Sinopsis My Sunshine Episode 2

Sinopsis My Sunshine Episode 2

Xiao Xiao tiba-tiba memutuskan untuk pergi padahal pemotretan masih belum selesai, Xiao Xiao beralasan kalau dia tidak menyukai hasil foto Mo Sheng bahkan menuduh Mo Sheng tidak profesional.

Yuan Feng memprotesnya dan mengingatkannya bahwa dia sudah tanda tangan kontrak jadi jika dia mau pergi maka dia harus mengembalikan semua biaya modelingnya.


Mo Sheng berusaha mengalah dan meminta Xiao Xiao untuk menunjukkan apa yang tidak disukainya agar nanti dia bisa merubahnya sesuai keinginan Xiao Xiao. Tapi Xiao Xiao dengan dinginnya berkata kalau dia tidak punya waktu untuk merubah foto-foto itu.

Mo Sheng pun menyarankan agar pemotretan diulang lain hari saja. Tapi Yuan Feng cemas karena pemotretan ini harus diselesaikan minggu ini juga. Mendengar itu, Xiao Xiao langsung mengklaim kalau minggu ini dia sibuk. Hmm... tapi dari ekspresi managernya, sepertinya Xiao Xiao berbohong.


Yuan Feng semakin emosi dan langsung mengkonfrontasi Xiao Xiao dengan surat kontraknya. Sayangnya saat dia hendak menunjukkan surat kontraknya Xiao Xiao, dia melakukannya dengan sangat kasar hingga tak sengaja tangannya menyentuh d*da Xiao Xiao.

Xiao Xiao tentu saja langsung merobek surat kontrak itu dengan penuh amarah dan mengancam akan memperkarakan perbuatan Yuan Feng padanya barusan ke pengadilan. Yuan Feng tidak takut bahkan mengancam balik akan menuntut Xiao Xiao ke pengadilan.


Setelah mereka kembali ke kantor dan memberitahukan masalah ini pada kepala editor, Mo Sheng merasa bersalah dan meminta maaf. Tapi kepala editor tidak mempermasalahkannya karena dia tahu kalau Xiao Xiao memang orang yang tidak tahu aturan.

Kepala editor lalu menelepon managernya Xiao Xiao dan mengancam akan memperkarakan masalah ini ke pengadilan. Mendengar itu, Mo Sheng berusaha menyalahkan dirinya sendiri dan meminta pada kepala editor agar diizinkan bicara dengan Xiao Xiao.

Dia hendak mengatakan kalau dia dan Xiao Xiao teman lama tapi Yuan Feng langsung menghentikannya. Kepala editor tetap bersikeras akan menuntut Xiao Xiao agar Xiao Xiao tahu diri.


Yuan Feng meminta Mo Sheng untuk tidak memberitahu kepala editor tentang status hubungannya dengan Xiao Xiao karena siapa tahu kepala editor nantinya akan membuat situasi Mo Sheng jadi semakin sulit.

Tapi Mo Sheng tetap bersikeras ingin bicara dengan Xiao Xiao karena siapa tahu jika mereka bicara baik-baik, mereka akan bisa menyelesaikan masalah ini. Yuan Feng akhirnya berhenti menasehatinya.

Dan karena Mo Sheng bersikeras untuk bicara dengan Xiao Xiao, Yuan Feng pun langsung memberinya nomor telepon Xiao Xiao. Mo Sheng berusaha menghubungi nomor telepon itu tapi Xiao Xiao tidak mengangkatnya.


Xiao Xiao ternyata memang sengaja mematikan teleponnya. Karena saat itu dia sedang bertemu dengan pengacaranya dan memberitahu pengacaranya bahwa dia ingin menuntut pihak majalah TREASURE... dan si pengacara itu tak lain adalah Yi Chen.

Yi Chen berusaha menasehatinya bahwa Xiao Xiao lah yang cari masalah duluan jadi seharusnya Xiao Xiao yang harus cemas, pihak majalah mungkin akan menuntut Xiao Xiao duluan.

Xiao Xiao dengan penuh percaya diri mengatakan bahwa dia sama sekali tidak mencemaskan apapun karena Yi Chen adalah seorang pengacara hebat.

Yi Chen langsung tertawa mendengarnya, dia merasa tersanjung dipuji seperti itu tapi masalahnya ini adalah ke-5 kalinya seseorang ingin menuntut Xiao Xiao.

Kalau Xiao Xiao terus menerus bersikap seperti ini, tahun depan Yi Chen mengancam tidak mau lagi menjadi pengacaranya.


Xiao Xiao langsung pura-pura tersinggung, Yi Chen pasti tidak terlalu peduli padanya karena dia bukan Zhao Mo Sheng.



Xiao Xiao memberitahunya bahwa dia tidak puas dengan hasil kerja si fotografer karena si fotografer dalam pemotretan kali ini adalah seorang fotografer baru yang baru datang dari luar negeri.Yi Chen meneliti isi kontraknya.

Dalam surat kontrak itu disebutkan bahwa persyaratan fotografer haruslah yang memiliki pengalaman minimal 5 tahun (di Cina), tapi jika fotografer yang memotret Xiao Xiao tadi berasal dari luar negeri maka itu artinya pihak majalah telah melakukan pelanggaran kontrak.

Awalnya Yi Chen berniat menyerahkan masalah ini ke pengacara lain saja, Yi Chen bahkan berjanji akan mencarikan pengacara yang hebat. Xiao Xiao pun setuju-setuju saja tapi... sebelum pergi dia memberikan selembar kertas yang tertulis nama fotografernya: Zhao Mo Sheng.


Begitu membaca nama itu, Yi Chen langsung berubah pikiran dan memutuskan untuk menangani kasus ini sendiri.

Yi Chen lalu menyuruh asistennya untuk menghubungi Mo Sheng dan menyuruh Mo Sheng untuk datang ke firma hukum untuk membuktikan apakah dia benar-benar punya kredibilitas sebagai fotografer profesional atau tidak. (niat aslinya pasti pengen ketemu Mo Sheng tuh... hehehe)


Keesokan harinya, Mo Sheng pergi ke firma hukumnya Yi Chen untuk menyerahkan resume dan portfolio-nya.

Saat dia tiba di depan firma hukum itu, dia membaca papan nama firma hukum itu adalah Firma Hukum Yuan, Xiang, He.

Mo Sheng menyadari bahwa di firma hukum itu ada seorang pengacara yang bermarga 'He'. Tapi dia tidak benar-benar berpikir bahwa pengacara bermarga He itu adalah Yi Chen.


Saat Mo Sheng memperkenalkan namanya pada resepsionis dan janji pertemuannya dengan salah satu pengacara di firma hukum ini, resepsionis memberitahunya bahwa pengacara yang dijadwalkan bertemu Mo Sheng saat ini sedang meeting dan karenanya Mo Sheng diminta untuk menunggu di cafe yang berada didekat firma hukum itu.


Mo Sheng pun menunggu... dan terus menunggu di cafe dari siang sampai malam. Tapi anehnya si pengacara yang ditunggunya tidak muncul-muncul juga, bahkan saat hujan turun deras pun pengacara itu masih saja belum datang.


Dasar Yi Chen... ternyata dia tidak sedang meeting tapi memang sengaja membiarkan Mo Sheng menunggu. Dia sebenarnya berada didalam mobilnya yang terparkir didepan cafe sambil mengawasi Mo Sheng dengan tatapan tajam.


Setelah beberapa saat lamanya, asistennya Yi Chen menelepon untuk memberitahu kalau Mo Sheng masih menunggunya di cafe.

Awalnya, Yi Chen dengan nada penuh kegetiran menyuruh asistennya untuk bertanya pada Mo Sheng bagaimana rasanya menunggu seseorang.

Tapi sepertinya cinta Yi Chen pada Mo Sheng masih sangat kuat hingga ia cepat-cepat mengubah keputusannya dan menyuruh asistennya untuk pergi mengambil dokumennya Mo Sheng agar Mo Sheng bisa pulang.


Dari dalam mobilnya, Yi Chen melihat asistennya datang menemui Mo Sheng lalu cepat-cepat pergi setelah menerima dokumennya Mo Sheng. Setelah si asisten pergi, Mo Sheng pun berlari pulang menembus hujan dengan memakai tasnya sebagai payung. Tanpa ia sadari, ia sebenarnya berlari melewati mobilnya Yi Chen.


Setelah Mo Sheng menghilang dari pandangannya, Yi Chen menelepon asistennya untuk menyuruh si asisten membatalkan kontraknya ke Amerika, karena sekarang dia tidak mau pergi ke Amerika. (ohohoho... soalnya Mo Sheng udah balik yah? ^^)


Setelah itu Yi Chen kembali ke firma hukumnya untuk meneliti resume dan portfolio-nya Mo Sheng. Melihat tulisan nama Mo Sheng mengingatkan Yi Chen akan kenangan saat dia bertengkar dengan Mo Sheng hanya gara-gara tulisan tangan Mo Sheng yang jelek.

Juga saat dia berusaha mengajari Mo Sheng tapi Mo Sheng tidak mau mendengarkannya malah dengan santainya Mo Sheng berkata bahwa dia tidak perlu belajar karena dia akan menyandarkan hidupnya sepenuhnya pada Yi Chen.


Saat itu, Yi Mei tiba-tiba datang untuk menanyakan sesuatu pada Yi Chen tapi ia langsung terdiam sedih saat melihat nama Zhao Mo Sheng.


Saat Mo Sheng kembali ke kantor, dia langsung dimarahi oleh salah seorang editor (Wen Ming) karena Mo Sheng baru kembali ke kantor sekarang padahal pegawai yang lain sedang sibuk kerja lembur.

Mo Sheng berusaha menjelaskan alasan yang sebenarnya tapi Wen Ming tidak mau dengar alasan apapun. Dia lebih marah lagi karena gara-gara Mo Sheng, bulan ini mereka tidak punya foto untuk untuk bagian cover.


Wen Ming memberi Mo Sheng waktu setengah jam untuk mengedit foto-fotonya. Mo Sheng pun melakukan perintahnya.

Sesaat kemudian, Mo Sheng menyerahkan hasil editan fotonya, tapi Wen Ming lagi-lagi mengkritik fotonya yang katanya tidak sesuai tema... bla bla bla... ia bahkan menghina Mo Sheng sebagai fotografer tidak profesional lalu menyuruh Mo Sheng mengedit ulang foto-fotonya.

Sementara Mo Sheng menerima semua kemarahan dan hinaan Wen Ming dengan kepala tertunduk sedih.


Saat Wen Ming dan pegawai lainnya sedang sibuk mendiskusikan jalan keluar lain dengan cara mengontak model lainnya, Mo Sheng sudah bergerak duluan mengirim email ke seorang model kenalannya. Tapi saat Wen Ming melihat apa yang dilakukannya, dengan kasarnya dia menyuruh Mo Sheng untuk mengurusi editan fotonya saja karena Mo Sheng baru kembali dari luar negeri jadi Mo Sheng pasti tidak punya kontak dengan model manapun.


Saat Mo Sheng break sejenak untuk mengambil air di dapur, tak sengaja dia mendengar beberapa pegawai menggosipkannya dan menuduhnya palsu karena mereka tidak percaya kalau Mo Sheng berasal dari luar negeri.


Mo Sheng sangat sedih dan merasa bersalah telah membuat semua orang bekerja lembur karenanya.

Tapi Yuan Feng berusaha menghiburnya dan menyemangatinya untuk tidak terlalu memikirkan ucapan orang-orang itu, lagipula dalam masalah ini yang salah bukan cuma Mo Sheng seorang.

Yuan Feng mengaku ikut bersalah telah menghina Xiao Xiao, karena itulah merasa tidak enak melihat Mo Sheng disalah-salahkan seorang diri.

"Terima kasih, Yuan Feng"

"Sebenarnya, staf majalah ini adalah orang-orang yang simple minded. Kau akan menyadarinya setelah beberapa waktu. Kalau tidak, aku pasti tidak akan betah bekerja disini cukup lama"


Mereka berdua lalu membelikan beberapa bungkus makan malam untuk semua staf. Awalnya semua orang menerima makan malam itu dengan senang hati. Tapi saat Wen Ming mengomeli Mo Sheng lagi dan menolak makan malam itu, semua orang langsung ikut-ikutan mengembalikan makan malam mereka ke Mo Sheng.

Hanya Yuan Feng yang sama sekali tidak mempedulikan omelan Wen Ming. Bahkan saat Wen Ming tidak melihat, Yuan Feng langsung komat-kamit dengan kesal di belakang punggung Wen Ming.


Tak lama kemudian, Mo Sheng mendapat telepon dari seorang super model internasional, David Morgan, yang kebetulan sedang berada di Shanghai dan bersedia meluangkan waktu 2 jam untuk melakukan pemotretan dengan majalah TREASURE.

Saat Mo Sheng memberitahukannya pada Wen Ming, dia langsung tercengang.


Keesokan harinya, Yuan Feng dan Wen Ming berada di studio pemotretan untuk melihat jalannya pemotretan David Morgan.
 

Karena sudah pernah beberapa kali bekerja sama, Mo Sheng dan David Morgan terlihat cukup akrab (tapi aku rada bingung gimana ceritanya mereka bisa berkomunikasi pakai 2 bahasa, Mo Sheng bahasa Cina dan David Morgan bahasa Inggris, dan herannya mereka saling mengerti gitu XD).


Mo Sheng bertanya apakah David Morgan bersedia difoto oleh rekannya, David Morgan langsung menyetujuinya karena dia tidak bisa menolak permintaan wanita seimut Mo Sheng.

Si rekan itu adalah Yuan Feng yang langsung mengangkat kameranya dengan sangat antusias untuk memotret David Morgan.


Setelah sesi pemotretan David Morgan selesai, Wen Ming ternyata masih belum puas juga. Dia kembali ngomel-ngomel mempermasalahkan biaya untuk membayar David Morgan yang menurutnya sangat mahal dan juga karena majalah mereka adalah majalah wanita,

Wen Ming cemas bagaimana reaksi pembaca mereka nantinya saat mereka melihat cover majalah mereka adalah seorang pria dan bukannya wanita seperti biasanya.


Saat itu juga, ada salah seorang staf wanita yang baru saja datang sambil menenteng sebuah koper besar dan dengan antusias memberitahu Wen Ming bahwa pembaca mereka nanti pasti akan sangat senang melihat wajah David Morgan.

Pegawai itu adalah Xiao Hong yang bergegas pulang dari perjalanan bisnisnya di luar negeri hanya demi melihat David Morgan.


Jika staf yang lain tidak ada yang berani menentang Wen Ming, Xiao Hong malah sebaliknya. Saat Wen Ming mengomelinya karena dia pulang sekarang dan bukannya besok, dia langsung menatap mata editor Wen dengan tajam sambil menjawab secara blak-blakan kalau dia pulang lebih cepat demi bertemu dengan David Morgan.

Xiao Hong bahkan tidak mempan terhadap segala sindiran Wen Ming. Wen Ming menyindir Xiao Hong kencan buta 50 kali, tapi Xiao Hong dengan sangat pedenya mengoreksi kalau dia kencan buta 80 kali (hahaha).

Wen Ming jelas kalah walaupun dia tidak mau mengaku dan langsung pergi dengan kepala terangkat tinggi-tinggi penuh harga diri.


Sayangnya, Xiao Hong harus kecewa saat diberitahu kalau David Morgan sudah pergi.

Xiao Hong sangat ramah pada Mo Sheng bahkan bersedia membantu Mo Sheng memilih foto cover, dia juga memberitahu Mo Sheng bahwa tidak semua orang di kantor majalah mereka yang bersikap kasar seperti Wen Ming. Mereka lalu memutuskan untuk pergi makan bersama.


Wen Ming pergi ke sebuah restoran untuk menemui temannya yang ternyata Yi Mei. Dari pembicaraan mereka, sepertinya Wen Ming  sedang memiliki masalah serius sampai-sampai dia membutuhkan bantuan pengacara dan Yi Mei membantunya untuk berkonsultasi dengan Yi Chen.


Wen Ming lalu curhat pada Yi Mei tentang masalah si fotografer baru tepat saat orang yang dia bicarakan datang bersama Xiao Hong dan Yuan Feng.

Yuan Feng sangat senang bertemu Yi Mei lagi, Yi Mei membalas sapaannya sebelum akhirnya menyapa Mo Sheng dengan keakraban yang canggung "Mo Sheng, kau sudah kembali dari Amerika?"


Di restoran lain, Yi Chen bertemu dengan Xiao Xiao untuk membicarakan kasusnya tuntutan Xiao Xiao pada pihak majalah.

Saat Yi Chen bertanya apakah Xiao Xiao akan membawa kasus ini sampai ke pengadilan, Xiao Xiao langsung menggodanya dengan bertanya apakah Yi Chen merasa tidak sanggup setelah mengetahui siapa orang dia tuntut?

Yi Chen langsung menyangkalnya dan beralasan kalau dia cuma mengkonfirmasi.


Yang mengejutkan Yi Chen, Xiao Xiao ternyata tidak benar-benar berniat untuk menuntut Mo Sheng.

Oooooh... Xiao Xiao ternyata teman yang baik yah, sepertinya dia melakukan ini demi mempertemukan Yi Chen dan Mo Sheng.

Tapi betapa kecewanya dia saat Yi Chen memberitahu kalau dia dan Mo Sheng belum bertemu.


"Sepertinya setelah beberapa tahun berlalu, kau benar-benar sudah berubah. Aku kira kau sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengannya. Apa kau sudah punya kekasih baru?"

"Kurasa apa yang sedang kita bicarakan ini tidak ada hubungannya dengan kasus ini"

"Jadi apa kau pikir jauh lebih baik untuk membiarkan duri dalam hatimu?" tanya Xiao Xiao

"Apa yang sedang kau lakukan? Berharap semua pasangan di dunia ini akan berakhir bersama?"

Xiao Xiao langsung menjawabnya dengan senyum manis, Yi Chen langsung mencemoohnya karena dia tidak menyangka kalau Xiao Xiao akan melakukan sesuatu yang sangat menggelikan.

"Aku memang menggelikan" ujar Xiao Xiao


Xiao Xiao tidak mengerti, jelas-jelas di antara Yi Chen dan Mo Sheng ada kesalahpahaman tapi kenapa Yi Chen tidak mau menjernihkan kesalahpahaman mereka itu?

Saat Yi Chen bersikeras tidak ada kesalahpahaman antara dia dan Mo Sheng, Xiao Xiao langsung memperingatkannya bahwa walaupun sekarang Mo Sheng sudah kembali tapi mungkin saja besok dia akan pergi ke Amerika lagi, kalau itu terjadi maka Yi Chen pasti akan sangat kesepian dan harus menghabiskan sisa hidupnya dengan terus menerus bekerja seumur hidup.

Yi Chen tidak menanggapinya malah cepat-cepat pamit pergi dengan alasan ada janji lain.


Padahal sebenarnya dia pergi ke supermarket. Setelah memasukkan beberapa ramen kedalam troli, Yi Chen melewati tumpukan kaleng bir tempat dia bertemu dengan Mo Sheng waktu itu.

Tapi saat itu juga, Yi Chen mendapat pesan dan dia langsung buru-buru pulang. Saking buru-burunya, tak sengaja dompetnya terjatuh.

Tak lama kemudian, dompet itu ditemukan oleh seorang satpam yang kebingungan mencari pemilik dompet itu. (trus belanjaannya tadi dia bayar pakai apa yah?)


Di restoran, semua orang duduk bersama dalam satu meja. Menyadari Yi Mei dan Mo Sheng saling mengenal, Yuan Feng bertanya apakah mereka pernah teman kuliah di universitas yang sama?

Yi Mei berkata kalau dia dan Mo Sheng memang teman tapi mereka tidak kuliah di universitas yang sama, hanya saja letak universitas mereka berdekatan.


Bahkan untuk membuktikan pertemanan mereka, Yi Mei mengkomplain Mo Sheng karena Mo Sheng tidak menghubunginya saat dia pulang dari Amerika padahal mereka sudah pernah bertemu di supermarket.

Mo Sheng berbohong mengatakan bahwa dia tidak melihat mereka waktu itu. Yi Mei bilang mungkin saja karena waktu itu ada banyak orang di supermarket, dia sebenarnya juga tidak yakin kalau yang dia lihat waktu itu adalah Mo Sheng. Walah, teman apaan? percakapan mereka palsu banget gitu.


Yi Mei berkata bahwa dia baru yakin kalau Mo Sheng benar-benar sudah kembali waktu dia melihat file-nya Mo Sheng di meja kerjanya Yi Chen.

Mo Sheng tidak mengerti apa maksud Yi Mei, Yi Mei pun memberitahu bahwa Yi Chen adalah pengacara yang menangani kasus tuntutan hukumnya Xiao Xiao. 

Melihat Mo Sheng tidak tahu menahu tentang Yi Chen yang menangani kasus hukumnya Xiao Xiao, Yi Mei langsung tersenyum senang menyadari mereka belum saling bertemu.


Keesokan harinya, Mo Sheng dipanggil kepala editor untuk membicarakan tuntutan hukumnya Xiao Xiao.

Mo Sheng memberitahunya bahwa pengacaranya Xiao Xiao masih belum menemuinya, kepala editor jadi bingung sebenarnya mereka benar-benar mau dituntut atau tidak.



Tapi apapun yang akan terjadi nanti, kepala editor tetap menyemangati Mo Sheng dan meminta Mo Sheng untuk berkonsentrasi dengan pekerjaannya saja.

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

1 Comments

  1. Jadi p3ngen baca drama ini lagi kak, pdhal sebelumnya udah baca sampai tamat...

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam