Sinopsis Before We Get Married Episode 3 - 4

Sinopsis Before We Get Married Episode 3 - 4

Wei Wei mulai bersiap memasak dengan memakai celemek lalu menguncir rambutnya yang pastinya membuat Ke Huan terpesona melihat tengkuk mulusnya. Keahlian memasak Wei Wei benar-benar membuat Ke Huan semakin terpesona padanya.


Petang tiba dan Wei Wei masih sibuk dengan masakannya, sementara Ke Huan mempersiapkan meja untuk mereka. Ke Huan benar-benar terpesona hingga sulit mengalihkan pandangannya dari Wei Wei.


Tapi tiba-tiba dia memperhatikan sesuatu lalu bergerak mendekati Wei Wei hanya untuk menyeka keringatnya. Kaget dan tak nyaman, Wei Wei refleks bergerak menghindaar. Tapi Ke Huan dengan cepat menariknya kembali. Wei Wei akhirnya membiarkan Ke Huan menyeka keringatnya walaupun sebenarnya dia sangat gugup.


Masakan Wei Wei akhirnya jadi tak lama kemudian. Wei Wei benar-benar tidak mengerti dengan orang-orang kaya seperti Ke Huan ini. Camping itu akan menyenangkan hanya jika dia melakukan segalanya sendiri. Apa enaknya berkemah dengan dibantu orang lain. Kenapa tidak sekalian saja dia tinggal di hotel dan makan di restoran.

Dia mengucap semua itu sambil tersenyum ramah hingga membuat Ke Huan senang. Wei Wei tadi tampak sangat serius saat memasak dan sekarang dia tampak bahagia memakannya. Sepertinya dia sudah lupa dengan tujuannya datang kemari.

Seketika itu pula sikap Wei Wei berubah dingin lagi dan mengklaim kalau dia melakukannya hanya untuk mengalihkan pikirannya saja kok.

"Aku hampir lupa kalau hari ini cuma transaksi."

Ke Huan tersenyum miris mendengarnya. "Ini agak canggung."


Ke Fei puas dengan Bai Yang. Dia orang pertama yang mengerti apa arti 'beli cola'. Menurut Bai Yang, itu tidak sulit dipahami kok, karena kata 'beli cola' (Mai ke Le) pengucapannya mirip dengan bercinta.

Tapi kemudian, Bai Yang lagi-lagi berusaha bicara serius tentang perasaannya pada Ke Fei yang jelas saja membuat Ke Fei kesal. Dengan cepat dia menyela dan menyuruh Bai Yang untuk bangun dari mimpinya. Perasaannya itu nggak nyata, mending sekarang Bai Yang keluar atau mandi air dingin. Dia pasti akan melupakan segalanya.

"Bai Yang, jangan mengatakan hal-hal yang membuatku kesal lagi."

Tapi Bai Yang tak peduli dan ngotot menyatakan keinginannya untuk jadi pacarnya Ke Fei. Dia ingin mengantarkan Ke Fei pulang, mengucap selamat malam, dan melihat Ke Fei masuk duluan. Jadi, ayo kencan.

Kesal, Fei Fei langsung pura-pura menelepon pihak hotel dan meminta dipanggilkan ambulance soalnya di sini lagi ada psikopat yang ngotot memintanya untuk jadi pacarnya. Tolong kirim orang kemari untuk menangkap si psiko ini, borgol dia dan penjarakan dia!

"Jangan biarkan si psiko ini muncul di hadapanku lagi. Mengerti?!"


Usai makan malam, Ke Huan memberikan sebutir apel merah besar pada Wei Wei dan meminta Wei Wei untuk menghargai apel itu karena itu apel impor sun fuji dari Jepang. Wei Wei kaget, ini kan apel mahal banget, per bijinya bisa sampai 10 ribu dolar, itu jatah makannya Wei Wei 3 bulan.

"Kau mau memakan ini?"

Ke Huan geli mendengarnya. Tentu saja, karena itulah dia bilang untuk menghargai apel ini. Dia mau mencuci apel itu, tapi Wei Wei mendadak berubah posesif, tidak rela apel mahal itu dimakan.

"Kenapa? Aku membelinya untuk dimakan."


Wei Wei ngotot tidak setuju, dan jadilah mereka perang otot-ototan memperebutkan apel itu... hingga apel itu terlepas dari tangan mereka dan terlontar ke danau. Wei Wei sontak panik dan tanpa ragu masuk ke danau untuk mengambil apelnya itu dan sikapnya itu benar-benar membuat Ke Huan geli dan semakin terpesona padanya.

"Zhou Wei Wei, kau orang paling bodoh dan paling sungguh-sungguh yang pernah kutemui."

"Kita tidak boleh menyia-nyiakannya."


Geli sekaligus kagum, Ke Huan langsung saja membopong Wei Wei yang jelas saja membuat Wei Wei berusaha meronta dengan heboh minta dilepasin.

"Aku tidak akan melepaskanmu. Jika aku bisa menjadi kekasihmu, aku akan menghargaimu selamanya."


Ke Huan lalu membawanya masuk ke dalam tenda mereka, menyelimutinya dengan handuk, dan membantu menyeka air di lehernya. Wei Wei jadi semakin gugup saat Ke Huan melepaskan ikat rambut Wei Wei lalu mulai menelusuri kulit Wei Wei dengan ujung jarinya.

"Apa kau gugup? Katakan padaku, kenapa kau setuju untuk menghabiskan malam denganku?"

"Aku hanya ingin membuat Hao Yi bahagia."


Ke Huan kecewa mendengar jawaban itu. "Apa 321 tahu kalau kau datang?"

"Tentu saja dia tidak tahu. Aku hanya berpikir bahwa jika aku bisa mendapatkan diskon 8 juta dolar, kami bisa merealisasikan impian kami. Karena itulah aku ada di sini."

"Ini impianmu atau impiannya? Kau membuat keputusan sebesar ini dengan menghabiskan malam bersamaku tanpa sepengatahuannya dan kau bilang kau sedang berusha merealisasikan impian kalian. Apa sebenarnya yang kau pikirkan? Kau pikir dia akan lebih mencintaimu? Apa kau pikir kau sehebat iu?"

"Aku tidak sehebat itu. Aku melakukan ini hanya demi masa depan kami. Aku rela menvgorbankan diriku sendiri. Tidak masalah, kan?"


Ke Huan sinis mendengarnya. Apa Wei Wei pikir dengan mengorbankan dirinya seperti ini, 321 akan berterima kasih padanya? Apa Wei Wei pikir kalau 321 masih akan mencintai Wei Wei setelah 321 tahu kalau Wei Wei menghabiskan malam bersamanya?

"Bodoh! Kalian para wanita semuanya sama! Kau pikir pengorbananmu sangat hebat. Padahal itu sebenarnya penipuan dan pemerasan. Apa kalian tahu seberapa besar tekanan yang kalian bebankan pada kami? Kau seperti ini, Gao Zi Yuan juga seperti ini. Apa kau tidak tahu kalau pengorbananmu itu justru menghancurkan cinta kalian hingga tak bersisa? Beraninya kau! Beraninya kau menggunakan pengorbananmu untuk mengontrol masa depan orang lain?! Kesepakatan kita batal. Aku tidak akan menjual rumahku lagi."


Zi Yuan baru pulang, lagi-lagi, dengan membawa banyak sekali barang belanjaan. Dia belanja segala keperluan Ke Huan biar Ke Huan bisa hidup sesuai reputasinya. Zi Ting heran, baru juga dia pulang beberapa hari tapi dia selalu melihat Zi Yuan shopping terus. Apa Ke Huan tidak mempermasalahkannya?

Zi Yuan mengklaim kalau Ke Huan memanjakannya dan mencintainya, Ke Huan tahu kalau dia melakukan ini demi kebaikan Ke Huan juga. Tapi Zi Ting merasa ada yang aneh. Sejak dia pindah kemari, dia memperhatikan Ke Huan jadi sangat... sopan. Sepertinya ada jarak di antara mereka berdua sekarang.

Zi Yuan bersikeras kalau Ke Huan cuma sedang sibuk. Mereka sudah bersama 10 tahun lamanya, jadi wajar kalau cinta mereka sekarang melebur menjadi kasih sayang keluarga. Dia bahkan menyuruh Zi Ting untuk memanggil Ke Huan dengan sebutan 'kakak ipar' di masa depan nanti.

"Kalian bahkan belum menikah."

"Kami pasti akan menikah."

"Sekarang sudah larut malam dan Kak Ke Huan belum pulang, apa kau tidak mau menghubunginya dan tanya dia lagi ngapain?"

"Dia akan pulang kalau sudah waktunya," santai Zi Yuan. Zi Ting benar-benar heran dengan kakaknya itu.


Bahkan sampai keesokan paginya, Ke Huan masih sangat marah sampai-sampai dia langsung pergi begitu saja setelah mengantarkan Wei Wei sampai depan rumahnya. Bai Yang meneleponnya saat itu dan jadilah mereka ketemuan di mall.

Bai Yang langsung nyerocos curhat tentang Ke Fei. Dia sungguh tidak mengerti dengan makhluk bernama wanita. Paahal dia memberikan jiwa dan raganya, tapi Ke Fei malah meneriakinya dan menolak bertemu dengannya lagi.

Yah dia tahu kalau Ke Huan sudah mengingatkannya untuk tidak menyatakan perasaannya setelah melakukan 'itu', tapi Bai Yang tidak tahan, dia tidak bisa begitu. Pokoknya dia bertekad mau menyelamatkan hubungannya dengan Ke Fei.

Dia bahkan berniat mau membelikan sebutir mutiara untuk Ke Fei tiap bulan sampai bisa dijadikan kalung. Kalau Ke Fei tetap tidak mau terima juga, akan dia anggap itu sebagai investasi saja.
 
Tapi tepat saat itu juga, Ke Huan melihat sesuatu yang lebih menarik perhatiannya hingga dia menolak menemani Bai yang lagi. Bai Yang lihat-lihat sendiri aja, lagian yang maua mengencani Ke Fei kan Bai Yang dan bukan dirinya.


Dan yang dia lihat di sana ternyata Hao Yi yang tampak sedang memilih-milih cincin tunangan. Tapi Hao Yi bingung harus pilih yang mana. Ke Huan sinis melihatnya, tapi kemudian dia malah memutuskan untuk mendekati Hao Yi dan berbaik hati membantunya memilihkan satu cincin berlian. Dia meyakinkan Hao Yi bahwa nilai berlian akan meningkat sesuai ukurannya.

"Jadi, kau mau melamar Wei Wei?"

"Iya. Aku sudah memikirkannya. Kami terus mengalami masalah tentang membeli rumah, tapi aku tidak bisa terus menunda hal ini dengan Wei Wei. Kami akan membicarakan masalah membeli rumah nanti saja."


Dia mengaku menyisihkan budget dari tabungan beli rumah mereka untuk membeli cincin dan melamar Wei Wei. Tapi karena dia harus merahasiakannya, jadi dia tidak bisa mendiskusikan hal ini dengan Wei Wei. Makanya dia harus riset sendiri secara online. Lalu sekarang Ke Huan muncul dan memmberinya saran yang sangat berguna.

"Jadi, apa kau ingin aku memberimu rekomendasi?"

"Aku sangat membutukannya."

"Wei Wei mungkin orang yang sangat tulus, yah?"

"Iya."

"Bearti dia tidak akan menyukai sesuatu yang terlalu mewah, kan?"

Hao Yi membenarkan. Kalau begitu, Ke Huan menyarankannya untuk membeli cincin yang simple dan natural saja seperti misalnya single diamond. Tapi Ke Huan hanya bisa membantunya sampai di sini, selanjutnya terserah Hao Yi.


Setulus hati dia mendoakan Hao Yi lalu pergi dengan sedih sembari mengingat kembangan kenangannya bersama Wei Wei.

Bersambung ke episode 4

Post a Comment

0 Comments