Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 20 - 2

Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 20 - 2

Wu Yi heran dengan dirinya belakangan ini. Kenapa belakangan ini dia sering muntah-muntah? Akhirnya dia mencoba mencari tahu lewat internet, tapi malah shock mendapati artikel di internet mengatakan bahwa itu adalah tanda-tanda kehamilan. Gara-gara itu, sekarang dia jadi menghindari Guan Chao.


Hari itu, Guan Chao mencoba mengetuk pintunya Wu Yi, tapi tidak ada jawaban. Bahkan saat dia menelepon Wu Yi, Wu Yi terdengar lelah tanpa semangat. Dia memberitahu Wu Yi bahwa beberapa perawat di rumah sakitnya tentang update novelnya Wu Yi dan minta tanda tangannya Wu Yi buat para perwat itu, tapi Wu Yi menolak bahkan melarang Guan Chao meneleponnya lagi.


Keesokan harinya, Wu Yi mencoba testpack dan ternyata hasilnya positif. Dia mencoba menelepon Qiao Yi untuk mengabarkan tentang masalahnya.

Tapi Qiao Yi saat itu sedang sibuk mau beli tiket konsernya Jay Chou. Dia mencoba minta bantuan orang tuanya, tapi tetap saja dia kalah cepat dan gagal. Qiao Yi stres. Ujung-ujungnya Wu Yi jadi ragu dan akhirnya mengurungkan niatannya.


Wang Wei masuk ke ruangan Yan Mo untuk menyerahkan laporan dan mendapati Yan Mo membuka website penjualan tiket konsernya Jay Chou. Wah! Wang Wei tidak menyangka kalau Yan Mo juga ternyata suka juga sama Jay Chou.

Dia punya teman yang bisa membantu Yan Mo mendapatkan tiket loh. Tapi Yan Mo tidak menanggapinya, malah dengan dinginnya menyuruh Wang Wei untuk mengerjakan tugasnya saja.


Mereka lalu meeting dengan Zhou Zhao untuk membahas kerja sama mereka dengan perusahaannya Zhou Zhao. Mendengar Yan Mo menyebut nama Qiao Yi, Zhou Zhao dengan sengaja menggoda Qiao Yi dan menawari Qiao Yi untuk bekerja di perusahaannya. Yan Mo sontak menatapnya dengan kejam.

Wang Wei jadi penasaran, mereka saling mengenal yah? Zhou Zhao mengaku kalau dia dan Yan Mo teman serumah saat mereka kuliah di Inggris. Dia bahkan memberitahu mereka berbagai kebiasaan Yan Mo yang sangat amat rajin setiap hari dan tidak pernah pergi ke manapun selain ke kelas dan ke perpus.

Tapi pernah suatu hari, dia ngotot minum-minum sampai mabuk. Lalu dalam mabuknya dia memanggil nama seseorang. Qiao Yi mulai gugup mendengarnya. Wang Wei penasaran, namanya siapa?

Sayangnya Zhou Zhao tidak berani memberitahunya. Tapi waktu itu Yan Mo sampai mengunci dirinya di toilet. Qiao Yi menebak, Yan Mo pasti teler.

"Aku menangis," aku Yan Mo. "Aku mengetahui sesuatu yang membuatku sedih. Aku belum pernah merasa sesedih itu. Makanya aku mabuk dan menangis. Itu saja."


Qiao Yi menemui Wu Yi di restoran. Tapi sesampainya di sana, Wu Yi sudah makan duluan. Qiao Yi heran, kenapa belakangan ini Wu Yi makannya jadi banyak banget?  Wu Yi akhirnya memutuskan untuk memberikan kabar mengejutkan itu ke Qiao Yi, dia hamil.

Qiao Yi tercengang. "Anaknya siapa?"

"Seseorang yang kau kenal dengan baik."

"Zhao Guan Chao?"

Kok tahu? Apa Guan Chao pernah memberitahu Qiao Yi? Tidak, tapi waktu itu kan Wu Yi pernah membahas masalah jatuh cinta dengan seorang teman lama. Wu Yi tahu sendiri Guan Chao tuh cowok macam apaan, bagaimana bisa dia malah hamil anaknya Guan Chao?!

"Maaf, Qiao Yi. Aku tahu aku salah. Maaf."

"Percuma minta maaf padaku. Akan kucari dia dan akan kuhancurkan dia!"

Tapi Wu Yi dengan cepat menghentikannya, malah memintanya untuk merahasiakan masalah ini dari Guan Chao. Dia akan menangani masalah ini sendiri. Dia pergi ke Amerika saja dan melahirkan anaknya di sana.

"Kau sudah gila apa?!"


Qiao Yi tak peduli dan langsung pergi menggedor pintu apartemennya Guan Chao dengan penuh amarah. Tapi tepat saat itu juga, dia mendapat chat dari Wu Yi yang kontan membuatnya galau.


Guan Chao baru bangun gara-gara gedoran pintunya Qiao Yi. Tapi saat dia membuka pintu, malah tidak ada siapa-siapa di sana. Cuma khayalan kah?


Qiao Yi benar-benar gelisah gara-gara masalah ini sampai-sampai dia tidak fokus melakukan apapun. Dan di saat seperti ini, dia masih saja diganggu oleh You Mei yang menyuruhnya untuk membawakannya USB dan membelikannya obat flu. Dia bahkan tak peduli biarpun Qiao Yi cuti siang ini.

Da Chuan datang saat itu dan langsung ikutan kesal mendengar You Mei lagi-lagi semena-mena terhadap Qiao Yi. Begini saja, dia akan bantu Qiao Yi membelikan obat flu buat You Mei. Soalnya dia suka banget sama acarnya buatan ibunya Qiao Yi. Mendengar itu, Qiao Yi dengan senang hati memberikan satu toples acarnya buat Da Chuan.


Yan Mo akhirnya jadi juga meminta bantuan Wang Wei untuk mendapatkan dua buah tiket konsernya Jay Chou. Tapi Wang Wei penasaran, apa yang membuat Yan Mo bersedih dulu?

Tidak masalah kok, pria memang harus mengekspresikan perasaannya dan menangis saja semaunya. Yan Mo juga pernah salah menyebut namnya dan dia jadi sedih karenanya.

Yan Mo cuma menatapnya dingin dan mengancam. "Kalau kau bicara sepatah kata lagi, kau harus lembur selama satu bulan."

Wang Wei meyakinkannya untuk tidak cemas. Tidak ada seorangpun yang tahu kok, dia juga sudah menyuruh Qiao Yi untuk tutup mulut. Dan Qiao Yi bilang iya.

Yan Mo tak percaya mendengarnya. "Tidak mudah menemukan seseorang yang lebih tidak berperasaan daripada Zhao Qiao Yi."

"Jangan menyalahkan Qiao Yi. Dia terlihat pucat saat masuk kerja tadi pagi. Makanya dia minta cuti untuk pergi ke rumah sakit."


Yan Mo jadi cemas dan mencoba meneleponnya tapi tidak diangkat. Yan Mo jadi tambah kesal, apa belakangan ini dia terlalu memanjakan Qiao Yi sampai Qiao Yi berani mengabaikan teleponnya?

Bahkan saking kesalnya, saat si pemain bola meminta Yan Mo untuk mengambilkan bolanya yang menggelinding ke Yan Mo, Yan Mo malah ngamuk-ngamuk menyuruh si pemain bola mengambil bolanya sendiri.

Dia bahkan sinis banget melihat sepasang kekasih yang tampak mesra. Pasangan itu pasti akan putus nanti. Kenapa? Karena cinta hanya akan menyebabkan penderitaan.


Sebenarnya Qiao Yi ke rumah sakit untuk menemui dokter kandungan untuk meminta segala informasi terkait kehamilan demi Wu Yi.

Tapi saat dia baru keluar, dia malah tak sengaja bertemu dengan Guan Chao. Gawat! Qiao Yi berusaha menyembunyikan buku-bukunya. Tapi tentu saja Guan Chao tambah penasaran, dia kenapa ke sini? Sakit apa? Sini, perlihatkan padanya.

Saat Qiao Yi menolak, Guan Chao jadi semakin getol berusaha merebut catatannya. Qiao Yi panik dan sontak menggigitnya lalu kabur secepat mungkin. Guan Chao jadi tambah heran melihat kelakuan anehnya.


Qiao Yi lalu mendatangi Wu Yi dengan membawa berbagai keperluan ibu hamil dan mencerewetinya tentang berbagai hal yang boleh dan tidak boleh Wu Yi lakukan demi kandungannya. Dan jelas saja semua membuat Wu Yi jadi sangat terharu.

Qiao Yi sungguh menyesali perbuatannya yang mengomeli Wu Yi waktu itu. Dia sudah memikirkannya. Dia akan mendukung apapun keputusan Wu Yi. Jika Wu Yi tidak menginginkan bayi itu, dia akan menemani Wu Yi menggugurkannya. Tapi jika Wu Yi ingin melahirkannya, maka mereka akan membesarkan anak itu bersama-sama.


Da Chuan mendatangi You Mei sambil marah-marah melabraknya biar dia tidak menyiksa Qiao Yi terus, tapi malah mendapati You Mei ternyata lagi flu beneran. Pun begitu, You Mei masih saja rajin bekerja.

Prihatin, Da Chuan akhirnya membuatkannya mie instan bahkan memberikan jaketnya buat You Mei. You Mei malah protes karena cuma dikasih mie instan padahal dia lagi sakit.

Tapi saat Da Chuan berkata kalau dia menambahkan acar buatan ibunya Qiao Yi, You Mei mendadak berubah pikiran dan langsung memakan mie itu dengan lahap.


Sementara itu, Yan Mo lagi bingung bagaimana harus memberikan tiket konser ini ke Qiao Yi. Haruskah dia melakukannya dengan gaya sok cool, sok jaim, atau sok romantis? Galau!

Tapi saat Qiao Yi meneleponnya tak lma kemudian, dia malah bersikap dingin dan sok jaim. Dia bahkan mau langsung mematikannya, tapi Qiao Yi tiba-tiba memintanya keluar. Dia ada di depan rumahnya Yan Mo.

Bersambung ke episode 21

Post a Comment

0 Comments