Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 1 - 2
Stres dengan kegagalannya, Xia Lin memutuskan untuk menemui pacarnya - Zhang Yan yang saat itu tampak sedang ganti baju. Err... tapi kayaknya ada yang nggak beres, sikap Zhang Yan juga tampak canggung.
Dia bahkan berusaha cepat-cepat mengajak Xia Lin keluar. Tapi Xia Lin mau istirahat dulu. Duh, dia sial banget hari ini. Dia mengalihkan tatapannya ke arah tempat tidur, tapi yang tak disangka, dia malah melihat ada seorang wanita sedang ganti baju di sana. OMG!
Jelas saja Xia Lin langsung emosi, apalagi wanita itu ternyata teman satu asramanya semasa kuliah. Zhang Yan panik menghadapi situasi ini, tapi wanita itu santai saja, malah dengan sinisnya menyindir dan menantang Xia Lin.
Tapi biarpun sakit hati, tapi Xia Lin tak membiarkan harga dirinya diinjak-injak begitu saja. "Kalian berdua berselingkuh, pasti sulit. Karena kau menyukainya, ambil saja dia. Lagian aku juga sudah muak!"
Dia bahkan langsung melempar makanan yang dibelikannya untuk Zhang Yan, mengutuk mereka lalu pergi dengan penuh amarah.
Tapi kesialan lagi-lagi menimpanya. Saat dia masuk ke dalam sebuah taksi, si supir malah menolaknya karena dia harus menjemput pacarnya.
Kontan saja Xia Lin jadi emosi mendengar kata 'pacar' itu. Dia pikir dia hebat cuma karena dia punya pacar? Setelah dia punya pacar, dia yakin kalau dia tidak perlu kerja lagi? Setelah punya pacar, dia yakin kalau pacarnya itu tidak akan pergi dan berselingkuh? Kalau dia tidak yakin, lalu kenapa dia tidak mau mengantarkannya pulang dulu?!
Emosi, Xia Lin terpaksa keluar dengan tetap berusaha mengangkat kepalanya tinggi-tinggi. Dia seorang aktris, calon bintang masa depan, dia harus bersikap cantik. Tapi segala emosi hebat yang dirasakannya hari ini, tiba-tiba membuat tubuhnya lemah hingga dia pingsan.
Dan begitulah bagaimana kemudian Xia Lin berada di rumah sakit dan di-diagnosis menderita leukemia. Dokter meyakinkannya bahwa dia bisa sembuh asalkan dia mendapat pengobatan secepatnya dan mendapatkan donor sumsum tulang belakang.
Xia Lin benar-benar sedih hingga dia hanya terbengong di tengah jalan dan mengabaikan ponselnya yang berbunyi dari temannya.
Keesokan harinya, Xia Lin dengan takut-takut memutuskan untuk melakukan tes sumsum tulang belakang. Sayangnya, dia benar-benar positif menderita leukemia.
Dan satu-satunya penyembuhan adalah dengan transplantasi sumsum tulang belakang dari donor yang cocok dengannya. Tapi sayangnya, dari daftar informasi yang dimiliki rumah sakit, tidak ada donor yang cocok dengannya. Jadi yang harus Xia Lin lakukan adalah mengontrolnya dengan kemoterapi.
"Apa rambutku akan jadi botak? Diare dan muntah-muntah? Akankah aku jadi sangat-sangat jelek? Aku tidak akan bisa jadi aktris lagi, kan?"
Berusaha menyemangatinya, Dokter meyakinkan kalau Xia Lin bisa kembali melakukan pekerjaan kesukaannya itu setelah dia sembuh nanti. Seperti Selena Gomez. Dia melanjutkan karirnya sebagai bintang setelah sukses transplantasi ginjal. Jadi Xia Lin jangan menyerah, siapa tahu mereka akan bisa menemukan donor yang cocok.
Xia Lin tak percaya, jangan bohong. Dari informasi yang dibacanya di internet, rasio donor sumsum tulang belakang yang cocok itu sangat rendah.
Mendengar itu, Dokter tampak melihat salah satu dokumennya dengan ragu. Akhirnya ia mengakui bahwa sebenarnya ada donor yang cocok. Sayangnya, orang itu tidak mau mendonor.
Xia Lin langsung semangat meminta Dokter untuk memberinya info kontak orang itu biar dia sendiri yang bicara dan memohon padanya. Tapi Dokter menolak, dia tidak bisa mengungkap identitas pribadi pasien, itu aturan rumah sakit.
Tiba-tiba seorang suster memanggil dokter untuk mengecek seorang pasien. Dokter pun keluar meninggalkan Xia Lin. Dan saat itulah Xia Lin langsung memanfaatkan kesempatan untuk membuka dokumen informasi psien itu, dan mendapati nama si pasien adalah Ling Yi Zhou.
Sementara itu, Yi Zhou mengunjungi neneknya yang memberitahunya bahwa kemarin, Ibunya Yi Zhou datang mengunjunginya. Tapi Yi Zhou biasa saja menanggapi kabar itu.
"Sudah beberapa tahun berlalu, kau masih belum memaafkannya?" Tanya Nenek.
"Memangnya maafku masuk akal untuknya? Sejak dia meninggalkanku, aku tidak punya hubungan apapun dengannya."
Nenek kecewa mendengarnya, ia lalu mengganti topik menanyakan seseorang bernama Anran yang kabarnya sudah lulus dan akan pulang. Tapi Yi Zhou malah tak tahu menahu tentang itu.
Hmm, sepertinya orang yang mereka bicarakan adalah seorang wanita. Bukankan Yi Zhou tidak punya pacar bertahun-tahun lamanya, karena Yi Zhou menunggu Anran? Goda Nenek.
Yi Zhou menyangkal, dia menganggap Anran hanya sebagai adik. Nenek tak percaya mendengarnya, kalau Anran dia anggap cuma sebagai adik, lalu apa Yi Zhou itu g*y? Apa dia mencintai Chu Yan?
"Nek!!!"
"Aku tahu. Gara-gara ibumu, kau jadi kurang bisa memercayai siapapun. Tapi nenek sudah tua. Kuharap kau menemukan seseorang yang mencintaimu. Seseorang yang bisa mengurusmu, baru nenek akan merasa tenang. Siapapun yang kau suka, nenek juga akan suka."
Asal Yi Zhou tidak menikah dengan Chu Yan saja. (Wkwkwk!) Kalau itu sampai terjadi, Nenek kan bingung harus menyebut Chu Yan sebagai apa, cucu atau cucu menantu?
"Nek, jangan terlalu memikirkan masalah itu. Aku akan memikirkan masalah pernikahan sesegera mungkin."
"Apa kau sudah punya pacar?"
"Semacam itulah."
"Apa maksudnya? Kalau punya, bilang saja iya. Kalau tidak, yah bilang tidak."
Apa para manajer tua di perusahaan itu memberi Yi Zhou banyak pekerjaan sampai Yi Zhou tidak punya waktu untuk mencari pacar? Katakan saja, Nenek akan menangani para manajer tua itu.
"Aduh, Nek. Aku mengerti."
"Baguslah."
Malam harinya, Xia Lin mencari informasi tentang Ling Yi Zhou yang ternyata seorang Presdir yang paling terkenal di Kota Gangdong.
Ditengah kesibukannya membaca informasi tentang Yi Zhou, tiba-tiba temannya Fei Fei datang. Dia sudah tahu tentang perselingkuhan mantannya Fei Fei itu, si j***ng itu bahkan memposting foto mereka di medsos.
"Kumohon kau jangan patah hati demi si kep*r*t Zhao Jia Yan itu." Geram Fei Fei.
Tapi Xia Lin bahkan sudah tidak mempedulikan masalah itu lagi. Fei Fei melihat apa yang sedang ditelusurinya di internet dan langsung lega mengira kalau Xia Lin sudah tidak patah hati lagi, malah sedang mengejar target baru. Tapi kenapa Fei Fei mendadak tertarik dengan Yi Zhou?
"Belakangan ini kau mengikuti berita tentangnya dan Chu Yan, kan? Apa kau mengenalnya dengan baik?" Tanya Xia Lin.
"Iya lah. Tanya saja apa yang ingin kau ketahui."
"Aku menginginkan info kontaknya atau alamat rumahnya."
Fei Fei heran, apa Xia Lin jatuh cinta pada Yi Zhou? Xia Lin lalu membisikinya tentang penyakitnya yang jelas saja membuat Fei Fei kaget. Kenapa Xia Lin tidak bilang-bilang. Setidaknya kan dia bisa menemani Xia Lin ke rumah sakit.
Jadi maksudnya pendonor yang cocok dengannya adalah Ling Yi Zhou? Kalau begitu, ayo cari dia. Tapi tidak mudah untuk masuk ke gedung Gangdong tanpa reservasi.
Tapi tak perlu khawatir, Fei Fei langsung menghubungi teman-temannya untuk menanyakan lokasi yang sering didatangi Ling Yi Zhou. Dia bahkan menjanjikan hadiah untuk siapapun yang bisa ngasih informasi... hingga akhirnya ada yang memberitahu bahwa Yi Zhou itu suka berenang di kolam renang Qingxian Chi tiap rabu jam 3.
"Rabu? Besok kan rabu."
"Besok aku akan pergi ke Qingxian Chi dan menangkapnya di sana."
Ling Yi Zhou, 29 tahun, seorang elite di Kota Gangdong. Seorang pebisnis yang terkenal dan kekayaan yang melimpah. Bisnis yang dimilikinya termasuk bisnis real estate, produksi drama seri, elektronik, dll.
Tapi dia low profile, selalu sembunyi-sembunyi, dan tidak pernah diberitakan di media. Satu-satunya yang media ketahui tentangnya hanyalah dia teman baiknya Chu Yan. Bahkan banyak yang mengira kalau mereka itu pasangan g*y. Pfft!
Itulah sedikit informasi yang didapatkan Fei Fei tentang Yi Zhou. Keesokan harinya, kedua gadis itu pun pergi ke kolam renang untuk memburu Yi Zhou.
Bersambung ke part 3
1 Comments
Lanjut kak.
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam