Sinopsis Put Your Head on My Shoulder Episode 12 - 2

 Sinopsis Put Your Head on My Shoulder Episode 12 - 2


Tapi di restoran, Wei Yi malah gelisah memikirkan Mo Mo terus. Dia bahkan mengecek status medsosnya Mo Mo yang curhat kalau dia baru saja menghabiskan semangkok bubur.


Yu Yin heran kenapa Wei Yi memesan makanan pedas, bukannya Wei Yi tidak suka pedas?

"Si Tu Mo selalu memesan makanan ini setiap kali kami kemari, aku sudah terbiasa. Lagian ini tidak begitu pedas."

Yu Yin jadi canggung mendengarnya, ayo makan. Tapi tepat saat itu juga, Wei Yi melihat postingan Mo Mo mendapat berbagai komentar dari teman-temannya yang keheranan. Kenapa dia yang makan buburnya padahal Wei Yi yang sakit? Skripsinya Mo Mo kan ditolak, sebaiknya dia kembali kemari secepatnya. Wei Yi jadi semakin gelisah membaca komentar itu dan langsung pergi meninggalkan Yu Yin.


Tepat saat dia tiba di luar apartemen, Mo Mo keluar untuk buang sampah. Mo Mo langsung nyinyir, cepat sekali Wei Yi kembali, seharusnya mereka ngobrol lebih banyak.

"Mau ke mana?"

"Buang sampah."

Wei Yi langsung saja membantunya. Tapi saat Mo Mo mencopot label informasi di kotak paketannya Wei Yi, dia malah membaca alamat penerimanya adalah di kampus baru. Loh, bukannya Wei Yi penelitian di kampus lama?

Wei Yi kontan canggung tak tahu harus menjawab apa. Dan untunglah saat itu juga, dia terselamatkan berkat teleponnya yang berbunyi dari Yu Yin. Mo Mo kontan cemburu lagi dan langsung membanting tutup sampahnya dengan kesal dan merobek-robek label itu jadi sekecil-kecilnya.


Usai ujian, Fu Pei malah ragu untuk mengutarakan apa yang sebenarnya ingin dikatakannya pada Shan Shan.

"Fu Pei, aku tidak mau terus seperti ini. Karena aku benar-benar menyukaimu."

Semakin dia menyukai Fu Pei, semakin dia merasa rendah diri. Dia kira kalau dia bisa menggantikan Mo Mo di dalam hati Fu Pei. Dia kira kalau dia bisa berada di sisi Fu Pei biarpun Fu Pei merindukan Mo Mo. Tapi ternyata semua ini melelahkan, dia tidak sanggup meneruskannya.

"Aku dan Si Tu Mo cuma teman biasa."

"Tapi kau masih menyukainya."

"Tidak!"

"Bagaimana bisa kau mengatakannya segampang itu? Dasar cowok plin-plan!"

"Maksudku bukan begitu."

"Terus?"

"Aku tahu apa yang ada di pikiranku, tapi aku tidak tahu bagaimana harus memberitahumu setiap kali melihatmu."


Fu Pei hanya merasa bahwa dia ingin memberitahu Shan Shan hal-hal buruk yang dialaminya selama 20 tahun terakhir hidupnya sebelum dia menjadi dirinya yang sekarang ini. Mungkin dengan begitu, Shan Shan akan bersimpati padanya dan memaafkannya.

"Aku ingin menjagamu di sisiku selamanya. Tapi aku tidak tahu bagaimana hrus mengatakannya setiap kali aku melihatmu, karena kau sudah tahu segalanya."

Shan Shan tahu segala hal tentangnya, baik itu kata-kata bahasa Inggris yang tidak dia hapal ataupun hubungannya dengan Mo Mo.

Bersama Shan Shan membuatnya menyadari kalau dia punya banyak cela, tapi Shan Shan tidak pernah mengungkapkan apapun kekurangannya. Shan Shan malah memperbaikinya secara diam-diam.

Saat Shan Shan bilang suka padanya, saat Shan Shan mengobati lukanya, saat Shan Shan membantu revisinya, juga saat Shan Shan menyuruhnya pergi menemui Mo Mo.

"Aku merasa, bagaimana bisa seorang gadis bisa sekuat dirimu? Saat aku dimarahi Mo Mo, aku baru sadar kalau aku telah membuat kesalahan yang sama seperti yang kulakukan selama bertahun-tahun dengan berasumsi kalau kau tidak menyukaiku agar aku bisa melarikan diri."

Dia juga pura-pura tidak menyukai Shan Shan agar dia bisa menerima pikirannya yang berasumsi Shan Shan tidak menyukainya. Tapi sekarang Fu Pei ingin berhenti.

"Karena aku menyukaimu. Aku benar-benar sangat menyukaimu. Tidak masalaha kalau kau tidak menerimaku sekarang, aku akan terus mengganggumu. Bodo amat sama harga diri dan martabat. Setelah kau menerimaku, kau pasti akan memperbaikinya dan mengembalikan harga diriku yang hilang seperti yang biasanya kau lakukan."


Shan Shan terharu, tapi dia cuma diam sambil menatap Fu Pei dengan ragu. Apa Fu Pei bersungguh-sungguh?

"Sungguh!"

Tapi Shan Shan masih saja diam. Bahkan saat Fu Pei akhirnya to the point menembaknya, Shan Shan masih saja diam. Fu Pei tiba-tiba mengambil batu dan mengancam akan memukul dirinya sendiri kalau Shan Shan menolaknya. Pfft! Dan itu kontan membuat Shan Shan tersenyum dan akhirnya menerima Fu Pei.


Mo Mo memasukkan gula ke dalam mug Doraemonnya sambil menggerutu emosi teringat kedekatan Wei Yi dan Yu Yin. Tiba-tiba si Lingkaran datang mendekat, Mo Mo pun mengambil tekon berniat menuang air tapi malah tak sengaja menampik mugnya sampai terjatuh ke lantai dan pecah.

Wei Yi langsung keluar dari kamarnya. Dia berniat membantu Mo Mo, tapi Mo Mo ketus menolaknya. Wei Yi akhirnya beranjak bangkita dan cuma bersedekap mengawasinya.

"Sedang apa kau?"

"Mengecek sampai bersih."

Mo Mo kontan emosi membanting pecahan mug-nya. "Aku tidak bisa mengalahkan si seniormu itu, dia pasti bisa bersih-bersih dengan sangat baik."

"Dia memang membersihkan lab dengan sempurna. Bagaimana kau tahu?"

"Enyah sana! Kau menggangguku!"

Si Lingkaran tiba-tiba mendeteksi kotoran di lantai itu dan langsung saja bergerak untuk membersihkannya, tapi pada akhirnya malah kena pecahan mug sampai mesinnya rusak.

"Lingkaran terluka!"

"Terus? Kau mau mengambil nyawaku, gitu?" Sinis Mo Mo.


Kesal, Wei Yi langsung membawa Lingkaran ke kamarnya. Saat Mo Mo sibuk mengerjakan laporan malam harinya, dia melihat Lingkaran sudah berkeliaran lagi dengan lancar. Mo Mo tampak agak bersalah melihat itu. Tapi saat melihat mikroskopnya Wei Yi lagi, dia langsung emosi lagi.


Tapi saat si Lingkaran masuk ke kamarnya Wei Yi tak lama kemudian, Wei Yi melihat ada hansaplas Doraemon tertempel di Lingkaran yang sepertinya ditempel sama Mo Mo karena dia merasa bersalah.


Keesokan harinya, Wei Yi gelisah menunggu Mo Mo keluar kamar. Tapi saat Mo Mo keluar, dia langsung berakting sok cuek kayak kemarin. Mo Mo pun cuek dan langsung pergi tanpa mengucap sepatah kata.


Wei Yi akhirnya pergi ke lab tanpa membawa mikroskopnya. Jelas saja saat Zhou Lei mendapati Wei Yi datang tanpa mikroskopnya, dia langsung protes panjang lebar, bahkan menuduh Wei Yi mau mencuri mikroskopnya.

Prof Jiang juga heran, tumben banget Wei Yi lupa. Biasanya dia tidak seperti ini. Jangan-jangan... gebetannya Wei Yi itu menemui mantannya lagi yah? Sepertinya terjadi sesuatu yang buruk nih.


Belum sempat melanjutkannya lebih jauh, tiba-tiba Yu Yin datang. Para pria sontak fokus ke penelitian mereka. Yu Yin jadi penasaran melihat tingkah mereka, mereka lagi ngomongin apa sih? Zhou Lei langsung mengadu tentang Wei Yi yang lupa bawa mikroskopnya.

"Ada di mejamu kan. Bagaimana bisa kau lupa?"

Jelas saja ucapannya itu menarik perhatian Zhou Lei dan Prof Jiang. Yu Yin pergi ke rumahnya Wei Yi? Oh, Zhou Lei tahu kenapa Yu Yin pergi ke rumahnya Yu Yin. Yu Yin kontan canggung dan gugup mendengarnya.

"Kalian mau memboikotku dari penelitian, kan?!" (Pfft!)

Yu Yin mengiyakannya saja lalu buru-buru melarikan diri dan Zhou Lei langsung mengejarnya sambil terus mengoceh protes.


Prof Jiang tanya apakah gebetannya Wei Yi itu tahu kalau Yu Yin datang ke rumahnya? Iya. Oh, Prof Jiang mengerti sekarang. Pantas saja Wei Yi sulit mendapatkannya. Gebetannya Wei Yi itu pasti cemburu.


Mo Mo dan Meng Lu lagi antri di kantin sambil berswafoto saat Yu Yin mendadak muncul. Mereka agak canggung, tapi tetap ramah pada satu sama lain.

Meng Lu penasaran, siapa wanita cantik tadi? Seniornya Wei Yi, mereka satu lab. Hmm, Meng Lu penasaran, apa Mo Mo tidak khawatir, Wei Yi dan wanita itu kan pasti bertemu setiap hari? Mo Mo menyangkal, ngapain juga dia khawatir?

"Kau sangat memercayainya, yah?"

"Memercayainya apaan? Tidak ada hubungannya denganku."

"Baiklah. Tapi kalau aku jadi kau, aku pasti akan cemas. Gu Wei Yi sangat tampan, bahkan sekalipun Gu Wei Yi tidak menyukainya, tapi wanita itu mungkin naksir dia."

"Aku nggak naksir dia kok. Tidak ada hubungannya denganku."

"Kau tidak lari darinya. Kaulah orang pertama yang akan terciprat asam karena kau tinggal bersama Gu Wei Yi."

"Dasar jahat."

"Emang. Pria suka wanita jahat."


Meng Lu lalu pergi sebentar untuk membelikan makan siangnya Ah Ke. Tapi tepat saat itu juga, Mo Mo malah melihat Yu Yin berjalan ke arahnya.

Mo Mo kontan panik mau menyembunyikan diri, tapi terlambat. Dan jadilah Yu Yin duduk semeja dengannya. Mo Mo jadi canggung. Parahnya lagi, Yu Yin tiba-tiba berkata bahwa ada sesuatu yang ingin dia tanyakan.

Epilog:


Setelah Fu Pei pergi menyusul Mo Mo waktu itu, Shan Shan begitu gelisah sampai dia melamun terus. Wei Yi tiba-tiba keluar dan langsung menghadapinya dengan muka cemberut.

Dia bahkan blak-blakan mengonfrontasi sikap Shan Shan yang sok-sokan mengorbankan diri. Dia benci dengan sikap semacam itu dan sikap Shan Shan itu jadi mempengaruhinya juga.

"Kuharap kau pergi sekarang." Usir Wei Yi.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

1 Comments

  1. Lanjut kk,
    Walau udah nonton, tpi kalau lum baca sinopsis berasa ada yg kurang🌹😊

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam