Apakah permintaan Xing Zhi cuma sekedar menginginkan Shen Li menemaninya makan es lilin?... Oh, tentu tidak, dia juga ingin Shen Li menemaninya jalan-jalan. Dia kan sudah pernah bilang, dia menyukai keramaian.
Sementara itu, Fu Rong terus menerus cari masalah biar pernikahan mereka batal. Kali ini dia cari ribut di kedai arak.
Saat Mo Fang datang menjemputnya, dia sengaja memanfaatkan mabuknya untuk mencuri aksesoris gioknya Mo Fang.
Shen Li benar-benar kesal sekarang. Makanya dia meminta pemilik kedai arak untuk menulis secara terperinci semua kelakuan nakal Fu Rong lalu meminta bantuan Xing Zhi untuk mengirimkannya langsung ke Kaisar Langit biar dia dihukum oleh Kaisar Langit.
Xing Zhi memperingatkan bahwa biarpun dia memberikan surat ini ke Kaisar Langit, tapi beliau tidak akan menarik perintah dan membatalkan perjanjian pernikahan mereka. Makanya dia menyarankan Shen Li untuk memaafkan Fu Rong saja.
Shen Li sinis mendengarnya. Sejak kembali ke Alam Spiritual, dia sudah tidak lagi ingin kabur dari pernikahan. Tapi dia tidak menyukai Fu Rong dan tidak ingin menikah dengannya, makanya dia hanya ingin cari masalah dengan Fu Rong.
Dia sama sekali tidak berharap Fu Rong bakalan berubah menjadi lebih baik setelah menikah, dan tidak pula mengharapkan hidupnya akan sebaik apa setelah menikah nanti. Dia hanya berpikir bahwa asalkan dia bisa bertindak semena-mena, maka dia bisa hidup sesuka hatinya.
Lagipula, kedua alam sudah sejak lama saling mencurigai. Jadi pernikahan politik ini adalah cara paling cepat dan praktis untuk membentuk kepercayaan antar kedua alam. Jadi wajar saja jika Kaisar Langit tidak akan dan tidak mau membatalkan pernikahan ini. Jadi satu-satunya yang bisa membatalkan janji pernikahan ini... hanya Xing Zhi. Jadi, apakah Dewa Agung bisa membebaskannya?
Xing Zhi malah diam saja dan hanya menatapnya dengan galau. Ah ya sudahlah, lagipula, ini sudah tidak penting lagi dan Shen Li pun langsung pergi.
Dengan menggunakan alasan mau mengembalikan aksesoris gioknya Mo Fang, Fu Rong mencoba mendekati Shen Li untuk menanyakan keberadaan Mo Fang. Shen Li tutup mulut, eh malah Ruo Ya yang dengan polosnya memberitahu kalau Mo Fang sedang berada di barak militer.
Shen Li yang mencurigainya, jelas tidak ingin membiarkannya masuk ke barak militer mereka, tapi Fu Rong dengan liciknya menipu Shen Li lalu menghilang begitu Shen Li lengah.
Tubuh Shen Li masih terasa tak enak gara-gara mutiara dalam tubuhnya. Dia memanggil Rou Ya untuk mengambilkannya air minum, tapi yang datang malah Xing Zhi yang langsung menyuapinya segelas air yang pastinya membuatnya terpana dan gugup.
Kondisinya semakin parah malam harinya sehingga Rou Ya jadi cemas karenanya. Dia berniat memanggil Fu Rong, tapi Fu Rong malah tidak ada di kamarnya. Jadi terpaksa Rou Ya harus memanggil Xing Zhi dan meminta bantuannya.
Selama Xing Zhi mengobati Shen Li, Rou Ya ngedumel mengeluhkan Xing Zhi yang malah memilih pria tidak berguna semacam itu untuk menjadi jodohnya Shen Li. Bahkan hari ini pun dia tidak bisa diandalkan. Untung saja ada Xing Zhi di sini, kalau tidak, entah bagaimana keadaan Shen Li sekarang.
Tuh orang benar-benar biang onar dan merusak reputasi Shen Li selama tinggal di sini. Bagaimana nasib Shen Li nanti kalau mereka menikah dan pergi ke Alam Dewa, tempat di mana Shen Li tidak punya kerabat ataupun teman?
Xing Zhi juga sebenarnya sedih menyadari hal itu, tapi pada akhirnya, dia tetap menahan perasaannya dan langsung balik ke kamarnya setelah menurunkan demamnya Shen Li yang sontak saja membuat Rou Ya semakin ngedumel mengatainya berhati dingin dan tidak berperasaan.
Bangun keesokan harinya, kondisi Shen Li sudah baikan, makanya hari ini dia memutuskan untuk pergi ke barak militer untuk melatih pasukan. Sebelum pergi, dia memberikan sekantong penuh batu spiritual yang bisa Xing Zhi gunakan untuk bermain sepanjang hari sepuasnya sebagai ungkapan terima kasih atas bantuan Xing Zhi kemarin.
Tapi Xing Zhi malah diam-diam mengikutinya ke sana. Dan pastinya, Fu Rong juga ada di sana untuk merecoki Mo Fang. Shen Li tidak terima dengan perlakuan Fu Rong terhadap Mo Fang, dan langsung menancapkan tombaknya di hadapan Fu Rong untuk menakut-nakutinya, mengklaim kalau Mo Fang adalah 'orangnya'.
Pokoknya satu-satunya niatannya mengomeli dan menindas Fu Rong cuma ingin membuat Fu Rong tidak betah berlama-lama di sini dengan harapan dia dan Xing Zhi bakalan cepat balik ke Alam Dewa.
Tapi dia terlambat sadar kalau Xing Zhi ada di sana dan pastinya sedih mendengarnya menyebut Mo Fang sebagai 'orangnya' yang terkesan seolah mereka punya hubungan spesial. Shen Li jadi canggung dan agak merasa bersalah begitu menyadari dia ada di sana sedari tadi.
Dan pastinya, Fu Rong sengaja memanfaatkan omongan Shen Li tadi untuk pura-pura mengeluh ke Xing Zhi dan menuntut agar janji pernikahan mereka dibatalkan dengan tuduhan bahwa Shen Li punya hubungan asmara dengan pria lain.
Canggung, Shen Li langsung mengalihkan perhatiannya ke pasukannya dan mengajak mereka minum-minum nanti malam. Sedangkan sekarang, dia mengajak mereka untuk bertanding melawannya. Yang menang boleh minta arak Namun tidak ada satu pun yang bisa mengalahkan Shen Li.
Cemburu, Xing Zhi langsung saja mengajukan diri untuk bertanding melawan Shen Li dan langsung maju duluan menyerangnya. Hmm, tapi pertarungan mereka lebih seperti dansa romantis yang jelas saja membuat semua orang yang menonton terpana dan canggung sendiri.
Xing Zhi menang mudah dan langsung menuntut janjinya Shen Li. Shen Li bahwa yang menang boleh minta arak darinya, tapi Xing Zhi tidak mau arak, dia menginginkan hal lain dari Shen Li.
Dia menginginkan tiga jawaban Shen Li atas tiga pertanyaannya. Inti dari ketiga pertanyaannya sama, apa hubungan Shen Li dengan para jenderalnya... termasuk Mo Fang. Shen Li dengan mudah menjawab pertanyaan pertama dan kedua dengan mudah, rekan.
Tapi untuk Mo Fang, dia ragu-ragu sesaat. Dia tidak ingin menyakiti Mo Fang, tapi juga tidak ingin memberi Mo Fang harapan, jadi, akhirnya dia tetap menjawab bahwa Mo Fang juga cuma rekan.
Jelas saja jawabannya yang beda antara yang sekarang dengan yang tadi, membuat Fu Rong ngakak. Fu Rong jadi kepedean mengira Xing Zhi melakukan ini untuk membantunya, padahal kan tidak, Xing Zhi melakukannya untuk dirinya sendiri.
Bersambung ke episode 14
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam