Sinopsis Accidentally in Love Episode 16 - 1

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 16 - 1

Setelah sama-sama make a wish pada hujan meteor, Feng sekali lagi meminta maaf karena dia tidak bisa menerima perasaan Qing Shen. Dia sangat cantik, dia layak mendapatkan pria lain yang sangat mencintainya.


Qing Shen cuma bisa meringis canggung mendengarnya. Tidak masalah kok, dia justru mengucap selamat untuk Feng karena sudah menemukan wanita yang disukainya. Feng anggap saja seolah dia tidak mendengar apapun tadi. Dia ikhlas kok.

Tapi kemudian, Feng malah berniat ingin menjodohkan Qing Shen dengan Nan Xi. Dia hampir saja mau bilang kalau Nan Xi sangat menyukai Qing Shen yang kontan saja membuat Nan Xi yang lagi nguping jadi panik dan buru-buru menyela dan itu membuatnya terpaksa harus keluar dari persembunyiannya.

Dia berbohong kalau dia baru saja datang dan tidak mendengar apapun, lalu buru-buru menelepon bantuan.


Kembali ke kampus, Feng menggeruti Qing Qing yang kemarin pulang duluan tanpa pamit, dia bahkan tidak bilang-bilang tentang sakitnya. Oh yah, dia tahu apa yang terjadi di gua gunung?

Heran dia, setiap kali dia menyebut nama Qing Shen, Qing Qing selalu bereaksi aneh. Jangan-jangan... dia cemburu? Pfft!

"Kau... benar-benar tidak tahu alasannya?"

Feng mencoba memikirkannya hingga akhirnya dia punya dugaan. Jangan-jangan... Qing Qing suka sama Qing Shen. Gubrak! Wkwkwk!

 

Tepat saat itu juga, mereka melihat Fang Fang baru keluar dari asrama. Feng sontak lari menghampirinya sambil mencari Qing Qing, di mana dia?

"Dia kurang sehat. Sepertinya semalam dia salah makan sesuatu. Dia memintaku untuk memberitahu guru."

"Apa sangat serius?" Cemas Feng. "Aku mau melihatnya."

"Eh, jangan! Dia memberitahuku untuk tidak membiarkanmu melihatnya."

"Kenapa?"

Mungkin karena Qing Qing merasa dia sedang sakit, lagi pula bagaimana bisa Feng masuk ke asrama perempuan. Ah, benar juga. Nan Xi menyarakannya untuk membiarkan Qing Qing istirahat saja sampai dia pulih.

Mereka semua akhirnya pergi bersama ke kelas tanpa menyadari kalau Qing Qing sebenarnya sedang mengintip dari jendela kamarnya.

 

Mumpung bebas sendirian di kamar, Qing Qing memanfaatkan kesempatan itu untuk menari balet dan jumpalitan di atas kasur, tapi ujung-ujungnya malah terjatuh.


Pak Dekan terburu-buru ke toilet pria saking kebeletnya, tapi malah kaget melihat seorang wanita lagi dandan. Wkwkwk!

Pak Dekan sontak berbalik ke toilet sebelah karena mengira dia benar-benar salah toilet, padahal wanita yang dilihatnya itu Feng yang lagi nyamar cewek. Dan sontak saja para cewek di toilet sebelah langsung jejeritan heboh begitu melihatnya. Wkwkwk!

 

Di asrama perempuan, Kepala pengawas sedang membuat ronde keliling sambil mengecek ponselnya saat Feng menyelinap masuk pakai samarannya.

Tapi tiba-tiba pengawas melihatnya dan langsung menghampirinya lalu mengeceknya mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Waduh! Ketahuan kah?

"Kau cantik sekali, kau pasti memiliki selera yang bagus." Puji pengawas. Pfft! Aman. Feng pun lega.

Pengawas bahkan meminta pendapat Feng tentang tas yang ingin dibelinya. Menurut Feng bagusan yang mana? Feng asal saja menunjuk salah satu dengan tangan kemayunya.

Pengawas langsung menyukai pilihannya dan langsung nyerocos panjang lebar tentang tas pilihan Feng itu, tapi saat dia berbalik beberapa detik kemudian, 'wanita' itu sudah menghilang entah ke mana. Ke mana dia?


Pastinya ke kamarnya Qing Qing. Dia bahkan langsung menggedor heboh kamar Qing Qing yang saat itu sedang istirahat dan langsung panik saat mendengar suaranya dari luar. Ngapain Feng datang kemari?!

Panik, Qing Qing langsung ngumpet di balik selimutnya. Tapi Feng malah langsung masuk saat tak mendengar jawaban dari dalam.

Feng tambah panik saat melihat Qing Qing malah terkubur di dalam selimutnya. Apa Qing Qing mati? Dia mencoba menyibak selimut itu, tapi Qing Qing mendadak menjerit heboh yang jelas saja membuat Feng panik dan buru-buru menyuruhnya diam biar dia tidak ketahuan.

"Si Tu Feng! Apa kau kecanduan berdandan seperti cewek? Apa kau sudah gila?"

 

Yah, terpaksa Feng melakukan ini, hanya ini cara satu-satunya agar dia bisa masuk kemari. Dia melihat dahinya Qing Qing lebam, tapi tetap saja dia tidak berpikiran kalau lebam dahinya Qing Qing berada di tempat yang sama dengan lebam dahinya Qing Shen.

Qing Qing beralasan kalau dia tak sengaja menabrak sesuatu saat dia sedang tidur. Feng sontak mengomelinya dengan cemas.

Qing Qing meyakinkan kalau dia baik-baik saja. Tapi kenapa Feng tiba-tiba menyelinap masuk ke asrama perempuan?

"Hei, Nona. Kau itu tidak masuk kelas sepanjang hari. Kalau aku tidak tahu, aku akan mengira kalau kau kena stroke dan mati."

"Kau mengutukku lagi!"

Baiklah, Feng tidak akan bercanda lagi. Tadi Fang Fang bilang kalau Qing Qing belum makan seharian ini, makanya Feng datang dengan membawakan makanan enak untuknya... Mie lobster kesukaan Qing Qing.


Wah, Qing Qing senang, tapi bagaimana Feng bisa tahu kalau dia suka mie lobster? Tentu saja karena Feng pernah mendengar Qing Qing pesan mie lobster saat pertama kali dia makan di kantin kampus. Qing Qing mencoba mencicipinya, enak juga, Feng beli di mana?

"Dibuat oleh tuan muda sendiri di dapur pribadinya. Banyak orang yang ingin mencicipinya tapi tidak bisa. Jadi kuberitahu kau, kau harus menghargainya." Sumbar Feng.

"Pamer!"

"Makanlah pelan-pelan."

Tapi saat Qing Qing mengangkat pandangannya, dia malah mendapati Feng sedang menatapnya dengan intens, Qing Qing sampai gugup dibuatnya. Kenapa Feng menatapnya seperti itu?

Malu, Feng buru-buru mengalihkan topik dengan mengomeli Qing Qing lagi karena ceroboh saat tidur sampai dahinya benjol. Dia lalu mengambil telur hangat dan memaksa memijat dahi Qing Qing pakai telur itu.

Qing Qing penasaran, sejak kapan Feng belajar memasak? Feng mengaku bahwa sejak kecil, dia sudah terbiasa sendirian di rumah, dari situlah dia belajar memasak.


Feng ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba saja Fang Fang balik dan langsung shock melihat penampakan pria dalam balutan baju wanita di dalam kamar mereka.

Panik, Feng sontak menutupi mukanya pakai kaos yang jelas saja membuat Fang Fang jadi salah paham dan mengira dia cowok c***l. Dia langsung mengambil sapu untuk menghajar Feng bahkan sebelum Qing Qing sempat menjelaskan apapun.


Feng berusaha melarikan diri, Fang Fang sontak teriak-teriak keliling asrama dan seketika itu pula semua penghuni asrama langsung keluar dengan membawa berbagai macam senjata seadanya. Untung saja Feng berhasil kabur dengan cepat, Qing Qing pun lega.


Di kelas keesokan harinya, gengnya Xiao Bi mendengar kabar masuknya seorang pria ke asrama perempuan kemarin dan langsung menanyakannya ke Fang Fang.

Fang Fang langsung menceritakan apa yang dia lihat tanpa menyadari Feng sedang tegang mendengarkan gosipan mereka.


Naan Xi tiba-tiba memanggilnya dengan keheranan, apa Feng mengenal di pria c***l yang sedang dibicarakan teman-teman mereka itu?

"Aku? Aku tidak tahu apa-apa." Sangkal Feng. "Syukurlah Qing Qing baik-baik saja."

"Eh, seharusnya kan kau sangat mengkhawatirkan Qing Qing?"

"Benar! Aku khawatir, aku sangat mengkhawatirkannya sekarang."

"Baguslah."


Qing Qing datang tak lama kemudian dan Nan Xi langsung menanyainya tentang orang c***l itu, apa Qing Qing diganggu oleh orang itu?

Qing Qing kontan canggung melirik Feng. "Aku baik-baik saja kok."

Tiba-tiba Ketua Kelas datang dan menyuruh Qing Qing untuk menemui Guru Chen di kantornya sekarang juga, sepertinya ada masalah serius.


Qing Qing pun segera pergi menemui Guru Chen yang langssung to the point memberitahu Qing Qing bahwa dia sudah menemukan kabar tentang ayahnya Qing Qing.

Sayangnya, kabar yang dimilikinya sama sekali bukan kabar baik. Kedua orang tua Qing Qing sudah meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan saat mereka tentang melarikan diri.

Berita itu bahkan dimuat di sebuah koran. Tapi pihak sekolah sengaja menutup-nutupi insiden itu karena itu membuat Ming De mendapat reputasi negatif.

Qing Qing sontak berkaca-kaca membaca berita itu. Guru Chen yakin kalau Kakeknya Qing Qing juga menyembunyikan masalah ini dari Qing Qing demi kebaikan Qing Qing sendiri.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam