Sinopsis Kiss - The Series Episode 6 - 1

Sinopsis Kiss - The Series Episode 6 - 1



Selingkuhannya First mendatangi Sanrak dan memberitahu Sanrak bahwa dia sebenarnya menginginkan Sanrak untuk keluar dari hidup First.

Dia berkata seolah dialah yang merencanakan semua kejadian malam itu untuk dilihat Sanrak dan First tidak berbuat kesalahan dengan tujuan supaya First mencampakkan Sanrak. Tapi sejak Sanrak memergoki mereka, First memutuskan untuk mencampakkannya karena First lebih memilih Sanrak.


Yups! Inilah rencana First. Dia menyuruh si selingkuhan untuk membuat Sanrak kembali padanya dengan cara menakut-nakuti Sanrak. Si selingkuhan harus memberitahu Sanrak bahwa jika Sanrak sampai mencampakkan First maka dia akan mencuri First dari Sanrak. Jika si selingkuhan tidak melaksanakan perintahnya maka sebaiknya mereka putus.


Begitulah ceritanya si selingkuhan mendatangi Sanrak, pura-pura melabraknya dan mengancam akan mencuri First jika Sanrak meninggalkan First. Sanrak mempercayai omongannya dan jadi kesal setengah mati pada si selingkuhan dan ancamannya.

Setelah si selingkuhan pergi, Sandee dan Chacha yang sedari tadi juga ikut mendengarkan labrakan si selingkuhan, berusaha menasehati Sanrak untuk putus saja dengan First dan buang saja jauh-jauh sisa dua kesempatan yang ingin dia berikan pada First.


Tapi gara-gara kedatangan si selingkuhan yang seolah membuat dirinya dan First tidak berbuat apapun malam itu, Sanrak malah mempercayainya begitu saja dan memutuskan kalau kesempatan First bukan dua melainkan tiga.

Kalau First dan si selingkuhan tidak berbuat apa-apa malam itu, berarti First tidak bersalah jadi dia berhak mendapatkan kembali 3 kesempatannya.

Itulah keputusan Sanrak yang jelas membuat Sandee dan Chacha frustasi setengah mati menghadapi kebodohan saudara mereka yang satu itu.

"P'Chacha, bisakah kau mengambil gunting dan tusuk aku sekarang?!" geram Sandee.

"Hohoho! Sebelum aku menusukmu, aku akan menusuk Sanrak terlebih dulu!"

Sanrak tetap bersikeras dengan keyakinannya bahwa First tidak salah dan dia cuma dimanfaatkan saja oleh wanita jahat itu.

Sanrak yakin 90% kalau kata-kata wanita itu jujur dan tidak ada alasan untuk meragukannya. Stres menghadapi Sanrak, Sandee dan Chacha langsung masuk kamar dengan kesal.


Dia tidak tahu kalau saat itu si selingkuhan menelepon First dan sambil tertawa geli memberitahu First kalau Sanrak mempercayai kebohongannya begitu saja lalu merencanakan pertemuan dengan First untuk merayakan keberhasilan kebohongan mereka.


Walaupun bilang kalau Sandee tidak perlu terburu-buru untuk memberinya jawaban. Tapi nyatanya, malam itu juga Thew malah mengirim chat berulang kali menanyakan apa jawaban Sandee sampai membuat Sandee stres.

Apalagi tiba-tiba dia mengirim voicemail berupa rekaman lagu romantis yang dinyanyikannya sendiri. Sandee mendengarkan rekaman itu sambil membayangkan seolah Thew menyanyi sambil memainkan gitar di sampingnya.


Keesokan harinya saat Sandee hendak turun, dia malah mendapati Thew sedang menunggunya. Belum siap bertemu Thew, dia langsung menyembunyikan dirinya dan meminta bantuan Chacha untuk memberitahu Thew kalau dia tidak ada di rumah.


Chacha menurutinya dan memberitahu Thew kalau Sandee sepertinya sudah berangkat duluan ke kampus. Thew mempercayainya.

Tapi tepat saat dia hendak pergi, Sanrak malah berteriak kencang memanggil Sandee. Thew langsung berbalik. Hmm... apakah dia memergoki Sandee?


Oh ternyata tidak. Dia tetap pergi tanpa curiga. Melihat Sandee menghindari Thew, Sanrak dengan sok bijaknya menasehati Sandee untuk lebih berani menghadapi masalah dan bukannya menghindar.

Dia hendak mencontohkannya, tepat saat First datang... dan Sanrak langsung lari kembali menyembunyikan dirinya dari First. Hmm... siapa yah yang bilang untuk tidak lari dari masalah?

Chacha tidak membiarkan First bertemu Sanrak. Tepat saat dia hendak pergi, Na datang untuk menjemput Sanrak.


Yakin kalau Na datang untuk menemui Sanrak, First mengingatkan Na kalau 'seseorang yang hendak Na temui' sudah punya pacar. Karena posisinya yang membelakangi rumah, First jadi tidak melihat Sanrak.

Na melihatnya dan Sanrak diam-diam mengisyaratkannya untuk pura-pura tidak melihatnya. Na pun beralasan kalau dia datang kemari untuk bicara bisnis dengan Chacha dan bukannya menemui Sanrak.


First akhirnya percaya lalu pergi. Kedua wanita itu akhirnya bisa keluar dari persembunyian mereka.


Sanrak ke kantor bersama Na tapi sepanjang jalan Na memperhatikan wajah Sanrak sangat murung. Dia jadi cemas Sanrak sedang ada masalah apa? Apa dia bertengkar dengan pacarnya?

Sanrak ragu mengatakannya, Na pun akhirnya tidak memaksanya tapi dia bersedia membantu jika Sanrak punya masalah atau membutuhkan nasehat.

"Tidak masalah, aku tidak ingin menganggumu. Lagipula, apa kau punya nasehat untuk anak remaja?" canda Sanrak

"Itu sih sama saja kau menyebutku tua" kata Na sambil menyodok dahi Sanrak.


Saking asyiknya bercanda tawa, mereka baru sadar kalau mereka jadi tontonan para pegawai yang sedari tadi menggosipkan mereka sejak saat mereka datang ke kantor bersama.

Saat Na menyadari tatapan mereka, dia langsung menggenggam tangan Sanrak dan menyeretnya masuk ke ruangannya.

Tapi dinding ruangannya terbuat dari kaca dan jelas saja semua pegawai masih bisa melihat interaksi akrab mereka dari kejauhan. Jane melihat mereka dan apa yang mereka lihat. Cemas, dia langsung cepat-cepat membubarkan semua orang.


Na berusaha sekali lagi untuk membujuk Sanrak mengatakan apa masalahnya dengan First. Tapi Sanrak menolak mengatakannya dengan alasan bahwa masalahnya dengan First bukan masalah besar.

Tapi Na tidak percaya. Dia cemas kalau Sanrak seperti ini, dia tidak akan bisa bekerja dengan baik.

Sanrak hanya memberitahunya kalau First melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan padanya tapi dia masih menolak membicarakan detilnya dan bersikeras kalau masalahnya bukan masalah besar dan dia masih sangat yakin kalau First mencintainya.


Na masih ingin membahasnya lebih jauh tapi tepat saat itu juga Jane datang dan berusaha memisahkan mereka dengan alasan pekerjaan.

Setelah Sanrak pergi, Jane mengingatkan Na untuk bersikap lebih berhati-hati lain kali karena dinding ruangan ini seluruhnya terbuat dari kaca. Tapi Na bersikeras kalau dia tidak melakukan kesalahan apapun dan mengklaim kalau dia cuma bekerja.


Sandee tidur di kelas kosong. Thada datang tak lama kemudian. Dia duduk di sebelah Sandee tapi dia tidak membangunkannya. Dia hanya duduk diam disana sambil menatap wajah damai Sandee dalam tidurnya. Tapi Sandee tiba-tiba terbangun tak lama kemudian dan mendapati Thada sedang menatapnya.


Ketiga teman mereka yang lain datang tak lama kemudian sambil membawa kabar kalau Thew sedang mencarinya. Sandee langsung panik, dia belum siap bertemu Thew dan langsung bersembunyi dibalik pintu tepat saat Thew berjalan masuk.

Tapi Sandee lupa membawa tasnya, jadilah teman-temannya membuat kebohongan untuknya dengan memberitahu Thew kalau Sandee bolos kuliah dan meninggalkan tasnya di kelas.

Tapi Thew tidak percaya karena Sandee pernah bilang padanya kalau dia tidak pernah bolos. Jelas-jelas mereka tidak pandai berbohong tapi mereka terus berusaha mengulur waktu sampai mereka melihat Sandee diam-diam melarikan diri dari sana.


Jane melimpahkan setumpuk pekerjaannya pada Sanrak yang langsung melotot shock melihat banyaknya dokumen itu. Tapi Jane sengaja melakukannya untuk melatih Sanrak sebagai penggantinya.

Dia memberitahu Sanrak bahwa dokumen-dokumen itu berisi semua schedule-nya Na, termasuk semua janji pertemuan yang belum dimasukkan kedalam shedule, juga ada laporan singkat tentang laporan majalah bulan depan termasuk budget dan lain sebagai.

"Kau harus membacanya dan mempelajari semuanya" perintah Jane "Kau boleh menggunakan berbagai macam teknik yang bisa membantumu untuk mengingat semua. Kalau ada yang tidak kau mengerti maka tanyakan padaku"

Sanrak mengaku memang ada yang tidak dia mengerti, kenapa Jane tiba-tiba memberinya banyak pekerjaan? Jane beralasan karena Sanrak adalah asistennya jadi Sanrak harus mengetahui semua pekerjaannya. Pokoknya mulai sekarang Sanrak harus bisa mengerjakan semua pekerjaannya.

"Jika suatu hari nanti aku tidak ada disini, maka kau bisa menggantikanku"

"Kenapa kau tidak akan ada disini?"

"Kenapa juga aku harus ada disini setiap waktu?"


Thada mengejar Sandee dan langsung menuntut ada apa sebenarnya diantara dia dan Thew. Sandee berusaha menyangkal tapi tentu saja Thada tak percaya, kalau memang tidak ada apa-apa lalu untuk apa Sandee menghindari Thew.

Saat Sandee masih saja diam, Thada mengancam akan bertanya langsung pada Thew. Sandee akhirnya menyerah dan mengaku kalau Thew menembaknya.

Thada tampak tak senang mendengarnya lalu bertanya apa keputusan Sandee. Belum sempat menjawab, pak dosen tiba-tiba memanggil mereka dan menyuruh mereka masuk kelas sekarang karena hari ini ada kuis.



Setelah kelas selesai, Sandee masih terus murung. Thada bertanya apa Sandee tidak senang Thew menembaknya. Ketiga teman mereka kaget mendengarnya, Thada pun memberitahu mereka kalau Thew nembak Sandee tapi Sandee ragu.

Sandee mengaku kalau dia cuma bingung, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menjadi pacar seseorang, dia tidak tahu harus ngomong apa.


Thada yang jelas tidak senang dengan masalah ini, terang-terangan mengaku kalau dia tidak setuju, dia tidak suka dengan Thew karena menurutnya Thew itu licik dan tidak bisa dipercaya.

Lagipula kalau Sandee memang benar-benar menyukainya maka dia pasti akan menerima Thew sedari dulu. Kalau Sandee benar-benar menyukai Thew maka tidak mungkin dia ragu-ragu seperti ini.

Tapi pendapat Thada itu malah membuat Sandee jadi tambah galau dan ujung-ujungnya dia malah jadi emosi dan langsung melampiaskannya pada semua orang. Kao jadi curiga jangan-jangan Thada mengatakan itu karena dia punya tujuan rahasia.


Na melihat kedatangan First ke kantornya untuk mencari Sanrak. Dia sengaja menghadang First di tangga dan tak pelak kedua pria itu langsung saling sindir-menyindir dengan sengit.

Na berusaha mengusir First dengan alasan kalau Sanrak masih banyak pekerjaan sekarang. Dan lagi, Sanrak juga belum siap untuk bertemu dengan First.

Tapi First menolak diusir begitu saja dan mengklaim kalau Na tidak tahu apa-apa. Tapi Na mengklaim kalau dia tahu banyak hal, dia bahkan tahu kalau First berselingkuh dan ketahuan.

"Apa urusannya hal ini denganmu? Apa kau ingin mencuri pacar orang lain?"

"Maksudmu pacarmu? Jika aku menginginkannya maka tidak akan susah bagiku untuk memenangkan hatinya"

Na memberitahu First kalau dia melindungi Sanrak karena kakaknya Sanrak lah yang memintanya untuk melindungi Sanrak.

First yang tahu betul sifat Sanrak, dengan penuh percaya diri memberitahu Na kalau Sanrak pasti akan jauh lebih mempercayainya daripada Na yang cuma sekedar teman kakaknya dan tidak dekat dengannya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments