Sepulangnya dari bulan madu, Mo Sheng langsung memperlihatkan foto-fotonya pada para rekan kerjanya.
Semua orang langsung ribut membicarakan betapa indahnya tempat bulan madunya Mo Sheng. Mereka semua sama sekali tidak memperhatikan Yuan Feng yang tampak melamun sedih.
Saat Xiao Hong bertanya apakah Mo Sheng bersenang-senang di sana, Mo Sheng mendsah karena sepertinya dia tidak cocok berada di Mauritius. Buktinya setelah kakinya terluka, dia langsung terserang flu.
"Apa hotel di sana mahal? Berapa biayanya?" tanya Xiao Hong
"Aku tidak tahu"
"Ada yang bayarin yah? Aku benar-benar tidak tahan melihatmu menikah dengan pria kaya. Aku cemburu"
Yi Qing memberitahu Mo Sheng bahwa sore ini dia akan pergi ke firma hukumnya Yi Chen untuk mewawancarai Xiang Heng.
Yi Qing baru menyadari bahwa di firma hukum itu ada pengacara lain yang tak kalah tampannya dari Yi Chen, Yi Qing bertekad kali ini dia harus mewawancarai Xiang Heng dan karenanya dia ingin Mo Sheng ikut bersamanya nanti.
Mo Sheng tanya jam berapa karena dia sebenarnya ada jadwal lain menghadiri konferensi press drama TV, drama baru yang akan dibintangi oleh Xiao Xiao.
Mendengar itu, Yuan Feng yang sedari tadi melamun, tiba-tiba angkat bicara dengan penuh semangat mengumumkan bahwa dia bersedia menggantikan Mo Sheng mewawancarai kru drama TV.
Semua langsung berpaling menatap Yuan Feng dengan heran, bukankah selama Yuan Feng tidak pernah mau pergi ke tempat-tempat yang ada Xiao Xiaonya.
Dulu Yuan Feng sering protes pada Mo Sheng karena memberinya pekerjaan yang berhubungan dengan Xiao Xiao, lalu kenapa sekarang malah Yuan Feng sendiri yang berinisiatif mengambil pekerjaan itu.
Yuan Feng dengan agak tergagap beralasan bahwa dia hanya tidak ingin melepaskan kesempatan besar mewawancarai artis besar ini.
Saat Mo Sheng tengah sibuk bekerja di meja kerjanya, Yuan Feng tiba-tiba mondar-mandir ga jelas di sekitarnya. Mo Sheng jadi bingung sendiri melihatnya, ada apa dengan Yuan Feng?
Yuan Feng akhirnya mulai bicara bahwa dia ingin menanyakan sesuatu tentang Xiao Xiao... tapi ujung-ujungnya dia memutuskan untuk tidak jadi menanyakannya. Saat ia menghadiri konferensi press-nya Xiao Xiao, Yuan Feng tampaknya mulai benar-benar tertarik pada Xiao Xiao.
Sementara itu di firma hukum, Lao Yuan bertanya-tanya apakah Yi Chen tidak memberitahukan pernikahannya pada keluarganya dan mengaku bahwa ia tak sengaja memberitahukannya pada Yi Mei.
Lao Yuan sekarang mengerti apa yang terjadi diantara mereka berdua dan ia benar-benar terheran-heran dengan kekerasan hati Yi Chen terhadap perasaan Yi Mei. Yi Chen berkata ini adalah yang terbaik karena Yi Mei pantas mendapatkan yang terbaik.
"Ngomong-ngomong, kudengar agensi majalah istrimu mau mewawancarai Xiang Heng?" Lao Yuan protes kenapa mereka memilih Xiang Heng? Kenapa mereka tidak memilihnya saja? Pfft!
"Tolong mengertilah. Mereka kan harus memikirkan penjualan"
Yi Mei termenung sedih saat mama He datang dan memberitahunya bahwa Yi Chen barusan menelepon memberitahukan pernikahannya. Sekarang mama He mengerti apa yang terjadi pada Yi Mei akhir-akhir ini.
"Walaupun aku menyarankanmu untuk mengejar kebahagiaanmu. Tapi sekarang dia sudah menikah. Kau harus melupakannya"
"Dia pantas mendapatkan wanita yang jauh lebih baik. Wanita itu tidak pantas untuknya"
"Masalah itu sudah bukan urusanmu lagi sekarang"
Yi Mei tidak mengerti kenapa? Bukankah mereka telah membesarkan Yi Chen seperti anak sendiri tanpa mengharapkan balas jasa?
Jadi apakah hubungan mereka tidak cukup kuat dibandingkan dengan seorang wanita asing? Kenapa juga sampai sekarang mereka masih harus melindungi Yi Chen sementara Yi Chen sudah tidak lagi mempedulikan mereka?
"Yi Mei, cinta dan kasih sayang keluarga tidak boleh dicampuradukkan. Dulu kami berhutang pada orang tuanya Yi Chen dan karena itulah kedua keluarga jadi dekat. Saat kedua orang tuanya meninggal dunia, kami membesarkan Yi Chen. Itu adalah hal yang memang seharusnya dilakukan oleh aku dan ayahmu. Yi Chen telah banyak melakukan banyak hal untuk kita. Inilah yang namanya keluarga. Tapi kau tidak boleh menggunakannya sebagai alat untuk menukarnya dengan cinta dan kau juga tidak boleh menggunakan hal ini sebagai alasan untuk menuduhnya. Yi Mei kau tidak boleh berpikir seperti ini"
Saat Xiang Heng tengah diwawancara, Mo Sheng terus menerus memotretnya sampai membuat Xiang Heng tidak nyaman dengan suara klikannya.
Xiang Heng langsung protes dan menyuruh Mo Sheng bermain bersama Yi Chen saja. Mo Sheng tidak mau karena dia sedang kerja tapi Yi Qing malah ikut-ikutan mengusir Mo Sheng dan menyuruhnya memotret Xiang Heng setelah wawancaranya selesai saja.
Mo Sheng akhirnya naik ke kantornya Yi Chen tapi ternyata kantornya kosong. Mumpung Yi Chen sedang tidak ada, Mo Sheng memanfaatkan keadaan untuk bermain-main di meja kerjanya Yi Chen. Saat dia sedang asyik berputar-putar di kursinya Yi Chen, tiba-tiba saja Yi Chen muncul.
Yi Chen membiarkan Mo Sheng duduk di kursinya dan Mo Sheng pun memberitahunya bahwa dia diusir Xiang Heng gara-gara Xiang Heng protes tidak bisa wawancara dengan baik kalau Mo Sheng berada di dekatnya.
Yi Chen tertawa mendengarnya, dia yakin Xiang Heng sengaja mengusir Mo Sheng karena Mo Sheng mengetahui segala sesuatu tentangnya dengan baik jadi kalau Mo Sheng mendengarnya maka dia tidak akan bisa membual dalam wawancaranya.
"Aku berencana cuti lagi untuk pulang kampung" ujar Yi Chen
"Kau akan menemui kedua orang tua Yi Mei?"
"Aku akan membawamu menemui paman dan bibi"
Walaupun protes karena rasanya terlalu cepat, Mo Sheng jelas-jelas senang karena Yi Chen mau memperkenalkannya pada keluarganya.
Yi Chen heran kenapa Mo Sheng merasa terlalu cepat padahal dulu Mo Sheng protes karena dia tidak memperkenalkan Mo Sheng pada keluarganya.
"Dulu kan rambutku tidak sependek ini"
Setelah Xiang Heng selesai membual eh wawancara ding, dia langsung naik ke kantornya Yi Chen untuk menjemput Mo Sheng kembali.
Setelah Mo Sheng pergi, Yi Chen mendapat pesan dari Jason yang memberitahunya bahwa dia sudah mengirimkan apa yang Yi Chen minta ke emailnya. Saat Yi Chen tengah membaca emailnya, ponselnya Mo Sheng yang ketinggalan di meja kerjanya, tiba-tiba berbunyi... dari Ying Hui.
Berbeda dengan saat mereka bulan madu kemarin, kali ini Yi Chen menyerahkan telepon Ying Hui itu ke Mo Sheng dan menyuruh Mo Sheng mengangkatnya.
Ying Hui berkata kalau dia ingin bertemu Mo Sheng sekarang karena ada hal penting yang ingin dia katakan pada Mo Sheng.
Mo Sheng lalu memberitahukan keinginan Ying Hui tadi pada Yi Chen yang kemudian menawarkan diri mengantar Mo Sheng... karena kebetulan dia ada urusan di pengadilan yang tempatnya searah dengan kantornya Ying Hui. Pfft! palingan juga alasan doang kayak dulu.
Sesampainya di kantornya Ying Hui, Ying Hui membawa Mo Sheng ke pameran foto yang dibuatnya khusus untuk Mo Sheng.
Ying Hui memberitahunya bahwa ini adalah hadiah darinya untuk Mo Sheng, tapi Mo Sheng tampak jelas tidak menyukainya. Ying Hui berkata bahwa pameran foto ini bukan cuma hadiah untuk Mo Sheng tapi juga impiannya.
Ying Hui terus mengoceh panjang lebar tanpa memperhatikan ketidaknyamanan Mo Sheng. Menawari Mo Sheng untuk jadi fotografer freelance sementara dia yang akan mengumpulkan karya-karyanya Mo Sheng, lalu setelah beberapa tahu mereka akan mengadakan pameran foto karya-karyanya Mo Sheng, lalu saat mereka tua nanti mereka akan melihat foto-foto kenangan mereka.
Mo Sheng tampak sangat ketakutan saat Ying Hui memperlihatkan foto keluarga super jumbo itu. Mo Sheng tidak mengerti, bukankah Ying Hui kembali ke Cina untuk kembali bersama mantan pacarnya?
Ying Hui langsung menyangkalnya dan mengoreksi bahwa dia ingin mendapatkan kembali cintanya yang hilang dan orang itu adalah Mo Sheng.
"Tidak, kakak Ying. Kita kan sudah bercerai. Tidak, kita tidak pernah menikah. Pernikahan kita palsu. Aku tidak bisa menerima semua ini"
Ying Hui tidak mengerti kenapa Mo Sheng menolaknya? Dia berusaha memberitahu Mo Sheng bahwa jika seseorang kehilangan sesuatu maka tidak seharusnya dia mendapatkannya kembali, jika dia mendapatkannya kembali maka hal itu tidak akan sama seperti sebelumnya.
Kali ini, Mo Sheng benar-benar ketakutan. Dia memberitahu Ying Hui bahwa hubungannya dan Yi Chen sekarang sudah membaik.
Tapi Ying Hui tidak percaya, jika iya lalu kenapa segera setelah mereka menikah Yi Chen malah membiarkan Mo Sheng pindah rumah seorang diri dan kembali bekerja secepat itu?
"Itu dulu. Kami baik-baik saja sekarang. Aku yakin pernikahan kami akan berhasil"
Emosi, Ying Hui akhirnya mengeluarkan jurus terakhirnya. Memberitahu Mo Sheng bahwa mereka sebenarnya secara hukum belum bercerai karena ada masalah dengan perceraian mereka jadi perceraian mereka tidak sah.
Mo Sheng tentu saja langsung bingung dan tidak percaya. Bagaimana bisa perceraian mereka tidak sah? Dan kenapa dia tidak mengetahui masalah ini? Mo Sheng akhirnya mulai mengerti kenapa Yi Chen waktu itu menanyakan masalah perceraiannya dengan Ying Hui.
Ying Hui mengaku bahwa penyesalan terbesarnya adalah melepaskan Mo Sheng dan membiarkan Mo Sheng kembali ke Cina. Dia melakukan itu dengan tujuan untuk membuat Mo Sheng menyerah akan Yi Chen. Tapi ia menyadari kalau dia terlalu meremehkan lawannya. Dan karenanya, dia ingin memperbaiki kesalahannya dan meminta Mo Sheng kembali bersamanya ke Amerika. Tapi Mo Sheng menolaknya dengan pamit pergi. Ying Hui tidak terima begitu saja dan berkata kalau dia akan memberikan waktu bagi Mo Sheng untuk berpikir.
Saat Mo Sheng keluar kantor itu, dia terkejut mendapati Yi Chen ternyata masih menunggunya. Mo Sheng pun langsung memberitahu Yi Chen tentang apa yang Ying Hui katakan tadi. Mo Sheng tidak mengerti bagaimana bisa perceraiannya dengan Ying Hui batal?
Tapi Mo Sheng bersumpah bahwa dia tidak membohongi Yi Chen karena dia benar-benar tidak tahu. Yi Chen santai-santai saja menanggapinya karena dia memang sudah tahu bahkan mengaku kalau Ying Hui sendiri yang memberitahunya beberapa hari yang lalu.
Yi Chen lalu membawa Mo Sheng pergi ke sebuah taman yang dulu sering mereka datangi semasa kuliah, dulu Mo Sheng pernah bilang kalau dia ingin menikah di tempat ini.
Flashback,
Mo Sheng memberitahu Yi Chen bahwa dia ingin menikah di tempat ini, Mo Sheng bahkan sudah merencakan bunga-bunga apa saja yang akan dia pakai di pernikahannya nanti.
Tapi Yi Chen malah menanggapinya dengan berkata bahwa jika dia jadi Mo Sheng maka dia akan lebih berkonsentrasi untuk memperbaiki nilai-nilainya.
Kembali ke masa kini,
Mereka berdua jalan-jalan di tempat yang sering mereka lewati dulu. Yi Chen memberitahu bahwa membooking tempat ini sebenarnya sangat sulit tapi Yi Chen berhasil membooking tempat ini (untuk resepsi pernikahan mereka) dengan mudah berkat bantuan salah satu pegawai tempat ini yang merupakan klien di firma hukumnya.
Yi Chen lalu membawa Yi Chen ke depan gedung gereja dimana dulu mereka sering kencan disana. 7 tahun yang lalu gereja itu memang indah tapi sekarang sudah tua, apakah Mo Sheng masih menyukai tempat ini untuk pernikahan mereka?
"Aku selalu menyukai benda tua. Aku menyukai masa lalu"
Yi Chen langsung tersenyum mendengarnya "Selamat nona Zhao. Kau punya selera bagus di masa lalu"
Yi Chen berkata bahwa ada sesuatu yang selalu ingin dia lakukan tapi tidak pernah menemukan waktu yang tepat dan sekarang adalah saat yang tepat untuk melakukan itu... Yi Chen lalu mengeluarkan kotak cincinnya "Maukah kau menikah denganku?"
"Kita kan sudah menikah"
"Seperti yang pernah kau katakan, ini berbeda. Hari ini adalah pernikahan kita yang sebenarnya"
Yi Chen lalu memakaikan cincinnya dan mencuimm Mo Sheng... tapi Mo Sheng malah batuk-batuk. hahaha. Mo Sheng beralasan kalau dia hampir tidak bisa bernapas gara-gara masih agak flu.
Yi Chen langsung memeluknya dengan penuh pengertian dan berkata bahwa dia tidak akan mengambil keuntungan sekarang. Tapi Mo Sheng dengan malu-malu berkata bahwa Yi Chen boleh mengambil keuntungan darinya sekarang.
Yi Chen langsung bersemangat mendengarnya "Apa? Disini? Sekarang? Aku punya tempat yang lebih baik"
Malam harinya, Mo Sheng tertidur sementara Yi Chen sama sekali tidak bisa tidur. Ia memandangi Mo Sheng cukup lama sebelum akhirnya beranjak pergi merenung menatap keluar jendela.
Saat Mo Sheng terbangun, Yi Chen langsung berbaring kembali disisi Mo Sheng dan meminta Mo Sheng untuk menceritakan kisahnya di Amerika.
Mo Sheng pun mulai bercerita kesulitan yang harus dihadapinya saat pertama kali menginjakkan kaki di Amerika, apalagi dengan bahasa inggrisnya yang sangat buruk. Ditambah lagi makanan instan di Amerika tidak ada yang enak. Dia tidak bisa memakan makanan lain karena masalah biaya.
Waktu itu dia sangat miskin. Memang ayahnya memberinya uang banyak tapi setelah dia membaca berita kasus ayahnya, dia tidak mau menggunakan uang itu dan akhirnya menyerahkan semuanya ke kedubes.
Dia melakukan itu bukan karena dia bersikap sok mulia. Dia hanya berpikir seandainya dia tidak pernah memiliki uang itu, dia merasa tidak akan ada yang terjadi.
"Ayahku pasti akan masih hidup dan kita pasti masih akan bersama"
Mo Sheng terus melanjutkan ceritanya hingga malam berganti pagi. Mereka melihat matahari terbit bersama saat Mo Sheng memberitahu Yi Chen bahwa dia merasa kalau dia akan sedih jika dia menceritakan semua ini pada Yi Chen, tapi ternyata tidak.
"Karena kau memiliki sekarang" ujar Yi Chen
"Ceritakan tentang dirimu sendiri besok malam. Aku juga ingin tahu apa saja yang terjadi padamu selama 7 tahun ini"
"Baiklah. Tapi ceritaku sangat membosankan dan mungkin akan membuatmu tertidur"
"Kalau begitu bagus kan. Aku bisa menjadikannya lagu ninabobo"
"Mo Sheng. Panjangkan rambutmu"
"Jelek banget yah?"
Yi Chen menciu rambut Mo Sheng cukup lama sebelum menjawab "Iya, jelek banget"
Beberapa saat kemudian, Yi Chen mengantarkan Mo Sheng ke kantor majalah. Sesampainya disana, Mo Sheng malah melamun sampai Yi Chen lah yang harus mengumumkan kalau dia sudah sampai. Mo Sheng pun langsung pamit dan membuka pintu mobil... tapi malah menghentikannya untuk memberitahu kalau dia akan menjemput Mo Sheng nanti.
Mo Sheng mengangguk senang lalu beranjak membuka pintu lagi, tapi lagi-lagi Yi Chen menghentikannya... hanya untuk bilang "Udah itu aja" (hahaha)
Saat Xiao Hong datang sambil membawa makanan untuk Mo Sheng, dia kaget melihat mata Mo Sheng bengkak. Mo Sheng langsung kaget lalu cepat-cepat mengusap matanya sebentar sebelum bertanya apakah masih bengkak. Xio Hong langsung mengerti apa terjadi semalam dengan Mo Sheng.
"Apa kau pikir dengan mengusap matamu, bengkaknya akan menghilang?" goda Xiao Hong "Mo Sheng apa yang terjadi kebijakanmu?"
Sementara itu di firma hukum, Lao Yuan dan Xiang Heng tengah berada di ruang rapat bersama para klien.
Mereka menunggu kedatangan Yi Chen yang tak kunjung tiba. Klien mereka yang sudah mulai kesal, bertanya kenapa Yi Chen yang katanya pengacara andalan firma hukum ini malah tidak segera datang? Apa Yi Chen merasa kasus ini tidak penting?
Lao Yuan menyangkalnya dan membuat-buat alasan bahwa Yi Chen telat karena mengerjakan kasus ini semalaman. Tak lama kemudian, Yi Chen akhirnya tiba dan rapat pun akhirnya dimulai.
Setelah rapat usai, klien mereka menyesal telah menuduh Yi Chen yang tidak-tidak. Mereka mengira Yi Chen telat karena tidak bertanggung jawab ternyata yang Lao Yuan katakan memang benar, Yi Chen telat gara-gara mengerjakan kasus ini semalam suntuk. Yi Chen langsung canggung mendengarnya tapi kemudian cepat-cepat mengiyakan kebohongan Lao Yuan.
Setelah klien mereka pergi, Lao Yuan langsung menginterogasi Yi Chen tentang kenapa dia telat. Dia tidak percaya alasan mengerjakan kasus ini semalam suntuk karena dia tahu betul kalau Yi Chen sudah menghapal kasus ini di luar kepala.
"Lao Yuan, cepatlah menikah dan kau pasti mengerti" (hahaha)
"Xiang Heng, lihat dia. Dia baru menikah beberapa hari tapi sudah menceramahiku tentang cinta" protes Lao Yuan
"Kau masih belum terbiasa dengan sikapnya ini. Aku sih sudah tahu" ujar Xiang Heng
"Lao Yuan, sebaiknya kau segera membiasakan diri karena mungkin aku akan memperlihatkannya setiap hari"
"Hidup masih belum berakhir. Aku pasti akan menikah"
"Oh yah, aku masih ada urusan lain. Karena hari ini aku telat sekalian saja aku pulang lebih awal"
Yi Chen pergi menemui Ying Hui di sebuah atap gedung. Yi Chen langsung menyindir Ying Hui telah memalsukan dokumen perceraian. Yi Chen sudah tahu bahwa sejak awal Ying Hui tidak pernah memberikan surat perceraian pada Mo Sheng.
2 Comments
Moga cepet selesai sinopsis ny, tiap wktu cek ksini sapa tau ada lanjutan ny,, dulu pernah baca tp udah lupa jd baca ulang ttp seru, semangat bwt sinopsis ny😘😘
ReplyDeleteTerimakasih
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam