Sinopsis Accidentally in Love Episode 2

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 2


Feng bukannya meminta maaf malah membuat-buat alasan dan memperingatkan Qing Qing untuk merahasiakan masalah ini.

Dia bahkan mau pergi saat itu juga yang jelas saja membuat membuat Qing Qing kesal dan langsung menarik bajunya.


Masih dengan gaya kepedeannya, Feng santai saja mengira Qing Qing menginginkan tanda-tangannya dan langsung memberikan selembar fotonya yang dikasih coretan tanda tangan. Tapi dia tidak boleh minta foto bareng yah.

Emosi, Qing Qing sontak meremas foto itu lalu menghantamkan tangannya ke kepala Feng dengan menggunakan jurus karatenya. Untung saja Feng sigap menghindar dan jadilah tangan Qing Qing menghantam kotak kayu di sana hingga hancur. Pfft! Badass.

 

Ah, Qing Qing akhirnya sadar dia siapa. Dia si artis yang disebut-sebut oleh para fans-nya sebagai Yang Mulia itu, iya kan?

"Karena itulah, bisakah kau melepaskanku?"

"Tasku diambil seseorang. Bukankah kau orang yang punya reputasi bagus. Kalau kau membantuku mendapatkan tasku kembali, aku akan melupakan segalanya." Tawar Qing Qing.

Feng menolak. Apa hubungannya hal itu dengannya? Qing Qing sontak mewek lebay sambil teriak-teriak meratapi kesialannya dan c**man pertamanya yang dicuri Feng.

Jelas saja itu membuat Feng panik, takut ada orang yang mendengarnya. Terpaksalah akhirnya dia mengalah. "Berhentilah menangis. Aku setuju untuk membantumu, oke?"


"Oke. Aku akan mempercayaimu kali ini." Qing Qing mendadak berhenti mewek. Pfft!

Feng kesal, berani sekali Qing Qing menipunya. Qing Qing menyangkal, dia tidak menipu kok. Tasnya sungguh tertukar dengan tas milik orang lain. Bahkan ponsel yang berada di dalam tas ini juga bukan ponselnya.

Feng langsung mengenali wallpaper di ponsel itu, itu ponselnya Gu Nan Xi. Mendadak dia jadi punya ide bagus dan sengaja tidak memberitahukan informasi pemilik ponsel ini ke Qing Qing.

"Ayah, kalau Ayah begitu menginginkanku untuk menghadiri pernikahan Ayah, maka aku akan memberikan sebuah kejutan besar." Pikir Feng.

Tepat saat itu juga, ponsel itu berbunyi. Feng langsung mengangkatnya sambil pura-pura tak kenal sama si pemilik ponsel. Dia sengaja memberitahu Qing Qing kalau si pemilik ponsel ini sepertinya bukan orang baik dan tidak mau mengembalikan ponselnya Qing Qing. Jadi mending Qing Qing tidak usah pergi.

Tentu saja Qing Qing menolak dan bersikeras memohon pada Feng untuk ikut dengannya. Dia kan selebritis, jadi orang itu pasti mau mendengarkan Feng.

Feng langsung setuju dengan mudah. Reaksi Qing Qing barusan sesuai sekali dengan harapannya. Maka mereka pun pergi bersama ke sebuah hotel.


Gu Nan Xi sudah menunggu di lobi begitu mereka tiba. Feng dengan sengaja mengarahkan Qing Qing untuk berpikir kalau Nan Xi ini orang jahat, dan rencananya sukses. Qing Qing pun sontak melabrak Nan Xi dan menuduhnya penipu.

"Kau mungkin meremehkanku, tapi kau tidak bisa meremehkan orang ini. Dia adalah top star, dicintai oleh jutaan fans-nya, Yang Mulia - Si Tu Feng! Apa kau tidak tahu betapa menakutkannya fans-nya dia? Mereka pasti akan melacakmu dan menghancurkanmu jadi kerikil-kerikil kecil! Iya, kan? Iya, kan?"

"Betul."

"Jadi... aku akan bermasalah kalau aku tidak mengembalikan tas ini?" Santai Nan Xi.

"Tentu saja."

Kedua pria itu akhirnya saling bertukar tas. Feng lalu mengancam Nan Xi untuk pergi saja kalau dia tidak mau identitasnya terbongkar. Nan Xi pun pergi.


Qing Qing berterima kasih pada Feng dan berniat mengambil tasnya, tapi Feng menolak mengembalikannya dengan mudah. Dia susah payah mendapatkan tas ini, jadi dia tidak akan menyerahkannya semudah itu.

"Lalu apa yang kau inginkan?"

"Bantu aku."

"Bantu apa?"

"Ayo masuk, kau akan tahu sendiri." Feng langsung menyeret Qing Qing masuk.


Di tengah lorong, mereka berpapasan dengan seorang pemuda. Feng dan pemuda itu sepertinya saling mengenal, tapi terasa sekali hubungan mereka tidak baik.


Feng membawa Qing Qing masuk ke ballroom tempat pesta pernikahan ayahnya berlangsung. Seorang wanita muda melihat mereka dan langsung kesal. Jelas dia menyukai Feng dan langsung menuntut siapa cewek jelek yang datang bersama Feng ini. Wah, Qing Qing jelas tersinggung.

"Xin Ya, duduklah dulu. Kau akan mengetahuinya sebentar lagi." Dingin Feng lalu menyeret Qing Qing ke sebuah meja yang dekat dengan meja ayahnya.


Ayah dan anak itu sontak saling bertatapan dengan sengit. Tuan Si Tu langsung menghampiri putranya itu dengan kesal, katanya Feng tidak mau datang.

"Apa yang Ayah lakukan ini tidak adil bagi Ibu!"

"Bukan berarti aku tidak mencintainya."

Feng sinis mendengarnya. "Cinta Ayah sangat murahan."

Istri baru Tuan Si Tu menyapanya dengan ramah. Tapi katanya Feng ada konser hari ini, kok bisa datang kemari?

"Ini kan hari pernikahan ayahku. Tak peduli sesibuk apapun aku, aku tetap harus datang. Dan juga, aku punya hadiah besar untuk Ayah."

"Kuperingatkan kau. Jangan macam-macam!"

"Jangan khawatir. Aku cuma ingin mengucap selamat untuk kalian berdua."

Tepat saat itu juga, MC muncul untuk memulai acara dan mempersilahkan Tuan Si Tu untuk mengucap sepatah-dua kata. Tapi bahkan sebelum Tuan Si Tu sempat melakukan apapun, Feng mendadak menyeret Qing Qing ke atas panggung bersamanya.


Diam-diam dia tanya siapa nama Qing Qing. Dan begitu dia mendapatkan namanya, Feng tiba-tiba mengejutkan semua orang dengan mengklaim bahwa acara ini adalah acara pertunangannya. Jelas saja semua orang langsung heboh.

"Dia Chen Qing Qing..." Feng mengangkat tangan Qing Qing dan berkata. "Adalah tunanganku!"

Kaget, Qing Qing berusaha melepaskan tangannya tapi gagal. Parahnya lagi, Feng langsung membuktikan klaimnya dengan menc**m Qing Qing. Para penonton langsung heboh merekam kejadian itu.

Beberapa wanita bergosip heboh. Mereka yakin kalau wanita itu cuma fans-nya, tapi Feng kenapa malah bilang kalau wanita itu tunangannya.


Panik, Qing Qing sontak mendorong Feng darinya. "Si Tu Feng! Apa kau sudah gila?! Siapa tunanganmu?!"

Feng cepat-cepat menyelipkan kartu kreditnya di sakunya Qing Qing untuk membujuknya supaya Qing Qing mau bekerja sama. Qing Qing kesal, tapi sedetik kemudian, dia sontak berubah tersenyum manis dan memperkenalkan dirinya sendiri sebagai tunangannya Feng di hadapan para tamu.

Pengumuman itu berhasil membuat para Tuan Si Tu dan istri mudanya tidak mendapat perhatian dan jelas itu membuat beliau kesal.


Saat para penonton berdansa, Tuan Si Tu sontak mengomeli Feng. Berhentilah membuat masalah, kapan dia mengizinkan Feng tunangan?

"Ayah dan aku tidak ada urusan dengan satu sama lain."

"Tidak ada urusan? Apa kau masih menganggapku sebagai ayahmu?!"

"Kalau Ayah bukan ayahku, aku tidak akan repot-repot datang kemari."

Kesal, Tuan Si Tu langsung berpaling ke Qing Qing dan menyarankan Qing Qing untuk mundur saja. Feng sinis memperingatkan Tuan Si Tu untuk tidak mengancam tunangannya. Kalau kesal padany, yah marahi saja dia.

"Diam kau! Masih berani buka mulut! Di sini masih banyak orang. Kita bicarakan ini di tempat lain."


Feng pun pergi mengikuti ayahnya dan meninggalkan Qing Qing sendirian. Sementara ayah dan anak itu melanjutkan perdebatan mereka, Qing Qing santai saja mengambil makanan gratis di sana.

Tapi baru juga dia buka mulut, seseorang dengan kurang ajarnya menyiramnya dengan segelas air. Orang itu ternyata Xin Ya yang cemburu dan benci setengah mati pada Qing Qing.

"Oh, maaf. Tidak sengaja." Ucapnya dengan muka tanpa dosa.

"Jelas-jelas kau sengaja!"

"Aku tidak tahu trik apa yang kau gunakan untuk mengancam Kakak Feng. Penggemar tidak tahu malu sepertimu, aku sudah sering melihatnya."

"Jadi karena masalah itu? Baiklah. Kukasih tahu, yah. Sebenarnya, aku ini bukan penggemarnya. Siapa aku yang sebenarnya... ITU BUKAN URUSANMU!!!"


Xin Ya jelas kesal dibuatnya. Tapi dia berusaha tetap tenang karena banyak orang di sini. Kalau Qing Qing bukan penggemarnya Feng, berarti dia pasti cuma menginginkan uang.

"Aku akan membayarmu." Xin Ya langsung mengeluarkan selembar cek dan melemparnya ke muka Qing Qing. "Segini cukup, kan?"

Tak mau kalah, Qing Qing dengan sengaja menunduk untuk mengambil cek itu, padahal sebenarnya dia diam-diam mengikat ujung gaunnya Xin Ya ke taplak meja. Untungnya Xin Ya tidak menyadarinya saking fokusnya nyinyirin Qing Qing dan menyuruh Qing Qing enyah dari hadapan Feng.


Qing Qing lalu mengambil mic lalu dengan sinisnya mengumumkan ucapan terima kasihnya pada Xin Ya yang sudah berbaik hati memberikan hadiah pernikahan untuknya dan Feng.

"Jadi sekarang, aku ingin membalas kebaikannya dan mengembalikan cek ini kembali padanya. Makasih!"

Qing Qing sontak melempar cek itu ke muka Xin Ya. Kesal, Xin Ya langsung maju berniat menyerang Qing Qing... dan sontak membuat taplak mejanya ikut terseret dan membuat tumpukan gelas di atasnya terjatuh dan pecah.

Qing Qing sontak melarikan diri secepatnya. Kesal, Xin Ya langsung meneriaki sekuriti untuk menangkap Qing Qing. Si pemuda di lorong tadi kemudian datang untuk membantu Xin Ya bangkit dan dengan manisnya memberikan jasnya untuk Xin Ya.


Tuan Si Tu jadi semakin kesal gara-gara kejadian itu. Tapi demi nama keluarga mereka, ia akhirnya mengusulkan agar mereka berdua sama-sama gencatan senjata.

Tuan Si Tu akan membatalkan pernikahannya ini, dan Feng juga harus membatalkan pertunangannya. Oke, Feng setuju.


Qing Qing menyembunyikan dirinya di sebuah ruang ganti. Bingung harus bagaimana, dia mendadak mendapat ide bagus saat melihat peralatan makeup dan baju-baju di sana.

Tak lama kemudian, dia sudah mengubah penampilannya jadi seperti dirinya yang asli. Tapi dia kesulitan mengancingkan bajunya. Tepat saat itu juga, Nan Xi mendadak masuk ke sana... dan kontan terpesona melihat Qing Qing yang sangat cantik, tapi sepertinya dia tidak mengenali Qing Qing.

Bahkan saat Qing Qing menyapanya, Nan Xi bingung sendiri karena dia yakin kalau mereka tidak pernah bertemu sebelumnya. Apa dia temannya Feng?

"Aku teman baiknya Feng. Namaku Gu Nan Xi. Kalau boleh aku tahu, kau siapa?"

Qing Qing mendengus sinis mendengarnya. Nan Xi jadi canggung dengan situasi ini dan berniat keluar dari sana. Tapi Qing Qing mendadak memanggilnya dan dengan nada teramat sangat manis, meminta Nan Xi untuk membantunya mengancingkan bajunya.

Dia bahkan langsung berbalik dan menyibak rambutnya yang kontan membuat Nan Xi semakin terpesona. Tapi dia sopan juga dengan menutup matanya saat membantu mengancingkan bajunya Qing Qing.


Qing Qing ingin pergi setelah itu, tapi tiba-tiba dia menyadari Nan Xi pasti akan mengenali tasnya. Maka diam-diam dia mendorong tas itu sambil berusaha mengusir Nan Xi secara halus.

Nan Xi jadi bingung diusir seperti itu, apa dia pernah melakukan sesuatu yang menyakitinya sebelumnya?

"Tidak sama sekali. Tapi kuharap mulai detik ini juga, kau akan melupakan... segala hal tentangku!"

Oh, oke. Nan Xi mengerti. "Kalau kita berjodoh, kita akan bertemu lagi." Ujar Nan Xi sebelum akhirnya pergi.

Lega, Qing Qing cepat-cepat mengambil tasnya lalu keluar. Dari balik semak, dia melihat Feng sudah pergi meninggalkannya.


Begitu tiba di rumah, Feng melihat ayahnya sudah menunggunya. Dia ingin menghindarinya, tapi Tuan Si Tu langsung menyindirnya. Apa Feng senang dengan kekacauan yang dia buat hari ini?

"Aku tidak ingin membuat keluarga Si Tu malu."

"Perbuatanmu sudah menyebabkan seluruh garis keturuan keluarga Si Tu jadi bahan olokan."

Para tamu pestanya tadi adalah orang-orang penting di kota ini. Feng sebenarnya mau pamer pada siapa? Dia cuma selebritis kecil, jangan pikir kalau semua orang bakalan mengikuti kehendaknya. Bukankah semua orang sudah menghormati keluarga Si Tu?

"Aku hanya mengandalkan kemampuanku sendiri."

"Kau mengandalkan muka yang kuberikan padamu dan keluarga ini sebagai backingan-mu!"

"Kalau begitu, lebih baik aku tidak memiliki semua itu." Cuek Feng lalu keluar lagi.

 

Feng sedang menarget papan target dengan gaya keren saat Nan Xi datang. Dia sudah yakin kalau Feng tidak akan pulang setelah kejadian tadi. Apa dia dan ayahnya bertengkar lagi?

Feng mengabaikannya dan SHOOT! Melempar dart-nya yang mendarat... jauuuuh dari papan target. (Wkwkwk!)

Nan Xi mendengus geli melihatnya, dia lalu gantian melempar dart dan sukses tepat sasaran padahal dia tidak kelamaan menarget papan kayak yang dilakukan Feng.

Jadilah kedua pria muda itu tanding main game dan lagi-lagi, Nan Xi sukses mengalahkan Feng dengan mudah. Lama-lama Feng jadi ngambek dan langsung berhenti main.


Mereka lalu duduk bersama sambil minum dan menatap bintang-bintang di langit malam. Menurut Nan Xi, Feng hanya berpikir berlebihan tentang masa lalu, tentang masalah kedua orang tuanya dan masalahnya sendiri.

"Aku yang sekarang, tidak bisa amelakukan hal-hal yang kusukai. Tidak bisa menyanyikan lagu yang kusuka. Selain masa lalu, aku tidak tahu ke mana aku harus memfokuskan pikiranku."

"Jangan terlalu pesimistis. Suatu hari nanti pasti akan ada sesuatu... atau seseorang yang menarik perhatianmu. Seperti yang terjadi hari ini di ruang ganti saat aku melihat gadis itu. Aku tak pernah melihat seseorang yang seperti dirinya sebelumnya. Hanya dengan sekali melihat dan aku sulit melupakannya."

Feng tercengang mendengarnya, Nan Xi bertemu seorang gadis di ruang ganti? Tersadar dari lamunannya, Nan Xi buru-buru menegaskan bahwa maksudnya adalah teruslah melihat ke depan, maka segalanya pasti akan baik-baik saja.


Keesokan harinya, Qing Qing berdiri menatap gedung kampus barunya. Kampus tempat mendiang ayah dan ibunya kuliah, bertemu, dan akhirnya jatuh cinta.

Tapi saat dia hendak masuk, dia malah melihat para pengawal kakeknya sudah berjaga di pintu depan, sedang mengecek satu per satu setiap gadis yang hendak masuk.

Waduh, gawat! Qing Qing buru-buru menyembunyikan dirinya di balik tembok. Bagaimana ini? Sepertinya dia tidak akan bisa masuk kalau begini. Mana sekarang hari terakhir pendaftaran lagi. Dia hanya punya waktu sampai jam 12 siang. Tapi tiba-tiba dia punya ide brilian. Qing Qing langsung celingukan mencari tempat lalu pergi.


Tak lama kemudian, dia melangkah dengan penuh percaya diri dengan memakai dandanan culunnya... yang ternyata sukses mengecoh para pengawal itu. Mereka bahkan langsung membuka jalan untuknya tanpa benar-benar mengeceknya.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

7 Comments

  1. Ayoo kakk..jgn lama2 update nyaa..di tggu bner nii...bgusss crtanya

    ReplyDelete
  2. Kak ini dramanya bagus, lanjut ya,
    Semangat...

    ReplyDelete
  3. Kak lanjut dong. Dramanya bagus

    ReplyDelete
  4. Kak lanjutin sinopsis y sampai selesai dong,cerita y kayak y seru kak.

    ReplyDelete
  5. Kak lanjutin sinopsis y sampai selesai dong,cerita y kayak y seru kak.

    ReplyDelete
  6. Mbak ima...lope2 deh..bgus...mkn penasrn.semngtz ya mbak

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam