Sinopsis About is Love Episode 16 - 3
Saat Fei Fei antri di kamar pas, tiba-tiba saja salah satu model menyerobot antriannya. Fei Fei jelas tidak terima. Si model nyinyir, ini tempatnya para model yang punya kontrak, Fei Fei kan cuma anak magang, Fei Fei tidak punya hak berada di sini.
"Terlepas dari masalah kontrak atau magang, ini cuma pemotretan, pekerjaan kita sama. Semua orang bekerja keras, lalu kenapa aku tidak punya hak yang sama untuk menggunakan tempat ini? Lagian tidak ada tulisan kalau model magang tidak boleh menggunakan tempat ini."
Karena Fei Fei sudah antri jadi sekarang gilirannya. Seenaknya aja bersikap seolah dia punya hak untuk nyerobot. Heran dia, kenapa He Wei mengontrak model yang bahkan tidak punya tata krama.
Si model hampir saja mau nyolot, tapi He Wei mendadak muncul. Dia langsung membela Fei Fei dan mengomeli si model. Dia lalu mengajak Fei Fei pergi sambil sok perhatian dan meminta maaf atas kejadian barusan.
Bahkan sebagai gantinya, dia mengizinkan Fei Fei untuk membawa baju ini pulang saja jadi dia tidak perlu ganti baju. Ini hadiah untuk Fei Fei.
Fei Fei tak enak, ini kan baju mahal banget. Tapi He Wei ngotot, malah menawari Fei Fei untuk kerja di kantornya. Kebetulan, posisi crative editor lagi kosong. Biarpun pekerjaan ini tidak semewah pekerjaan jadi model, tapi Fei Fei bisa jadi pegawai kantoran.
"Apa kau tertarik?"
"Baiklah," Fei Fei setuju. "Terima kasih sudah memberiku kesempatan ini. Aku akan berusaha yang terbaik."
"Baguslah. Kita bisa lebih sering bertemu kalau begitu." Pungkas He Wei lalu pergi.
Fei Fei tambah berbunga-bunga mendengarnya. "Kita bisa lebih sering bertemu? Perlu banget yah dikatakan sejelas itu? Baiklah, akan kuberi kau kesempatan untuk mengejarku."
Wei Qing dan Asisten An hendak pulang tapi mendapati Zhou Shi masih giat bekerja. Dia mengaku kalau tadi Ran Yu mengajarinya dan mumpung dia belum lupa, dia harus menulis semuanya secepatnya.
Wei Qing senang mendengarnya bekerja keras, tapi berhubung sekarang jam kerja sudah selesai, Zhou Shi tidak perlu memanggilnya Pak Presdir.
Tapi Zhou Shi malah bersikeras memanggilnya Pak Presdir selama mereka masih berada di kantor. Tapi, apa Wei Qing sungguh yakin kalau dia cocok untuk jadi PA-nya?
Seharian ini hanya Ran Yu yang mondar-mandir melakukan semua pekerjaan, sementara dia cuma bengong dan tidak tahu harus melakukan apa.
"Kenapa? Kau mau menyerah?"
"Tidak! Hanya saja, aku merasa tidak percaya diri."
"Bukankah kau sudah mulai belajar. Jika kau merasa tidak bisa mempelajarinya dalam waktu satu bulan, maka kau boleh pergi sekarang."
Benar juga, dia kan masih punya waktu satu bulan untuk mempelajari segalanya. "Aku yakin aku pasti bisa jadi PA berkualifikasi!"
"Eh, jangan kepedean secepat itu. Satu bulan itu waktu yang singkat." Tiba-tiba Wei Qing maju menyeka ujung bibirnya yang tanpa Zhou Shi sadari, ternoda tinta pulpen. "Berapa umurmu, masih saja menggigit pulpen. Tidak mau hilang, kau seka saja sendiri. Kau orang yang kurekrut sendiri, jadi jangan mempermalukanku."
"Jangan khawatir! Aku pasti tidak akan mempermalukanmu!"
Tapi begitu Wei Qing pergi, Zhou Shi sebenarnya menyesali ucapan impuls-nya barusan. Bisa-bisanya dia ngomong kayak begitu. Ah sudahlah, mending menghapal semuanya dulu.
Asisten An berkomentar kalau strateginya Wei Qing sepertinya berhasil. Tapi Wei Qing merasa ini baru permulaan. Jika Zhou Shi berhasil bertahan sampai satu bulan, maka Zhou Shi mungkin akan benar-benar jadi PA-nya.
"Sepertinya anda bukan cuma punya Nona Zhou sebagai asisten anda. Tadi waktu saya turun, saya lihat lampu departemen investasi masih menyala. Li Ming Cheng juga kerja lembur."
Li Ming Cheng itu langkah yang beresiko, kuharap aku tidak salah tentangnya. Apa Direktur He masih di rumahnya He Wei?"
"Ia sudah 3 hari tinggal di sana."
"Dia benar-benar pintar menemukan tempat bersembunyi. Ayo pergi, sudah saatnya menemuinya."
Fei Fei pulang dan menemukan Qiu Jing sedang menimang proyektor bintang kesayangannya dan Zhou Shi sedang rajin belajar bahasa Inggris bisnis di kamar.
Tiba-tiba bel pintu berbunyi. Saat Qiu Jing membukanya, ternyata yang datang Ming Cheng, dia kontan panik menutup pintunya lagi dan memperingatkan Fei Fei untuk tidak membukanya lalu kabur menyembunyikan dirinya di kamar. Mungkin dia pikir kalau Ming Cheng datang untuk mengambil proyektor bintang kesayangannya.
Tapi jelas saja sikapnya itu membuat Fei Fei jadi penasaran dan akhirnya dia tetap membuka pintunya. Ngapain Ming Cheng kemari? Mencari Zhou Shi?
Ming Cheng mengiyakannya, maka Fei Fei pun menyilahkannya masuk dan Zhou Shi langsung lari keluar dari kamarnya dengan antusias. Tapi kok Ming Cheng datang kemari, bukannya besok dia harus pergi?
"Ada hal yang harus kulakukan makanya aku butuh bantuan seseorang."
Zhou Shi sudah kepedean saja mengira Ming Cheng mau meminta bantuannya, tapi Ming Cheng kemudian mengaku kalau dia datang kemari bukan untuk mencari Zhou Shi... melainkan Qiu Jing.
Tak lama kemudian, Zhou Shi membantu Ming Cheng untuk merayu Qiu Jing dengan wajah melas agar Qiu Jing mau membantu Ming Cheng, dan berhasil. Qiu Jing akhirnya mau mengizinkan Ming Cheng masuk ke kamarnya.
Ming Cheng lalu mengeluarkan semua laporan keuangan Yun Ma art dan menjelaskan adanya masalah di buku-buku keuangan ini. Masalahnya, Ming Cheng sudah mencoba mempelajarinya sepanjang malam, tapi tetap saja dia tidak bisa menemukan masalah itu.
Qiu Jing kan lebih pintar dalam logika matematika daripada dia, makanya dia datang untuk minta bantuan Qiu Jing. Qiu Jing menolak, males. Tapi kemudian Ming Cheng mengiming-iminginya dengan mengizinkannya meminjam proyektor itu seminggu lagi. Qiu Jing sontak bergerak mengambil salah satu laporan dan mulai mempelajarinya.
Tapi sebelum itu, Ming Cheng terlebih dulu menuntutnya untuk menandatangani kontrak untuk merahasiakan masalah ini. Qiu Jing menandatanganinya lalu mempelajari laporan-laporan keuangan itu.''
Zhou Shi datang tak lama kemudian dengan membawakan kudapan untuk mereka. Tapi Ming Cheng berbisik menyuruhnya diam, Qiu Jing lagi fokus sekarang.
Qiu Jing mengeluh haus, dan Ming Cheng langsung melayaninya dengan penuh perhatian, dia bahkan menyuapi Zhou Shi kue yang jelas saja membuat Zhou Shi jadi sedih melihat interaksi mereka.
Sepertinya memang tidak ada masalah dilihat dari semua laporan keuangan ini. Arus kas-nya tidak ada masalah, situasi finansial galeri juga sangat stabil. Jadi mereka hanya bisa mengubah situasi keuangannya melalui arus masuk uang tunai.
Ming Cheng berkata bahwa pendapatan galeri yang berasal dari tiket pameran itu cuma sedikit. Sumber pendapatan lainnya didapat dari penjualan karya seni, lelang, penjualan langsung, atau penjualan kepada penawar tertinggi.
Kalau begitu, apakah semua uang yang didapat dari karya seni yang dijual itu langsung masuk ke kas? Tanya Qiu Jing.
Zhou Shi yang pernah kerja di sana, langsung ikutan nimbrung, hanya sedikit pelanggan yang membayar lunas sepenuhnya. Sisanya biasanya bayar uang muka dulu lalu mencicil sisanya melalui transfer selama 3 bulan atau paling lama satu tahun.
Oh, Qiu Jing mengerti. Kebanyakan transferan itu pasti tidak masuk ke dalam buku laporan keuangan. Ming Cheng merasa ada yang aneh. Karena menurut laporan keuangan ini, semua lukisan sudah dibayar lunas sepenuhnya.
Maka kemudian Ming Cheng menelepon seorang senior di departemen finansial untuk meminta laporan detil tentang penjualan karya seni Yun Ma art selama setahun ini.
Kedua orang itu terus lanjut berdiskusi berdua sampai membuat Zhou Shi sedih, rasanya seolah dia tidak punya tempat untuk ikut dalam pembicaraan mereka. Terpaksa Zhou Shi keluar meninggalkan mereka.
Wei Qing tiba di rumah He Wei bersamaan dengan Ning Fei yang juga baru datang. Pastinya dia datang karena dipanggil Auntie-nya.
Nyonya He heran melihat Wei Qing datang, bagaimana bisa dia tahu tentang tempat ini? Apa Wei Qing menyuruh Ning fei membawanya kemari?
Wei Qing menyangkal, dia tidak memerlukan Ning Fei hanya untuk menemukan Nyonya He. Apa Nyonya He pikir dengan bersembunyi di sini, dia tidak akan bisa menemukannya?
Nyonya He malas mempedulikannya dan langsung menyuruh Ning Fei mendekat lalu memanjakannya sambil nyinyir kalau dia tinggal di sini bukan untuk bersembunyi tapi hanya karena dia tidak ingin melihat seseorang.
"Ibu pikir dengan bersembunyi dan menghindariku, tidak akan ada yang tahu kalau Ibu diam-diam memindahkan saham? Apa Ibu pikir para orang tua di dewan direksi itu orang-orang bodoh?!"
"Suruh saja orang-orang itu menemuiku. Bukankah mereka sudah lama ingin menendangku dari dewan direksi biar kau bisa mengambil alih sepenuhnya dan aku tidak akan jadi penghalangmu untuk menghasilkan banyak uang."
"Aku putramu. Biarpun aku ingin mengambil alih, kita tetaplah keluarga!"
"Keluarga? Sejak suamiku meninggal dunia, aku tidak punya keluarga." Sinis Nyonya He. "Aku bukan pebisnis yang baik sepertimu Pak Presdir. Aku tidak punya ambisi, aku hanya ingian membantu anak-anak yang menyukai seni. Aku tidak mau merusak niat asli kami saat kami pertama kali mendirikan Yun Ma."
Sedangkan masalah saham, Nyonya He tidak punya pilihan lain. Tidak banyak yang ditinggalkan oleh suaminya dan Nyony He tidak mau menodai semua itu dengan uang, mengembangkan perusahaan atau semacamnya. Karena itulah Nyonya He memutuskan untuk mengakhiri segalanya.
Wei Qing tak percaya mendengarnya. Selama bertahun-tahun ini, pernahkah dia ikut campur terhadap apapun yang ingin Nyonya He lakukan dengan galerinya?
Bahkan sekalipun mereka merugi, dia justru berusaha mencari cara untuk memperbaikinya. Xu Zi itu bukan seorang dermawan, apa Nyonya He pikir kalau dia bakalan membeli aset yang bisa merugikannya? Perusahaan Snow adalah perusahaan besar, dia tidak mungkin membeli galeri seni hanya untuk main seni.
Tapi Nyonya He ngotot mempercayai Xue Zi, dia sudah janji untuk menjaganya tetap seperti sedia kala. Xue Zi juga janji akan memberikan keleluasaan bagi seniman terbesar Yun Ma.
"Ibu lebih mempercayai orang asing daripada aku?"
Orang asing? Wei Qing sendiri memanfaatkan Xun Ran sebagai alat dan menyuruhnya mendesign di luar bidangnya. Jangan pikir kalau dia tidak tahu hanya karena dia berada di luar negeri.
"Aku sendiri yang ingin melakukan design itu, aku tidak mau galerinya Uncle dijual."
Nyonya He meyakinkan Ning fei kalau dia tidak menjual galerinya, dia hanya membiarkan orang lain mengurus galeri itu.
Bersambung ke episode 17
5 Comments
Lanjut
ReplyDeleteLanjut. ... Yg sabar weiqing..
ReplyDeleteLanjut.....
ReplyDeletegak sabar... smangat...
ReplyDeleteKapan di lanjutnya......udh g sabarrrr. .....
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam