Sinopsis About is Love Episode 10 - 3

 Sinopsis About is Love Episode 10 - 3

Fei Fei tambah bingung mendengarnya. Maksudnya apaan dengan Qiu Jing mengirim gambar titik hitam besar itu?


Qiu Jing langsung nyerocos panjang lebar menjelaskan maksud gambar titik hitam itu dan hubungannya dengan permainan baduk dan bagaimana kemudian orang ini menjawabnya dengan benar.

Fei Fei nggak mudeng sama sekali (aku juga nggak mudeng, wkwkwk), tapi syukurlah sekarang Qiu Jing menemukan seorang teman yang otaknya sejalan dengannya. Jadi sekarang Qiu Jing bisa main sama orang itu alih-alih main sama komputer.

Walaupun dia dan Zhou Shi berteman baik dengan Qiu Jing, tapi tetap saja kadang-kadang mereka tidak bisa memahami Qiu Jing. Karena itulah, Fei Fei benar-benar bahagia untuk Qiu Jing karena akhirnya dia bisa menemukan seorang teman yang bisa dia ajak main dan belajar bersama.

"Bertemanlah dengan orang ini, jangan sampai kehilangan kesempatan. Entah kapan lagi kau akan bertemu seseorang yang seperti ini."


Tiba-tiba terdengar suara-suara dari luar, Ning Fei langsung semangat lari ke pintu mengira Zhou Shi pulang, tapi ternyata tidak ada siapa-siapa.

Fei Fei yakin kalau itu cuma tetangga mereka, Zhou Shi tidak akan kembali sampai hari senin. Kalau Ning Fei sekangen itu sama Zhou Shi, dia pergi saja menyusul Zhou Shi.

"Aku buta arah."

"Panggil taksi lah, ntar kukirim alamatnya."

"Tidak punya uang."

Fei Fei tak percaya, bukankah pin kartu kreditnya sudah berhasil terpecahkan. Jangankan nyewa taksi, Ning Fei bahkan bisa beli pesawat dan jet.


"Sudah kudonasikan semuanya."

"Apa?"

"Zhou Shi tidak menginginkannya, jadi kudonasikan saja."

Fei Fei kontan emosi tingkat tinggi. "Maksudnya apa kau donasikan semuanya?! Kenapa tidak kau donasikan padaku saja!" (Pfft!)

Bahkan saking emosinya, dia langsung mengusir Ning Fei dari kamarnya. Ning Fei balik tidur di ruang tamu mulai sekarang!


Tapi saat Fei Fei terbangun keesokan harinya, dia malah kaget melihat Ning Fei, entah kapan dan bagaimana, tidur di sisinya.

Apa-apaan ini? Kenapa si kunyuk ini bisa tidurnya di sini? Apa mungkin ruang tamu sangat dingin dan Ning Fei sudah terbiasa tidur di kasurnya sehingga dia secara tak sadar berjalan kemari dalam tidur?

Tapi alih-alih mengusirnya, Fei Fei memutuskan diam saja, malah terpesona menatap wajah damai Ning Fei dalam tidurnya. Ternyata Ning Fei ganteng juga, sayangnya dia kurang pintar.


Ning Fei terbangun saat itu dan Fei Fei sontak pura-pura kaget lalu marah-marah dan mengusir Ning Fei dari kamarnya.

Zhou Shi baru pulang saat itu dan jelas heran melihat mereka berdua keluar bersama dari dalam kamar. Mereka berdua tidur bareng? Fei Fei menyangkal. Dia dan Ning Fei sudah tidak tukeran kamar lagi kok. Lalua bagaimana dengan urusan Zhou Shi?

Zhou Shi mengaku kalau dia menyelesaikan urusannya dan sekarang dia ngantuk, jadi Zhou Shi mau tidur sekarang.

Fei Fei sontak ngamuk dan mengomeli Ning Fei lagi. Kalau saja dia tidak mendonasikan semua uangnya, dia pasti bisa menolong Zhou Shi. Ning Fei malas mendengarnya dan langsung pergi.


Qiu Jing menyarankannya untuk tidak marah-marah pada Ning Fei, bagaimanapun dia melakukan perbuatan. Dia lalu menunjukkan sesuatu ke Fei Fei, ternyata Ning fei menyumbangkan uangnya pada yayasan anak autis di Amerika.

Sepertinya Ning Fei sudah melakukan ini selama 5 tahun dan semuanya dia donasikan atas nama anonim. Menurut Qiu Jing, Ning Fei itu benar-benar orang hebat, jujur, dan penuh perhatian.

Dan fakta kalau dia mampu mendonasikan semua uangnya, jelas menunjukkan kalau dia punya kemampuan untuk menghasilkannya kembali. Apa Fei Fei mau menyerah untuk mengejar Ning Fei?

"Tidak. Aku merasa hanya Zhou Shi yang bisa menanganinya. Kurasa dia tidak akan menyukaiku, jadi mending aku berhenti menyia-nyiakan waktu.  Lagipula, aku harus mengurus bisnisku sekarang."

"Bisnis? Bisnis apa yang kau miliki?"


Fei Fei mau melamar jadi model majalah hari ini. Yah, apa boleh buat. Fei Fei harus bekerja keras biar dapat duit sekarang. Hiks!

Eh, tapi direktur majalah itu tajir melintir loh, masih bujang lagi. Yah, biarpun Fei Fei tidak bisa mendekatinya, setidaknya dia bisa memanfaatkan si direktur itu buat dia pamerin ke teman-temannya lah.

Dia bahkan langsung meminta Qiu Jing untuk memilih tas mana yang paling bagus buat dia pakai interview nanti.

"Keduanya barang imitasi, tidak ada yang bagus."

Fei Fei langsung sebal. Siapa juga yang tidak mau punya barang asli, tapi semuanya sudah dia jual. Kalau tidak begitu, dia tidak bakalan punya uang untuk makan.


Yah, sudah. Fei Fei pikir dan tentukan saja sendiri. Qiu Jing mau main baduk sama Xiao Bai. Eh, tunggu! Siapa itu Xiao Bai? Tuntut Fei Fei. Oh, dia teman main baduknya Qiu Jing.

"Uwuuuu, udah punya nama panggilan nih? Baiklah, aku tidak akan mengganggu kencanmu. Pergi sana!"


Fei Fei tambah biangung sekarang. Dia harus pakai apa untuk interview nanti. Ini untuk majalah, dia harus mengenakan sesuatu yang bisa membuat kesan pertamanya bagus. Harus pinjam siapa yah?

Zhou Shi bergulingan dengan gelisah di kasurnya, memikirkan ancaman para rentenir itu, bahwa mereka akan mendatangi Wei Qing kalau Zhou Shi berani melarikan diri.



Tiba-tiba Fei Fei datang dan tiba-tiba menanyakan tentang jam tangan mewah itu, apa Zhou Shi sudah mengembalikannya?

"Sebenarnya sudah kukembalikan, tapi..."

Flashback.


Setelah para rentenir itu pergi, Zhou Shi langsung menelepon Wei Qing untuk menanyakan tentang jam tangan itu. Kenapa Wei Qing malah mengembalikannya ke tasnya?

Wei Qing mengklaim bahwa karena Zhou Shi sudah menggunakannya, jadi Zhou Shi harus mengirinya ke tukang servis dulu sebelum mengembalikannya. Tapi Zhou Shi sedang tidak punya uang kan, jadi tidak perlu terburu-buru.

"Lalu bagaimana dengan uang-uang itu?"

Tapi Wei Qing buru-buru menghindar dengan alasan ada meeting, jadi mereka diskusikan saja setelah Zhou Shi kembali.

Flashback end.


Fei Fei tak sabaran membuka kotak jam itu sampai membuat Zhou Shi ketakutan, soalnya itu kan mahal, takut rusak. Dia tidak mau berurusan dengan Wei Qing. Kalau sampai terjadi sesuatu pada jam ini, bisa-bisa dia bakalan harus membayarnya dengan hidupnya.

Fei Fei meyakinkan kalau dia cuma akan pinjam sebentar, nanti sore dia balikin kok. Dia akan mengirimnya ke tukang service setelah dia pakai nanti. Dia janji tidak akan menggoresnya barang sedikitpun. Lagian, katanya dia dan Wei Qing berteman?

Zhou Shi nyinyir, alangkah bagusnya seandainya mereka benar-benar teman. Maksudnya? Wei Qing benar-benar sedang mengejar Zhou Shi?

Zhou Shi menyangkal, hanya saja, ini lebih rumit dari itu. Pokoknya susah dijelasin deh. Fei Fei jadi merasa tak enak sekarang, kalau terjadi apa-apa pada jam ini, bisa-bisa dia akan membuat Zhou Shi dalam masalah.

"Tidak apa-apa, pakai saja. Lagian aku tidak punya uang untuk menyervisnya. Kalau kau berhasil diterima, maka anggap saja itu adalah kebaikan yang dilakukan Wei Qing."

Fei Fei senang. "Makasih, yah. Kapan-kapan kutraktir kau makan malam."


Zhou Shi lalu pergi mendatangi Wei Qing di kantornya. Wei Qing bisa menebak kalau Zhou Shi pasti datang untuk menanyakan masalah uang yang ada dalam tasnya, kan?

Waktu itu kan dia lihat Zhou Shi mendapat telepon dan langsung pergi. Wei Qing jadi berpikir mungkin Zhou Shi butuh uang, makanya dia menaruh beberapa lembar ke dalam tasnya. Apa Zhou Shi sudah menggunakannya? Iya. Tapi biarpun begitu, dia janji akan mengembalikan semua uang itu.

"Mengembalikannya? Dengan apa kau akan mengembalikannya? Walaupun aku tak tahu kau gunakan untuk apa uang itu (bo'ong), tapi sejak hari pertama kita bertemu, aku merasa kau selalu kekurangan uang. Sedangkan aku, aku tidak pernah kekurangan uang. Bagaimana kalau kita buat kesepakatan?"

"Kesepakatan apa?"

"Jadilah pacarku."



Dia bahkan langsung nyerocos panjang lebar tentang apa saja yang harus Zhou Shi lakukan sebagai pacarnya seolah jadi pacar itu semacam tugas pegawai kantor yang mana Zhou Shi harus selalu ada saat dia dibutuhkan. Dan kalau Wei Qing sedang tidak membutuhkannya, yah Zhou Shi bisa bebas.

Hal ini tidak akan berlangsung lama kok. Begitu Wei Qing sudah puas, maka dia akan memberi Zhou Shi kebebasan. Dia bahkan menjanjikan sejumlah uang yang cukup besar setiap bulan sebagai kompensasi untuk Zhou Shi. Kalau Zhou Shi setuju, maka dia akan terbebas dari kemiskinannya. Ini kesempatan yang tidak dimiliki semua orang loh.

Jelas saja Zhou Shi jadi kesal dan tersinggung. Apalagi saat dia teringat akan peringatan Fei Fei tentang Wei Qing yang suka mencampakkan wanita seenak hati dan tentang seorang mantannya Wei Qing yang sekarang berubah jadi cewek matre.


"Apa kau benar-benar suka menggunakan uang untuk mengontrol orang lain?!"

"Ini cara paling cepat karena sepertinya semua orang selalu kekurangan uang."

"Benar, semua orang kekurangan uang, makanya kau bisa dengan mudahnya mengontrol kelemahan orang lain lalu seenaknya menginjak-injak harga diri mereka. Benar, aku memang kekurangan uang dan berhutang banyak padamu. Tapi apa kau pikir aku akan takluk padamu hanya karena ini?"

"Lalu apa yang bisa kau lakukan? Bagaimana kalau aku minta kau bayar hutangmu sekarang? Aku mengagumi integritas moralmu."



Dia lalu menyerahkan selembar cek kosong ke tangan Zhou Shi menyuruh Zhou Shi untu menulis berapapun jumlah yang dia inginkan. Setelah Zhou Shi menulisnya, maka dia harus menjadi pacarnya dengan patuh. Sekarang, pulanglah dan tulis ini.

Zhou Shi kontan meremas cek itu dengan amarah berapi-api lalu melemparnya kembali ke Wei Qing. "Akan kukembalikan uangmu. Bahkan sekalipun aku harus mengorbankan setengah hidupku, aku pasti akan mengembalikannya padamu. Dan tentang tawaranmu, TIDAK AKAN!!!"

Zhou Shi langsung berlari pergi saat itu juga. Wei Qing santai-santai saja, kita lihat saja berapa lama Zhou Shi akan bisa bertahan.

Bersambung ke episode 11

Post a Comment

6 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam