Sinopsis Girlfriend Episode 2 - 1
Fei Mo tentu saja langsung mengenalinya. Kenapa dia tidak datang lebih awal? Xiao Nuan bingung, dia agak terlambat gara-gara ada urusan lain.
"Aku kan menyuruhmu menghuungiku."
Xiao Nuan tambah bingung sekarang. "Maaf, tapi apa maksud anda?"
"Apa kau tidak melihat iklannya?"
Xiao Nuan langsung teringat iklan yang pernah ditontonnya waktu itu. Yah, dia melihatnya. Tapi dia tidak mengerti, apa hubungannya iklan pencarian itu dengannya?
Fei Mo tiba-tiba mendekat sangaaaaaat sekat sampai Xiao Nuan jadi gugup dan buru-buru memalingkan muka. Dia mau apa?
"Anda bicara apa?"
"Kau terlalu muda untuk pikun."
"Hah?"
"Tuan Ye." Xiao Jing mendadak kembali dan jelas geli melihat pemandangan itu.
Dia cuma mau mengantarkan beberapa produk kesehatan titipan Nyonya Cheng. "Xiao Nuan, rawatlah Tuan Ye dengan baik." Ujar Xiao Jing lalu pergi meninggalkan mereka berduaan.
Tapi Xiao Jing tak yakin. Dia rasa Fei Mo masih mencintai Han Hui dan gadis itu mirip sama Han Hui. Nyonya Cheng tak peduli, pokoknya ia tidak akan membiarkan putranya berhubungan dengan Han Hui lagi.
Dia mengklaim kalau dia dikirim oleh Presdir Zhou. Katanya Fei Mo lagi sakit, bolehkah dia melihat laporan medisnya? Fei Mo tampak jelas tak memeprcayai bualannya dan menolak memberikan laporan medisnya dengan alasan terlalu banyak pesaing di luar yang ingin mengetahui kondisi kesehatannya.
Tapi Xiao Nuan boleh memeriksanya sendiri. Dia lalu menyuruh Xiao Nan untuk mengambil kotak P3K dan mengukur tekanan darahnya pakai tensimeter. Tapi alatnya masih pakai yang manual. Xiao Nuan jelas tidak tahu cara menggunakannya, apa tidak ada tensimeter digital saja?
"Kenapa? Tidak tahu cara menggunakan alat yang manual?"
"Bisa kok. Tentu saja saya bisa menggunakannya."
"Kau yakin? Benar-benar tidak punya tanda apapun di bahumu?"
"Di bahuku? Ada... yaitu tanggung jawab untuk merawatmu Tuan Ye." (Pfft!)
Xiao Nuan langsung semangat memompa mansetnya. Tapi dia malah kelupaan memasang stetoskop-nya. Wkwkwk! Parahnya lagi, waktu Fei Mo mengingatkannya untuk pasang stetoskop, bukannya dipasang di mansetnya, dia malah menempelkan stetoskopnya ke d~~anya Fei Mo.
"Yang harus kau ukur adalah tekanan darahku."
Ah! Xiao Nuan baru ingat dan buru-buru memasangnya di dalam manset lalu asal saja memutuskan kalau Fei Mo hipertensi. Mungkin itu disebabkan karena kurang istirahat, jam kerja tidak teratur dan kebiasaan buruk lainnya, seperti: begadang, merokok, minum-minum.
Fei o mulai kesal padanya. Dia tidak punya tekanan darah tinggi dan Xiao Nuan jelas bukan perawat sungguhan. Keluar! Xiao Nuan ngotot kalau dia perawat, tapi Fei Mo langsung saja menyeretnya paksa keluar dari rumahnya. Xiao Nuan dipecat.
Tak lama kemudian, Xiao Jing juga ditelepon Xiao Nuan yang memintanya untuk memberikan passcode rumahnya Fei Mo. Sayangnya Xiao Jing juga tak tahu karena biasanya dia hanya menggunakan passcode pengunjung satu kali pakai. Jadi Xiao Nuan harus memikirkan cara lain untuk bisa masuk kembali ke sana.
Hah? Tapi kalau dia menerobos masuk tanpa izin kan artinya dia melanggar properti orang lain dan itu melanggar hukum. Tapi Xiao Jing meyakinkan dia tidak akan melanggar hukum karena pemilik resmi rumah itu adalah Nyonya Cheng, dan Nyonya Cheng sendiri yang mengizinkannya untuk masuk.
Xiao Nuan mau protes lagi, tapi Xiao Jing langsung menutup teleponnya. Xiao Nuan langsung menggerutu kesal merutuki Fei Mo. Tuh orang kayak anak kecil aja, gampang marah dan emosian. Dia baru masuk sudah ditendang keluar, dia bahkan belum melaksanakan tugasnya.
Tapi seketika itu pula tiba-tiba dia kepikiran sebuah ide yang dia pelajari dari adegan film mata-mata. Xiao Nuan pun langsung mempraktekkannya dengan menggunakan bedaknya. Dia menabur bedaknya ke kunci pintu digital itu dan sukses memunculkan jejak sidik jari Fei Mo, akhirnya terugkaplah passcode rumah itu yang ternyata sangat sederhana: 8888.
Tapi biarpun sudah sukses melewati pagar, sekarang dia terkendala passcode kunci kedua. Dan kali ini dia benar-benar tidak bisa memecahkannya karena jejak sidik jari Fei Mo ada di semua tombol. Wkwkwk!
Tak kekurangan akal, dia mencoba mencari jalan lain. Tapi sayangnya, semua pintu dan jendela rumah itu terkunci rapat. Tepat saat itu juga, tiba-tiba dia mendengar suara kurir yang lewat. Dan seketika itu pula Xiao Nuan punya ide bagus.
Dengan cepat dia mengganti seragam perawatnya dengan seragam kurir lalu mengetuk pintu rumahnya Fei Mo dengan pura-pura jadi kurir pengantar paket. Begitu mendengar ada orang mendekat, dia buru-buru menyembunyikan dirinya di dalam koper.
Tapi senyumnya menghilang dengan cepat. Soalnya yang dia kasih surprise malah pak satpam kompleks dan bukannya Fei Mo. Pak satpam santai menyuruhnya pulang saja. Dia sudah sering menghadapi gadis-gadis semacam Xiao Nan, hampir tiap hari malah... Gadis-gadis yang berharap menikah dengan pria kaya.
"Saya tidak seperti itu!"
"Jangan bohong! Kalau tidak, lalu kenapa kau beusaha menerobos masuk ke rumah Tuan Ye?"
"Anda tidak mengerti. Anda bahkan tidak tahu masalahnya."
"Aku tidak mengerti? Kau masuk ke rumah orang secara ilegal! Ayo ke kantor polisi sekarang juga!"
Pak satpam langsung saja mendorong-dorongnya. Xiao Nuan sontak berakting heboh seolah sentuhan pak satpam barusan menyakiti kulitnya yang terluka. Pak satpam jelas bingung, dia kenapa? Dia terluka? Apa dia dibuli orang?
Xiao Nuan iyain aja sambil akting nangis. "Iya. Tuan Ye menindasku! Hiks! Pak, sebenarnya saya adalah... mantan istri Tuan Ye." (Pfft!)
Akting nangisnya sepertinya meyakinkan banget sampai-sampai pak satpam mempercayainya. Dia bahkan ikut bersedih mendengarkan bualan sedihnya Xiao Nuan, dan menyemangatinya untuk pergi menemui Fei Mo.
Dan tepat saat dia melakukan itu, kebetulaan Fei Mo sedang video call sama Yun Zhou, membicarakan tentang Yaohua dan juga perawat kecil yang dikirim Nyonya Cheng untuk Fei Mo.
Terang saja Yun Zhou langsung menggodainya, sepertinya perawat kecil yang barusan Fei Mo usir. sudah kembali. Eh, sebentar. Yuan Zhou mendadak mengenalinya, dia gadis nomor 5203 itu kan? kesal, Fei Mo langsung mematikan sambungan mereka.
Berniat mau mengintip ke dalam, Xiao Nuan santai saja menunduk ke arah jendela tepat saat jendela meendadak terbuka dan matanya langsung berhadapan dengan d~~anya Fei Mo. Pfft!
Tapi Fei Mo tetap bersikeras mengusirnya dan menegaskan pada pak satpam bahwa dia tidak mengenal wanita ini. Terpaksalah Xiao Nuan harus pergi. Parahnya lagi, tepat saat itu juga, langit mendadak menggemuruh hebat dan hujan pun mengguyur deras, membuat Xiao Nuan basah kuyup.
Bersambung ke part 22
3 Comments
Semangat mbk...ini blog mbk ima ya?
ReplyDeleteiya betul. Ini blog baruku, part selanjutnya sudah update yah... happy reading ^^
DeleteMakash mbk ima...semangt terus ya...jaga kesehtn...biar tetap semamgat melnjtkan tulisannya...
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam