Sinopsis Kiss - The Series Episode 12

Sinopsis Kiss - The Series Episode 12


Sandee berusaha melepaskan pelukan Thada tapi Thada semakin mempererat pelukannya. Sandee menangis bukan karena dia kesal pada Thada tapi karena terlalu cemas memikirkan Thada menghilang selama beberapa minggu.

Thada meminta maaf dan memberitahu Sandee kalau dia pergi hanya untuk berpikir akan apa yang harus dilakukannya dalam menghadapi masalah kehamilan Sandee.

"Kau pikir kau saja yang perlu berpikir. Apa kau pikir aku tidak perlu berpikir? Berpikir sendirian itu melelahkan!"

"Aku tahu, karena itulah aku disini. Tapi kumohon jangan lagi menyuruhku pergi"


Sandee akhirnya mulai tenang dan mereka pun duduk bersama dimana Thada menyatakan kalau dia akan bertanggung jawab atas Sandee dan bayi mereka.

Mendengar itu, Sandee mengaku bahwa dia sempat mengira kalau menghilangnya Thada itu artinya dia tidak menginginkan bayi mereka.

Thada meyakinkan Sandee bahwa dia tidak akan pernah mengulangi kesalahan ayahnya yang dulu meninggalkan anaknya sendiri, dia tidak akan pernah meninggalkan Sandee ataupun bayi mereka.

Flashback,


Hari itu, Thanwa tiba-tiba menginterogasi Thada karena belakangan ini Thada tidak masuk kampus. Thada bertanya balik apakah Thanwa pernah menghamili cewek.

Thanwa langsung terdiam dan mengaku pernah. Dia bercerita bahwa dulu dia dan mantannya putus tapi kemudian mantannya itu menghubunginya kembali dan memberitahunya bahwa dia hamil.

Saat itu Thanwa begitu shock sampai-sampai dia tidak tahu harus berbuat apa dan tidak tahu pula harus berkata apa. Tapi kemudian mantannya memberitahunya untuk tidak cemas dan dia akan mengurus semuanya sendiri.

Dia mencoba menghubungi mantannya kembali tapi dia tidak mengangkatnya dan beberapa waktu kemudian saat akhirnya mantannya menjawab teleponnya, mantannya itu memberitahunya kalau dia sudah mengaborsi bayinya. Thanwa sangat menyesali kepengecutannya.


Tapi ngomong-ngomong, kenapa Thada menanyakan masalah ini? Apa dia menghamili cewek? Apa cewek itu Sandee?

Thada mengiyakan semua pertanyaan Thanwa dan jujur mengaku kalau sebenarnya dia tidak tahu harus bagaimana. Sekarang Thanwa mengerti kenapa Thada tidak masuk kampus, dia pasti ingin menghindari Sandee.

"Kuberitahu kau, apa yang kau lakukan sekarang ini, sama seperti yang dulu kulakukan. Pikirkan baik-baik, apa kau ingin apa yang terjadi padaku dulu, terulang kembali padamu?"

Thanwa memperingatkan Thada bahwa jika dia mengulangi kesalahannya dulu maka pada akhirnya dia akan sangat tersiksa, masalah ini akan selalu membebani pikirannya seumur hidup. Tapi memang ada perbedaan antara situasi Thada dengan situasi Thanwa dulu.

Thanwa sudah tidak lagi mencintai mantannya saat dia mengetahui kehamilan itu "Sementara kau dan Sandee, apa kalian saling mencintai? Pikirkanlah baik-baik."

Tepat saat Thada hendak keluar rumah, dia melihat Sandee. Sontak dia langsung lari lewat pintu belakang. Dan saat Sandee tiba di toko tato, Thanwa berbohong memberitahu Sandee kalau Thada menghilang entah kemana.

Kembali ke masa kini,


Sekarang setelah Thada kembali, dia memutuskan bahwa dia ingin menjaga Sandee. Dia berjanji akan berusaha sebaik mungkin menjaga Sandee dan bayi mereka.

"Aku akan baik padamu, aku akan menjagamu lebih baik daripada sebelumnya"

"Aku bertanya-tanya apa statusmu untuk melakukan itu?"

"Sebagai keluarga, sebagai ayah"

"Sebagai ayah? Berapa lama hal itu akan bertahan?"

"Entahlah. Aku tidak tahu bagaimana masa depan nanti. Yang kutahu, aku akan berusaha yang terbaik saat ini"

"Lalu bagaimana dengan Thew?"

"Putus saja dengannya"


Sanrak termenung di tangga memikirkan sikap dingin Na yang begitu tiba-tiba hingga membuatnya sedih dan bertanya-tanya apakah dia melakukan sesuatu yang salah. Sementara itu, Na sedang berada di bar, termenung memikirkan ucapan Chacha.


Keesokan harinya, Sandee ke kampus bersama Thew. Sepanjang perjalanan dia bingung harus bagaimana, haruskah dia memberitahu Thew sekarang juga. Dia menyadari bahwa jika dia menundanya maka masalah ini akan semakin memburuk. Tapi saat melihat Thew tersenyum padanya, pada akhirnya dia tidak sanggup buka mulut.

Thew mengaku bahwa sejak dia pacaran dengan Sandee, dia mulai banyak berubah, terutama kepeduliannya pada orang lain dan dia juga lebih bisa memahami orang lain "Aku menyukai diriku saat aku bersamamu."


Na masih terus berusaha menghindari Sandee saat mereka di kantor. Tiba-tiba dua orang pegawainya datang dan memberitahunya sebuah berita buruk, perusahaan kosmetiknya Tuan Thawee akan menempatkan iklan produk mereka di masalah Angel.

Parahnya lagi, model utama untuk cover majalah mereka, ditangkap polisi karena kedapatan memakai obat-obatan terlarang. Memang mereka masih punya waktu 3 hari untuk mencari model pengganti tapi masalahnya mereka sudah berusaha menelepon beberapa model tapi tidak ada yang bisa.


Tidak punya pilihan lain, Na pun memerintahkan mereka untuk menghubungi Ella tapi Ella tidak boleh tahu bahwa dialah yang memerintahkan mereka. Saat Ella dihubungi, dia menerima tawaran mereka tapi hmm... senyumnya licik sekali.


Di kampus, Sandee sedang makan siang bersama Pete dan June. Tak lama kemudian Kao ikut bergabung tapi entah kenapa dia memaksa duduk diantara June dan Sandee padahal kursi di sebelah Pete masih kosong.

lKao dan Pete saling terdiam tapi dari pandangan mata mereka, tampaknya ada masalah diantara mereka berdua.


Yang tak semua orang sangka, Thada tiba-tiba muncul dan duduk di samping Pete. Mereka langsung menuntut kemana saja Thada selama ini dan June langsung membully-nya.


Setelah itu Thada dan Sandee bicara berdua, Sandee mengaku kalau saat ini dia belum bisa putus dari Thew karena dia belum menemukan alasan apa yang harus digunakannya untuk putus dengan Thew.

"Apa kau menyukainya sebesar itu sampai kau tidak bisa putus dengannya?"

Sandee langsung emosi mendengarnya, dia pasti akan putus dengan Thew. Dia menyadari walaupun dia menundanya sekarang, pada akhirnya dia akan tetap putus dengan Thew. Tapi bagaimanapun, saat ini dia butuh waktu.


Kedua pegawai Na menunjukkan foto seorang model dan tempat photoshot terbaik. Tapi Na tidak menyetujui semua pilihan mereka, dia menginginkan photoshot dengan tema liburan di tempat yang masih alami dan seorang model yang bisa menampilkan berbagai ekspresi.

"Aku menginginkan model seperti ini" ujar Na sambil memperlihatkan foto Sanrak yang berpose di laut dengan senyum natural.

Na menginginkan tema photoshot yang seperti itu. Kedua pegawainya heran dari mana Na mendapatkan foto Sanrak yang sebagus itu.

"Aku memotretnya sendiri" aku Na.


Gara-gara pengakuan Na itu, sontak Sanrak langsung jadi bahan gunjingan satu kantor. Mereka mengira kalau Sanrak pasti punya hubungan spesial dengan Na.


Na pergi mengecek pemotretannya Ella di studio. Tapi sampai sekarang pemotretan belum juga dimulai karena Ella belum datang dan tidak bisa dihubungi juga. Ella baru mengangkat teleponnya saat Na sendiri yang menelepon.

Tapi Ella berbohong bahwa dia lupa kalau sekarang ini dia sedang ada urusan penting, urusan penting yang dia klaim jauh lebih penting daripada pemotretan majalahnya Na.

Tapi tentu saja tujuan utamanya adalah balas dendam, agar Na tahu bagaimana rasanya ditolak. Na jadi bingung harus bagaimana apalagi dia deadline-nya sudah semakin dekat.


Yang tidak Na ketahui, Ella saat itu sebenarnya sedang bersama First yang punya tujuan sama seperti Ella. Balas dendam pada Na dengan cara mendekati Ella dan Tuan Thawee.

June memperhatikan ada yang aneh dan Kao dan Pete. Saat di kelas, Kao tiba-tiba keluar lalu Pete ikut keluar menyusulnya.

Tapi saat kelas usai, Kao dan Pete tampak sudah akrab kembali. June mengusulkan agar mereka semua nonton hari ini. Tapi Sandee tidak bisa ikut karena dia ada janji dengan Thew.


Thew menjemput Sandee tak lama kemudian. Walaupun Thada tampak jelas tak suka tapi dia tidak mengatakan apapun dan membiarkan mereka pergi berdua.

Thew sebenarnya menjemput Sandee terlalu awal dari janji jam 7 mereka. Tapi dia mengklaim kalau hari ini spesial.

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu" ujar Thew.

"Aku juga punya sesuatu untuk kubicarakan denganmu" aku Sandee.


Awalnya Sanrak tidak memperhatikan orang-orang yang sedang menggosipkannya. Tapi saat dia hendak pulang, dia akhirnya menyadari tatapan aneh semua orang padanya.

Dia sengaja menghindar dan bersembunyi dan saat orang-orang itu mengira dia sudah pergi, mereka langsung menggosipkannya secara lantang dan blak-blakan.

Mereka menuduh Sanrak cewek mata duitan yang merayu Na. Parahnya lagi, mereka malah menambah-nambahkan sendiri gosipan mereka dengan menuduh Sanrak lah yang menyuruh Na untuk menendang Jane dari kantor ini.


Thew ternyata mengajak Sandee makan malam romantis. Tapi ternyata bukan cuma itu saja kejutan yang Thew berikan untuknya. Karena sesampainya mereka di restoran, ternyata di sana sudah ada ibunya Thew.

Sandee langsung shock dan canggung, sama sekali tak menyangka kalau Thew akan membawa hubungan mereka sampai sejauh ini.

Ibunya Thew langsung suka pada Sandee. Dia bahkan sudah memesankan makanan-makanan kesukaan Sandee. Dia mengetahuinya karena selama ini Thew banyak cerita tentang Sandee.

Saat Thew pamit ke toilet, ibunya Sandee mengaku kalau awalnya dia cemas saat tahu Thew pacaran dengan Sandee karena takutnya Sandee sama seperti gadis-gadis yang selama ini pernah mengelabuhi Thew.

Tapi begitu melihat Sandee, dia merasa Sandee berbeda dari gadis-gadis yang selama ini dikenal Thew. Dia lega dengan pilihan Thew yang sekarang dan memohon agar Sandee terus bersama Thew. Sandee hanya bisa menanggapinya dengan senyum canggung.


Thew beralasan ke toilet sebenarnya hanya untuk menelepon pihak toko bunga dan memberitahu mereka untuk mengirimkan pesanan buket bunganya ke restoran.

Ah, ternyata hari ini adalah hari peringatan 1 bulan jadian mereka. Hmm... tapi sepertinya yang ingat cuma Thew seorang.


Sandee dan Ibunya Thew ngobrol akrab. Sandee memberitahu Ibu bahwa dia 5 bersaudara dan semuanya perempuan. Ibunya Thew ingin memperlihatkan foto masa kecil Thew tapi saat dia merogoh kedalam tasnya, tak sengaja sebuah kotak perhiasan berisi kalung terjatuh.

Ibu mengaku kalau dia Thew membeli kalung itu untuk Sandee dan dia menyimpannya untuk Thew sebagai kejutan untuk Sandee nantinya.

Tapi berhubung Sandee sekarang tahu, Ibu memohon agar Sandee pura-pura tak tahu dan pura-pura terkejut saat Thew memberikan kalungnya nanti. Sandee jadi semakin canggung menghadapi semua ini. Begitu Thew kembali, Ibu pamit pergi. Tapi sebelumnya, Ibu diam-diam memberikan kotak kalungnya pada Thew.


Saat mereka akhirnya berduaan, Thew langsung menghadiahkan kotak kalungnya. Tapi saat dia hendak membukanya, Sandee cepat-cepat mencegahnya.

Dengan berat hati Sandee akhirnya menyatakan ingin putus dengannya. Thew tak percaya dan mengira Sandee cuma bercanda.


"Aku bersungguh-sungguh"

Thew langsung panik, tidak mengerti kenapa Sandee ingin putus? Apa dia melakukan sesuatu yang salah? Apa Sandee merasa terlalu tertekan olehnya? Apa dia membuat Sandee tak nyaman?

Sandee menyangkal semuanya dan mengaku bahwa dia lah yang bersalah dan dia meminta maaf karenanya.

Thew curiga apa karena Thada. Sandee hanya menjawabnya dengan meminta maaf sekali lagi lalu cepat-cepat pergi. Thew berusaha mengejar taksi yang dia kira membawa Sandee padahal sebenarnya Sandee bersembunyi di belakang mobil lain.


Langkah Thew terasa berat saat dia kembali dan mendapati kiriman buket bunganya sudah tiba tapi meja itu telah kosong.


Saat Sandee pulang, Thada sudah menunggunya di sana. Thada cemas melihat Sandee menangis, dia menarik Sandee kedalam pelukannya dan meyakinkan Sandee bahwa segalanya pasti akan baik-baik saja.

Tapi sedetik kemudian, Chacha tiba-tiba muncul mengganggu mereka. Thada pun akhirnya pulang. Thew masih belum rela melepaskan Sandee dengan mengirim pesan meminta Sandee untuk memberinya kesempatan kedua. Tapi pesan itu malah membuat Sandee jadi semakin merasa bersalah.


Sanrak masih sibuk kerja saat tiba-tiba Noina muncul dan langsung menantang siapapun yang telah berani menggosipkan Sanrak.

Sanrak langsung panik, dia berusaha membuat Noina diam tapi Noina terus bicara membela Sanrak dan melabrak semua orang.

"NOINA, CUKUP! Apa yang sebenarnya kau lakukan?"

"Berapa lama kau akan bertahan menghadapi rumor jahat yang mereka sebarkan di belakangmu itu? Kalau kau tidak tahan, kenapa kau tidak berhenti saja dan selesaikan magangmu di tempat lain?"

"Magangku akan selesai dalam beberapa minggu, aku bisa menanggung semua ini"

"Kalau begitu kenapa aku masih bisa mendengar tangisanmu di telepon?" saat Noina masih terus berusaha melabrak semua orang, Sanrak cepat-cepat mendorongnya keluar.


Keesokan harinya, Na pergi menemui Jane di cafenya. Walaupun Na belum mengatakan apapun, Jane tahu tujuan utama Na datang padanya adalah untuk membahas masalah tentang Tuan Thawee.

Tentu saja dia sudah menduga karena Tuan Thawee sudah pernah mendatanginya dan memberitahunya kalau dia akan tanda tangan kontrak dengan majalah Angel.


Saat Na merasa jalan mereka sudah buntu, Jane langsung menyangkalnya lalu memberikan sebuah amplop berisi dokumen. Entah dokumen apa itu, tapi Jane mengklaim bahwa jika Tuan Thawee melihat itu maka dia mungkin akan berubah pikiran.


Gosip tentang Sanrak semakin menjadi-jadi karena Na memutuskan untuk menjadikan salah satu foto Sanrak yang dia ambil di Hua-Hin sebagai foto cover majalah.

Kali ini acara gosip mereka di dengar oleh Na. Gara-gara mendengar gosip itu, Na langsung menyuruh Sanrak ke ruangannya.

Na meminta maaf karena tidak terlebih dulu meminta izin Sanrak sebelum dia menggunakan fotonya sebagai cover majalah. Sanrak sebenarnya tidak mempermasalahkannya, hanya saja hal itu membuat semua orang jadi bergunjing tentang mereka.

Na meminta maaf sekali lagi karena membuat image Sanrak jadi buruk. Dan karena itulah dia memutuskan untuk menandatangani sertifikasi magangnya Sanrak dan menyatakan mulai sekarang, Sanrak tidak perlu lagi kerja di sini agar semua gosip itu berakhir.

Sanrak tercengang "Apa maksudnya?"

"Lagipula magangmu hanya tinggal beberapa minggu. Akan kuurus semua dokumen dari universitasmu. Kau tidak perlu bekerja di sini lagi"

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments