Sinopsis Lucky's First Love Episode 12 - 1

Sinopsis Lucky's First Love Episode 12 - 1

Yao Qing hendak masuk mobil saat He Yu mendadak muncul, mengklaim kalau mobilnya lagi ada masalah dan karenanya dia minta pinjam mobilnya Yao Qing. Dia bahkan tak peduli biarpun Yao Qing ada janji pertemuan dengan salah satu pegawai TIG.


Daripada Yao Qing sendiri yang pergi, mending Yao Qing undang saja orang itu ke perusahaan mereka dan traktir dia kopi sambil ngobrolin bisnis. Pekerjaan berat seperti mengecek lokasi, serahkan saja pada He Yu.

Yao Qing jelas tak percaya kalau He Yu mau menggantikannya cek lokasi murni untuk urusan bisnis. Dia pasti punya maksud lain. Dan He Yu tak ragu mengakuinya, tapi sebaiknya Yao Qing diam saja. Yao Qing sendiri mendatangi tempat latihan kendo untuk mendekati Xia Ke. Masa Yao Qing tega melihatnya menderita?


Yao Qing akhirnya membiarkannya pergi, dan jadilah He Yu pergi meninjau lokasi bersama Xing Yun di mall. Dia nyerocos dengan antusias tentang mall ini dan potensinya untuk diterapkan dalam game mereka, tapi Xing Yun malas banget mendengarnya.

Jadi He Yu mengajaknya ketemuan untuk membicarakan masalah bisnis, bisnis ini yang He Yu maksud? Xing Yun mau balik aja, ini kan bukan tugasnya.

Siapa bilang ini bukan tugasnya Xing Yun? Berdasarkan gaya desain shopping mall ini, Xing Yun bisa memberinya data lokasi yang paling cocok. Lagipula, dia pintar dalam seni terapan sekaligus perencana di game Instance. Jadi opini Xing Yun-lah yang paling berharga. 

"Tapi tentu saja... aku akan memanfaatkan kesempatan ini untuk makan malam bersamamu. Enaknya makan apa yah? Bagaimana kalau makanan Spanyol?"

Xing Yun sinis mendengarnya, dia tidak sesenggang He Yu. Tes kedua Beta game akan segera dimulai. He Yu bersikeras bahwa sebagai seorang profesional, Xing Yun harus belajar cara bersantai dan belajar cara menjalani hidup yang bahagia agar dia tetap bisa bertahan biarpun di bawah tekanan berat.


Begini saja, bagaimana kalau mereka taruhan? Kalau He Yu menang, maka Xing Yun harus menemaninya makan. Tapi jika He Yu kalah, maka dia akan mengantarkan Xing Yun balik ke kantor.

"Taruhan apa?"

"Tebak apa pekerjaan wanita itu?" Ujar He Yu sambil menunjuk seorang wanita yang baru saja selesai membeli sepatu di toko terdekat.

"Aku tidak tahu. Dia memakai kacamaata, dia guru mungkin?"

"Kutebak dia adalah seorang akuntan."

Dan tebakan He Yu terbukti benar saat ada teman wanita itu yang memanggilnya 'Akuntan Liu'. Dia menebak seperti itu karena tadi dia mengamati wanita itu menata kembali sepatu-sepatu yang sudah dicobanya dengan sangat rapi, itu menunjukkan wanita itu punya OCD.

Toko ini lagi ada promosi cashback dan juga diskon lebih besar jika bayar online. Dan wanita tadi menggunakan kalkulator dengan sangat cekatan untuk memperhitungkan semua diskon yang akan didapatkannya. Jelas itu menunjukkan dia selalu menggunakan komputer dalam kehidupannya sehari-hari.

Dia juga melipat dan menyimpan bonnya dengan rapi di dompet. Jelas itu menunjukkan itu kebiasaannya dalam menata bon dan invoice dengan rapi karena kebiasaannya dalam pekerjaan.


"Apa kau kagum padaku? Maksudku, aku adalah orang yang pintar dalam menilai karakter."

Sejak mereka bekerja bersama, dia tahu Xing Yun sangat bertanggung jawab dalam pekerjaannya dan seorang perencana game yang berbakat. Berdasarkan performa kerja Xing Yun, He Yu yakin game mereka nantinya akan sukses. Jadi, enaknya makan di mana yah? Tapi Xing Yun curiga, jangan-jangan He Yu mengenal wanita itu?

He Yu tersinggung. "Apa aku sangat sulit dipercaya?"

"Banget! Begini saja, kita ganti target."

Xing Yun lalu memilih pria yang baru saja masuk ke sebuah toko perhiasan. Tapi yang tak disangka, ternyata orang itu Ling Shan. Apa dia ke toko perhiasan untuk beli perhiasan buat Shen Qing?


He Yu menyarankannya untuk tidak asal membuat tebakan lalu mengajak Xing Yun memata-matai Ling Shan. Sepertinya dia sedang mencari model cincin yang dulu dia berikan untuk melamar Shen Qing.

Si pegawai berkata bahwa mereka sebenarnya sudah tidak lagi memproduksi cincin model itu, tapi mereka masih punya stoknya. He Yu diam-diam menggerutu sinis. Ternyata Ling Shan mau menggunakan kenangan lama mereka untuk memenangkan hati Shen Qing kembali. Memalukan.

Tiba-tiba ada pegawai yang mendatangi mereka dan He Yu santai saja mengklaim kalau mereka lagi cari cincin pasangan. Xing Yun hampir protes, tapi kemudian dia mendengar Ling Shan menelepon Shen Qing dan berkata kalau dia mau mengajak Shen Qing ke suatu tempat.

Dan saking fokusnya menguping Ling Shan, Xing Yun sampai tidak sadar saat He Yu menyelipkan cincin ke jarinya lalu memotret kedua jari mereka yang pakai cincin pasangan.

Dia baru sadar saat Ling Shan sudah mendapatkan cincinnya dan beranjak pergi. Dan jelas saja Xing Yun kesal melepaskan cincinnya. "Apa-apaan kau ini! Serius dikit napa?!"


Ling Shan membawa Shen Qing ke restoran tempat kenangan mereka dulu. Mereka bahkan kenal sama bosnya yang punya nama marga yang sama dengan Shen Qing.

Shen Qing mengira kalau restoran ini sudah lama tutup, tapi yang tak disangkanya, Bos Shen mendadak muncul dari dalamnya dan menyapa mereka dengan akrab.

Ia mengaku memang menutup restorannya tahun lalu untuk mudik ke kampung halamannya dan pensiun. Tapi belum lama ini, Ling Shan mendatanginya dan memintanya untuk kembali dan memasak makan malam istimewa untuk Shen Qing.

Ling Shan bilang bahwa di restoran kecilnya inilah dia dulu melamar Shen Qing. Bos Shen benar-benar kagum pada mereka. Mereka berdua benar-benar pasangan yang manis. Shen Qing cuma terdiam canggung mendengarnya.


Mereka tidak sadar Xing Yun dan He Yu sedang membuntuti mereka. Sayangnya, saat mereka mau masuk, seorang pelayan menghentikan mereka dan memberitahu bahwa restoran ini sudah tutup sejak lama. Yang barusan masuk itu temannya bos, jadi mereka dilarang masuk.


Masuk ke dalam restoran itu, Shen Qing mendapati tempat itu tidak berubah sama sekali. Bos Shen mengaku bahwa ini sebenarnya adalah permintaan Ling Shan untuk membuat tempat ini persis seperti dulu.


Xing Yun masih berusaha keras untuk mengintip ke dalam. He Yu sungguh tak menyangka, apalagi tadi mereka juga dengar bahwa Ling Shan melamar Shen Qing di tempat ini dulu. Cara Ling Shan ini pasti akan sulit ditolak wanita manapun.

Xing Yun cemas, bagaimana kalau Shen Qing menerimanya? He Yu heran sama dia, sekarang ini dia sedang menghadapi tekanan pekerjaan, tapi masih juga peduli dengan masalah pribadi bosnya.

Xing Yun canggung menyangkal, siapa bilang dia mengkhawatirkan Xia Ke? Dia sedang mengkhawatirkan Chu Nan. Chu Nan tuh temannya. Chu Nan dan Shen Qing saling mencintai

"Chu Nan? Mantanmu?" He Yu cemburu. "Dibandingkan antara hubunganmu dengan mantanmu, aku ini tidak berarti. Kalau begitu kenapa kau tidak hubungi dia saja dan beritahu dia sekarang? Kalau cincin itu terpakai, segalanya akan terlalu terlambat."


Benar juga, Xing Yun langsung mengirim pesan ke Chu Nan, memberitahunya untuk segera datang kemari sekarang juga jika dia tidak ingin menyesal karena Shen Qinaga mau dilamar sama mantan suaminya.

Dia lalu menelepon Xia Ke dan memintanya untuk segera datang. Sehn Qing dan Ling Shan ada di sini, mereka mungkin akan menikah lagi. Kaget, Xia Ke langsung memutus teleponnya yang jelas saja membuat Xing Yun bingung, dia mau datang atau tidak?

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam