Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 14 - 3

 Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 14 - 3

Xia Lin terbangun gara-gara tangan nakal suaminya yang merayapi t**uhnya dan kontan dia tepis dengan kesal. Masih kepagian, jangan ganggu!


"Mumu, setelah seorang pria dan wanita menikah, biasanya apa yang akan terjadi selanjutnya?"

"Punya bayi." Gumam Xia Lin masih ngantuk.

"Aku sangat setuju dengan ide itu!"


Wkwkwk! Xia Lin sontak terbelalak ketakutan. "Aku kan masih muda, tidak perlu terburu-buru jadi ibu."

"Tapi aku sudah tidak muda lagi, sudah saatnya aku jadi ayah." Ujar Yi Zhou dan langsung bergerak mau membuka piyamanya Xia Lin.

Xia Lin kontan panik menghentikannya dan cepat-cepat mengalihkan pikiran Yi Zhou dengan menawarkan diri untuk menemani Yi Zhou ke kantor hari ini. Yi Zhou setuju, itu ide yang bagus.


"Berhubung ini pertama kalinya aku masuk kantor sebagai Nyonya Ling, jadi aku harus mempersiapkan diri dengan baik." Xia Lin buru-buru beranjak bangkit meninggalkan Yi Zhou yang merana karena gagal bikin bayi.


Di kantor, Xia Lin malah sibuk sendiri mengagumi ketampanan suaminya yang lagi sibuk kerja sambil pura-pura baca majalah dan pastinya dia membuat Yi Zhou jadi sulit fokus kerja. Jangan menatapnya terus seperti itu.

"Tapi beberapa keindahan perlu dikagumi."

"Apa yang kau lakukan itu mengundang masalah (wink wink)."

"Maaf."

Tapi tetap saja akhirnya dia kembali mengagumi sang suami tercinta dan berusaha memotretinya secara diam-diam... dan Yi Zhou langsung pasang pose V ke kameranya. Pfft!


Geli melihat tingkah istrinya itu, Yi Zhou langsung beranjak bangkit menghampiri Xia Lin. Sepertinya Xia Lin lagi suntuk yah, kalau begitu, mari kita melakukan sesuatu yang lebih menyenangkan.

Yi Zhou langsung merangkulnya dengan paksa yang membuat Xia Lin teringat kenangan mereka di tempat ini dulu, sebelum mereka menandatangani kontrak pernikahan mereka.

Waktu itu Yi Zhou masih angkuh banget dan suka memaksakan kehendak. Kalau dipikir-pikir, waktu itu bagaikan cermin penunjuk iblis (cermin yang digunakan dalam drama-drama fantasi China untuk membuat iblis menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya).


"Kalau begitu, apakah istriku tercinta lebih menyukai sosok diriku yang sebelum transformasi atau setelah transformasi?"

"Kurasa aku menyukai semuanya. Tapi aku lebih suka dirimu yang sekarang."

Terpesona, Yi Zhou pun berniat mau menc**mnya... tepat saat ketukan di pintu membuyarkan suasana romantis di antara mereka. Maka Yi Zhou terpaksa hanya memberinya kecupan singkat sebelum kemudian mengizinkan pegawainya masuk.


Si pegawai datang untuk membahas tentang perayaan ultah perusahaan mereka yang ke-50 tahun, dia menyarankan Yi Zhou untuk turut hadir sekaligus melakukan wawancara dengan awak media demi meningkatkan kesan negatif terhadap Yi Zhou atas insiden sebelumnya sekaligus untuk meningkatkan image baik perusahaan mereka.

Tapi Yi Zhou malah tanya dulu ke Xia Lin, dia juga mau ikut atau tidak? Xia Lin setuju, ini kesempatan bagus untuk menjernihkan kesalahpahaman orang terhadap Yi Zhou.

Yah walaupun sebenarnya, orang-orang yang dekat dengan Yi Zhou, pasti akan mengerti tanpa perlu penjelasan. Sedangkan orang-orang yang tidak memahami Yi Zhou dengan baik, tetap tidak akan pernah mengerti Yi Zhou tak peduli berapa banyak penjelasan yang dia utarakan.

Maka Yi Zhou pun memutuskan menolak usulan si pegawai, malah menyuruh si pegawai untuk menangani masalah itu sendiri. Pokoknya jangan melibatkannya.

Lalu bagaimana dengan proposal tentang publisitas untuk proyek mall baru mereka? Apa Yi Zhou sudah mempelajarinya? Tanya si pegawai. Tapi Yi Zhou dengan ketus mengomeli si pegawai untuk kerja dengan benar dan laporkan padanya lagi setelah membuat perubahan.

 

Kehadiran Xia Lin di kantor itu benar-benar membuat para pegawai jadi tak nyaman bekerja dan mereka langsung blak-blakan protes ke Wen Li. Sejak Xia Lin ada di kantor, mereka jadi takut masuk ke ruangannya Bos Ling.

Saat mereka masuk tadi, mereka malah diusir. Bos ling bahkan tidak berkomentar apapun terhadap proposal mall baru mereka. Bagaimana mungkin mereka membuat perubahan proposal kalau mereka bahkan tidak tahu apa maunya Bos Ling? Laporan-laporan lainnya juga masih ter-pending. Proyek-proyek mereka tidak akan bisa jalan kalau belum dapat tanda tangan dari Bos Ling.

Wen Li jadi prihatin mendengarnya. Jangan khawatir, dia akan berusaha yang terbaik untuk mengatasi situasi ini.


Xia Lin mendapat telepon dari Lisa yang mengabarkan kalau dia sudah mendapatkan proyek drama baru untuk Xia Lin. Sebuah drama idol remaja dan mereka membutuhkan peran pembantu yang pasti cocok untuk Xia Lin, yaitu penari. Tapi Xia Lin harus selalu standby karena dia bisa saja bergabung bersama kru setiap saat.

Xia lin senang. "Terima kasih, Kak Lisa."

Lisa heran mendengar keantusiasannya, ini kan cuma peran kecil. Xia Lin sekarang sudah jadi Nyonya Ling tapi dia malah masih saja mengejar peran kecil. Dengan statusnya yang sekarang, dia bisa saja menolak seluruh industri ini.

"Kak Lisa, coba pikirkan baik-baik. Jika aku orang yang tamak dan angkuh seperti itu, mana mungkin Ling Yi Zhou bakalan menyukaiku?"

"Kau selalu punya alasan tentang apapun. Akan kukirim skripnya padamu, latihlah tarianmu dengan baik."


Tepat setelah Xia Lin menutup teleponnya, Wen Li muncul dan to the point menyampaikan keluhan para kepala departemen tentang Xia Lin dan karenanya Wen Li meminta Xia Lin untuk membatasi pertemuannya dengan Yi Zhou selama jam kerja.

Xia Lin tak percaya mendengarnya. Padahal dia cuma satu hari di sini dan sudah banyak komplain tentangnya? Dia kan tidak melakukan kesalahan apapun pada mereka?

"Nyonya memang tidak melakukan apapun. Hanya saja, anda sangat mempengaruhi kecepatan langkah kerja Bos. Jadi secara tak langsung, anda menjadi penghalang kerja berbagai departemen. Jadi..."


Xia Lin kembali ke lama kemudian ke ruangannya Yi Zhou dengan membawakannya kopi. Tanpa memberitahukan apa yang dikatakan Wen Li barusan, dia menggunakan proyek film barunya itu sebagai alasan untuk menghindari Yi Zhou.

Karena dia sibuk selama beberapa hari ke depan, jadi Yi Zhou juga harus fokus pada pekerjaannya sendiri biar dia bisa ngasih makan Mumu.

"Dan Mumu kecil." Seloroh Yi Zhou yang masih sangat berharap punya bayi. "Menurutmu bagaimana, nak? Dia bilang 'iya'."


Malam harinya, Yi Zhou melihat Xia Lin sedang latihan menari untuk drama barunya. Xia Lin langsung meminta pendapatnya, bagaimana kelihatannya?

"Yang mana yang kau tanyakan? Tariannya atau penarinya?"

"Apa bedanya?"

"Tentu saja. Tariannya cantik, tapi penarinya lebih cantik."

"Ini tarian yang akan kumainkan saat syuting. Aku harus latihan."


Yi Zhou langsung mengeluh manja, tidak perlu latihan sekeras itulah. Dia harus istirahat juga. Xia Lin curiga, istirahat macam apa yang Yi Zhou maksud?

"Ngobrol denganku."

"Aku tidak percaya kalau kau cuma ingin ngobrol."

"Karena itu kau menghindariku?"

"Aku melakukan ini demi karir aktingku. Jangan datang dan bikin perkara. Tidur duluan sana. Jadilah anak yang baik dan tidurlah lebih cepat." Usir Xia Lin.


Yi Zhou masih sibuk baca buku saat akhirnya Xia Lin selesai latihan. Dia langsung duduk di pangkuan Yi Zhou dan memberitahu kalau dia akan mulai syuting besok.

Mendengar itu, Yi Zhou lalu menghadiahinya sepasang anting-anting baru. Xia Lin memperhatikan perhiasan kali ini tidak semewah perhiasan lain yang pernah Yi Zhou belikan untuknya. Kenapa Yi Zhou tiba-tiba berubah gaya lebih sederhana?

"Apa kau akan mengenakannya kalau terlalu mewah? Lagipula ini bukan anting-anting biasa. Di dalamnya ada GPS nanochip, jadi aku bisa melacak keberadaanmu dengan setiap saat."

Xia Lin tak percaya mendengarnya. Dia tuh mau syuting film, bukan jadi mata-mata. Apa perlu semua ini?


Yi Zhou bersikeras. An Ran memang sudah dinyatakan bersalah. Tapi dalang yang sebenarnya masih belum menampakkan dirinya. Dan karena Xia Lin ngotot mau tetap syuting, jadi Yi Zhou harus jaga-jaga.

"Suamiku yang terbaik."

Senang, Yi Zhou kontan membopongnya ke ranjang.


Selama beberapa hari mereka terpisah, Xia Lin sibuk dengan pekerjaannya sementara Yi Zhou pergi ke toko baju bayi. Dia benar-benar ingin menjadi ayah.


Usai syuting, Xia Lin belanja baju sambil menelepon Fei Fei dan mengajaknya makan bareng... saat tiba-tiba saja dia merasakan kehadiran seorang wanita yang membuntutinya. Tapi saat Xia Lin menolah, wanita itu langsung menghindar.

Saat Xia Lin bercermin, lagi-lagi dia melihat wanita itu tampak jelas sedang memperhatikannya tapi lagi-lagi dia langsung menghindar.


Maka Xia Lin dengan sengaja ganti baju ke kamar kecil lalu buru-buru menyembunyikan diri. Sesuai dugaan, wanita itu langsung membuntutinya sampai ke kamar kecil dan kali ini Xia Lin sukses menangkap basah dia.

"Siapa kau? Kenapa kau membuntutiku?!"

Wanita itu tak lain adalah bibi yang pernah kita lihat mengunjungi Yi Zhou di rumah sakit. Bibi itu mengklaim kalau dia salah orang, tapi tentu saja Xia Lin tak mempercayainya begitu saja.

"Jangan khawatir, aku tidak ada maksud buruk. Aku hanya merasa kau terlihat familier."

Ngomong-ngomong tentang familier, seketika itu pula Xia Lin ingat pernah melihatnya keluar dari kamar rawat Yi Zhou waktu itu. Mereka pernah bertemu di rumah sakit, kan? Wanita itu panik menyangkal lalu buru-buru pergi.


Yakin wanita itu ada hubungan dengan Yi Zhou, Xia Lin bergegas pulang dan langsung menggeledah ruang kerja Yi Zhou sampai akhirnya dia menemukan sebuah album foto.

Kebanyakan foto di dalamnya hanya foto-foto masa kecil Yi Zhou. Tapi kemudian dia menemukan selembar foto lain yang sepertinya sengaja disembunyikan, foto Yi Zhou kecil sedang memegang mainan robotnya bersama bibi yang ditemui Xia Lin tadi. Mungkinkah wanita ini...?

Epilog:


Suatu malam, Yi Zhou membrowsing medsosnya dan mendapati kepala departemen publisitas memposting foto Xia Lin sedang joging malam dengan caption rada lebay.

Yi Zhou jadi kesal dan langsung menelepon Wen Li, memerintahkan Wen Li untuk memindahan kepala departemen publisitas ke cabang lain, yang mana aja yang penting di luar negeri.

Bersambung ke episode 15

Post a Comment

5 Comments

  1. Gemes deh sm yizhou...
    Semangat min....lanjooot

    ReplyDelete
  2. Wk..wk..wk...
    Kasihan Yi Zhou yg ngebet punya baby..tp Mumu ny msh ngebet di karier..
    Ni drama aseli bikin geregetan...
    Semangat yak...

    ReplyDelete
  3. ditunggu kelanjutannya.......

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam