Sinopsis Before We Get Married Episode 7 - 3

 Sinopsis Before We Get Married Episode 7 - 3

Maka malam harinya, Ke Huan menyiapkan sebuah gunting di meja sebelum Zi Yuan datang.  Seperti biasanya, Zi Yuan datang bawa makan malam untuk Ke Huan sambil nyerocos kepedean melihat rumah yang sangat bersih. Ke Huan pasti membersihkannya untuk menyambut kedatangannya. Ayo makan dulu saja.



Tapi Ke Fei dingin menegaskan bahwa dia memanggil Zi Yuan kemari bukan untuk makan dengan Zi Yuan dan to the point tanya kenapa dia menampar Han Ke Fei, dia tidak bersalah.

"Jadi aku benar-benar menampar orang yang salah?" Nyinyir Zi Yuan. "Atau oran yang seharusnya kutampar adalah Zhou Wei Wei?"

"Wei Wei juga tidak bersalah!"

"Kau memanggilnya dengan sangat in~~m."

"Kutegaskan sekali lagi, Wei Wei juga tidak bersalah. Kalau kau ingin menampar seseorang, tampar saja aku!"


PLAK! Zi Yuan benar-benar menamparnya. Zi Yuan tidak terima diperlakukan seperti ini, Ke Huan punya hak apa memperlakukannya seperti ini?!

"Karena kita sudah putus! Apa hakmu menamparku? Apapun yang ingin kulakukan tidak ada hubungannya denganmu! Siapa yang kusukai, tidak ada hubungannya denganmu!"

"Tapi kau dan Wei Wei. Dia..."

"Sudah kubilang. Zhou Wei Wei tidak ada hubungan denganku atau denganmu. Mengerti?"

"Tapi kau milikku! Hubungan 10 tahun kita tidak bisa dihancurkan begitu saja hanya karena kau ingin putus!"


Tidak tahan lagi, Ke Huan langsung menuntut Zi Yuan memberikan tasnya. Dia bahkan menarik paksa saat Zi Yuan menolak menyerahkannya. Dia langsung mengambil semua kartu kredit miliknya dan menggunting semuanya. (Akhirnya!)

"Dengarkan aku baik-baik. Kau hanya Gao Zi Yuan, bukan Nyonya Chu."

Zi Yuan lagi-lagi berusaha menggunakan janji yang dulu pernah Ke Huan katakan pada Ibunya. Tapi itu sama sekali tidak bisa memengaruhi Ke Huan. Ke Huan yakin kalau mendiang Ibunya ZI Yuan di surga pasti setuju jika dia menjaga Zi Yuan dengan cara seperti ini.


Zi Yuan tidak mengerti, apa Ke Huan sangat membencinya hingga Ke Huan mendorongnya ke jalan buntu tanpa jalan keluar seperti ini.

"Jika aku tidak memberimu jalan keluar, aku pasti akan mengambil rumah yang sekarang ini kau tinggali. Kuharap hari itu tidak akan pernah terjadi. Gao Zi Yuan, dengarkan aku baik-baik. Pikirkan baik-baik bagaimana kau akan menjalani hidupmu. Temukanlah kembali hidupmu sendiri. Kau bukan Nyonya Chu, kau hanya Gao Zi Yuan! Keluar!"

Tidak punya pilihan lain, Zi Yuan pun pergi dengan berlinang air mata.


Sekarang karena pernikahan mereka akan dipercepat, Wei Wei mengajak Ayahnya Hao Yi untuk belanja persiapan pernikahan. Hao Yi seperti biasanya, tidak bisa ikut karena kesibukan di kantornya.

Ayah sendiri sampai kesal memikirkan putranya itu. Apalagi waktu dia melihat cincin lamaran pemberian Hao Yi yang permatanya kecil banget. Wei Wei tidak mempermasalahkannya, lagian cincin lamaran kan cuma formalitas.

Yang penting karirnya Hao Yi sekarang sudah semakin menanjak. Hao Yi tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk hal semacam ini, yang penting niatnya.

Ayah benar-benar kagum dengan calon menantunya ini. Bagaimana bisa ada gadis yang begitu pengertian seperti Wei Wei di dunia ini? Si anak kunyuk itu benar-benar sangat beruntung.

"Paman berlebihan. Memang seharusnya aku melakukan ini."

"Kau sudah memakai cincin itu, kenapa masih memanggilku Paman?"

Wei Wei malu. "Ayah."

"Bagus! Bagus sekali, kedengarannya sangat bagus dan enerjik. Aku merasa senang mendengarnya."


Hao Yi datang saat itu dan Ayah langsung mengeplak kepalanya. Wkwkwk! Bisa-bisanya Hao Yi cuma membelikan cincin yang sangat kecil untuk Wei Wei. Memalukan!

Mereka lalu mencoba beberapa kue. Tapi Wei Wei kurang setuju dengan pilihan Ayah, memang rasanya enak, tapi harganya mahal. Jangan khawatirkan masalah itu, Wei Wei bilang saja sama Ayah dia mau berapa kotak, 60 kotak?

Kebanyakan itu, saudara dan teman-teman mereka kan tidak banyak, mereka tidak mungkin juga mengundang semua rekan kerja mereka karena di perusahaannya Wei Wei saja jumlah pegawainya ada ribuan. Mereka hanya akan mengundang orang-orang yang dekat dengan mereka, jadi tidak perlu menghabiskan uang sebanyak itu.

Ayah ngotot untuk pesan 60 kotak. Sebagai manajer, Wei Wei pastinya punya klien. Dia harus mengaja ikatan pribadi dengan orang-orang itu. Jika tidak, orang-orang pasti akan menggunjingkannya. We Wei daftar aja semua kenalan yang mau diundangnya, jangan sampai dia menyinggung orang lain dengan tidak mengundang mereka. Hao Yi tidak boleh terlalu pelit mengeluarkan uang.


Tanpa Wei Wei ketahui, Ke Huan baru saja mendapat proposal proyek baru... proyek kerja sama dengan perusahaannya Wei Wei. (Ow, ketemu lagi dong)



Kesokan harinya, Wei Wei, Ke Fei, dan Mei Ling dipaggil ke ruang rapat tanpa dikasi tahu apa alasannya. Ke Fei heran, apa belakangan ini mereka bikin masalah sampai dipanggil kemari? tau ini gara-gara insiden dengan Zi Yuan waktu itu?

Tapi saat Jessica datang, dia cuma menyuruh mereka untuk membaca file yang sudah dia sediakan di meja. Itu adalah proposal proyek baru yang sedang dikembangkan oleh perusahaan. dan butuh dana sangat besar, jadi mereka akan bekerja sama dengan perusahaan modal ventura.

Tak lama kemudian, seorang pegawai mengumumkan bahwa staf dari Perusahaan Modal Ventura Guoxin sudah datang. Wei Wei dan Ke Fei jelas kaget mengenali nama perusahaannya Ke Huan itu. Ke Huan pun masuk dan langsung tersenyum senang melihat Wei Wei.


Tapi tentu saja dia tetap profeional dengan menyapa Jessica saja. Wei Wei kesal banget sampai dia tidak mau beranjak bangkit saat Jessica memperkenalkan mereka.

Baru saat Jessica mendesis kesal, Wei Wei akhirnya bangkit dengan setengah hati dan menatap Ke Huan dengan kesal. Ke Huan tak peduli dan tetap tersenyum senang lalu memperkenalkan timnya dan memberitahu mereka bahwa Presdir perusahaannya menganggap proyek ini sebagai prioritas utama. Karena itulah dia ditugaskan untuk proyek ini.

"Jadi selama beberapa bulan ke depan, aku akan rutin datang ke perusahaan kalian." Ujar Ke Huan yang jelas-jelas hanya ditujukan hanya pada Wei Wei seorang.


Kesal, Wei Wei langsung menyatakan mau mundur saja dari tim proyek ini. Berusaha menahan emosinya, Jessica menegaskan bahwa tim ini dipilih sendiri oleh bos mereka. Jadi kalau Wei Wei mau mengundurkan diri, silahkan dia bilang sendiri ke bos. Tapi...

"Jika kau keluar dari ruangan ini satu langkah saja, akan kupatahkan kakimu." Desis Jessica.


Terpaksalah Wei Wei harus duduk kembali dengan patuh. Jessica buru-buru mengklaim kalau para pegawai di sini memang suka bercanda... hahahahaha! Wei Wei memang suka sekali menguji kesabarannya sampai rasanya kesabarannya hampir habis.

Baiklah, untuk proyek ini CEO Chu akan bertanggung jawab penuh... dan Jessica akan memastikan pendidikan para pegawai akan semakin ditingkatkan. Rapat dimulai!


Saat Wei Wei masuk lift tak lama kemudian, lagi-lagi dia tak sengaja ketemu Ke Huan. Maka Wei Wei pun berusaha tak terlalu kentara menghindar dengan mundur ke belakang.

Tapi tentu saja Ke Huan memperhatikannya dan dengan sengaja mundur untuk memojokkan Wei Wei sampai Wei Wei harus protes karena dia benar-benar sudah terpojok.

"CEO Chu, kau agak kelewatan tadi." Sinis Wei Wei balas dendam dan sukses membuat para penumpang lift itu menatap Ke Huan seolah dia pria aneh.


Wei Wei berusaha keluar secepat mungkin begitu lift membuka. Tapi Ke Huan sontak menariknya kembali lalu menekn alarm hingga membuat lift itu mengunci mereka.

Wei Wei kesal, baru hari pertama Ke Huan di sini dan dia sudah menjalankan trik liciknya. Ke Huan sinis, Wei Wei juga sama saja. Jika tidak, maka dia tidak mungkin terang-terangan menyatakan mau mengundurkan diri di rapat tadi. Apa Wei wei berpikir bahwa proyek kolaborasi kedua perusahaan mereka ini adalah idenya juga?

"Memangnya tidak begitu?!"

"Memangnya aku senganggur itu?!"

"Kau kelihatan sangat nganggur! Lagian kau sudah tahu kalau kau akan datang ke perusahaanku, kan?"

"Maksudmu jika aku tahu sebelumnya mengenai hal ini, aku harus menolak kesempatan ini? Itukah yang kau ingin aku lakukan?"

"Aku tidak menginginkanmu melakukan apapun!"


"Baguslah kalau begitu. Belakangan ini seseorang terus mengingatkanku kalau aku tidak sehebat itu. Makanya aku mematuhi perintah perusahaanku sesuai prosedur. Aku melakukan apapun yang mereka suruh. Lagian ini tidak menyakiti siapapun, kan? Bahkan sekalipun ini menyakiti seseorang, aku tidak berniat begitu."

"Berhentilah berakting sok polos!"

"Aku tidak berakting sok polos!"

Tapi perdebatan mereka berakhir saat itu saat dua orang sekuriti masuk dengan cemas, apa yang terjadi? Ke Huan meminta maaf dan beralasan kalau dia cuma tidak familier dengan lift perusahaan mereka ini.

Bersambung ke part 4

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam