Sinopsis About is Love Episode 11 - 2
Wei Qing ngotot menegaskan kalau dia tidak akan menyerah. "Jadilah pacarku. Itu yang terbaik bagimu dan aku. Pertimbangkan baik-baik."
Tangan Zhou Shi terkepal begitu erat sampai bergetar. Tiba-tiba dia mengayunkan tinjunya ke Wei Qing, Wei Qing refleks menunduk melindungi dirinya dan Asisten An sigap menangkap tangan Zhou Shi.
"Rupanya kau bisa takut juga." Sinis Zhou Shi. "Kalau kau takut, maka menjauhlah dariku. Jika tidak, aku tidak bisa jamin kalau aku tidak akan memukulmu."
Zhou Shi langsung keluar melewati kerumunan pegawai yang jejer di luar karena penasaran. Tepat saat itu juga, dia ditelepon direktur kampusnya yang menyuruhnya untuk datang ke kantor.
Ternyata Zhou Shi lagi-lagi dipanggil gara-gara dia belum bayar spp-nya padahal pihak administrasi sudah mengeluarkan surat peringatan. Sebaiknya Zhou Shi segera membayarnya.
Zhou Shi berjanji akan segera melunasinya, tapi begitu keluar, dia langsung ngedumel sendiri mengeluhkan dari mana dia bisa mendapatkan uang.
"Yah, Tuhan! Bisakah kau memberiku sedikit jalan?!"
Tepat saat itu juga, ponselnya tiba-tiba berbunyi dari mantan manajernya yang tiba-tiba berkata kalau dia ada pekerjaan untuk Zhou Shi. Wah, sepertinya doanya terjawab. Zhou Shi pun langsung semangat pergi.
Tapi pekerjaan yang dimaksudnya ternyata bekerja di bar lain dan errr... kayaknya bosnya yang sekarang mata keranjang. Si bos meyakinkan Zhou Shi untuk tidak cemas karena dia sama sekali tidak takut dengan pengaruh Wei Qing, gaji di sini juga lebih besar.
Zhou Shi yang sedang putus asa, langsung saja menerima pekerjaan ini tanpa ragu. Lalu kapan dia bisa mulai bekerja?
Si Bos menyuruh Zhou Shi untuk ganti baju dulu, pakai pakaian yang lebih bagus (Wah, mencurigakan). Dia akan mendapat lebih banyak tip kalau dia melayani ruang VIP, tamu-tamu di sini sangat dermawan. Bukankah Zhou Shi lagi butuh uang. Kesempatan ini langkah loh, dia harus segera mengambilnya.
Tak lama kemudian, Zhou Shi sudah duduk di ruang VIP. Dan salah satu tamu langsung saja menyodorkan sejumlah uang untuknya dengan syarat dia harus minum sebotol besar bir.
Zhou Shi ragu, tapi dia butuh duitnya. Terpaksa dia akhirnya melakukannya tanpa menyadari salah satu tamunya adalah He Wei yang diam-diam sedang merekamnya.
Dia bahkan langsung mengirim rekaman itu ke Wei Qing yang kontan cemas dan menuntut keberadaan mereka sekarang.
Saat Fei Fei pulang, dia mendapati Ning Fei duduk di luar menunggu kedatangan Zhou Shi padahal wajahnya pucat. Fei Fei santai memberitahunya kalau Zhou Shi sudah punya pekerjaan baru, jadi mungkin dia bakalan pulang larut malam. Jadi mending Ning Fei masuk saja.
Tapi saat Ning Fei bangkit, tiba-tiba dia oleng dan hampir terjatuh kalau saja Fei Fei tidak sigap menggenggam tangannya. Dari situlah dia menyadari tangan Ning Fei sangat dingin, sepertinya dia sudah menunggu di luar sangat lama.
Fei Fei langsug mengecek suhu badannya dan mendapati ing Fei demam tinggi. Fei Fei sontak cemas dan menyeretnya masuk ke dalam.
Jelas-jelas dia sakit, tapi Ning Fei masih saja ngotot kalau dia baik-baik saja. Baik-baik saja apanya, Fi Fei langsung mengajaknya untuk istirahat saja atau dia akan mengadukan Ning Fei ke kakak Zhou Shi-nya yang tersayang itu.
Setelah menyelmutinya, Fei Fei langsung berusaha menghubungi Zhou Shi tapi tidak diangkat-angkat. Ning Fei jadi cemas dan langsung keluar mau mencari Zhou Shi tanpa mempedulikan sakitnya. Fei Fei kontan ngedumel sebal sebelum akhirnya keluar menyusulnya.
Zhou Shi mulai mabuk setelah menghabiskan bergelas-gelas bir dan membuat para tamunya jadi tambah antusias untuk terus mencekokinya. Salah satu tamu bahkan dengan kurang ajarnya menarik Zhou Shi dan memaksanya untuk minum bir oplosan dengan imbalan uang yang lebih besar.
Zhou Shi langsung saja menyetujuinya tanpa pikir panjang dan langsung mengambil gelas itu... tepat saat Wei Qing datang dan langsung menampik gelas itu darinya. Dia berusaha menyeret Zhou Shi, tapi Zhou Shi terus saja berusaha memberontak darinya.
"Kalau kau ingin minum, minum-minum saja denganku! Akan kuberi kau uang." Geram Wei Qing lalu menyeret Zhou Shi keluar dengan paksa.
\
Dia bahkan nekat masuk toilet cewek saat Zhou Shi muntah-muntah. Dia sungguh tidak mengerti dngan Zhou Shi, Zhou Shi menolak uangnya tapi dia mau mium-minum sampai jadi seperti ini hanya demi beberapa lembar uang. Cuma segini kah harga diri Zhou Shi?
"Benar. Kalau kau ingin tertawa, tertawa saja. Lagian kan kau datang cuma untuk menertawakanku."
"Akuu datang untuk menolongmu."
"Makasih. Aku sudah senang jika kau tidak mencelakaiku. Oh yah, aku belum mengambil uangnya. Semua ini gara-gara kau! Kau yang menyebebkanku minum-minuma tanpa alasan!"
"Akan kuberi kau uang."
"Aku tidak mau uangmu! Anggap saja aku lagi sial. Apa kau masih butuh hal lainnya? Kalau tidak, aku pergi."
Zhou Shi sempoyongan masuk ke ruang ganti. Tapi anehnya, kunci lokernya entah kenapa malah tidak cocok.
Tidak ada siapapun di sana, maka Zhou Shi santai saja membuka seragamnya saat tiba-tiba saja di direktur masuk dan menatapnya dengan licik. Waduh! Sedang apa si direktur di sini? Ini ruang ganti wanita?
Salah, si direktur dengan senyum liciknya memperlihatkan label di dinding yang ternyata kamar ganti pria.
Zhou Shi berniat mau keluar, tapi si direktur malah menghadangnya dan kurang ajar menyentuhnya yang kontan saja membuat Zhou Shi panik. Zhou Shi berusaha menghindar dan melawan, tapi sikapnya malah membuat si direktur makin nyinyir.
Apa Wei Qing mencampakkannya karena sikapnya yang segarang ini? Si direktur jadi makin kurang ajar mendorong Zhou Shi sampai dia tersungkur ke lantai dan langsung berusaha memperk**anya. Parahnya lagi, Zhou Shi tak mampu melawan dengan kondisinya yang seperti ini.
Tapi untunglah Wei Qing cepat datang dan langsung mendorong si direktur dari Zhou Shi. "Berani sekali kau menyentuh orangku?!"
"Bukankah kalian sudah putus?"
"Jika aku tidak bilang kalau kami putus, berarti dia masih orangku!"
Wei Qing sontak melempar sarung tangannya ke si direktur dengan penuh amarah lalu memberikan jaketnya untuk Zhou Shi, tapi Zhou Shi malah masih saja bersikeras menolaknya.
"Lalu apa kau mau dia melihat lebih banyak tbuhmu?!"
Zhou Shi akhirnya menyerah dan membiarkan Wei Qing menuntunnya keluar. Tapi begitu aman di luar, Zhou Shi sontak memberontak dari Wei Qing.
"Berhentilah berteriak!" Kesal Wei Qing. "Kau hampir saja dilecehkan. Kalau bukan karena aku..."
"Maka aku akan tetap bekerja di barnya Direktur Shen! Kalau bukan karenamu, aku tidak akan punya hutang banyak! Kalau bukan karenamu,a aku tidak akan jadi pusat perhatian di kampus. Orang-oprang berpikir kalau aku adalah cacing menyedihkan yang dicampakkan olehmu!"
"Aku yang salah atas kejadian di masa lalu. Aku minta maaf."
"Minta maaf lagi? Sekarang itu jadi taktik barumu, yah? Lalu haruskah aku memaafkanmu dan jatuh ke dalam perangkapmu lagi?"
"Aku benar-benar tulus kali ini."
Zhou Shi tak percaya. Dan bagaimana pula Wei Qing tahu kalau dia ada di sini? Apa ini ulahnya Wei Qing juga agar dia bisa pura-pura menyelamatkan Zhou Shi?
Wei Qing menyangkal, tapi Zhou Shi tetap tak percaya. Dia kira kalau Wei Qing itu baik, makanya dia sangat mempercayai Wei Qing dan menganggapnya teman.
"Aku sungguh-sungguh menganggapmu sebagai teman!"
Jadi seperti ini car Wei Qing memperlakukan temannya? Satu detik dia tersenyum, detik berikutnya malah melakukan hal-hal licik. Apa teman-temannya harus selalu waspada terhadapnya? Eentah apa yang ada di bali senyumannya, dia benar-benar terlalu rumit, Zhou Shi tidak bisa memahaminya.
"Kumohon padamu, lepaskan aku! Lepaskan aku!"
Bersambung ke part 3
3 Comments
Lanjut.....coba zhou shi buka hatinya.. Buat Wei qing
ReplyDeleteLanjut.....
ReplyDeleteLanjut.
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam