sama lain, saling merepotkan satu sama lain. Dalam proses inilah, akan muncul perasaan romantis.

Oh, Xiao Bu mengerti. Misalnya saling membantu mewujudkan cita-cita satu sama lain, begitu? Lie mengiyakannya, betul sekali. Cita-citanya adalah menjadi pelukis, terus apa cita-citanya Xiao Bu.

"Kukatakan pun, kau tidak akan bisa mewujudkannya."

"Katakan saja. Kalau tidak bisa mewujudkannya, maka kita bisa memecahkannya bersama dan kau bisa mengganti cita-citamu."

"Cita-citaku tidak bisa diganti. Aku mau memperbaiki pusat komputer yang sangat canggih."

Lie santai saja mengira kalau komputernya Xiao Bu yang rusak, jadi dia langsung saja mengusulkan untuk menghancurkan komputernya Xiao Bu, nanti akan dia belikan komputer baru. PFFFT! Xiao Bu sontak menyemburkan air yang diminumnya ke muka Lie saking kagetnya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments