Cepat-cepat menguasai dirinya, Ya Nuo langsung pura-pura marah menuntut Zi Feng untuk melaksanakan janjinya itu. Awas saja kalau Zi Feng melanggar janjinya sendiri, Ya Nuo tidak akan memaafkannya. Tapi... Zi Feng datang kemari seorang diri padahal udaranya sedingin ini, apa karena Zi Feng sedang ada masalah?
Zi Feng mengiyakannya tanpa menyebutkan detil masalahnya, tapi dia meyakinkan kalau dia sudah mengatasinya lalu bergegas mengajak Ya Nuo pulang.
Malam harinya, Ya Nuo dengan lesu mengaku ke Xiao Jing bahwa tadi dia keceplosan menyatakan perasaannya pada Zi Feng. Zi Feng bilang kalau Zi Feng juga menyukainya, tapi hanya suka sebagai saudara. Zi Feng pikir kalau rasa sukanya terhadap Zi Feng hanya rasa suka sebagai saudara. Ya Nuo sedih.
Astaga! Xiao Jing juga jadi kesal mendengarnya. Eh tapi... coba dipikir-pikir lagi. Bahkan saat Ya Nuo sebagai cowok saja, Zi Feng sangat peduli dan memanjakannya. Kalau Ya Nuo sudah balik jadi wanita lagi nantinya, dia pasti akan langsung bisa mendapatkan Zi Feng dan mengubah perasaan persaudaraan Zi Feng menjadi cinta. Bahkan Ya Nuo akan membuat Zi Feng tergila-gila, kelaparan lalu menerkam Ya Nuo.
"Fan Xiao Jing, dari mana kau mendapatkan kepercayaan diri tentangku?"
"Tentu saja aku percaya diri padamu. Dalam kurun waktu kurang dari 50 hari, kau akan kembali menjadi wanita. Bukankah seharusnya kau memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan dirimu?"
"Mempersiapkan apa?"
"Bersiap untuk kembali menjadi wanita! Selama 25 tahun kau menjadi pria. Ini adalah dunia baru bagimu, bukankah seharusnya kau melakukan penelitian?"
Coba pikir baik-baik. Setelah Ya Nuo berubah kembali menjadi wanita nantinya, dia akan bisa memasuki istana, mendapatkan hati sang pangeran, jatuh cinta dan berkencan dengannya. Eh, ngomong-ngomong tentang kencan, sebentar lagi kan natal.
Alangkah bagusnya jika pada saat itu, Ya Nuo dan Zi Feng bisa jalan-jalan dan kencan sambil saling bergandengan tangan dengan dikelilingi semangat natal. Duh, pasti romantis banget.
Eh tapi, waktu kurang lebih 40 harian ini, tidak bisa disebut singkat, tapi juga tidak bisa disebut lama. Xiao Jing agak khawatir. Bagaimana kalau selama 40 harian ini, tiba-tiba muncul wanita lain di antara mereka. Kayak si wanita kencan butanya Zi Feng waktu itu. Waduh! Iya ya, Ya Nuo jadi takut juga sekarang.
Keesokan harinya di taman hiburan, Zhe Rui melihat Zi Feng sedang termenung di depan air mancur, menatap sepasang kekasih yang sedang bermain air dengan gembira, karena pemandangan itu mengingatkannya akan saat-saat indahnya bermain air dengan gembira bersama Ya Nuo.
"Kenapa kau memandangi mereka terus?" heran Zhe Rui.
"Karena seseorang pernah bilang padaku, bahwa jika kau tersiram air, maka kau akan bahagia," ucap Zi Feng mengulang ucapan Ya Nuo waktu itu.
"Benarkah? Baru pertama kali ini aku mendengarnya. Tapi kalau aku punya kesempatan, aku akan membawa dia kemari kapan-kapan."
"Dia? Siapa?" tanya Zi Feng penasaran.
Hmm, tentu saja yang dimaksudnya Ya Nuo. Tapi sekarang ini Zhe Rui belum bisa mengakuinya, jadi dia sengaja main rahasia-rahasiaan. Tapi intinya, orang yang dia maksud adalah orang yang dia sukai... orang yang dia sukai sejak dia masih kecil.
"Oh begitu. Lain kali kalau kau membawa pacarmu kemari, beritahu aku, kami akan menyiapkan sesuatu untuk kalian."
"Dia belum jadi pacarku."
"Bukan pacar? Kau belum mendapatkannya?"
Zhe Rui dengan tersipu malu mengaku kalau dia masih menunggu orang itu. Bukan karena orang itu berada di tempat yang jauh, tapi karena ada sebuah alasan, jadi sekarang belum waktunya baginya untuk menyatakan perasaannya. Tapi dia pasti akan menyatakan perasaannya jika waktunya sudah tepat.
"Menunggu itu pasti sulit."
"Tidak. Walaupun dia belum mengetahui perasaanku, tapi sekarang aku ada di sisinya. Bisa berbagi kebahagiaannya, bisa berbagi rasa sakitnya, bekerja keras untuk mewujudkan keinginannya, melindungi apa yang ingin dia lindungi. Aku merasa sangat bahagia."
"Sepertinya kau sangat menyukainya."
Tepat saat itu juga, Ya Nuo muncul dan Zi Feng bisa melihat dengan jelas betapa perhatiannya Zhe Rui pada Ya Nuo, dan jelas saja itu membuatnya tak senang. Dia bahkan terlihat sangat antusias saat Ya Nuo mengajaknya makan siang bersama besok, Zi Feng jadi tambah memberengut cemburu mendengar keakraban mereka.
Siang harinya, Ya Nuo membawakan mie untuk makan siangnya Zi Feng. Tapi dia cuma beli satu, mengklaim kalau dia sendiri tidak lapar. Tapi Zi Feng tetap menyuapinya sesendok dan Ya Nuo menerimanya dengan malu-malu meong, lalu Zi Feng juga makan dari sendok yang sama. Ya Nuo jadi tambah tersipu malu, soalnya itu kan ciuman secara tak langsung gitu loh.
Tiba-tiba Zi Feng melihat sudut mulutnya Ya Nuo belepotan, dia refleks ambil tisu mau mengelap mulut Ya Nuo. Ya Nuo pun dengan senang hati menyodorkan wajahnya. Tapi Zi Feng mendadak teringat saat Zhe Rui mengelap mulut Ya Nuo dan itu kontan membuatnya jadi cemburu dan kesal hingga dia langsung mengurungkan niatnya dan menyuruh Ya Nuo mengelap sendiri mulutnya.
Tapi Ya Nuo tidak mengelap mulutnya dengan benar, Zi Feng jadi gregetan dan akhirnya jadi juga mengelap noda di mulut Ya Nuo, membuat Ya Nuo jadi tersipu malu menyodorkan sisi yang satunya, siapa tahu ada nodanya juga, dan Zi Feng langsung menurutinya.
Di tempat lain, Zi Han sedang kesal karena tukang pijat langganannya mendadak tidak bisa datang. Guang Chao punya ide untuk mengamenawarkanan ini, dengan gaya lebay-nya dia menawarkan jasanya untuk memijat Zi Han, dia jamin kalah Zi Han pasti akan ketagihan kalau sudah merasakan kehebatan pijatannya.
Memang sih, pijatan Guang Chao enak juga. Awal-awalnya dia memijat dengan cukup profesional juga walaupun lebay abis. Eh tapi setelah beberapa lama, dia malah keenakan dan mulai kurang ajar mengeluskan pipinya ke betisnya Zi Han.
Jelas saja Zi Han langsung kesal menggebukinya dengan majalah terdekat... sampai saat perhatiannya mulai teralih sepenuhnya ke majalah itu karena ada wajah Ya Nuo di sana. Yang tak disangkanya, majalah itu menampilkan foto Ya Nuo bersama Zi Feng dan menyebar berita bahwa hubungan Zi Feng dan Ya Nuo adalah hubungan cinta.
Zi Feng dan Ya Nuo sama sekali belum mengetahui tentang artikel majalah itu... sampai saat dua orang pengunjung taman hiburan yang merupakan sepasang kekasih kaum pelangi, mendatangi mereka dan terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap hubungan Zi Feng dengan Ya Nuo.
Saat itu juga, Ya Nuo ditelepon Amy yang mengabarkan kedatangan serombongan reporter yang ada di depan pintu masuk taman hiburan. Zi Feng langsung menghadapi para reporter itu dengan ditemani Ya Nuo dan Zhe Rui.
Para reporter itu langsung to the point menanyakan status hubungan Zi Feng dengan Ya Nuo, bahkan menuduh Zi Feng mempekerjakan Ya Nuo sebagai asistennya hanya untuk menutupi hubungan cinta mereka.
Zi Feng tetap tenang menyangkal semua gosip itu, tapi para reporter itu jelas tak percaya, apalagi mereka punya bukti foto saat Zi Feng membelai wajah Ya Nuo saat Ya Nuo ketiduran di mobilnya Zi Feng waktu itu.
Ya Nuo yang baru tahu, jelas shock dan jadi makin gugup dengan situasi ini. Zi Feng sendiri agak kebingungan untuk menjelaskan foto itu.
Saat inilah, Zhe Rui langsung menyelamatkan situasi dengan terus terang menyatakan bahwa yang menyukai Ya Nuo adalah dirinya dan bukan Zi Feng.
Dia dengan jujur dan setulus hati memuji segala kebaikan Ya Nuo, bahwa Ya Nuo adalah orang yang setia, peduli pada teman-temannya, dan rela melakukan apa saja untuk membantu temannya dengan sepenuh hati. Karena itulah, dia sangat mengagumi dan menyukai Ya Nuo.
Sayangnya dia ditolak sama Ya Nuo karena Ya Nuo tidak menerima hubungan sejenis. Karena itulah dia memohon pada para reporter untuk tidak salah paham sama Ya Nuo. Hubungan Ya Nuo dan Zi Feng murni hanya hubungan persahabatan.
Guang Chao buru-buru bertindak mengusir para reporter itu dan menutup gerbang taman hiburan. Zi Feng dan Zhe Rui kembali ke ruangannya Zi Feng di mana Zi Feng mengonfrontasi Zhe Rui tentang apa yang dia ucapkan ke wartawan tadi, soalnya Zi Feng yakin kalau Zhe Rui memang benar-benar menyukai Ya Nuo. Orang yang Zhe Rui maksud waktu mereka di air mancur waktu itu, pasti Ya Nuo kan?
Zhe Rui jelas kaget mendengar pertanyaan Zi Feng. Tapi bahkan sebelum dia sempat bereaksi, Ya Nuo mendadak muncul membawakan minuman untuknya dan berterima kasih atas bantuan Zhe Rui tadi. Zhe Rui yang gugup karena pertanyaan Zi Feng itu, langsung buru-buru pamit dengan alasan kerja.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam