Keesokan harinya, Yu Tu mengantarkan Jing Jing ke bandara dan memeluknya erat sebelum melepaskannya pergi. Terang saja trio paparazzi langsung heboh memotreti adegan romantis itu. Bahkan mereka pun bisa merasakan cinta tulus sepasang kekasih itu.
Tapi mereka tak berhenti sampai di sini saja. Demi rencana besar mereka untuk mengungkapkan segala hal tentang hubungan asmara Jing Jing dan kekasihnya, mereka jadi tambah maruk dan memutuskan terus membuntuti Yu Tu dan menyelidikinya. Mereka memotreti kehidupan sehari-harinya yang sederhana, bahkan nekat mengikutinya sampai ke tempat kerjanya.
Namun suatu hari, Yu Tu tiba-tiba disuruh ke ruangannya Direktur Hu. Namun bukan hanya Direktur Hu yang ada di sana, melainkan juga Profesor Zhang dan dua orang penyidik dari Kemenhan.
Kedua penyidik itu datang untuk menanyai Yu Tu dan pertanyaan pertama mereka adalah dengan siapa Yu Yu bersama mulai dari hari Jumat sampai Minggu. Bingung, Yu Tu akhirnya jujus mengaku bahwa dia bersama pacarnya... Yang bernama Qiao Jing Jing, si artis Qiao Jing Jing. Sontak saja Profesor Zhang langsung terbatuk-batuk, berusaha menyembunyikan tawanya.
"Apa kau tidak menyadari ada orang yang mengikuti kalian?"
Jadi ceritanya, gara-gara trio paparazzi itu nekat mengikuti Yu Tu sampai ke tempat kerjanya, mereka jadi ketahuan oleh staf keamanan yang melihat mereka bawa kamera. Sontak saja ketiga paparazzi itu ditangkap atas tuduhan mata-mata. Wkwkwk! Kasihan! Kasihan!
Sekarang kamera dan semua hasil jepretan mereka disita. Tapi berhubung keterangan trio paparazzi sesuai dengan keterangan Yu Tu, jadi mereka akan menyelidiki lebih lanjut dan jika tidak ada masalah, maka trio paparazzi hanya akan diceramahi lalu dibebaskan. Mereka juga memperingatkan Yu Tu untuk lebih berhati-hati mulai sekarang.
Begitu kedua penyidik itu pergi, Yu Tu langsung menelepon Jing Jing untuk mengabarkan berita menggelikan ini. Jing Jing pun langsung menghubungi Manajer Ling. Tapi alih-alih dimarahi, Manajer Ling malah antusias bin heboh memotong ucapan Jing Jing, mengira kalau hubungan asmara mereka sudah ketahuan paparazzi.
Tapi jangan khawatir, Manajer Ling sudah menyiapkan berbagai rencana tentang bagaimana mereka akan menangani masalah ini mulai dari A sampai Z. Jadi Jing Jing maunya bagaimana? Mau mengakui hubungannya atau menyangkal?
"Seharusnya tidak akan terekspos." Ujar Jing Jing.
"Hah? Kenapa?"
"Mereka ditangkap karena dianggap sebagai mata-mata."
Malam harinya saat Manajer Ling menceritakan masalah ini ke suaminya, dia tiba-tiba ditelepon sama salah satu paparazzi itu. Mereka sudah dibebaskan tapi masih shock. Dia menelepon untuk mewakili teman-temannya meminta maaf sekaligus berterima kasih pada mereka karena 'temannya Jing Jing' telah berbaik hati membantu mereka mengklarifikasi masalah mereka. Karena itulah, mereka janji bahwa mereka akan berhenti sampai di sini, tidak akan mengekspos apa pun dan tidak pernah lagi memotreti Jing Jing.
Dan mereka benar-benar menepati janji mereka, bukan cuma mereka, paparazzi yang lain pun tidak ada yang berani.
Dua tahun berlalu begitu saja. Selama dua tahun ini, beberapa kali Jing Jing dan Yu Tu dipotret oleh orang-orang biasa yang kebetulan melihat mereka saat mereka sedang kencan. Tapi tak ada satupun media atau paparazzi yang menyelidikinya lebih jauh.
Dan juga karena tak pernah ada konfirmasi resmi dari Jing Jing maupun agensinya, sehingga para penggemar setianya Jing Jing selalu menolak mempercayai foto-foto itu.
Dan itu karena memang Jing Jing sendiri yang tidak pernah mau membuat pengumuman resmi tentang hubungan mereka sehingga setiap kali nama Jing Jing dan kekasihnya muncul di pencarian populer, Manajer Ling selalu menghapus semua itu. Dan alasannya menolak mempublikasikan hubungan mereka adalah semata-mata demi melindungi pekerjaannya Yu Tu.
Kali ini lagi-lagi, Jing Jing dan Yu Tu harus terpisah karena pekerjaan. Yu Tu sedang dinas, sedangkan Jing Jing sibuk syuting drama kolosal di gurun pasir yang susah sinyal, terutama sinyal internet. Orang-orang jadi kesulitan menghubungi keluarga mereka, Jing Jing pun kesulitan menghubungi Yu Tu.
Dari ucapannya, ternyata selama ini dia juga rajin mengikuti berita-berita perkembangan antariksa negara mereka. Namun gara-gara sinyal ini, dia jadi kesulitan mengaksesnya.
Dalam drama kali ini, Jing Jing akan beradu akting dengan seorang aktris yang bernama Zhou Xiao Qi. Mereka berdua rival yang terkenal punya hubungan buruk, tapi tetap sok akrab di hadapan orang lain. Di balik kata-kata mereka yang tampaknya saling memuji, sebenarnya tersimpan sindiran pada satu sama lain.
Peran mereka juga jadi rival di drama ini. Mungkin karena hubungan mereka yang seperti inilah, mereka jadi bisa melakukan adegan pertarungan penuh dendam dengan sangat baik. Tapi Xiao Qi tak senang melihat Jing Jing berakting sebaik itu, dia jadi merasa kalah dari Jing Jing.
Malam itu, pacarnya Xiao Qi yang kaya raya, datang dengan membawa rombongan chef dan traktiran makanan mewah untuk semua staf. Hmm, sepertinya mereka memang pasangan yang suka pamer. Tapi Sutradara tampak jelas tak senang dengan semua ini, dia bahkan menolak makan.
Jing Jing juga tidak ikut, tapi asistennya Xiao Qi sengaja mengirimkan beberapa daging ke Xiao Zhu. Demi sopan santun, Xiao Zhu menerimanya saja walaupun Jing Jing jelas tidak akan memakannya karena semua itu makanan berlemak.
Tadi siang Jing Jing dihubungi Yu Tu yang mengaku bahwa dia akan datang berkunjung juga. Tapi sekarang setelah melihat berbagai kemewahan yang dibawa pacarnya Xiao Qi, Xiao Zhu jadi khawatir, takut Yu Tu kalah saing sama pacarnya Xiao Qi.
Jing Jing santai-santai saja. Tidak perlu membanding-bandingkan kedua pacar mereka. Pacarnya sendiri sangat tampan, pintar dan keren. Itu saja sudah cukup.
Lagipula, Jing Jing bisa melihat dengan jelas kalau sutradara tidak senang dengan kedatangan pacarnya Xiao Qi, karena apa yang mereka lakukan ini menunda syuting. Kalau Yu Tu juga datang dengan cara seperti itu dan menunda syuting lagi, bisa-bisa sutradara bakalan meledak. Jadi lebih baik Yu Tu datang diam-diam dan pergi diam-diam.
Karena Jing Jing lagi syuting, jadi Xiao Zhu yang menyambut kedatangan Yu Tu dan langsung terperangah saking terpesonanya melihat Yu Tu keluar dari mobil Jeep pakai kacamata hitam dan terlihat sangaaaaat tampan.
Bahkan ketampanannya ini cukup untuk membuat kekhawatiran Xiao Zhu sirna. Pacarnya Xiao Qi mah, tidak ada apa-apanya dibandingkan ketampanan Yu Tu.
Jing Jing langsung sumringah begitu melihatnya, tapi sekarang dia masih harus syuting dulu. Yu Yu pun dengan sabar menunggunya. Dan begitu dia berhasil menyelesaikan satu adegan dan sutradara memberi izin istirahat, Jing Jing langsung melompat ke dalam pelukan Yu Tu tanpa memedulikan banyaknya mata yang melihat mereka seolah dunia milik berdua.
"Aku merindukanmu."
Asistennya Xiao Qi langsung kesengsem sama Yu Tu, tapi Xiao Qi langsung sinis mengejek sikap mereka yang bermesraan di tempat umum. Melihat itu, Xiao Zhu langsung membuka payungnya untuk menutupi sepasang kekasih itu dari pandangan Xiao Qi dan asistennya lalu cepat-cepat berdehem untuk memperingatkan mereka berdua untuk segera pergi ke tenda saja.
Karena dinasnya Yu Tu sudah selesai, Jing Jing mengira kalau mereka akan punya waktu bersama selama beberapa hari. Tapi Yu Tu mengaku bahwa sore nanti dia sudah harus balik ke Shanghai karena besok ada rapat. Jadi mereka hanya punya waktu beberapa jam saja.
Jing Jing agak kecewa, tapi dia mengerti kesibukan Yu Tu. "Selesai syuting nanti, aku ingin beristirahat dua bulan."
Yu Tu senang, kebetulan saat Jing Jing selesai syuting nanti, dia sendiri akan punya banyak waktu karena tidak perlu pergi dinas. Jing Jing pun senang. Dia mau mengambilkan makan siang buat Yu Tu, tapi tiba-tiba Yu Yu menariknya lalu berkata ambigu.
"Tidak perlu buru-buru, kita selesaikan urusan pentingnya dulu." Kata Yu Tu lalu mencopot jaketnya dan menenggak sebotol air.
OMG! Urusan itukah? Jing Jing jadi tersipu malu, tapi sekarang dia masih harus syuting, riasannya belum boleh luntur. Tapi Yu Tu malah menatapnya dengan kebingungan dan berkata. "Aku bisa melakukannya sendiri."
Hah? Melakukan apa sendiri?
Memasang alat penguat sinyal internet ternyata saudara-saudara! Wkwkwk! Jing Jing rada kecewa. Bahkan saat asisten sutradara tanya apakah dia temannya, Jing Jing langsung menyangkal dan bilang kalau dia cuma tukang reparasi yang dia datangkan.
Sebenarnya pihak produksi sudah memasang alat penguat sinyal, tapi tidak berfungsi dengan baik. Makanya mereka juga agak skeptis dengan alat yang Yu Tu pasang ini.
Yu Tu meyakinkan bahwa alatnya ini kualitasnya lebih bagus, dia memesannya dari seorang temannya yang profesional dalam bidang ini. Dan benar saja. Begitu dia selesai memasang alat itu, HP semua orang langsung berbunyi, semua pesan-pesan mereka berebut masuk... termasuk pesan dari Yu Tu yang berkata. "Aku juga merindukanmu."
Sutradara dan asistennya langsung senang karena akhirnya bisa menghubungi keluarga masing-masing dan benar-benar berterima kasih pada Yu Tu. Yu Tu mengaku bahwa dia melakukan ini sebenarnya demi alasan pribadinya sendiri... soalnya dia tidak bisa tidur tenang kalau tidak melihat wajah pacarnya.
Saking senangnya, mereka berniat mengundang Yu Tu makan malam nanti malam sebagai ungkapan terima kasih. Sayangnya Yu Tu tidak bisa karena harus ke bandara sore nanti. Sutradara jadi prihatin menyadari sepasang kekasih itu tidak punya banyak waktu bersama, apalagi Jing Jing juga masih sibuk seharian ini.
Maka kemudian Sutradara berbaik hati memutuskan untuk memperpanjang waktu istirahat satu jam lebih lama. Akhirnya mereka punya waktu satu jam berduaan sekarang. Yu Tu pun tak buang waktu untuk melepaskan kerinduannya dan menciumnya mesra.
Bersambung ke episode 27
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam