Sinopsis Drama Taiwan Bromance Episode 14 - Part 1

Zi Feng begitu murka pada Han Sheng, malam itu juga, dia langsung mencari Han Sheng dan tanpa ba-bi-bu langsung menghajarnya. Namun saat dia hendak memukul Han Sheng dengan bola bilyar, Zi Feng berhasil menghentikan dirinya sendiri.

Itu pun hanya demi balas budi terhadap ayahnya Han Sheng. Namun sekarang, Zi Feng menyatakan bahwa sekarang hutang budinya terhadap ayahnya Han Sheng sudah lunas.

Setelah itu, Zi Feng merenung di tepi sungai. Ya Nuo video call saat itu dan jelas dia bisa melihat kalau Zi Feng ada masalah. Dia jadi khawatir dan ingin pergi mencari Zi Feng, tapi Zi Feng menolak dan meyakinkannya untuk tidak khawatir.

Zi Feng hanya sedang menyalahkan dirinya sendiri karena sejak bertemu dengannya, Ya Nuo jadi sering berada dalam bahaya dan dia bahkan tidak mampu melindungi Ya Nuo. Tapi jelas Ya Nuo sama sekali tidak pernah mempermasalahkan hal itu, lagipula, takdir mereka akan selalu terikat selamanya. Karena itulah dia meyakinkan Zi Feng bahwa mereka pasti akan baik-baik saja.

Mood Zi Feng mulai membaik berkat ucapan Ya Nuo itu. Bahkan setelah Ya Nuo mematikan sambungan mereka, Zi Feng membayangkan Ya Nuo ada di sana dan berkata, "Ya Nuo, kau adalah segalanya bagiku. Aku rela mempertaruhkan nyawaku untukmu dan menggunakan segala yang kumiliki untuk membahagiakanmu, karena kau adalah satu-satunya bagiku."

Keesokan harinya saat baru turun dari mobil, Zi Han tiba-tiba saja mulai menunjukkan perhatian pada Guang Chao dengan mengingatkan Guang Chao untuk jaga kesehatan. Guang Chao jelas kaget tiba-tiba mendapat kepedulian dan perhatian dari Zi Han.

Bahkan Kakak Feng pun tercengang dan langsung menuntut Zi Han untuk memberitahunya tentang bagaimana sebenarnya perasaan Zi Han terhdap Guang Chao. Zi Han akui bahwa kesan pertama Guang Chao tuh nggak banget.

Guang Chao tuh lebay, nyebelin, suka menjilat orang dan guyonannya juga garing. Tapi setelah beberapa lama berinteraksi dengannya, Zi Han mulai menyadari bahwa Guang Chao sebenarnya tidak seburuk kesan pertamanya.

Guang Chao tuh sebenarnya perhatian. Biarpun dia terkesan pengecut, tapi sebenarnya tidak begitu juga, dia hanya berhati-hati. Masalah pintar menjilat orang, itu sebenarnya karena dia mengerti cara mengapresiasi kebaikan orang lain. Dan biarpun guyonannya garing, tapi sebenarnya itu dia lakukan untuk menghibur orang dan ketulusannya itu yang paling penting.

Walaupun Guang Chao tuh nggak ganteng, tapi dia punya kepribadian dan sebenarnya dia sangat macho. Wah! Kakak Feng sungguh tak menyangka kalau Guang Chao yang awalnya ada di dalam daftar blacklist-nya Zi Han, sekarang malah berubah jadi highly recommended.

Kakak Feng dengan manisnya mendukung putrinya. Walaupun dulu Kakak Feng pernah bilang bahwa pasangan Zi Han harus tampan, kaya dan tinggi. Namun sebenarnya, yang paling penting bagi Kakak Feng adalah pasangan Zi Han harus memperlakukan Zi Han dengan baik, menghargainya dan hanya memiliki Zi Han seorang di dalam hati dan pikirannya.

Zi Feng tiba-tiba muncul di ruangannya Ya Nuo membawakan hadiah untuk Ya Nuo... sepasang syal couple. Mereka langsung saling memakaikan syal-syal itu pada satu sama lain sambil tatap-tatapan mesra dan saling berkata dengan romantisnya bahwa di masa mendatang, mereka bisa memakai baju couple, syal couple, dll, dan menciptakan banyak kenangan indah bersama.

Zi Feng bahkan langsung memeluk Ya Nuo erat-erat dan berkata, "aku tidak akan pernah membiarkanmu meninggalkanku, kita akan menua bersama dan bersama selama-lamanya."


Duh! Mesranya. Bahkan saking mesranya, mereka sampai tidak sadar bahwa Kakak Feng sedang mengintip mereka dari luar dengan shock mengira putranya ternyata jeruk makan jeruk. Pfft! 


Kakak Feng buru-buru pergi ke ruangannya Zi Feng lalu cepat-cepat memisahkan Zi Feng dari Ya Nuo dengan cara memanggil Zi Feng kembali ke ruangannya. Tapi saking kalutnya pikirannya, Kakak Feng sampai bingung harus ngomong apa sama Zi Feng.

Tepat saat akhirnya dia hendak menanyakan tentang Ya Nuo, Ya Nuo mendadak muncul untuk menyerahkan laporan pada Zi Feng. Kebetulan Ya Nuo muncul, Zi Feng santai saja menyuruh Kakak Feng untuk tanya langsung saja pada Ya Nuo pertanyaan apa pun yang hendak Kakak Feng tanyakan tadi.

Bingung, Kakak Feng tiba-tiba saja kepikiran Ya Qi dan langsung nyerocos penuh semangat meminta Ya Nuo untuk menyuruh Ya Qi balik dari luar negeri, soalnya Kakak Feng mau menjodohkan Ya Qi sama Zi Feng. Pfft! 

Dia meyakinkan Ya Nuo bahwa Zi Feng ini pria yang baik dan berdedikasi, dia pasti akan memperlakukan Ya Qi dengan baik. Selain itu, jika Zi Feng menikah dengan Ya Qi, maka hubungan persaudaraan mereka akan menjadi semakin erat.

Ya Nuo jelas canggung tak tahu bagaimana harus menanggapinya. Untungnya kemudian Zi Feng dengan manisnya menyatakan bahwa dia hanya menganggap Ya Qi hanya sebagai adik. Heran dia, ada apa sih dengan Kakak Feng hari ini?

Canggung, Kakak Feng buru-buru beralasan kalau dia cuma sedang terlalu antusias berkat kembalinya Tuan Du. Dia lalu buru-buru pamit dengan alasan mau belanja karena dia mau memasakkan makanan kesukaan Tuan Du.


Tak lama kemudian, Zi Feng mendapat telepon dari Qing Yang mengabarkan tentang kambuhnya penyakitnya Nana. Maka usai kerja tak lama kemudian, Zi Feng mengajak Ya Nuo ke cafe dengan membawa Chubby untuk menghibur Nana.

Tapi karena Nana belum tahu kalau semua orang sudah mengetahui penyakitnya, maka semua orang pun bersikap pura-pura tak tahu dan ngobrol dengan Nana seolah tidak ada masalah apa-apa.

 

Kehadiran Chubby memang berhasil menghibur Nana, walaupun Zi Feng rada cemburu soalnya kan Chubby 'putrinya' Ya Nuo dan Zhe Rui. Saking cemburunya, dia sampai mengingatkan Ya Nuo bahwa mereka juga punya 'putra', maksudnya si boneka kucing yang mereka beri nama Dupi itu.

Ngomong-ngomong tentang peliharaan, Ya Nuo penasaran hewan apa yang Nana sukai. Nana mengaku kalau dia suka kelinci. Qing Yang yang berada dibelakang, tidak mengatakan apa pun, namun jelas dia mencatat informasi tentang kelinci itu dengan baik di dalam pikirannya.

 Paman Tian yang paling sibuk menyiapkan makanan, dia bahkan terlalu antusias ingin terus menerus mengeluarkan segala macam makanan sampai Nana harus berteriak memanggilnya, "Ayah!"

Panggilan yang jelas mengagetkan semua orang karena ini pertama kalinya mereka mendengar Nana memanggil Paman Tian sebagai 'Ayah'. Canggung, Nana langsung mendudukkan ayahnya itu dan mengingatkannya bahwa dia sudah menyiapkan terlalu banyak makanan.

Semua orang akhirnya mulai makan dan Nana perhatian banget sama Qing Yang dengan mengupaskan udang untuknya. Di kursi seberang, Zi Feng iri dan langsung mengisyaratkan Ya Nuo untuk melakukan yang sama seperti Nana.

Ya Nuo cepat tanggap dan dengan senang hati mengupaskan udang. Zi Feng sontak sumringah, bahkan langsung menatap Nana dengan jumawa sambil memakan udang yang dikupaskan Ya Nuo untuknya.  Nana dan Paman Tian jelas kaget melihat interaksi mereka yang jelas-jelas sangat mesra, apalagi Ya Nuo yang bersikap bak seorang istri melayani suaminya. Cuma Qing Yang seorang yang biasa-biasa saja.

Usai makan, Zi Feng membawa Ya Nuo ke bukit di mana mereka bisa melihat pemandangan malam kota yang sangat indah. Tapi... Ya Nuo malah jadi penasaran. Dari mana Zi Feng mengetahui tempat ini? Sepertinya tempat ini tempat yang hanya akan didatangi oleh pasangan kekasih. Apa Zi Feng pernah kemari sebelumnya? Sama siapa? Sendirian atau sama seseorang?

Alih-alih menjawab pertanyaannya, Zi Feng malah mengelilinginya, memastikan tidak ada siapa-siapa, lalu tiba-tiba saja membungkam Ya Nuo dengan ciuman mesra.

Ze Feng sungguh tidak menyangka kalau mereka akan sampai pada titik ini sekarang. Soalnya sebelumnya dia pernah tak sengaja mendengarkan percakapan antara Ya Nuo dengan Guang Chao saat Ya Nuo tak sengaja memencet interkom ke kantornya. 

Waktu itu Ya Nuo berkata bahwa Guang Chao bahwa Ya Nuo hanya menganggapnya sebagai brother. Padahal sebenarnya setelah mereka membantu kelahiran bayi waktu itu, Zi Feng berencana untuk menyatakan perasaannya pada Ya Nuo. Dia sudah lama suka sama Ya Nuo.

Tapi semua itu sudah tidak masalah lagi sekarang, yang penting, sekarang Ya Nuo bersamanya, di sisinya. Tapi... Zi Feng mendadak mengeluh heboh bahwa sejak saat itu, dia selalu deg-degan setiap kali interkom kantor berbunyi, takut kalau dia akan mendengar hal-hal yang akan menghancurkan hatinya lagi.

Ya Nuo jadi merasa bersalah, "maaf."

"Cuma itu? Terus?" tuntut Zi Feng sambil monyong-monyong minta dicium.


Geli, Ya Nuo sengaja menggodanya dengan merapikan dasinya doang. Zi Feng kan jadi kecewa. Dia mau langsung pergi, tapi Ya Nuo tiba-tiba menariknya dan akhirnya memberikan ciuman yang diinginkannya, dan memberitahu Zi Feng bahwa dia juga sudah lama suka sama Zi Feng. Senang, Zi Feng langsung menciumnya lebih dalam.


Sementara itu di rumah, Kakak Feng sedang frustasi memikirkan hubungan Zi Feng dan Ya Nuo. Dia bingung harus bagaimana. Sejak menghilangnya Tuan Du, Zi Feng-lah yang mengurus keluarga dan bisnis keluarga mereka, dia mengorbankan masa mudanya demi keluarga mereka.

Karena itulah, Kakak Feng sebagai ibunya, selalu ingin mencarikan pasangan wanita yang baik untuk mengurus Zi Feng. Tapi kok sekarang Zi Feng malah suka sama Ya Nuo yang cowok.

Zi Han yang tak sengaja mendengarkan keluhannya, mengaku bahwa dia sendiri sudah lama tahu tentang hubungan kakaknya dan Ya Nuo. Awalnya dia memang sedih, namun setelah dia memikirkannya baik-baik, dia memutuskan untuk memberikan restunya untuk mereka. 

Yang penting kedua orang itu saling mencintai. Lagipula, bukankah mereka juga menyukai Ya Nuo? Kakak Feng masih agak galau sebenarnya, tapi ucapan Zi Han ada benarnya, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menerimanya.


Zi Feng dan Ya Nuo hendak pulang saat Ya Nuo tiba-tiba ditelepon Kakak Feng yang mengundangnya untuk makan malam bersama keluarga mereka, dan juga memintanya untuk menjemput Tuan Du besok.

Kakak Feng penasaran apakah Zi Feng sedang bersamanya. Ya Nuo mengiyakannya dengan malu-malu, tapi Zi Feng malah sengaja menggodanya dengan menggelitikinya sampai Ya Nuo harus bergegas mematikan teleponnya biar tidak ketahuan Kakak Feng.

"Sepertinya ayah dan ibuku sangat menyukaimu."

"Yang barusan tuh memalukan, tahu. Dasar menyebalkan."

"Tadi kau bilang mencintaiku, sekarang malah marah."

"Itu kan beda."

"Beda apanya? Aku sangat mencintaimu, bahkan sekalipun ada orang di sini, aku berani mengatakannya."

Tapi bagaimanapun, Zi Feng mengerti kalau Ya Nuo memiliki alasannya sendiri untuk merahasiakan hubungan mereka. Ah! Zi Feng mendadak punya ide bagus. Mereka bisa menggunakan kalimat 'Aku membutuhkanmu' sebagai pengganti 'aku mencintaimu' biar tidak ketahuan orang lain. Ayo mulai latihan sekarang.

"Pi Ya Nuo, aku membutuhkanmu."

"Du Zi Feng, aku membutuhkanmu."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments