Sinopsis I Hear You Episode 7

 Sinopsis I Hear You Episode 7


Er Duo benar-benar bahagia dengan pengalaman dubbingnya kali ini. Ini pertama kalinya dia masuk ke ruang dubbing resmi.

 

Menurut Shu Wei, kekurangan Er Duoa tadi hanya di ritme. Er Duo setuju, mungkin itu karena dia masih kurang pengalaman.

Shu Wei lalu mengajaknya makan malam di restoran mewah pinggir laut. Tapi alih-alih menikmati steaknya dengan cara biasa, Er Duo malah membuatnya jadi sandwich... cara yang menurut Shu Wei terlalu nyeleneh.

Er Duo balas nyinyir, makan juga harus inovatif. Cara makan Shu Wei itu terlalu menaati aturan dan membosankan. Dia terus berusaha membujuk Shu Wei untk mencoba makan pakai caranya, tapi Shu Wei ngotot menolak.


Er Duo penasaran, kenapa Shu Wei membuat biola? Shu Wei malah mengembalikan pertanyaan itu ke Er Duo, kenapa dia ingin jadi subber?

"Aku menyukainya dan aku hebat dalam hal itu."

"Caramu mengekspresikannya agak kebarat-baratan. Siapa yang menginspirasimu?"

"Ayah."

Waktu Er Duo masih kecil, Er Duo suka meniru suara-suara anime. Ayahnya bilang kalau dia punya masa depan yang cerah. Dia lalu menunjukkan kemampuannya itu pada teman-teman di sekolah dan mereka semua kelihatan senang.

Setelah lulus kuliah, dia berpikir untuk menjadi dirinya sendiri. Makanya dia belajar menghemat uang dan mencari kesempatan untuk belajar ke Jepang. Dia benar-benar ingin pergi ke sana dan menjadi profesional.

Shu Wei akhirnya mau juga menirukan cara makan Er Duo dengan membuat steaknya jadi sandwich dan setuju kalau rasanya memang lumayan.

Dia lalu membayar tagihan mereka yang kontan membuat Er Duo kaget mendengar harganya. Dia janji akan mengganti uangnya Shu Wei. Shu Wei enolak, tidak perlu, Er Duo kan hari ini sudah membantu temannya dubbing.


Di rumah, Er Duo baru saja menjemur dalemannya saat dia mendengar suara-suara dari luar. Dia langsung saja keluar kamar tanpa menyadari jemurannya roboh.

Ternyata yang datang adalah ayah dan ibunya Shu Wei. Jelas saja Er Duo jadi gugup harus menghadapi mereka dadakan begini. Tapi Ayah dan Ibu benar-benar ramah padanya.

Pada saat yang bersamaan, Shu Wei malah masuk ke kamarnya Er Duo dan melihat jemurannya yang roboh. Dia berniat mencari Er Duo tapi malah menemukan ayah dan ibunya sudah ada di ruang tamu. Sepertinya mereka memang sengaja datang lebih cepat setelah Ibu melihat keberadaan Mo Mo di video call waktu itu.

 

Er Duo berniat menghindar dan meninggalkan mereka bertiga biar mereka bisa kumpul keluarga, tapi Ayah dan Ibu ngotot meminta Er Duo untuk tetap di sini dan ngobrol bersama mereka. Sudah lama mereka tidak ngobrol dengan anak kecil.

Tak bisa menghindar, terpaksa Er Duo menurut. Baru kali ini dia dipanggil 'anak kecil' lagi setelah bertahun-tahun.

"Remaja sepertimu masih dianggap anak kecil," ujar Ayah.

"Berdasarkan standar usia di internet, umur 20an itu sudah termasuk tante-tant. Saya rasa anda terlihat awet muda. Di usia anda yang 60an, standar anda belum tergolong tua."

"Bagaimana kalau umur 80an?"

"Kalau umur 80an, berarti sudah kakek-nenek."

Ayah dan Ibu kontan ngakak mendengar. Kalau berdasarkan kreteria itu, berarti Ibu adalah bibi dan Ayah adalah kakek. Hah? Er Duo mendadak bingung, Ayah umurnya sudah 80 tahun?

"Lebih tepatnya, aku baru saja merayakan ultah ke-86."

Pfft! Er Duo speechless. Shu Wei menjelaskan kalau kedua orang tuanya ini beda usia 36 tahun.

"Anak ini sama sepertiku. Lidahnya beracun, jangan dengarkan dia." Kesal Ayah.

"Paman, ke depannya, apa yang anda makan, aku juga akan makan. Apa yang anda minum, aku juga akan minum. Apa yang and lakukan, aku akan melakukannya. Mulai sekarang, aku akan mengganggap Paman sebagai guru dan belajar kehidupan dari seorang yang hebat."


Ucapannya kontan membuat Ayah senang. Ibu tiba-tiba ingin melihat kamarnya Er Duo, Er Duo pun dengan senang hati mengajaknya melihat-lihat kamarnya. Dia bahkan menghadiahi Ibu sebuah bros buatannya sendiri.

Ibu benar-benar suka sama Er Duo, dia anak yang menyenangkan. Tapi Ibu berharap Er Duo mau mengerti, putranya itu memang orang yang membosankan dan tidak mau mendengarkan omongan orang tua. Ibu harap Er Duo bisa membantu mengubah putranya itu.

Er Duo setuju kalau Shu Wei itu memang orang yang membosankan. Tapi dia akan berusaha bicara pada Shu Wei, dia pasti bisa berhasil.


Sementara itu di stasiun TV, Yu Zhong dan Li Zi diberitahu bahwa program mereka mengalami peningkatan tajam. Yu Zhong yakin kalau mereka pasti akan jadi pemenang. Tapi Li Zi pesimis, sepertinya tidak akan mudah, apalagi saingan-saingan mereka sangat gigih.

"Apa yang kau takutkan? Dengan kita bekerja sama, apa yang tidak bisa kita lakukan?" Yu Zhong santai saja merngkulnya tanpa menyadari kecanggungan Li Zi gara-gara perbuatannya.

Dia lalu cepat-cepat mengalih topik ke masalah Er Duo dan Shu Wei, apa ada berita tentang mereka baru-baru ini.

Ada, seorang netizin mengepos foto saat Shu Wei menjemput Er Duo di kampus pakai mobil mewah. Postingan ini langsung heboh sampai di-retweet 8.000 kali dan lebih dari 10 ribu komentar. Sekarang banyak yang yakin kalau mereka bukan pasangan palsu.

Tapi ada satu netizen yang sepertinya menyerang Er Duo, mengatai Er Duo jelek dan lain sebagainya. Mereka sudah berusaha menghapus komentar itu tapi selalu saja muncul lagi.

Anehnya, akun ini sangat aneh. Seperti berasal dari Shu Wei. Mungkin dia mantannya Shu Wei yang sakit hati. Li Zi jelas khawatir dan berniat mau menelepon Er Duo untuk memperingatkannya.

Tapi Yu Zhong santai saja, mungkin itu cuma seorang programer yang iseng ingin bermain kejar-tangkap. Li Zi yakin tidak, jika orang itu beneran mantannya Shu Wei maka dia pasti akan menyerang Er Duo di kehidupan nyata.


Li Zi langsung meneleponnya untuk mengabarkannya tentang masalah ini, tapi Er Duo malah mengaku kalau dia lagi ngobrol sama Ibunya Shu Wei. Kontan saja Li Zi langsung menggodanya, kayaknya mereka bakalan menikah nih.

Dia baru mau membahas tentang si penyerang itu, tapi Er Duo sudah panik duluan gara-gara olokannya, apalagi suaranya Li Zi keras banget dan Ibu bisa mendengarnya. 

Kontan saja Er Duo buru-buru memutus sambungan mereka dan menjelaskan ke Ibu kalau temannya yang ini emang gitu orangnya. Ibu sih tidak masalah, anak muda jaman sekarang boleh kok saling mencintai.


Yu Zhong penasaran, ada apa dengan Er Duo? Li Zi memberitahu kalau ayah dan ibunya Shu Wei datang, jadi Er Duo sekarang lagi ngobrol sama camernya.

"Nenek." Gumam Yu Zhong.

Hah? Li Zi bingung apa maksudnya, nenek apa maksudnya? (Oh, dia nggak tahu kalau Yu Zhong dan Shu Wei itu paman dan keponakan?) Yu Zhong buru-buru meralat, maksudnya ibu mertua.


Mereka turun tak lama kemudian dan Ibu langsung memamerkan bros buatan Er Duo itu pada suaminya sambil memuji-muji Er Duo.

"Paman, Bibi, kalian sangat baik."

"Syukurlah kau bisa tertawa. Kalau Shu Wei mengganggumu, bilang saja ke bibi."

"Dia memperlakukan saya..." Kontan saja Shu Wei langsung menatapnya penasaran. "... Dengan sangat baik. Hahaha!"

Karena sudah larut malam, Ayah dan Ibu pamit. Tapi Bibi mengingatkan mereka untuk main-main juga ke rumah Ayah dan Ibu kapan-kapan.


Yu Zhong mengantarkan Li Zi pulang. Bukan cuma itu saja, dia juga memberikan hadiah untuk Li Zi. Soalnya Li Zi sudah bekerja dengan baik hari ini, benda inia bisa membantu Li Zi tidur nyenyak.

"Kalau kau lelah, aku tidak tahu harus bagaimana."

Li Zi yang awalnya senang, kontan kecewa mendengar Yu Zhong memberinya hadiah cuma karena alasan itu. Tapi dia cepat-cepat menutupi kekecewaannya dengan mengucap terima kasih, Yu Zhong memang bos yang baik.


Keesokan harinya, Er Duo berniat mau membangunkan Shu Wei tapi malah mendapatinya terduduk lesu di kamar mandi dalam keadaan demam.

Cemas, Er Duo berniat mau mengantarkannya ke rumah sakit, tapi Shu Wei ngotot menolak. Terpaksalah akhirnya dia sendiri yang harus merawat Shu Wei.

Dia membantu memapah Shu Wei kembali ke kamarnya, membuatkannya air gula-garam, memberikan selimut pinknya saat Shu Wei mengeluh kedinginan, bahkan membuatkan bubur untuknya.

Tepat saat itu juga, Er Duo mendapat pesan yang mengundangnya untuk berpartisipasi dalam sebuah festival online. Tapi Er Duo mengacuhkannya demi fokus merawat Shu Wei.


Pun begitu, Shu Wei masih saja berniat mau berangkat kerja. Terang saja Er Duo langsung melarang keras dan memaksanya berbaring kembali. Shu Wei akhirnya mengalah, tapi dia bosan berbaring terus.

"Kalau begitu, bagaimana kalau nonton film bersamaku?" Usul Er Duo.

Shu Wei setuju... dan langsung mengundang Er Duo untuk duduk di sampingnya. Pfft! Jadilah mereka nonton kartun bersama di tempat tidurnya Shu Wei.

Tapi beberapa lama kemudian, Er Duo malah mendapati kepala Shu Wei tiba-tiba terkulai ke bahunya dan tertidur lelap. Canggung, Er Duo berusaha sepelan mungkin geser menjauh, menyelimutinya rapat-rapat lalu pergi.


Hari sudah malam saat Shu Wei terbangun lagi. Er Duo langsung membantunya turun untuk makan malam bersamanya.

Sepertinya dia sudah mulai baikan dan sudah bisa makan lahap sekarang, dan tampak jelas dia sangat menikmati perhatian Er Duo.

Er Duo rasa kalau Shu Wei pasti sakit gara-gara masalah pencernaan. Tapi, kemarin kan mereka makan makanan yang sama, lalu kenapa Er Duo baik-baik saja?

"Siapa yang bisa menyaingi perut besimu?" Olok Shu Wei. Iiish! Nyebelin! Dasar jahat, pantaslah dia keracunan makanan.

Usai makan malam, Er Duo mengantarkannya kembali ke kamar dan membekalinya dengan lonceng. Siapa tahu Shu Wei butuh apa-apa, dia bunyikan saja lonceng ini untuk memanggilnya.


Yu Zhong dan Li Zi lagi ngobrol saat tiba-tiba saja Xing Zhen muncul dan langsung memperhatikan kalungnya Li Zi. Yu Zhong santai saja mengakui kalau itu adalah hadiahnya untuk ultahnya Li Zi.

Berusaha menahan kesal, Li Zi mengklaim kalau Yu Zhong adalah atasan yang dermawan. Asalkan dia bekerja dengan baik, Yu Zhong pasti akan memberinya hadiah yang bagus.

Dia langsung pergi meninggalkan mereka dan Xing Zhen langsung tanya apakah dia juga akan mendapat hadiah ulang tahun? Yu Zhong mengiyakannya saja.


Er Duo sekarang punya waktu untuk memperhatikan pesan undangan ke festival audio book yang diabaikannya tadi, dan dia berjanji akan datang tepat waktu nanti.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

6 Comments

  1. Ya ampun..nongol jg akhirnyaaaa..jgn lma2 ya min..gk sbr soalnyaa

    ReplyDelete
  2. Kirain udah terlupakan,lanjut.......semangat!!!!!

    ReplyDelete
  3. Yeyyyyyyyyyyyyy😆😆😆😘😘😘
    Akhirnya update .
    Semangat trus nulinya kak
    Hwaiting!!!

    ReplyDelete
  4. Lnjuttt kakkk..d tgguin lama jga blm ada updatean baru..hwaiting kakk...smgattttt

    ReplyDelete
  5. Film itu tayang nya cuma pas senin aja kan yah ...?

    ReplyDelete
  6. Smngatt ka..!! Setia menunggu.mu😁😘😘

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam