Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 10 - 2

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 10 - 2

Polisi akhirnya tiba di vila wisata yang disewa Chul dan langsung berpencar mengepung tempat itu. Hmm, apakah mereka tiba di tempat yang benar? Ha Jin sepertinya juga mendengar suara sesuatu dari luar dan langsung membuka jendela.


Polisi dengan mudah masuk ke tempat itu dan mendapati Chul tertidur di sofa. Mereka langsung berlarian ke seluruh ruangan mencari Ha Jin... Tapi dia tidak ada di mana-mana. Hah? Terus Ha Jin di mana? Panik, Chul langsung bersujud memohon ampun.


Pada saat yang bersamaan, Ha Jin berusaha berteriak-teriak minta tolong tapi tak peduli sekeras apapun dia berteriak, tak ada seorang pun yang mendengarnya... Karena dia berada di sebuah vila mewah yang sangat terpencil, di dekat danau. (Sutradara Ji beneran pelakunya!)

Saat polisi membawa Chul keluar tak lama kemudian, Ha Kyung hampir saja menghajarnya kalau saja pak polisi tidak mencegahnya.


Ha Jin panik menggedor-gedor pintunya, tepat saat si penculik akhirnya membuka pintunya dengan membawa senampan makanan dan memperlihatkan dirinya yang tak lain tak bukan adalah Sutradara Ji.

Ha Jin shock, jadi dia yang mengirim surat ancaman, menerobos masuk ke dalam rumahnya dan mencoba menabrak Ha Kyung dengan sepeda motor? Tega sekali Sutradara Ji melakukan ini padanya?

Sutradara Ji santai menyuruhnya makan dulu. Ha Jin sontak mengambil pisau makannya dan menggunakannya sebagai senjata dan refleks menyayat tangan Sutradara Ji saat dia berusaha merebut pisau itu.

Tapi tentu saja perbuatan nekatnya itu malah membuat Sutradaara Ji jadi semakin agresif merebut pisau itu. Dia tidak senang, biasanya Ha Jin tidak seperti ini. Biasanya Ha Jin selalu baik padanya. Dia menyiapkan pisau ini hanya karena dia ingin Ha Jin makan dengan layak. Sayangnya ini harus disingkirkan sekarang.

Biar dia ambilkan peralatan makan lain. Tapi sebelum keluar, dia mendadak berubah nyengir seram dan mengucap selamat ulang tahun untuk Ha Jin. Nanti mereka adakan pesta ulang tahun yah?



Jeong Hoon akhirnya tiba di danau Gangjeong dan menemukan mobilnya Sutradara Ji yang di dalamnya ada sepatunya Ha Jin. Melihat vila itu, Jeong Hoon langsung ingat pernah melihat foto vila itu di salah satu koleksi foto yang ditempelkan Seung Ho di tembok penjaranya.

Dan sebenarnya Seung Ho memang sengaja menempelkan foto itu di situ biar dilihat sama Jeong Hoon. Sekarang dia penasaran apakah Jeong Hoon memahami petunjuk yang diberikannya?


Di kantor polisi, para polisi kembali ke kantor polisi dengan lesu. Mereka tidak bisa menemukan Sutradara Ji di studionya atau di mana pun karena dia juga membatalkan pekerjaannya.

Salah satu polisi ingin masalah ini diumumkan ke publik saja biar mereka bisa melakukan pencarian nasional terhadap Sutradara Ji. Tapi Ha Kyung dan polisi kedua tidak setuju.

Ha Jin adalah selebritis, entah apa yang akan dilakukan Sutradara Ji pada Ha Jin jika mereka mengungkapnya sebagai penguntit dan penculiknya Ha Jin. Terlalu berbahaya.

Untung saja tepat saat itu juga, mereka mendapat telepon dari Jeong Hoona yang memberitahu mereka tentang keberadaan sutradara Ji itu dan meminta mereka untuk segera datang ke sana, dia sendiri akan mengecek keadaan dan mengulur waktu.


Pada saat yang bersamaan, Tuan Yoo meebaca berita tentang penculikan Ha Jin. Mendengarkan kembali pertanyaan Seung Ho tentang apakah Jeong Hoon benar-benar menyukai Ha Jin, dia langsung mengirim pesan ke Jeong Hoona, meminta Jeong Hoon meminta Jeong Hoon untuk datang kapan-kapan dan melakukan pemeriksaan. (Nih orang napsu amat sama Jeong Hoon, dia bakalan jadi masalah baru kayaknya)


Jeong Hoon dengan mudahnya masuk vila itu melalui salah satu lorong bawah tanah terbuka dan melihat fotonya Ha Jin yang dipajang di ujung lorong. Tepat saat itu juga, dia melihat Sutradara Ji membawa senampan kudapan ke kamar di pojok lorong itu.

Tapi kemudian dia melihat Sutradari Ji menyuntikkan obat ke dalam botol minumannya yang jelas saja membuat Jeong Hoon jadi cemas sehingga dia buru-buru memikirkan sesuatu.

Sutradara Ji mendapati makanan yang tadi masih belum tersentuh.  Ha Jin tidak selera makan yah? Biar dia buatkan yang lain, sekarang Ha Jin makan kudapan ini dulu saja.


Melihat fotonya Ha Jin dan Seo Yeon yang dia curi dari rumahnya Jeong Hoon itu, Sutradara Ji berniat mau menunjukkan foto itu pada Ha Jin. Biar seluruh dunia tahu kalau Jeong Hoon itu sampah masyarakat dan dan tidak akan ada lagi yang bisa memisahkannya dengan Ha Jin.


Tapi saat dia tengah memandangi cincin couple yang dia siapkan untuk Ha Jin, tiba-tiba listri padam. Dan saat dia keluar untuk menyalakan lampunya kembali, Jeong Hoon tiba-tiba menyerangnya dari belakang dengan ganas dan mengambil kuncinya.

Tapi saat Jeong Hoon lengah, Sutradara Ji langsung balas menyerangnya dan menendang wajah Jeong Hoon. Bagaimana bisa Jeong Hoon menemukan tempat ini?

"Dasar gila! Apapun yang kau lakukan dan sebesar apapun usahamu, kau takkan bisa menyentuhnya."

"Kau yang gila! Kau tidak bisa melupakan mendiang pacarmu tapi malah mendekati teman baiknya, Ha Jin."


Dia berusaha menyerang Jeong Hoon lagi, tapi Jeong Jeong Hoon engan cepat mengunggulinya dan mencekiknya. Mendengar suara-suara di luar, Ha Jin langsung teriak-teriak minta tolong. Dia berusaha merusak gagang pintunya dengan menggunakan tempat lilin, tapi gagal.

Sutadara Ji dengan melepaskan diri dengan menggigit lengannya Jeong Hoon dan menghajarnya berulang kali sebelum kemudian menyeret Jeong Hoon ke garasi. Tapi tiba-tiba Jeong Hoon mendorongnya lalu menghantamnya dengan keranjang berulang kali lalu mengurungnya dan mengunci garasi itu.


Dia bergegas membuka kamar Ha Jin disekap dan langsung memeluknya erat, lega melihat Ha Jin selamat dan baik-baik saja. "Terima kasih, terima kasih kau tetap aman."

Ha Jin pun lega. Tapi sebaiknya mereka segera pergi. Takutnya orang itu kembali. Jeong Hoon meyakinkannya untuk tidak cemas. Orang itu tidak bisa keluar.

"Lihatlah wajahmu, Pewarta Lee." Cemas Ha Jin.

"Aku baik-baik saja. Apa kau bisa jalan?"

"Iya."

Jeong Hoon pun memapah Ha Jin keluar dari tempat itu. Tapi biarpun mengklaim dirinya baik-baik saja, Ha Jin tampak benar-benar pucat. Polisi akhirnya tiba tak lama kemudian dan Jeong Hoon langsung menyerahkan kunci garasi, dia mengurung Sutradara Ji di sana.


Ha Kyung sontak memeluk Ha Jin dan menangis saking leganya melihat kakaknya selamat. Tetap berusaha menguatkan dirinya, Ha Jin meyakinkannya bahwa dia baik-baik saja. Tapi saat mereka mulai berjalan lagi, Ha Jin tidak kuat lagi dan pingsan seketika.

Tapi urusan polisi belum selesai dengan Sutradara Ji yang tiba-tiba saja menyerang mereka membabi buta begitu pintu garasi terbuka. Tapi tentu saja dia kalah jumlah dan tenaga dan polisi dengan cepat meringkusnya.


Para reporter, termasuk Il Kwon, sudah menunggu begitu mereka tiba di kantor polisi dan sontak saja mereka langsung menyerbu polisi dengan segudang pertanyaan tentang si penculik.

Wajah Sutradara Ji ditutupi topi saat dia dibawah masuk. Tapi Il Kwon yang tampak sangat kesal, dengan sengaja menyodok topi itu hingga terjatuh dan terlihatlah wajah Sutradara Ji yang tampak tidak merasa bersalah sedikitpun.


Chul yang juga sedang diinterogasi, berusaha meyakinkan polisi bahwa dia tidak pernah bermaksud menyakiti Ha Jin karena kejahatannya hanya mencuri barang-barang mewahnya Ha Jin gara-gara dia butuh uang.

Chul benar-benar merasa bersalah karena itu. Dia bahkan ingin mengakui segalanya dan meminta maaf pada Ha Jin. Dia bahkan beberapa kali menunggu di depan studio. Tapi dia tidak pernah punya kesempatan untuk melakukannya karena Ha Jin selalu dikelilingi bodyguard.

Tepat saat itu juga, berita di TV menyiarkan tentang penangkapan Sutradara Ji. Chul sontak emosi merutuki bajingan itu.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam