Bertekad untuk membuat Lan Hua bahagia biar dia cepat pulih, Qing Chang mencoba menanyakan apa saja yang Lan Hua inginkan, dia akan mengabulkan apa pun keinginan Lan Hua asalkan itu bisa membuat Lan Hua bahagia.
Eeeeh, Lan Hua malah memanfaatkan kesempatan untuk memintanya untuk kembali ke Menara Haotian. Lan Hua bahkan rela melakukan apa pun asalkan Da Qiang mau kembali ke Menara Haotian. Dia juga bersedia memperbaiki buku kehidupan yang Da Qiang inginkan itu asalkan setelahnya Da Qiang harus menyerahkan diri ke Menara Haotian.
Kalau yang itu jelas Qing Chang tidak mau dan tidak akan. Masalah memperbaiki buku kehidupan, bisa mereka bicarakan lagi setelah kondisi Lan Hua pulih sepenuhnya.
Tapi Lan Hua yang masih sangat meyakini kalau Da Qiang menolak pergi hanya karena Da Qiang jatuh cinta padanya dan ingin selalu bersamanya, jadi semakin bertekad untuk melepaskan diri dari Da Qiang. Maka kemudian, dia memutuskan untuk mengganti permintaannya, dia ingin Da Qiang membantunya lulus ujian peri.
Jika dia berhasil lulus, maka peringat peri-nya akan meningkat. Tapi untuk bisa lulus ujian peri, dia harus berhasil melawan siluman. Dengan sihirnya yang masih rendah ini, Lan Hua tidak yakin bakalan bisa lulus.
Obat yang dia minum semalam itu untuk menyembuhkan akar perinya, biar dia bisa mengikuti dan lulus ujian peri dengan lancar, tapi ternyata malah membuatnya hampir mati.
Qing Chang sinis mendengarnya, hanya demi menjadi peri pelayan, dia hampir mengorbankan nyawanya sendiri. Bodoh sekali.
Wah! Lan Hua tidak terima. Bisa bekerja di Istana Yongquan milik Dewa Chang Heng adalah sebuah kehormatan besar bagi para peri. Ah sudahlah, Da Qiang pasti tidak mengerti. Da Qiang bahkan tidak tahu sejarah perang besar 30.000 tahun yang lalu, jadi mana mungkin dia mengetahui tentang martabat Dewa Chang Heng.
Dia langsung nyerocos menyebutkan berbagai kehebatan dan jasa besar Dewa Chang Heng dalam merebut kembali wilayah Langit Shuiyun yang sempat terpecah sejak perang besar 30.000 tahun yang lalu.
"Bukan orang yang pantas. Orang biasa juga bisa memainkan peran yang penting," sinis Qing Chang.
"Kau boleh menertawakanku setiap hari, tapi kau tidak boleh meremehkan Dewa Chang Heng."
Menurut Lan Hua, Dewa Chang Heng hanya terlambat lahir. Saat perang besar terjadi 30.000 tahun yang lalu, Dewa Chang Heng baru berumur beberapa ratus tahun. Jika saja Dewa Chang Heng lahir lebih cepat, maka Dongfang Qing Chang sama sekali bukan lawannya. Dewa Chang Heng pasti akan memukulnya sampai babak belur.
"Seorang bocah juga pantas disetarakan dengan Raja Bulan?"
Tentu saja, Lan Hua sangat yakin. Hanya saja Dongfang Qing Chang sudah mati, makanya tidak ada yang bisa membuktikannya. Pokoknya intinya, Dewa Chang Heng itu bukan hanya orang terkuat di Tiga Dunia, melainkan juga pujaan hati semua peri di Dunia Khayangan. Oooh, Qing Chang langsung mengerti. Ternyata orang yang disukai Lan Hua adalah Dewa Chang Heng.
Lan Hua mengakuinya. Tapi... dia sadar kok dengan status dan posisinya, dia cuma peri rendahan, makanya dia tidak berani mengharapkan apa pun. Asalkan bisa dekat dengannya dan bertemu setiap hari saja sudah cukup baginya.
Karena itulah, dia dengan sungguh-sungguh meminta Da Qiang untuk berhenti menghabiskan waktu Da Qiang padanya, dia tidak bisa membalas kebaikan Da Qiang.
"Aku tidak butuh balasanmu."
Tapi Lan Hua ngotot tak percaya dan terus berusaha meyakinkan Lan Hua bahwa ada banyak sekali wanita lain dan peri-peri lain di Tiga Dunia yang jauh lebih cantik, lebih imut, lebih lembut, dan lebih baik darinya.
Percayalah, jika Da Qiang bertemu dan bergaul dengan lebih banyak orang, Da Qiang akan merasa dan menyadari bahwa dia ini sebenarnya tidak spesial dan Da Qiang akan berhenti mengganggunya lagi seperti ini.
"Bagiku, di Tiga Dunia ini, tidak ada yang lebih spesial darimu, si siluman bunga." ujar Qing Chang.
Hadeh! Frustasi menghadapi kekeraskepalaan Da Qiang, Lan Hua menegaskan bahwa pria yang dia sukai hanya Dewa Chang Heng, bukan Da Qiang! Yang dia harapkan ada di sisinya adalah Dewa Chang Heng, bukan Da Qiang!
Di Kota Laut, Die Yi baru kembali dan langsung melapor ke bosnya tentang penyelidikannya. Peri yang mencuri buku kehidupan itu adalah Peri Bunga Anggrek dari Kuil Si Ming.
Kepala Kota Laut jelas langsung ingin membunuh Lan Hua. Namun dia tidak mau melakukannya secara terang-terangan karena saat ini Dewa Chang Heng ada di Kota Dewa. Kalau sampai ada kasus pembunuhan, Chang Heng pasti akan menyelidikinya.
Karena itulah, Kepala Kota Laut punya ide yang lebih baik. Menyamarkan pembunuhannya Lan Hua sebagai kecelakaan di dalam acara ujian peri yang sebentar lagi digelar.
Keesokan harinya saat Lan Hua baru bangun, dia malah melihat ada Chang Heng di hadapannya. Wah! Lan Hua sontak heboh bin antusias menyembahnya. Apalagi Chang Heng mengaku datang bukan untuk mengambil buku kehidupan, melainkan untuk menemani Lan Hua.
Lan Hua langsung deg-deg-ser mendengarnya, mengira semua ini hanya mimpi... sampai saat Chang Heng berkata, "mulai sekarang, aku akan menemani dengan wujud seperti ini."
Hah?... Iiish! Lan Hua langsung sadar kalau dia bukan Chang Heng, dia Da Qiang yang menyamar jadi Chang Heng. Lan Hua kesal dan langsung memerintahkannya balik ke wujud aslinya, dan Qing Chang langsung berubah wujud seketika.
Lan Hua jelas kesal karena merasa dipermainkan. Tapi Qing Chang meyakinkan bahwa dia sama sekali tidak ada maksud mempermainkannya. Dia cuma ingin menyenangkan dan membahagiakan Lan Hua. Ini kan yang Lan Hua inginkan? Lan Hua ingin ditemani Chang Heng, makanya Qing Chang melakukannya. (Aww, so sweet)
Aaah, sayangnya, Lan Hua justru merasa niat baiknya ini sebagai hinaan dan itu membuatnya kesal. Berusaha bersabar, Qing Chang tanya dengan serius, apa sebenarnya yang harus dia lakukan untuk membuat Lan Hua bahagia?
"Yang ingin kutemui adalah Dewa Chang Heng. Dewa Chang Heng yang asli, bukan kau yang menyamar!"
Oh, baiklah. Gampang! Qing Chang bisa membawa Lan Hua pergi menemuinya sekarang juga. Tapi Lan Hua malah mencegahnya pergi, mengira Da Qiang cuma bercanda. Lagipula, dia mencegah Da Qiang pergi juga demi kebaikan Da Qiang sendiri. Kalau Da Qiang benar-benar menemui Chang Heng, maka Chang Heng pasti akan membunuh Da Qiang dengan hanya kelingkingnya.
Lan Hua mau bersiap-siap untuk mengikuti ujian perinya, tapi Qing Chang malah melarangnya pergi. Soalnya kondisi kesehatan Lan Hua memang masih buruk dan itu bisa membahayakan Lan Hua.
Tapi Lan Hua bersikeras, pokoknya dia mau tetap mencobanya bagaimanapun hasilnya nanti. Kalau dia sampai tidak lulus ujian peri dan tidak bisa masuk ke Istana Yongquan dan tidak melayani Dewa Chang Heng, maka dia pasti akan sedih. Da Qiang bilang kalau Da Qiang ingin dia bahagia.
Augh! Qing Chang benar-benar frustasi menghadapi Lan Hua. Dia yang selama ini begitu mengintimidasi di Tiga Dunia, tapi melayani tanaman kecil itu malah jauh lebih sulit daripada membantai Tiga Dunia.
Tapi sudahlah, pokoknya Qing Chang harus mendapatkan apa yang dia inginkan yang itu artinya, dia akan membuat Lan Hua jadi wanita paling bahagia sedunia.
Salah satu peri yang akan mengikuti ujian peri adalah Peri Dan Yin. Dia adalah salah satu peri yang juga membenci Lan Hua karena dia sendiri sebenarnya naksir Chang Heng.
Makanya dia juga bertekad mengikuti dan lulus ujian peri padahal sebenarnya dia tidak perlu melakukan itu karena dia adalah putrinya Dewa Agung Li Yuan. Ayahnya juga sebenarnya tidak setuju dengan tindakan Dan Yin ini dan lebih tidak setuju lagi dengan perasaan Dan Yin pada Chang Heng.
Dewa Agung Li Yuan khawatir, dia tahu betul bagaimana Dewa Yunzhong. Beliau pasti akan sangat murka jika sampai Dan Yin dan Chang Heng saling menyukai. Tapi Dan Yin tak peduli, malah semakin bertekad untuk menang.
Dia bahkan sampai nekat mendatangi Lan Hua dan memerintahkan Lan Hua untuk memberikannya buku kehidupannya, soalnya dia mau melihat apakah dia bakalan lulus ujian peri atau tidak.
Jelas Lan Hua menolak karena mengambil buku kehidupan tidak bisa sembarangan, harus ada izin dari atasan mereka. Tapi Dan Yin tak peduli, malah nekat menggunakan kekuatannya untuk mengguncang pohon buku kehidupan, menyebabkan beberapa buku kehidupan berhamburan di lantai yang sontak membuat Lan Hua panik mengambillinya satu per satu. Yang tak disangka Dan Yin, kekuatan sihirnya pada pohon itu tiba-tiba membuat pohon itu membuka sebuah lubang besar ajaib.
Di lubang besar sihir, Dan Yin melihat Chang Heng menikah. Hmm, tapi anehnya, dia melihat Chang Heng menjalani dua pernikahan. Pernikahan di Dunia Khayangan, dan pernikahan di Dunia Fana. Kenapa Chang Heng bisa ada di Dunia Fana?
Kedua pengantin wanitanya Chang Heng awalnya misterius, namun kemudian Dan Yin melihat dirinya sendiri cuma berdiri di samping, yang itu artinya, pengantinnya Chang Heng bukan dirinya.
Tapi kemudian dia melihat kedua pengantin wanitanya Chang Heng menoleh dan ternyata dia adalah Lan Hua. Hah? Ya, Lan Hua adalah pengantinnya Chang Heng di dua pernikahannya di Dunia Khayangan dan Dunia Fana. Jelas saja Dan Yin langsung panik menanyakan lubang apa itu dan apakah yang dia lihat di lubang itu sungguhan.
Lan Hua yang sama sekali tidak melihat apa yang Dan Yin lihat di lubang pohon itu, dengan takut-takut memberitahu Dan Yin bahwa lubang itu adalah Cermin Langit, sebuah harta karun yang bisa meramal masa depan, dan masa depan yang terlihat di Cermin Langit itu sudah pasti sungguhan dan takdir yang sudah pasti ditakdirkan akan terjadi dan tidak akan bisa diubah.
Sontak saja Dan Yin kesal tidak terima dan bersikeras menolak mempercayainya. Bahkan saking kesalnya, dia langsung mendorong Lan Hua lalu bergegas pergi dengan mata berkaca-kaca.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam