Mereka lalu bertemu di sebuah cafe. Xiang Heng mengaku kalau dia dia mendapatkan nomornya Mo Sheng dari ponselnya Yi Chen, dan dia juga dengar dari Yi Chen kalau Mo Sheng bekerja di kantor majalah. Saat Mo Sheng memandanginya dengan heran, Xiang Heng bertanya apakah aneh kalau Yi Chen membicarakan Mo Sheng?
"Kau mungkin bertanya-tanya kenapa aku memintamu bertemu. Sebenarnya aku tidak pernah mengerti kenapa kau jadi pacarnya Yi Chen di kampus"
Xiang Heng tidak pernah mengerti kenapa Yi Chen yang dulu merupakan mahasiswa paling populer di kampus, memilih Mo Sheng untuk jadi pacarnya. Dulu waktu masih kuliah, setiap malam dia dan teman-temannya selalu bertaruh wanita seperti apa yang mampu menangani orang seperti Yi Chen. Ada yang menduga mungkin pacarnya Yi Chen nantinya adalah wanita paling cantik se-fakultas, ada pula yang menduga mungkin wanita partner debatnya Yi Chen, bahkan Xiang Heng sendiri pernah bertaruh untuk gadis dari fakultas bahasa asing.
Yi Chen biasanya tidak pernah tertarik dan tidak pernah ikut-ikutan dalam taruhan ini. Yi Chen biasanya tidak pernah peduli apa apapun yang mereka lakukan, biasanya Yi Chen cuma tidur atau belajar...
"Tapi pada suatu malam, dia bilang kalau dia bertaruh untuk Zhao Mo Sheng. Itulah pertama kalinya aku mendengar tentangmu"
Flashback,
Waktu itu Yi Chen baru pulang setelah memenangkan debat. Teman-temannya menyambutnya dengan suka cita dan penuh kebanggaan, apalagi Yi Chen mampu memenangkan debat ini walaupun perutnya sedang sakit. Saat pembicaraan mereka mulai teralih pada gadis-gadis yang naksir Yi Chen, mereka langsung saling mempertaruhkan uang mereka untuk gadis mana yang nantinya bisa mendapatkan Yi Chen.
Semua orang saling berdebat seru mencalonkan gadis-gadis pilihan masing-masing sampai akhirnya Yi Chen tiba-tiba menghentikan perdebatan mereka dengan berseru... "Aku bertaruh untuk Zhao Mo Sheng"
Kembali ke masa kini,
"Kau mungkin berpikir kalau kami semua sangat penasaran denganmu. Kami bahkan lebih terkejut lagi saat kami melihatmu"
Yi Chen adalah orang yang sikapnya jauh lebih dewasa dari umurnya yang sebenarnya karena itulah mereka mengira pacarnya Yi Chen pun pasti gadis yang dewasa dan pintar juga, sementara Mo Sheng sangat jauh berbeda dari perkiraan mereka. Awalnya, Xiang Heng merasa Mo Sheng tidak cocok untuk Yi Chen. Tapi hari ini dia menyadari bahwa berkat Mo Sheng, Yi Chen mulai bersikap seperti pria seumurannya.
"Dia sering gelisah karenamu tapi dia juga bahagia"
Xiang Heng bercerita bahwa dulu di hari ultahnya Yi Chen, Yi Chen tiba-tiba bersikap lain dari biasanya. Waktu itu tiba-tiba saja dia mengambili baju-baju kotor semua orang lalu mencuci semuanya.
Flashback,
Xiang Heng dan temannya bengong melihat Yi Chen tiba-tiba mengambili baju-baju kotor milik semua orang untuk dicuci. Xiang Heng yakin kalau Yi Chen pasti sedang kerasukan setan dan hal itu membuat Xiang Heng senang. Mumpung Yi Chen sedang kerasukan setan, mereka langsung mengeluarkan semua baju kotor mereka yang lain lalu menyerahkannya ke Yi Chen yang mengambilnya tanpa protes sedikitpun.
Kembali ke masa kini,
Mo Sheng berkaca-kaca mendengar semua perkataan Xiang Heng itu tapi sepertinya dia benar-benar ingin menjauhi Yi Chen dengan pura-pura tidak peduli "Itu saja yang mau kau katakan?"
Xiang Heng tidak percaya mendengarnya "Zhao Mo Sheng, kau benar-benar kejam"
Xiang Heng lalu memberinya alamat rumah sakit tempat Yi Chen dirawat dan memberitahu kalau Yi Chen mengalami pendarahan perut gara-gara kecapekan kerja.
"Kau mau datang atau tidak, terserah kau saja. Aku tidak tahu apa yang terjadi antara kalian berdua. Zhao Mo Sheng, kau jangan egois"
Setelah Xiang Heng pergi, Mo Sheng langsung bergegas ke rumah sakit dengan sangat cemas.
Di rumah sakit, Yi Mei menatap Yi Chen yang tertidur. Dia teringat kata-kata Lao Yuan yang berkata padanya kalau Yi Chen sakit dan sepertinya hal itu gara-gara Mo Sheng.
"Sepenting itukah dia bagimu? Dia sering membuatmu menyakiti dirimu sendiri tapi kau selalu keras kepala"
Flashback,
Dulu setelah tahu kalau Yi Chen punya pacar, Yi Mei bertanya bukankah Yi Chen pernah berkata kalau dia tidak akan pacaran selama masih kuliah, tapi kenapa sekarang Yi Chen malah pacaran?
"Dia duluan yang mengejarku. Dia menggangguku terus" ujar Yi Chen
Suatu hari, mereka pulang ke kampung halaman mereka bersama-sama. Setibanya di stasiun, mereka disambut hujan lebat. Mo Sheng pamit duluan dan langsung berlari menembus hujan tanpa payung. Yi Chen berteriak mengomeli Mo Sheng untuk berhati-hati. Yi Mei sangat sedih, menyadari betapa perhatiannya Yi Chen pada Mo Sheng.
Kembali ke masa kini,
Yi Mei berkata dalam hatinya bahwa jika wanita itu memang harus Mo Sheng maka dia berjanji akan membantu Yi Chen, lagipula dia memang berhutang pada Yi Chen.
Yi Mei keluar tepat saat Mo Sheng baru tiba. Yi Mei memberitahu Mo Sheng kalau Yi Chen sedang tidur. Dia lalu meminta Mo Sheng ikut bersamanya ke rumah Yi Chen untuk mengambil baju ganti untuk Yi Chen.
Sejak bertekad membantu hubungan Yi Chen dan Mo Sheng, Yi Mei sekarang bersikap lebih bersahabat pada Mo Sheng. Sembari mengepaki baju-bajunya Yi Chen, Yi Mei memberitahu Mo Sheng tentang keadaan Yi Chen "Dia baik-baik saja, dokter bilang dia hanya butuh istirahat dan memperhatikan makanannya"
Mereka kemudian saling berbincang seperti teman lama yang baru bertemu kembali. Mo Sheng mengaku kalau dia tidak menyangka kalau Yi Mei akan menjadi MC acara TV. Yi Mei mengaku kalau dia sendiri juga tidak menyangka akan bekerja didepan kamera.
Yi Mei membuka kulkasnya Yi Chen dan mendapati kulkas itu hampir kosong, dia memberitahu Mo Sheng kalau Yi Chen itu paling tidak bisa menjaga dirinya sendiri bahkan terakhir kali dia berkunjung, dia melihat Yi Chen hanya makan ramen.
"Dia selalu seperti ini" ujar Mo Sheng "Baginya selalu ada sesuatu yang jauh lebih penting daripada makan"
Mo Sheng mengaku kalau dulu dia sering membuat siasat agar Yi Chen mau makan, misalnya tidak mau makan kalau Yi Chen juga tidak makan maka dengan begitu Yi Chen pasti mau makan. Yi Mei langsung mendesah mendengarnya karena dia tidak pernah bisa melakukan apa yang pernah Mo Sheng lakukan.
Yi Mei mengaku dia berusaha membuat Yi Chen makan dengan membawa Yi Chen ke restoran atau ke supermarket, itupun hanya bisa dilakukannya kadang-kadang.
"Mo Sheng, di masa lalu aku tidak mengerti apa-apa. Sekarang aku tahu bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak bisa dipaksakan. Bagi Yi Chen, aku tidak pernah ada didalam hatinya"
"Kenapa?"
"Aku selalu menunggunya tapi aku tidak bisa lagi menunggu lebih lama. Dia bisa (menunggu) selama bertahun-tahun bahkan sekalipun tampak tidak ada harapan. Tapi aku tidak bisa"
Yi Mei bercerita sekitar 3/4 tahun yang lalu, Yi Chen memenangkan sebuah kasus besar. Semua orang langsung merayakan kemenangan Yi Chen. Yi Chen mabuk di pesta itu dan dia membantunya pulang. Tapi saat dia membantu Yi Chen, Yi Chen malah memeluknya, waktu itu Yi Chen mengganggapnya sebagai Mo Sheng dan bertanya... "Kenapa kau tidak kembali. Aku sudah menyiapkan segalanya tapi kenapa kau belum mau kembali juga?"
Satu hal lagi yang membuat Yi Mei memutuskan untuk menyerah... dia mengeluarkan sebuah buku dari rak bukunya Yi Chen, membuka halaman paling belakang lalu menunjukkannya pada Mo Sheng. Dalam buku itu Yi Chen menulis sebuah puisi yang merupakan asal usul nama Zhao Mo Sheng. Buku berisi tulisan puisi itu Yi Mei temukan secara tak sengaja dan Yi Chen menulis puisi itu bukan cuma di satu buku itu saja.
Dalam perjalanan kembali ke rumah sakit, Yi Mei bercerita bagaimana dulu ibunya Yi Chen sangat menginginkan seorang putri dan ibunya Yi Mei malah menyarankan agar mereka bertukar anak karena ibunya Yi Mei memang sangat menyukai Yi Chen yang pintar dan dewasa sejak dia kecil.
"Bagaimana kedua orang tuanya meninggal?" tanya Mo Sheng
Yi Mei sebenarnya tidak terlalu tahu masalah itu karena dia masih berusia 9 tahun saat kedua orang tua Yi Chen meninggal. Tapi dia dengar, kematian ayahnya Yi Chen terjadi karena kecelakaan, terjatuh dari gedung lantai 4. Dan sejak saat itu, kesehatan ibunya Yi Chen tidak pernah membaik. Karena kesehatan yang semakin memburuk dan kesedihan yang berlarut-larut, tak lama kemudian ibunya Yi Chen akhirnya meninggal.
Tapi kematian ibunya Yi Chen sebenarnya bisa dikatakan mati bunuh diri karena ibunya Yi Mei pernah menemukan obat ibunya Yi Chen masih utuh di dalam laci. Ibunya Yi Chen pasti sangat mencintai ayahnya Yi Chen hingga dia memutuskan untuk menyusul suaminya dengan bunuh diri. Yi Chen pun sangat mirip dengan ibunya yang selalu mencintai dan setia pada Mo Sheng.
Sesampainya di depan kamar rawat Yi Chen, Yi Mei menyerahkan barang-barang Yi Chen pada Mo Sheng karena dia tidak akan ikut masuk.
"Aku tidak kalah karenamu. Tapi aku kalah karena dia" ujar Yi Mei sebelum ia pergi
Saat Mo Sheng masuk dan melihat Yi Chen yang tertidur, dia langsung menangis. Dia tidak mengerti kenapa Yi Chen tidak berubah padahal mereka tidak akan bisa kembali seperti dulu lagi.
Mo Sheng mendekat dan mengecup bibir Yi Chen... dan Yi Chen terbangun tepat saat itu juga. Mo Sheng kaget dan berusaha menjauh, tapi Yi Chen langsung menangkap tangannya.
"Apa yang kau lakukan? Zhao Mo Sheng, apa maksud semua ini? Katakan!"
Mo Sheng dengan panik melepaskan genggaman tangan Yi Chen dan langsung berlari keluar. Yi Chen berteriak menyuruh Mo Sheng berhenti, dia berusaha bangun untuk mengejar Mo Sheng tapi sakit perutnya membuatnya tidak bisa bergerak.
Mo Sheng berlari dan terus berlari sampai akhirnya berhenti tak jauh dari rumah sakit dan termenung sedih.
Beberapa hari kemudian, Yi Chen akhirnya diperbolehkan pulang. Tapi bukannya istirahat, dia malah langsung masuk kantor dan melanjutkan semua pekerjaannya.
Kedatangannya ke kantor tentu saja mengejutkan dan mengherankan semua orang, apalagi dia datang paling pagi. Mei Ting lalu memberinya berbagai laporan termasuk permintaan seorang wanita yang bekerja majalah yang ingin mewawancarai Yi Chen. Tanpa bertanya siapa wanita itu, Yi Chen langsung menolak permintaan itu mentah-mentah.
Yi Mei datang ke rumah sakit membawakan sup untuk Yi Chen tapi dia melihat kamar Yi Chen sudah kosong. Dia berniat menelepon Yi Chen tapi akhirnya dia membatalkannya dan pergi.
Xiang Heng bertanya apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Yi Chen keluar rumah sakit hari ini dan bukannya besok? Dan lagi kenapa Yi Chen sekarang masuk kantor?
"Aku sudah diperbolehkan pulang" jawab Yi Chen
Xiang Heng jadi stres mendengarnya "Saat pengacara He bicara, selalu saja biki frustasi. Jawabannya selalu tidak jelas. Apa kau tidak takut mati? Firma hukum kita ini tidak akan gulung tikar hanya karena kau tidak ada disini"
Xiang Heng lalu bertanya apakah Mo Sheng datang mengunjunginya? Yi Chen langsung curiga apakah Xiang Heng menemui Mo Sheng dan memberitahukan keadaannya pada Mo Sheng? Xiang Heng membenarkannya tanpa ragu-ragu. Tapi melihat reaksi Yi Chen, Xiang Heng heran apakah dia melakukan hal yang salah? Yi Chen bilang tidak, dia malah berterima kasih pada Xiang Heng.
"Jika dia tidak memberiku pukulan keras, aku mungkin tidak akan pernah sadar. Aku dan dia sudah berakhir. Ah tidak, aku sekarang sudah benar-benar sadar dari khayalanku"
Di rumah keluarga Lu, kedua orang tua Yuan Feng terbengong-bengong mendengar Yuan Feng mendendangkan lagu dengan sangat riang. Ibunya Yuan Feng menduga mungkin Yuan Feng sedang jatuh cinta.
Saat Yuan Feng hendak keluar rumah dengan senyum mengembang lebar, kedua orang tuanya langsung menghentikannya dan bertanya apakah Yuan Feng sedang jatuh cinta. Yuan Feng membenarkannya, kedua orang tua Yuan Feng langsung senang dan bertanya siapa wanita itu?Yuan Feng dengan malu-malu menolak menjawabnya karena hubungannya dengan pacarnya masih baru tahap awal.
Walaupun senang mendengar Yuan Feng sudah punya pacar baru, tapi ayahnya Yuan Feng memperingatkannya untuk tidak membawa pulang wanita yang tidak beretika... seperti misalnya model wanita (waduh Xiao Xiao donk). Ayahnya Yuan Feng memperingatkan kalau Yuan Feng sampai membawa pulang wanita semacam itu maka dia pasti akan mematahkan kaki Yuan Feng.
"Pa, kalau aku sampai membawa model wanita pulang maka papa tidak perlu mematahkan kakiku, aku sendiri yang akan mematahkan kakiku sendiri" sumpah Yuan Feng (hahaha... jangan sampai kemakan sumpahmu sendiri yah Yuan Feng)
Ibunya Yuan Feng lega mendengar sumpah Yuan Feng. Model wanita itu walaupun wajahnya cantik tapi mana mereka tahu dalamnya seperti apa. Apalagi model wanita yang pernah digosipkan jadi wanita simpanan beberapa waktu yang lalu (Wah, Xiao Xiao beneran).
Yuan Feng berusaha menjelaskan kalau kasusnya Xiao Xiao waktu itu karena Xiao Xiao dijebak, mendengar itu kedua orang tua Yuan Feng langsung curiga tapi Yuan Feng langsung bersumpah bukan Xiao Xiao wanita yang disukainya itu.
Ayahnya Yuan Feng berkata bahwa wanita yang harus Yuan Feng bawa pulang haruslah wanita yang punya latar belakang pendidikan yang baik. Yuan Feng pun bersumpah bahwa calon menantu mereka nanti adalah wanita yang pintar dan suci, jauuuuuh lebih baik daripada Xiao Xiao.
Yi Mei masih bimbang, apakah dia harus mengantarkan supnya untuk Yi Chen atau tidak. Setelah beberapa saat memikirkannya, Yi Mei akhirnya memutuskan untuk mengantarkannya saja.
Tapi dalam perjalanan keluar kantor, Yuan Feng tiba-tiba muncul untuk mengajaknya makan bersama. Saat dia melihat rantang makanan yang dibawa Yi Mei, dia langsung bertanya itu apa? Yi Mei menjawab sup. Yuan Feng langsung tersenyum senang mengira sup itu untuknya.
Yuan Feng lebih senang lagi saat dia melihat sup yang Yi Mei masak ternyata sup kesukaannya. Yi Mei berusaha mengambilnya dari tangan Yuan Feng dengan berkata kalau supnya pasti sudah dingin sekarang, tapi Yuan Feng sama sekali tidak mempermasalahkannya dan langsung memakannya dengan lahap. Aduh Yuan Feng, seandainya kamu tahu itu sup sebenarnya untuk siapa :(
Mumpung Yuan Feng ada disini, Yi Mei langsung berusaha mengorek informasi tentang Mo Sheng, apakah Mo Sheng mengalami sesuatu yang membahagiakan akhir-akhir ini? Yi Mei berbohong mengatakan kalau kemarin dia bertemu Mo Sheng dan sepertinya Mo Sheng sedang bahagia. (mungkin Yi Mei mengira Mo Sheng dan Yi Chen sudah balikan) Yuan Feng tidak yakin dengan hal itu karena dia tidak tahu apa-apa. Yang dia tahu, dua hari ini Mo Sheng tidak masuk kantor karena cuti. Lalu dimanakah Mo Sheng?
Mo Sheng merenung sedih di rumahnya sampai akhirnya dia menyadari kalau di dunia ini tidak ada tempat tanpa Yi Chen. Mo Sheng pun langsung beranjak bangkit, berlari... berlari... dan terus berlari
Yi Chen pulang paling malam, tapi langkah kakinya seketika membeku saat dia mendapati Mo Sheng berjongkok didepan apartemennya.
Yi Chen yang masih marah, langsung membuka pintu rumahnya dan mengacuhkan Mo Sheng. Tapi Mo Sheng langsung menggenggam lengan baju Yi Chen.
"Apa kau masih menginginkanku?"
Yi Chen tidak menjawabnya. Saat dia hendak berlalu dengan acuh, Mo Sheng langsung mencengkeram tangannya.
"Lepaskan tanganmu!" bentak Yi Chen tajam. Mo Sheng sangat sedih dan akhirnya melepaskan tangan Yi Chen. Yi Chen langsung masuk rumahnya tanpa mempedulikan Mo Sheng sama sekali.
Bersambung ke episode 14
2 Comments
lanjuut min,,, 😁
ReplyDeleteSumpah kak,
ReplyDeleteDrama ini udh bertahun2, bikin ak gagal move on...
Soalnya romancenya pas, gak lebay gitu...
Pdhal hbis nnton smpai hbis, masih pengen baca sinopisnya lagi... 😁😁
Semangat kak...
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam